Mahasiswa UII Kembangkan Software Monitoring  Empty Beds Rumah Sakit

Mahasiswa UII Kembangkan Software Monitoring Empty Beds Rumah Sakit



sembada.id  – Mahasiswa magister teknik informatika fakultas teknologi industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Joko Siswanto berhasil mengembangkan prototipe elektronik sistem managemen ketersediaan kamar kosong di rumah sakit yaitu software monitoring
empty beds. Dengan penerapan sistem ini, selain pasien yang akan menjalani ranap inap  bisa mengetahui ada tidaknya kamar kosong di rumah sakit itu, sesuai dengan kelasnya. Juga adanya transparansi atau keterbukaan dari pengelola rumah sakit tersebut. Terutama soal kamar
untuk rawat inap.

“Adanya  sistem ini rumah sakit tidak bisa lagi menolak pasien dengan alasan kamar penuh. Sebab semuanya akan termonitor langsung,” kata Joko Siswanto di ruang sidang pascasarjana FTI UII, Selasa (31/10/2017).

Joko menjelasakan pengembangan sistem ini karena sering menjumpai masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan kamar kosong atau tempat tidur rawat inap. Termasuk administrasi rumah sakit juga tidak mudah melihat kondisisi ruang per bangsal.  Sebab semuanya masih belum terkoneksi secara elektronik  atau masih secara manual.

“Berawal dari sini muncul ide untuk mensinkronkan semua tahapan dan informasi yang ada di rumah sakit, terutama yang menyangkut dengan kamar kosong, baik untuk pasien baru maupun rujukan dari rumah sakit lain maupun layanan BPJS dari fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama dan lanjutan,” terang Joko.

Menurut Joko dengan sistem ini, pasien maupun siapa saja akan mengetahui kondisi kamar di rumah sakit tersebut. Sebab sistem ini akan menyajikan secara gamblang, baik yang menyangkut  tentang tempat tidur pasien maupun pengelolaan manajemen tempat tidur rumah sakit. Semua informasi itu akan tersaji lengkap.

“Untuk tahap awal ini masih fokus pada dua hal, yaitu proses bisnis dan prototipe. Proses bisnis merupakan gambaran umum mengenai operasional sistem manajemen tempat tidur rumah sakit.Protitipe merupakan purwarupa aplikasi sistem manajemen tempat tidur yang dibangun,” ungkapnya.\

Hanya saja untuk pengembangan awal ini belum bisa diakses masyarakat dari rumah, melaiankan baru  di rumah sakit. Meski begitu, dengan sistem ini, seluruh bagian di rumah sakit dapat dengan mudah memberikan informasi kepada keluarga pasien ada tidaknya bangsal. Bukan itu saja, sistem tersebut juga dapat dimonitor dari ruang mana saja, baik di lobi, bangsal, ICCU dan IGD.  Sehingga bisa menjadi rujukan untuk menerima pasien rawat inap pindahan, baik  dari Puskesmas atau rumah sakit lain. Sebab seluruh bagian di rumah sakit dapat dengan mudah memberikan informasi ada tidaknya bangsal.

“Software ini saya ujicobakan di salah satu rumah sakit di Tegal dan sekarang dalam tahap evaluasi,” terangnya.

Joko mengaku prototipe yang dikembangkan tersebut saat ini yang pertama di Indonesia. Untuk itu setelah nanti ada penyempurnaan berencana akan memproduksi massal, untuk diterapkan di seluruh rumah sakit di Indonesia. Sehingga semua rumah sakit akan terkoneksi.\

Ketua Program Pascasarjana UII Teduh Dirgahayu mengatakan sangat mendukung dengan pengembangan sofware tersebut.  Sebab bukan hanya akan memberikan kemudahan dalam mengakses informasi suatu rumah sakit, khususnya soal ketersediaan kamar kosong. Namun dengan penerapan tersebut secara tidak langsung juga akan membawa nama baik UII.

“Kami berharap,  ini juga dapat menjadi pemicu mahasiswa UII lainnya, untuk menciptakan dan mengembangkan teknologi atau berinovasi  di bidang lainnya,” harapnya. (sbd)
Read More
Anak Asuh Sleman Digelontor Beasiswa Rp33,720 Juta

Anak Asuh Sleman Digelontor Beasiswa Rp33,720 Juta




sembada.id Pemkab Sleman pada tahun ini menyalurkan beasiswa lembaga orantua asuh (L-OTA) 2017 kepada  274  anak asuh senilai Rp33,720 juta. Jumlah tersebut  Rp31,2 juta untuk 260 siswa SD/MI  dan  Rp2,52 juta untuk 14 siswa SMP/MTS.  Siswa SD/MI menerima Rp120.000 dan SMP/MTs Rp180.000. Wakil  bupati Sleman Sri Muslimatun menyerahkan langsung beasiswa tersebut di pendopo rumah dinas bupati setempat, Selasa (31/10/2017).

Wakil bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan karena pendidikan sangat penting,  terutama untuk mencipatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, serta mensejahterakan dan memajukan  masyarakat.  Karena itu,  agar  tujuan pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan  bangsa dapat terwujud, maka perlu dukungan dari semua pihak, baik masyarakat,
swasta dan pemerintah

“Dukungan ini penting.  Sebab jika hanya pemerintah yang berperan, tentunya tidak mencukupi,”  kata Sri Muslimatun dalam sambutan penyerahan beasiswa tersebut.

Sri Muslimatun menyambut baik kegiatan penyaluran Dana Bantuan kepada Anak Asuh tersebut. Ia juga mengapresiasi pihak donatur yang telah peduli menyalurkan bantuannya untuk para Anak Asuh di Kabupaten Sleman.

“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Sleman serta masyarakat Kabupaten Sleman, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak. Mudah mudahan ini menjadi amal ibadah, amal jariyah untuk anak-anak sekolah,” ungkapnya.

Untuk itu, kepada para siswa yang mendapatkan beasiswa, diharapkan dapat memanfaatkannya. Terutama dalam menunjang dan mendukung kegiatan pendidikan. Termasuk harus semakin giat dan rajin belajar. Sehingga bukan hanya akan meningkatkan kualitas namun juga dapat mewujudkan
cita-cita.

“Ini yang harus menjadi perhatian,” ungkapnya.

Wakil Ketua Badan Penyantun L-OTA  DIY  Wahyuntana Kusumabrata mengatakan penyaluran bantuan ini merupakan kegiatan rutin. Tahun ini LOTA DIY  menyalurkan beasiswa  sebesar Rp229,020 juta untuk 1829 anakse DIY.  Rp33,720 juta di antaranya untuk Sleman bagi  274 anak.

Ketua Komisi D DPRD Sleman Arif Kurniawan mengatakan sangat mendukung dengan program tersebut. Sehingga dengan langkah ini, diharapkan tidak ada lagi anak usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan  pendidikan. Namun begitu, agar program ini tetap sasaran tetap harus ada
pengawasan bersama-sama.(sbd)
Read More
Permainan Tradisional Meriahkan HUT Korpri Ke 46 di Sleman

Permainan Tradisional Meriahkan HUT Korpri Ke 46 di Sleman



sembada.id – Berbagai permaian tradisional  seperti gobag sodor, egrang, bakiak, senam maumere, dan tarik tambang dipertandingkan dalam memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke 46 tingkat Sleman, di lapangan Pemkab setempat, selama dua hari ,  Selasa-Rabu (31/10-1/11/2017). 

Lomba ini diikuti peserta putra-putri perwakilan seluruh Dinas, Badan, Kantor, BUMD, Kecamatan dan UPT se Kabupaten Sleman.

Kepala UPT Sekretariat Dewan Pembina KORPRI  Sleman,, Rohmat Mustajab mengatakan selain untuk menjaga eksistensi permainan tradisonal, kegiatan tersebut  juga sebagai sarana silaturahmi dan meningkatkan kesehatan dengan melakukan olahraga.

”Diharapkan dengan cara ini generasi muda tetap mengenal permainan tradisional tersebut,” kata Rohmat di sela-sela kegiatan, Selasa (31/10/2017).


