
Sleman Gelar Potensi Desa Budaya
sembada.id – Pemkab Sleman menggelar potensi desa budaya
di depan gedung Kesenian Sleman, Denggung, Tridadi, Sleman, Sabtu (30/9/2017). Selain untuk mengenalkan ragam budaya di
Sleman, acara tersebut, juga untuk melesatarikan dan menjaga kebudayaan lokal.
Ada sepuluh desa budaya yang mengikuti kegiatan tersebut.
Yaitu desa budaya Banyurejo
Tempel, Pandowoharjo Sleman, Wonokerto Turi, Wedomartani Ngemplak, Sendangagung
Minggir, Girokerto Turi, Sendangmulyo Minggir, Margodadi Seyegan, Sinduharjo
Ngaglik, dan Argomulyo Cangkringan.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan dengan adanya gelar
potensi desa budaya ini diharapkan desa budaya yang ada di Sleman dapat
berkembang. Terutama potensi budaya yang ada di desa tersebut. Sehingga akan
meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga.
“Karena itu saya menyambut baik, kegiatan ini,” kata Sri
Purnomo.
Menurut Sri Purnomo, secara umum Sleman memiliki banyak
desa budaya dan segala potensinya. Untuk itu bila semua itu dikelola dengan
maksimal, tentunya akan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat. Untuk itu, potensi tersebut harus terus
digali, baik untuk pengembangan maupun menjaga eksistensinya.
“Hingga saat ini di Sleman ada 12 desa budaya yang sudah
mendapatkan SK Gubernur DIY,” terangnya.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono mengatakan
gelar desa budaya ini merupakan ajang untuk mempublikasikan potensi budaya yang
dimiliki desa di wilayah Sleman. Menurutnya budaya bukan hanya kesenian saja
tetapi mencakup potensi yang lebih luas lagi seperti kuliner, kerajinan, batik,
pakaian dan, mata pecaharian.
“Saat ini budaya juga dapat menjadi mesin penggerak
ekonomi masyarakat karena ragam budaya bisa mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi,” ungkapnya.(sbd)