Kepala Bdan Kepegawian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP0 Sleman Suyono,  selaku Dewan Pembina KORPRI Sleman menambahkan selain lomba permainan tradisional, sebelumnya juga mengadakan pertandingan olahraga,  yakni  bulu tangkis, futsal, catur, bola voli, tenis meja, dan tenis lapangan. Pelaksanaan kegiatan mulai Senin-Rabu ( 23/10-1/11/2017). (sbd)
Read More
Sanggar Anak Studio Biru Prambanan Ajarkan Kreativitas Anak

Sanggar Anak Studio Biru Prambanan Ajarkan Kreativitas Anak




sembada.id - Puluhan anak terlihat sedang berkumpul di ruangan dalam Sanggar Anak Studio Biru di Dusun Ripungan, Sengir, Sumberharjo, Prambanan, Sleman, DIY, Senin (30/10/2017) siang.
Berbeda dengan anak di perkotaan, anak-anak di dusun itu tidak nampak menunduk sambil menggenggam gawai. Mereka bercengkerama hangat satu sama lain sambil menunggu pengelola taman bacaan sanggar tersebut membagikan buku kepada mereka.

Melihat hal tersebut, pengelola sanggar Rendra Suparmadi yang biasa dipanggil Kak Rendra langsung menghampiri anak-anak dan memberikan buku. Setelah menerima buku, anak-anak itu langsung duduk melingkar dan membaca dengan antusias. Tidak sekadar membaca buku, mereka harus mengulas dan menyampaikan apa yang dibaca kepada anak-anak lain secara lisan. Kegiatan itu dilakukan rutin, setelah anak-anak itu pulang sekolah.

"Kegiatan ini memang sengaja kami berika kepada anak-anak, yaitu sebagai pelengkap pendidikan formal,” kata pendiri dan pengelola Sanggar Anak Studio Biru Rendra Suparmadi.

Rendra menceritakan awal berdirinya sanggar ini. Pada tahun 2006, ada kegiatan trauma healing bagi anak-anak korban gempa di dusun setempat. Setelah itu, aktivitas di lokasi itu tetap dipertahankan dan pada tahun 2009 dikembangkan menjadi sanggar. Setahun kemudian ada warga yang menghibahkan tanahnya untuk tempat sanggar dan taman bacaan.

"Setelah resmi berdiri, terus mendapat apresiasi dan sumbangan buku berbagai komunitas, di antaranya dari Yayasan 1001 Buku yang bekerja sama dengan MNC Media," ujarnya.

Koleksi buku sampai sekarang mencapai 3.000 eksemplar dari berbagai judul, baik fiksi, nonfiksi, cerita anak, cerita rakyat, buku keterampilan, teknologi, dan pengetahuan umum.

Sanggar Anak Studio Biru bukan hanya sebagai tempat untuk membaca, namun juga melatih kreativitas anak dalam mengembangkan bakatnya. Karena itu, mereka juga diajari bagaimana membuat karya seni yang sumbernya dari buku yang dibaca, seperti origami, menulis, mendongeng, membuat buku harian, dan keterampilan lainnya.

"Sanggar ini juga sebagai tempat warga berkumpul dalam mencari informasi baik dari buku maupun fasilitas lain yang ada di sini, maupun untuk kegiatan edukasi lain."

Menurut Rendra, untuk lebih mendekatkan anak-anak dan masyarakat terhadap akses informasi, pihaknya akan terus mengembangkan menjadi sanggar terpadu dalam satu kompleks. Ruang bacaan, ruang kreativitas, menerima tamu, dan kegiatan anak akan terpisah. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi termasuk jemput bola untuk kepedulian dalam membangun tempat ini.

"Dengan adanya pengembangan sarana dan prasarana tersebut, selain akan membuat sanggar ini akan representatif, juga menjadi tempat yang menyenangkan, sehingga meski terletak di daerah terpencil, fasilitasnya lengkap."

"Rata-rata tiap hari ada 10 anak yang berkunjung dan kalau libur atau Minggu bisa 50 anak lebih. Yang berkunjung bukan hanya dari dusun setempat namun juga luar dusun," ujarnya.

Ari Prasetya (8), warga dusun setempat mengatakan sangat senang dengan adanya sanggar tersebut. Sebab, di tempat ini bisa membaca banyak buku, terutama buku cerita.

"Saya juga sering mengerjakan tugas atau PR sekolah bersama teman-teman di sini," kata siswa SDN Tempursari, Sengir, Sumberharjo, Prambanan itu. (sindonews)
Read More
Bupati Sleman Sentil Aklaq Generasi Muda

Bupati Sleman Sentil Aklaq Generasi Muda





sembada. Id - Bupati Sleman Sri Purnomo mengaku prihatin terhadap perilaku dan akhlaq generasi muda. Sebab tindakan mereka banyak yang menyimpan dari aturan. Indikasinya kasus tindakan kriminal yang melibatkan remaja pria maupun perempuan, anarkisme, sex bebas, sampai dengan penyalahgunaan narkoba saat ini menjadi sorotan diberbagai media.

"Dari kejadian-kejadian tersebut, tentunya menggugah kesadaran kita untuk menekankan kembali ajaran Al Qur’an terutama di kalangan generai muda," kata Sri Purnomo dalam sambutan pembukaan MTQ tingkat kabuoaten Sleman yang dibacakan Sekda Sleman Sumadi di kampus UTY, Minggu(29/10/2017).

Menurut Sri Purnomo nilai-nilai Al Qur’an bisa menjadi dasar pembangunan karakter generasi muda. Sehingga MTQ ini bukan hanya sarana internalisasi nilai-nilai luhur Al Qur’an di kalangan generasi muda. Namun juga bentuk pembinaan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan ibadah umat Islam khususnya generasi muda, dalam membaca, memahami dan menghayati Kitab Suci Al Qur’an.

 “Saya berharap pelaksanaan MTQ tidak berhenti hanya sebatas sebagai proses seleksi qori-qoriah, namun juga dapat dijadikan ajang pengembangan kepribadian dan karakter untuk membentuk generasi Qur’ani," papar bupati dua periode itu.

Kabag Kesra Pemkab  Sleman Iriansa  menambahkan selain even tahunan, kegiatan ini juga sebagai seleksi yang akan mewakili Sleman dalam ajang yang sama tingkat DIY. Untuk itu diharapkan ajang ini dapat meningkatkan motivasi peserta. Termasuk dapat meningkatkan kualitas membaca dan menghafal Al Quran  serta menggali potensi Qori’ Qoriah Sleman.

"MTQ ini diikuti diiikuti 514 kafilah perwakilan dari 17 Kecamatan mempertandingkan tujuh Cabang dan 20 golongan, melibatkan 31 dewan hakim,” tambahnya


Keluar sebagai juara umum tahun 2017, yaitu kecamatan Depok setelah mendapat tujuh medali, disusul Tempel, lima medali serta.Ngaglik dan Mlati masing-masing  empat medali. (sbd)
Read More
 Ratusan Anak Ikuti  Khitanan Bank Sleman

Ratusan Anak Ikuti Khitanan Bank Sleman






sembada.id – Sebanyak 105 anak dari keluarga kurang mampu di Sleman mengikuti khitanan massal yang dilaksanakan Bank Sleman di halaman belakang bank setempat, Jalan Magelang, Tridadi, Sleman, Sabtu (28/10/2017). Selain bentuk  Corporate Social Responsibility (CSR) atau pertanggung jawaban sosial, kegiatan tersebut juga dalam rangkaian HUT Bank Sleman ke-36 tahun 2017.

Khitanan massal ini didukung 17 tenaga medis dan delapan bed dengan ketua tim medis  dr Kunto  Budi Santoso.  Sebelum pelaksaan khitnanan massal, dr Kunto Budi Santoso memberikan motivasi kepada peserta  tentang penitngnya khitanan bagi  kesehatan.  Dengan motivasi tersebt  diharapkan mereka tidak takut saat dikhitan,

Untuk mengkhitan menggunakan peralatan laser . Selain mengurangi darah keluar dan tidak sakit, dengan alat ini pelaksanaan khitan  juga cepat, yaitu tidak lebih dari 20 meni serta cepat sembuh. Yakni dua hari anak sudah bisa pulih kembali.  Sehingga  mereka bisa beraktivitas dan masuk sekolah seperti biasa.

Namun tidak mudah dalam pelaksanaannya karena tidak sedikit setelah memasuki ruang khitan anak-anak ada yang takut sehingga perlu upaya untuk membujuk agar anak tidak takut dan mau dikhitan. Namun berkat ketelitian dan kepandaian dari tim medis dibantu dengan segenap karyawan Bank Sleman anak-anak kesemuanya dapat dikhitan.

Dirut Bank Sleman Muh Sigit mengatakan anak Sleman yang akan mengikuti khitanan massal ini cukup banyak. Terbukti dalam waktu dua hari setelah dibuka pendaftaran kuata 105 anak sudah penuh.  Untuk itu, karena kegiatan tersebut akan berlangsung setiap tahun, diharapkan bagi warga yang berminat dapat mendaftar lebih awal.

“Sebelum pelaksanaan kami screning dulu dan semuanya dinyatakan lolos, “ kata Sigit di sela-sela kegiatan khitanan massal Bank Sleman itu.


Selain khitanan masaal, kegiatan lain yang telah dan akan dilaksanakan dalam rangkaian HUT Bank Sleman yang ke-36, antara lain bedah rumah, bantuan sarana parasarana untuk mendukung sekolah dan desa ramah anak, pembagian sembako, serta pemberian bantuan bagi usaha mikro. (sbd).
Read More
Mahasiswa Penerbangan Dilatih Kepemimpinan Di Lanud Adisutjipto

Mahasiswa Penerbangan Dilatih Kepemimpinan Di Lanud Adisutjipto



sembada.id - Sebanyak 83  mahasiswa penerbangan dari 11 perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki jurusan kedirgantaraan, di antaranya dari STTKD Yogyakarta akan mengikuti pelatihan kepemimpinan di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, selama tiga hari, mulai Jumat-Minggu (27-29/10/2017). Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga membuka langsung kegiatan tersebut di Jogjakarta Adventure Zone Skadik 104 Lanud setempat.

Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga mengatakan pelatihan ini bukan hanya untuk memberikan pengetahuan dan pemahanan tentang kepemimpinan, namun juga untuk mempersiapkan para mahasiswa  penerbangan, menjadi calon awak pesawat yang berdedikasi dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, terutama dalam dunia penerbangan.

“Karena itu,  pemateri pelatihan nanti, merupakan nara sumber atau para instruktur yang sudah mumpuni dan kompeten,”  kata Novyan.

Novyan menjelaskan dalam pelatihan ini, para peserta akan mendapatkan materi tentang bagaimana harus memimpin dan bersikap sebagai seorang pemimpin. Sebab seorang pemimpin bukan hanya dituntut memiliki manajeman yang bagus, namun juga  dapat memberikan contoh, efek, dan pengaruh yang baik bagi lingkungan sekitarnya.

“Karena itu peserta diharapkan mengikuti semua mekanisme yang telah ditentukan dan melaksanakanarahan Instruktur dan pelatih,” harapnya.


Komandan Skadik 104 Lanud Adisutjipto, Letkol Pnb. Didik Setya Purnama menambahkan para mahasiswa tersebut  bukan hanya akan mendapatkan  paltihan dalam bentuk teori namun juga praktek lapangan.  Untuk materi pelatihan di antaranya  dalam bentuk  paparan, forum diskusi dan outbond. Termasuk juga akan ada  fun game dan pint ball.(sbd)
Read More
Bapimkortar Gelar Pertemuan Di  AAU

Bapimkortar Gelar Pertemuan Di AAU




sembada.id – Badan pimpinan korp taruna (Bapimkortar), TNI dan Akpol menggelar pertemuan di Akademi Angkatan Udara (AAU), Jumat (27/10/2017). Dirdik Akademi TNI Brigjen TNI DJ Andoko membuka kegiatan tersebut.  

Selain perwakilan taruna, pertemuan Bapimkortar juga dihadiri  Dirdik AAU Kolonel Pnb Arief Widianto, Komandan Wing Taruna AAU  Kolonel Pnb Ramot Sinaga, Paban Rendik Akademi TNI serta segenap pengasuh Taruna Akademi TNI dan Akpol.

Pertemuan  Bapimkortar dimulai dengan pemaparan naskah ilmiah dari masing masing akademi dan berdiskusi dengan masukan dari narasumber dari pengasuh dan Paban Akademi TNI untuk mendapatkan visi pemikiran yang searah dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan Taruna. 

Danjen Akademi  TNI Laksda TNI Siwi Sukma Aji selain untuk memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman kepada taruna, terutama dalam menyampaikan pemikiran melalui forum diskusi secara konseptual dan ilmiah. Kegiatan ini juga untuk membangun karakter, kepemimpinan dan integrasi antara Taruna Akademi TNI dan Akpol.


“Harapanya mereka terbiasa berdiskusi dan berolah pikir secara sistematis, logis, kritis dan komprehensif sebagai calon pemimpin masa depan,” kata Danjen Akademi TNI dalam sambutannya yang dibacakan Dirdik Akademi TNI Brigjen TNI DJ Andoko. (sbd)
Read More
Gamping Belum Bebas Angka Jentik Nyamuk

Gamping Belum Bebas Angka Jentik Nyamuk



Sembada.id - Wilayah kecamatan Gamping hingga sekarang belum bebas dari jentik nyamuk. Terbukti saat tim kelompok kerja operasional (Pokjanal) deman berdarah dengue (DBD) Sleman melakukan monitoring di dusun Gamping Lor , Ambarketawang diketahui angka bebas jentik (ABJ) masih dibawah standar, yaitu kurang dari 95%.

Tercatat dari 131 titik atau lokasi pemantauan, 25 tempat di antaranya positif jentik, Sehingga ABJ baru mencapai 73,3%. Masih rendahnya kesadaran warga dalam membersihkan tempat yang berpotensi sebagai sarang nyamuk diduga menjadi penyebabnya.

Di Sleman sendiri, hingga 10 Okt 2017,  tercatat ada  350 kasus DBB,  tiga orang di antaranya meninggal dunia. DBD sendiri tersebar di lima kecamatan, yaitu Gamping, Godean, Mlati, Depok dan Kalasan.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian  Penyakit Menular  (P2PM) Bidang Penanggulangan Penyakit  Dinkes Sleman Dulzaini mengatakan dengan kondisi ini meminta masyarakat Gamping  untuk lebih meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi  kecamatan Gamping menjadi wilayah endemis DBD di Sleman.

“Dari fakta-fakta tersebut, meminta dusun Gamping Lor lebih aktif lagi dalam melalukan monitoring jentik di setiap rumah.  Minimal satu minggu sekali,” tandas Dulzaini.

Menurut Dulzaini permintaan monitoring dan memberishkan lingkungan satu minggu sekali ini, bukan tanap alasan. Selain untuk memutus perkembangan nyamuk,  langkah ini juga untuk meningkatkan kesadaran dan  memotivasi masyarakat agar selalu sadar akan bahaya demam berdarah dengan melakukan pantauan jentuk  berkala ( PJB) secara rutin.

Wakil ketua DPRD Sleman Sofyan Setyo Darmawan mengatakan dengan  dengan masih rendahnya  ABJ di Gamping, meminta masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan menjaga terhadap kebersihan lingkungan. Apalagi penyakit DBD tidak hanya menyerang balita dan anak-anak, namun juga orang dewasa.

“Untuk itu saya berharap masyarakat selalu waspada dengan segala kemungkinan, termasuk mengamati tidak hanya bak mandi saja, tetapi juga tempat air yang lain seperti kulkas, pot bunga dan ban bekas yang tergenang air,  termasuk botol-botol yang tidak terpakai tidak ditaruh terbalik,” harapnya.(sbd)


Read More
Parkir Di Yogya Tidak Aman, 90% Curnamor Terjadi Di Parkiran

Parkir Di Yogya Tidak Aman, 90% Curnamor Terjadi Di Parkiran



sembada.id - Masyarakat DIY yang akan menitipkan kendaraan bermotor, terutama roda dua di tempat parkir diminta hati-hati dan menambah kunci pengaman di kendaraannya.  Sebab tempat parkir tersebut belum menjamin keamanan kendaraan bermotor tersebut.  Indikasinya dari kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), 90% terjadi di tempat parkiran itu.

Direktur  reserse kriminal umum (Dir Reskrimum) Polda DIY  Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan secara umum untuk modus curanmor bervariasi, seperti memakai kunci T, gendam dan sengaja mengincar sepeda motor  yang kuncinya masih tertinggal di kendaraan tersebut.  Baik yang ditinggal di  parkiran resmi maupun yang  ditinggal di parkiran umum atau tepi jalan.

“Bahkan saat ini pelaku curanmor lebih banyak terjadi di tempat parkiran resmi,” kata Hadi Utomo saat gelar ungkap kasus di Mapolda DIY, Jl Pajajaran, Condongcatur, Depok, Sleman, Jumat (27/10/2017).

Hadi menjelaskan bukti curanmor banyak terjadi di parkiran dapat diketahui dari jumlah laporan yang masuk. Dimana  dari 99 kasus  laporan kehilangan kendaraan bermotor, 90% di antaranya terjadi di parkiran.  Namun apakah  ada keterlibatan oknum petugas parkir atau tidak sekarang masih dalam tahap pengembangan.

“Yang jelas untuk masalah ini kami sudah ada alat bukti,” ungkapnya.

Selain itu, juga akan melakukan koordinasi  dengan  instansi terkait, terutama data tempat parkir dan siapa saja nama pengelola dan petugas parkir di tempat tersebut. Termasuk ke depannya akan memberikan identitas bagi mereka serta di seluruh tempat parkir harus ada CCTV. Sehingga akan mengetahui  keluar masuk kendaraan dan yang membawanya. 

Sedangkan selama operasi curanmor Progo, selama 14 hari, yaitu mulai 10-23 Oktober lalu, berhasil  22 kasus. Dari jumlah itu berhasil mengamankan 36 tersangka dan 231 barang bukti kendaraan bermotor.  22 kasus itu paling banyak di Sleman, 12 kasus, disusul Bantul sembilan kasus,  Kota Yogyakarta empat kasus dan masing-masing dua kasus di Kulonprogo dan Gunungkidul ditambah yang diungkap Polda tiga kasus

“Perkara tersebut sekarang masih dalam proses penyelidikan,”  terangnya.

Hadi menambahkan, dengan adanya penangkapan tersangka dan pengamanan barang bukti, meminta masyarakat yang kehilangan kendaraan bermotor bisa mengecek ke kantor polisi terdekat.  Terutama dimana mereka melaporkan kehilangan kendaraan bermotor tersebut.  Jika sesuai dengan datanya, bisa langsung mengambilnya.


“Untuk pengambilan ini tidak dipungut biaya alias gratis. Yang penting semua dokumen kendaraan bermotor disiapkan,”  tandasnya.(sindonews)
Read More
Asosiasi Jeep Wisata Merapi  Gelar Sedekah Merapi

Asosiasi Jeep Wisata Merapi Gelar Sedekah Merapi





sembada.id  - Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi mengelar sedekah Merapi  di Banker Kaliadem (Batu Gajah) Kepuharjo Cangkringan Kamis (26/10/2017).  Kegiatan tersebut dalam rangka  mengenang tujuh tahun erupsi merapi, yang terjadi 26 Oktober 2010 lalu. Sebanyak 29 ingkut dan tumpeng disajikan  dalam acara itu.

Ketua asosiasi jeep wisata lereng Merapi wilayah timur, Daldiri mengatakan 29 ingkung dan tumpeng ini bukan tanpa alasan. Ini sebagai simbol jumlah asosiasi jeep wisata Merapi ada 29 unit. Dari jumlah itu ada 700 armada. Sedekah ini merupakan yang pertama kali dan rencananya akan dijadikan agenda tahunan.

“Ada yang menarik dalam sedekah ini, yaitu berbaurnya masyarakat dan wisatawan dalam kegiatan tersebut, yaitu menikmati sajiann ingkung dan tumpeng dengan dahar kembul,” kata Daldiri di sela-sela sedekah Merapi.

Daldiri mengharapkan adanya acara tersebut, akan menjadi daya tarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara datang ke tempat ini.

Di sisi lain, adanya erupsi Merapi  sendiri harusi disikapi dengan positif, baik dari sisi rohani, yaitu agar selalu mengingat kepada Tuhan maupun materiil, yaitu berkah kepada warga sekitar.


“Inilah Hikmah yang dapat dipetik,” ungkapnya. (sbd)
Read More
 TMMD Diklaim Hemat Biaya Pembangunan Rp61,5 Juta

TMMD Diklaim Hemat Biaya Pembangunan Rp61,5 Juta




sembada.id -TNI Manuggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap III TA.2017 di Sumberarum, Moyudan,  Sleman diklaim menghemat biaya pembangunan  Rp61,5 juta jika dibandingkan dikerjakan  secara borongan.

“Jika diborongkan menghabiskan biaya Rp 286,5 juta, namun dikerjakan dengan TMMD menelan dana sebesar Rp 225 juta” kata Pasiter Kodim 0732/Sleman Kapten Kapten Inf  Nugroho  saat penutupan TMMD di Sumberarum, Moyudan, Sleman, Kamis (26/10/2017)

Menurutnya, operasi TMMD dilaksanakan selama satu bulan, yaitu mulai 27 September hingga 26 Oktober.  Dimana  proyek fisik seperti pembuatan  talud sepanjang 650 meter dan tinggi 50 cm, pembangunan proyek jalan sepanjang 650 meter, cor blok halaman masjid dengan panjang 20 meter dan lebar 18 meter, rehab satu unit poskamling, pembuatan gorong-gorong dua buah serta lantainisasi dua rumah berhasil diselesaikan 100%.


“Selain fisik, TMMD juga menyasar kegiatan non fisik, di antaranya kegiatan penyuluhan wawasan kebangsaan, Kambtimas dan narkoba, penyuluhan KB dan kesehatan, penyuluhan pertanian, penanggulangan bencana alam  serta penyuluhan lingkangan hidup,” terangnya. (sbd)
Read More
Suami Istri  Di Kalasan Tega Aniaya Anak Asuhnya

Suami Istri Di Kalasan Tega Aniaya Anak Asuhnya




sembada.id - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terjadi di wilayah Sleman, tepatnya di Kadirojo, Purwomartani, Kalasan. Kali ini menimpa siswa TK Kanisius Kadirojo, FR, 5.  Terungkapnya kasus ini,  setelah warga melaporkan  dugaan KDRT tersebut ke Polda DIY, sabtu (21/10/2017). Petugas kemudian menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan dan setelah cukup bukti, mengamankan dua warga Kadirojo, SSH, 41 dan  DAIW, 34 yang selama ini mengasuh  anak tersebut.

Dir reskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan awal mula kejadian, Jumat (20/10/2017)  FR tidak masuk TK. Karena tidak masuk.kemudian komite dan guru TK Kanisius Kadirojo mendatangi rumah FR di Perum Kadirojo Permai D3 Purwomartani, Kalasan. Mereka melihat kedua mata anak tersebut lebam dan bengkak.

“Saat ditanya FR mengaku dipiisi kecoa,” kata Hadi Utomo soal kasus itu, Kamis (26/10/2017).

Untuk mengembangkan laporan itu, selain meminta keterangan beberapa orang sakti,  petugas juga membawa FR ke RS JIH untuk pemeriksaan pada, Sabtu (21/10/2017).  Dilanjutkan melakukan visum di RS Bhayangkara, Selasa (24/10/2017). Hasilnya penyebab lebamnya mata FR akibat kekerasan tumpul. Selain itu telunjuk,  jari tengah dan jari manan) sebelah kanan ada luka bekas gigitan.

“Dari pemeriksaan itu dari gigitan DAIW, yang selama ini dipanggil mami oleh FR,”  terangnya.

Hadi menjelaskan dari hasil keterangan sakti dan alat bukti, petugas akhirnya menetapkan SSH dan DAIW sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Mereka ditangkap Rabu (25/10/2017) malam di rumahnya dan langsung dilakukan penahanan di Mapolda DIY, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami masih terus melakukan pengembangan kasus ini,”  katanya.

Kedua tersangka tersebut dijerat pasal berlapis, yaitu pasal 44 UU No 23/20004 tentang PKDRT dan pasal 80 UU No  35/2014 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun.

Mengenai apakah SSH dan DAIW sering melakukan kekerasan kepada FR, Hadi belum bisa memberikan keterngan pasti, Sebab masih akan melakukan pembuktian. Yang jelas penyebab mata FR lebam dan bengkak  karena kekerasan  SSH dan DAIW sendiri belum bisa diminta keterangan untuk kasus ini.(sbd)
Read More
Dewan Soroti Program Kerja Dispar Sleman

Dewan Soroti Program Kerja Dispar Sleman



sembada.id – DPRD Sleman mensoroti kinerja dinas pariwasata (Dispar) setempat dalam mempromosikan pariwisata. Sebab program kerja di organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut dinilai belum efektif. Bahkan untuk anggaran lebih banyak digunakan untuk perjalanan dinas dibandingkan dengan kegiatan publikasi atau promosi.  

Ketua komisi B DPRD Sleman Nurhidayat mengatakan belum efektifnya kinerja Dispar dapat dilihat dari banyaknya anggaran yang dipergunakan untuk kepentingan interen dibandingkan kegiatan promosi pariwisata, baik di dalam maupun luar negeri. Contohnya dalam rencana anggaran pendapatan daerah (RAPBD) 2018 dari anggaran Rp1,001 miliar lebih banyak untuk kegiatan perjalan dinas luar daerah yaitu mencapai Rp514 miliar atau 51% dari jumlah anggaran dan untuk publikasi hanya 85 juta.  

“Jelas anggaran ini tidak sebanding,” tandas politisi PAN itu, dalam pandangan umum soal RAPBD 2018 di ruang kerjanya, Rabu (25/10/2017)

Untuk itu, dewan mempertanyakan apa strategi promosi dan yang dikembangkan Dispar  dengan anggaran tersebut.  Terutama belanja perjalanan dinas yang lebih besar dibandingkan jasa publikasi. Mengingat dinamika kemajuan teknologi informasi (TI)  menjadi pertimbangan untuk lebih mengoptimalkan promosi.

“Pertanyaannya sejauhmana dampak promosi dengan anggaran tersebut,” tandasnya.(sbd)


Read More
Sleman Targetkan penghargaan  Wistara  Kabupaten Sehat

Sleman Targetkan penghargaan Wistara Kabupaten Sehat




sembada.id -  Sleman menargetkan mendapatkan penghargaan Swasti Saba pengembangan (Wistara) kabupaten sehat pada tahun 2017. Atau sama dengan yang didapatkan pada tahun 2015 lalu. 

Untuk kepentinga itu, telah menyiapkan tujuh tatanan. Yaitu  kawasan permukiman sarana prasarana sehat, kawasan tertib lalu lintas dan transportasi, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.

“Tujuh tatanan ini yang kami ajukan,” kata Wakil bupati Sleman Sri Muslimatun saat menerima tim verifikasi kabupaten kota sehat (KKS) 2017 di aula Bappeda Sleman, Rabu (25/10/2017).

Namun yang lebih penting dari kegiatan ini, yakni dapat menjadi momen untuk memantau, mengevaluasi dan memotivasi masyarakat Sleman untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. Diharapkan dengan kegiatan ini pelaksanaan program pembangunan bidang kesehatan di Sleman dapat dilakukan dengan lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.

Perwakilan tim verifikator KKS pusat  Dwita Maulida menjelaskan verifikasi ini bukan untuk memilih juara atau pemenang, namun merupakan verifikasi atas kinerja pemerintah dalam melakukan pembangunan dengan pendekatan KKS. Sehingga penghargaan bukan tujuan akhir dari penyelenggaraan KKS, tetapi yang terpenting dukungan kemitraan dalam melaksanakan pembangunan di daerah. (sbd)


Read More
LPI Sleman Diikuti 16 Tim SMP

LPI Sleman Diikuti 16 Tim SMP

\


sembada.id - Sebanyak 16  kesebelasan  SMP dan Mts  di Sleman mengikuti kejuaraan sepakbola liga  pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Sleman 2017.  Kepala dinas pemuda dan olahraga Sleman  Agung Armawanta membuka kejuaraan tersebut di stadion Tridadi, Sleman, Rabu (25/10/2017). LPI ini akan berlangsung sampai 31 Oktober mendatang dan akan mengunakan stadon Tridadi.

Kepala dinas pemuda dan olahraga Sleman  Agung Armawanta mengatakan mengatakan selain untuk menyalurkan dan menggali bakat serta potensi  para pelajar, kejuaraan ini juga untuk penemaan mental.

Apalagi keberhasilan pembinaan atlet-atlet tidak hanya dipengaruhi faktor latihan dan sarana-prasarana, namun juga adanya kesempatan untuk bertanding dan berkompetisi guna mempraktekkan ilmu dan wawasan yang telah diperoleh guna menambah pengalaman dan mematangkan teknik dan strategi yang telah diberikan pelatih.

“Dengan seringnya mengikuti berbagai kejuaraan maka men­tal para atlet akan terlatih dalam menghadapi berbagai tekan­an, baik dari lawan maupun para supporternya. Sehingga akan membentuk  mental yang kuat dan tangguh, maka seorang atlet akan le­bih fokus dalam menghadapi strategi lawan dan pertandingan,” kata Agung dalam sambutannya.

Untuk itu, mengharapkan para pemain sepakbola dapat menunjukkan performa terbaik  dalam kejuaraan ini.  Sehingga melalui kegiatan ini dapat membuka peluang  dan kesempatan yang lebih besar kedepannya.

“Saya juga menghimbau kepada  peserta kejuaraan sepak bola ini  apat menjaga nama baik sekolah masing-masing,  bertandinglah secara sportif  dan maksimal,” tandasnya. 

16 kesebelasan tersebut  terdiri dari empat  sekolah finalis LPI  tahun 2016 yaitu SMPN3 Sleman, SMPN 1 Kalasan, SMPN2 Tempal, dan SMPN 2 Turi. Kemudian  12 kesebelasa perwakilan Korwil MGMP Olahraga atau Penjaskes SMP Sleman.  Masing-masing tiga kesebelasan dari  wilayah Sleman timur, tengah, barat dan utara.

Tiga kesebelasan wilayah timur, yaitu SMPN 2 Kalasan, SMPN 4Kalasaan dan MTsN 9 Sleman, wilayah Sleman  Tengah, MTsN 4 Sleman, MTsN 6 Sleman dan MTs Sunan Pandanaran Ngaglik.  Wilayah Sleman Barat yaitu MTsN 1 Sleman, MTsN 5 Sleman dan SMP Muh 1 Godean serta  wilayah Sleman Utara,  SMPN 2 Ngemplak,  SMPN4 Pakem dan SMPB 1 Turi. (sbd)
Read More
Dosen FTI UII Kembangkan Pengenal Bahasa Isyarat Tunawicara Berbasis Microsoft Kinetict

Dosen FTI UII Kembangkan Pengenal Bahasa Isyarat Tunawicara Berbasis Microsoft Kinetict



sembada.id - Komunikasi selama ini masih menjadi kendala bagi para tuna wicara dalam berinteraksi dengan orang normal, baik di dalam kehidupan maupun saat belajar atau bekerja. Ini lantaran tidak semua orang mengerti dengan bahasa isyarat yang diberikan para tuna wicara saat berkomunikasi. Akibatnya sering terjadi misskomunikasi, bahkan pesan yang disampaikan sering tidak sampai. 

Melihat kondisi tersebut, dosen Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta  Izzati Muhimmah mencoba mengembangkan software berbasis kinetic untuk membantu komunikasi tuna wicara dengan orang normal. Terutama dalam menerjemahkan isyarat tangan para tuna wicara. Sehingga orang akan mengerti apa yang dikatakan atau inginkan tuna wicara tersebut. Kinetic sendiri selama ini lebih dikenal sebagai software untuk game.

“ Sebagai tahap awal, saya  baru fokus pada empat gerakan tangan, terutama pada sendi-sendi di tubuh bagian depan,” kata Izzati di ruang sidang pasca sarjana FTI UII, Yogyakarta, Rabu (25/10/2017).

Menurut Izzati  sofware atau perangkat kinetick yang mempunyai kemampuan penyedia data 3D akan menginformasikan apa yang dikatakan tuna wicara, melalui kamarea infrared yang terpasang pada perangkat sebagai titik point claoud.  Penentuan sendi dikaitkan dengan penentuan pose bahasa isyarat.  Sehingga  dengan gerakan tangan, nantinya akan muncul apa yang dikatakan para tuna wicara.  Dimana Informasi itu akan muncul dilayar.

 “Untuk penelitian awal dengan mengindentifikasi nama buah dari warna, seperti buah apel dan pisang,” terangnya.

Izzati menjelaskan meski dengan pengembangan alat ini sudah bisa mendeteksi apa yang dikatakan tunawicara, namun masih ada beberapa kendala. Di antaranya untuk jarak deteksi gerakan masih terbatas, yakni baru 1,8 meter, kemudian untuk tubuh harus tegak di depan software kinetict. Sebab jika badan miring akan mengurangi tingkat keakuratan dalam membaca.

“40% data dalam mengakses data saat ini  belum mengindentifikasi dengan benar. Karena itu masih perlu pengembangan lagi. Diharapkan nantinya minimal dapat mengkombinasikan 20 gerakan titik sendi, sehingga dapat membaca lebih akurat lagi,” jelasnya.

Selain itu, juga akan memperluas gerakan seluruh tubuh, untuk seluruh kata. Diharapkan dengan penyempurnaan tersebut akan semakin mempermudah tuna wicara saat dalam proses pendidikan maupun bekerja. Dengan begitu akan meminimalisir kesalahan dalam mengartikan bahasa isyarat para tuna wicara.

“Karena itu, saya akan terus menyempurnakan pengembangan software ini,” tandasnya.

Untuk pengembangan ini Izzati bekerja sama dengan tiga mahasiswa Raja Manggala University of Technology (RMUT) Thailand yang sedang melaksanakan tugas belajar di UII, dalam rangka pertukaran mahasiswa antara UII dan RMUT. Dimana masalah komunikasi bagi tuna wicara ini juga masih menjadi kendala di Thailand.  Sehingga selama di UII mereka juga membangun sistem untuk pengambangan software kinetick.


“Komunikasi bagi tuna wicara atau tuna runggu di negeri kami masih menemui kendala yang besar, terutama di bidang pendidikan dan pekerjaan. Karena itu, kami mengembangkan sistem guna membantu mereka,” kata salah satu mahasiswa RMUT, Pollacha Jeakhajorm yang ikut  memaparkan kinerja sofware kinetick untuk tuna wicara di UII tersebut. 
Read More
Akademi TNI dan Akpol Gelar Rakorpim Di AAU

Akademi TNI dan Akpol Gelar Rakorpim Di AAU




sembada.id – Akademi TNI dan Akpol mengelar rapat koordinasi pimpinan (Rakorpim) di Akademi Angkatan Udara (AAU), Selasa (24/10/2017).  Danjen Akademi TNI Laksda TNI Siwi Sukma memimpin kegiatan tersebut.

Selain membahas rencana strategis di Akademi militer dan Akpol, dalam pertemuan tersebut juga membahas tentang pelaksanaan 3rd World Cadet Games (WCG) 2018 di AAU dan Akmil. Serta kegiatan Latsitarda di Banten.

“Dari pertemuan ini diharapkan terdapat  kesamaan pemahaman dan visi dalam mendukung keberhasilan tugas Akademi TNI dan Akpol kedepan,” kata Danjen Akademi TNI Laksda TNI Siwi Sukma dalam sambutannya.(sbd)


Read More
Sleman Belum Berhasil Raih Sertifikasi RBRA

Sleman Belum Berhasil Raih Sertifikasi RBRA



sembada.id – Sleman tahun 2017 belum berhasl meraih sertifikasi ruang bermain ramah anak (RBRA). Kepastian ini setelah dalam penilaian yang dilakukan tim Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) ada beberapa persyaratan yang tidak terpenuhi. Sleman sebenarnya untuk ruang bermain anak (RBA) mendapat peringkat madya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduka dan Keluraga Berencana (P3AP2KB) Sleman, Mafilindati Nuraini mengakui masih memiliki beberapa kekurangan standar penilaian. Untuk itu, segera akan melakukan perbaikan dan melengkapi kekurangan tersebut. Baik dari sisi infrastrutur maupun personel.

“Kami  segera akan koordinasikan dengan stakeholder  terutama OPD terkait untuk memenuhi syarat RBRA,” kata Linda panggilan Mafilindati Nuraini, Selasa (24/10/2017).

Sebagai langkah awal, mengajak partisipasi masyarakat untuk mewujudkan RBRA di Taman Denggung diantaranya dengan mensterilkan wilayah tersebut dari pedagang kaki lima, menjaga kebersihan, pelarangan merokok dikawasan RBA, peruntukan permainan sesuai usia,  menjaga keamanan, serta tidak adanya retribusi masuk.

Auditor KPPPA  Rino Wicaksono mengatakan ada beberapa aspek yang mendapatkan penilaian RBRA, yaitu aspek manajerial, administrasi  dan keuangan serta kondisi fisik RBA.Hadil dari penilaian ini untuk proese sertifikasi RBA.

 “Skor Sleman cukup tinggi yaitu 172 dan meraih peringkat Madya,  namun belum bisa disertifikasi karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,” jelas Rino.

Rino menambahkan  dengan adanya  RBRA  ini diharapkan anak-anak dapat mengembangkan intelektual, komunikasi dan bahasa, sosial, serta fisik melalui bermain yang benar dan baik. (sbd)



Read More
Sleman  Ekspor Perdana Salak Ke Selandia Baru

Sleman Ekspor Perdana Salak Ke Selandia Baru





sembada.id  –Salak pondoh akhirnya dapat diterima Selandia Baru sebagai  buah ekspor. Kepastian ini setelah,  salak pondoh dari Sleman baik dari kualitas maupun kesehatan dinyatakan lolos standarisasi oleh negara tersebut.  Sebagai tindaklanjutnya, Indonesia  melaunching ekspor salak Pondoh perdana ke Selandia Baru di rumah kemas, Asosiasi Petani Salak Sleman Prima Sembada, Jl Tempel-Balerante Km 3, Salam, Merdikorejo, Tempel, Sleman, Senin (23/10/2017). Untuk tahap awal tersebut, baru mengirimkan buah salak ke Selandia Baru Rp100 kg.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatangan kesepakatan protokol ekspor buah salak dari Indonesia ke Selandia Baru oleh Kepala Badan Karantina Pertanian  Banun Harpini dan duta besar Selandia Baru untuk Indonesia Trevon Matheson.

Ketua Asosiasi Salak Sleman Maryono mengatakan untuk launching ini baru mengirimkan 100 kg sebagai contoh. Dimana salak itu diambilkan dari tiga wilayah penghasil salak di Sleman, yaitu  Tempel, Turi dan Pakem.  Namun setelah itu akan diikuti pengirim berikutnya.  Apalagi potensi kualitas  salak ekspor  antara  3-5 ton per minggu. Di Sleman sendiri ada 1400 petani Salak yang tergabung dalam asosiasi petani  salak Sleman.

“Untuk ke Selandia Baru ini baru pertama kali. Tetapi sebelumnya sudah mengirimkan salak ke beberapa negara asia, seperti Cina, Singapura, Thailand, Malaysia dan Australia. Bahkan untuk ke Cina rata-rata mengirimkan 1-2 ton tiap minggu. Selain itu, juga mencoba menembus pasar Eropa. Sementara masih mengirimkan rata-rata 200 kg per minggu.

“Untuk ke Eropa kami masih menunggu perkembangan pasar,” papar Maryono di sela-sela launching ekspor salak pondoh ke Selandia Baru, Senin (23/10/2017).

Menurut Maryono, meski untuk prospek pemasaran salak pondoh ke luar negeri bagus, tetapi petani belum berani secara mandiri untuk penjualannya. Sehingga untuk pengirimannya masih melalui eksportir. Kendala lainnya, yaitu lamanya perjalanan sampai di negara tujuan. Seperti ke Cina melalui kapal membutuhkan waktu 20 hari. Padahal buah salak hanya tahan maksimal 30 hari.

“Karena itu kami menyambut baik dengan pengiriman langsung salak melalui bandara Adisutjipto ke Selandia Baru ini. Selain menghemat waktu tentunya juga biaya  dan tentunya akan berdampak pada kesejahteraan petani,” ungkapnya.

Maryono menjelaskan dengan pengirimana langsung ini tentunya juga akan memutus mata rantai harga salak itu sendiri. Dimanauntuk harga salak di tingkat lokal atau pengepul rata-rata Rp4000 per kg, sedangkan untuk ekspor rata-rata Rp7000 per kg. 
   
Kepala Badan Karantina Pertaniaan Hanus Harpini mengatakan keberhasilan salak pondok menembus pasar  Selandian Baru ini merupakan prestasi tersendiri bagi produk holtikuktura Indonesia. Sebab Selandia Baru terkenal sangat selektif dan menguntamakan standar kualitas dan kesehatan dalam menerima produk holtikultura.

“Khusus untuk salak ditandai dengan dikeluarkannya  Import Health Standard (IHS): Fresh Salacca for Human Consumption pada tanggal 9 Juni 2017.  Dalam arti buah salak bebas hama dan penyakit  atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT) serta memenuhi standard keamanan pangan Selandia Baru,” papar Hanun dalam sambutannya.

Selain Salak, buah Indonesia yang sudah menembus pasar hortikultura Selandia Baru, yakni manggis. Bahkan untuk manggis sudah masuk dua tahun lalu dan ke depan direncanakan buah mangga. Untuk mangga saat ini sedang melakukan kajian terhadap kesehatan. Diharapkan tahun ini IHS mangga bisa ditandatangi.

“Kedepan,  untuk meningkatkan percepatan layanan ekspor, kami juga akan menerapkan Electronic Certification (e-Cert) dalam penerbitan Phytosanitary Certificate. Saat ini, proses  penerapan e-Cert dengan pemerintah Selandia Baru dalam proses finalisasi,” ungkapnya.

Duta Besa Selandia Baru Untuk Indonesia  Trevon Matheson mengatakan selain sudah lolos standar ekspor di Selandia Baru, hal lain yang membuat negaranya tertarik dengan salak, karena salak bentuknya unik. Dan keunikan atau spesisikas itu yang juga menjadi pertimbangan dalam menerima pasar hortikultura di Selandia Baru.

“Salak Sleman ini, tumbuh di kaki gunung Merapi, sehingga memiliki keunikan tersendiri. Baik dari rasa maupun kesehatan. Sebab salak yang tumbuh di tanah vulkanik itu, tidak perlu ada pemupukan kimia, karena pupuknya organik, sehingga sehat dan itu yang kami sukai,” kata Trevor alasan menerima salak di pasar Selandia Baru (sbd)
Read More
 Kapasitas  Protokoler Sleman Ditingkatkan

Kapasitas Protokoler Sleman Ditingkatkan


sembada.id – Sebanyak 60 pegawai bagian protokol di lingkungan pemkab Sleman mulai yang ada di kabupaten hingga desa  mendapat pembekalan  penyelenggaraan keprotokolan yang dikemas dalam forum komunikasi keprotokolan.  Kegiatan itu berlangsung tiga hari mulai Senin-Rabu (23-15/10/2017) di aula lantai III pemkab Sleman.  Assekda bidang Administrasi Umum, pemkab Sleman, Arif Haryono membuka langsung acara tersebut.

Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol pemkab Sleman Sri Winarti mengatakan kegiatan ini penting. Selain untuk memberikan pemahanan dan penyamaan persepsi tentang keprotokolan, juga untuk meningkatkan kapasitas pegawai protokol.  Diharapkan dengan langkah tersebut, kapasitas mereka akan meningkat.

“Kapasitas pegawai protokol perlu ditingkatkan karena dalam penyelenggaraan keprotokan masih belum maksimal, cenderung seadanya dan belum terkoordini secara terpadu,” kata Sri Winarti.  

Selain itu,  penyelenggaraan keprotokolan juga tidak dapat hanya bergantung pada aparat di Sub Bagian Keprotokolan di Pemerintah Daerah, tapi memerlukan dukungan dari seluruh instansi baik lingkup kecamatan maupun desa.  Terlebih penyelenggaraan keprotokolan menuntut kesempurnaan yang optimal.  Sehingga penyelenggaraan  keprotokolan dibutuhkan aparat yang memahami standar protokoler dan pribadi yang memadai,

“Hal itulah yang melatarbelakangi penyelenggaraan forum komunikasi keprotokolan ini,”  terang mantan Sekdin kwbudayaan dan pariwisata Sleman itu.

Assekda Bidang Administrasi Umum, Pemkab Sleman  Arif Haryono mengatakan acara seperti ini perlu. Selain intensitas kegiatan dan penerimaan tamu di Kabupaten Sleman yang begitu tinggi. Juga karena fungsi dari keprotokolan untuk menjaga martabat dan harga diri suatu lembaga negara.  Apalagi setiap kegiatan yang bersifat resmi harus memenuhi standar keprotokolan.


“Menjalankan fungsi keprotokolan, berarti menjaga citra dan harga diri negara,” paparnya. (sbd)
Read More
Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi Berlangsung Meriah

Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi Berlangsung Meriah




sembada.id  - Ribuan peserta yang berasal dari 35 komunitas kesenian, kebudayaan, institusi pendidikan, dan pengelola wisata yang ada di Kabupaten Sleman, mengikuti Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi, Minggu (22/10/2017). Kirab dimulai dari lapangan parkir Denggung, Tridadi, Sleman, Jalan Magelang hingga Lapangan Pemkab Sleman, sepanjang 3 kilometer (km).

Kirab tersebut diawali drumband Akademi Maritim Yogyakarta (AMY) dan Pasukan Purna Paskibraka Sleman, sebagai cucuk lampah, diikuti kirab bregada prajurit, desa wisata, gebyar batik, dan parade busana. Tampak pula beberapa institusi pendidikan seperti dari SMPN 1 Mlati dan D3 Pariwisata UGM serta beberapa museum, antara lain Museum Gunung Merapi (MGM) dan Taman Wisata Candi (TWC) serta pelaku usaha pariwisata, hotel, dan restoran. Perwakilan kesenian dari Surabaya juga ikut menyemarakkan acara itu.

Sesampainya di depan panggung utama, yaitu di area parkir utara Lapangan Denggung, peserta kirab memberikan penghormatan dan menunjukkan performancenya kepada pejabat Pemkab Sleman dan tamu undangan lainnya selama dua menit. Meski singkat, pertunjukan mereka memukau yang hadir dalam acara tersebut.

Warga terlihat antusias melihat arak-arakan kirab yang menggunakan ruas utama Jalan Magelang itu. Akibatnya, arus lalu lintas khususnya dari arah Yogyakarta menuju Megelang, yaitu mulai dari Perempatan Denggung hingga Perempatan Beran, sepanjang 2 km sempat macet.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut bukan hanya untuk melestarikan kesenian dan budaya yang ada di Sleman, namun juga untuk mempromosikan dan mengenalkan potensi pariwisata yang ada di kabupaten dengan slogan Sembada tersebut. Diharapkan, kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Sleman akan meningkat.

"Saya harapkan even ini bukan hanya menjadi agenda rutin, namun juga dapat menarik wiasatawan dari berbagai daerah dan mancanegara," kata Muslimatun

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih menambahkan, kegiatan ini bukan hanya menyajikan suguhan dan atraksi wisata yang menarik untuk dilihat. Kegiatan ini juga sebagai media promosi untuk mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Sleman.

Namun yang sangat disayangkan meski Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi sudah dimulai sejak tahun 2008 dan menjadi agenda rutin tiap tahun, publikasi dan sosialisasi belum tersebar dengan baik. Terbukti, tidak semua warga Sleman mengetahui kegiatan tersebut. Satu di antaranya warga Purwomartani, Kalasan, Suyadi (36). "Saya tidak tahu jika ada acara tersebut," katanya.

Suyadi pun mengharapkan, selain ada publikasi, kegiatan tidak hanya dipusatkan di sekitar Sleman, namun juga ke wilayah kabupaten lainnya.(sindonews)
Read More
Ribuan Santri Peringati Hari Santri Nasional Di Sleman

Ribuan Santri Peringati Hari Santri Nasional Di Sleman





sembada.id – Ribuan santri dari  141 pondok pesantren yang ada di Sleman memperingati hari santri nasional tingkat kabupaten Sleman di lapangan Pemda Sleman, Minggu (22/10/2017).  Selain dengan upacara, peringatan tersebut juga diisi dengan atraksi bela diri dan unjuk kemampuan dari Barisan Nahdhatul Ulama Serba Guna (Banser) dan kirab oleh seluruh peserta upacara. 

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan santri bukan hanya memiliki peran yang strategis dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia. Namun juga dalam mencerdaskan dan memajukan generasi muda melalui pendidikan.  Termasuk dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia pada masa perjuangan melawan penjajah di masa lampau.

 “Karena itu  peringatan hari santri ini harus dimaknai secara mendalam. Tidak hanya mengenang jasa santri di masa lampau. Tetapi harus  dijadikan pengobar semangat  untuk mengisi lemerdekaan yang telah diperjuangkan para pendahulunya,” kata Sri Purnomo dalam sambutannya.

Selain itu, santri  juga harus dapat menjaga jiwa religius keislamannya dan jiwa nasionalis kebangsaan serta menjadi partner pemerintah dalam menanggapi isu yang selalu marak, melalui berbagai upaya yang dapat dilakukan.

“Seperti mempromosikan gerakan anti narkoba, gerakan anti kekerasan, gerakan anti radikalisme, dan sebagainya,” harapnya.

Ketua panitia Upacara Hari Santri Nasional Sleman Irianto Nugroho  menambahkan melalui kegiatan ini diharapkan pondok pesantren mampu menjadi metode utama dalam mempersiapkan generasi di masa depan.


“Kalau akhlaknya sudah dipersiapkan, maka ke depan kita akan mempunyai pemimpin yang bukan hanya pandai secara intelektual, tapi juga pengetahuan agama serta aplikasinya,” tambahnya. (sbd)
Read More
Coba Selundupkan Sabu 3 Kg, Tiga  Pengedar Balikpapan Ditangkap Di Bandara Adisutjipto

Coba Selundupkan Sabu 3 Kg, Tiga Pengedar Balikpapan Ditangkap Di Bandara Adisutjipto





sembada.id  – Petugas aviation security (Avsec) Bandara internasional Adisutjipto Yogyakarta mengungkap jaringan sabu-sabu dari Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Terungkapnya jaringan ini setelah menangkap tiga warga Balikpapan, WW (22), WS (31) dan W, (21) di Terminal B keberangkatan bandara internasional Adisutjipto, pada Jumat, 20 Oktober 2017. 

“Mereka ditangkap saat akan menyelundupan sabu-sabu seberat 3 kg ke Balikpapan dari Pekanbaru melalui Bandara Adisutjipto dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ 230 rute Pekanbaru-Yogyakarta, Balikpapan,” kata General Manager Angkasa Pura (AP) 1 Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Kol Pnb Agus Pandu Purnama saat memberikan keterangan soal penangkapan tiga kurir sabu-sabu asal Balikpapan di ruang Yudhistira Graha AP 1 Yogyakarta, Sabtu (21/10/2017).

Agus menjelaskan, penangkapan berawal saat petugas Avsec melakukan pemeriksaan kepada penumpang di screening check point (SCP) 2 Terminal B keberangkatan kemarin sekira pukul pukul 13.16 WIB. Ketika memeriksa WS dengan walk trough metal detector (WTMD) ada yang mencurigakan.

“Atas kecurigaa itu, petugas kemudian melakukan pemeriksaan body scanning terhadap penumpang itu. Hasil body search ditemukan sabu-sabu seberat 750 gram,” ujar lulusa AAU 1990 itu.

Petugas pun bergerak cepat dengan memeriksa rekaman CCTV bandara, dan diketahui bila WS tidak sendiri. Tak mau menunggu lama petugas menangkap dua pelaku lain."Dari tangan ketiga pelaku ini disita empat paket sabu-sabu yang 3 kg senilai Rp4,5 miliar," katanya.

Agus menuturkan, dari hasil pemeriksaan ternyata ada perbedaan identitas, tiga orang itu. Hal ini diketahui dari KTP elektronik dan SIM mereka. Alamat di KTP elektronik Malang, Jawa Timur, tetapi SIM alamatnya Balikpapan. Temuan ini dilaporkan ke Satpom AU Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan BNN DIY.

Kabid Pemberantasan BNN DIY AKBP Mujiyana mengatakan, hasil pemeriksaan sabu-sabu itu mereka ambil dari Pekanbaru, Riau untuk diedarkan di Balikpapan. Untuk membawa ke Balikpapan, dengan mengunakan pesawat dengan rute Pekanbaru-Yogyakarta-Balikpapan.

Menurut Mujiyana sebenarnya, ada empat orang pelaku yang mencoba menyelundupkan sabu-sabu itu ke Balikpapan, namun satu orang lainnya, yaitu wanita berinisial W juga warga Balikpapan berhasil lolos dan sekarang masih dalam pencarian.

"Mereka ini merupakan jaringan sabu-sabu Balikpapan. Sesuai dengan undang-undang pengedar sabu-sabu lebih dari 500 gram terancam hukuman mati,” ucapnya.

Tersangka pengedar sabu-sabu WS mengatakan dalam menjalankan aksinya tersebut setiap paket mendapatkan imbalan Rp13 juta. Selain penyelundupan ke Balikpapan, sebelumnya pernah menyelunduokan sabu-sabu ke Medan, melalui Palembang, pada Agustus lalu dan lolos pemeriksaan.

Danlanud Adisutjipto Yogyakarta Marsma TNI Noyan Samyoga menambahkan, penangakapan pelaku penyelundupan sabu-sabu ini bukan hanya bentuk komitmen petugas dalam memerangi narkoba, namun juga bukti ketatnya pengamanan di Bandara Internasional Adisutjipto. “Jadi kami ingatkan jangan coba-coba menyelundupkan narkoba lewat Adisutjipto,” ujarnya.(sindonews)
Read More
Ratusan KUBE  di Sleman Mati Suri

Ratusan KUBE di Sleman Mati Suri





Sembada.id – Kelompok usaha bersama (KUBE) di Sleman banyak yang mati suri.  Data dinas sosial (Dinsos) setempat, dari 1000 KUBE,  yang aktif hanya 350 KUBE.  Kurang maksimalnya pengelolaan dinilai menjadi  penyebab  KUBE  tersebut  tidak beroperasi.  

Kepala Dinsos Sleman Sri Murni Rahayu mengatakan  banyaknya KUBE yang tidak aktif ini menjadi tantangan tersendiri  bagi instansinya. Terutama bagaimana agar KUBE tersebut dapat aktif kembali.  Untuk itu berbagai langkah terus dilakukan  guna menghidupkan KUBE.  Di antaranya dengan pembinaan dan pendampingan. Termasuk memberikan bantuan bagi KUBE yang berprestasi.

“Dengan usaha ini kami targetkan dapat menumbuhkan 20  KUBE tiap tahun,” kata Sri Murni Rahayu saat evaluasi program KUBE berprestasi di rumah makan Dusun Wadas, Tridadi, Sleman, Jumat (20/10/2017).

Murni panggilan Sri Murni Rahayu menjelaskan selain banyak yang  tidak aktif,  belum semua kecamatan di Sleman ada KUBE. Terbukti saat evaluasi program KUBE 2017, dari 17 kecamatan se Sleman, dua kecamatan, yaitu Moyudan dan Prambanan tidak berpartisipasi.  Sebab di kecamatan itu tidak ada KUBE yang aktif.

“Atas kondisi ini kami berusaha mengoptimalkan kembali  KUBE,”  papar mantan staf ahli bupati Sleman bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia (SDM) tersebut.

Menurut  Murni untuk mengetahui dan mengukur perkembangan KUBE, dapat diketahui melalui evaluasi program. Ada tiga aspek untuk evaluasi.  Yakni sosial, ekonomi, dan kelembagaan.  Evaluasi sendiri, dimulai dari sosialisasi, pendaftaran, penilaian administrasi, dan diakhiri kunjungan lapangan.

“Ini juga sebagai bentuk pembinaan sekaligus sebagai motivasi bagi KUBE-KUBE lainnya. Sebab bagi yang berprestasi selain akan mendapat uang pembinaan juga akan mewakili Sleman dalam evaluasi KUBE  baik ditingkat propinsi maupun nasional,” terangnya.

Kabid kelembagaan dan pemerberdayaan sosial Dinsos Sleman Pramono menambahkan untuk pembinaan ini dinsos memberikan bantuan Rp20 juta per KUBE. Setiap KUBE terdiri dari 10 orang. Untuk yang tidak aktif, akan melakukan verifikasi ulang.  Bagi yang masih bisa dikembangkan akan ada pembinaan lebih lanjut.

“Untuk KUBE ini idealnya di setiap dusun ada satu KUBE, jika tidak satu KUBE di setiap desa dan jika juga tidak bisa, minimal di satu kecamatan ada satu KUBE,” tambahnya.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatakan selain untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, KUBE  ini juga untuk mengembangkan dinamika kehidupan kelompok sosial.  Termasuk  mengembangkan kreativitas, meningkatkan semangat kebersamaan dan kesetiakawanan sosial, serta melahirkan sikap kemandirian.

“Diharapkan dengan adanya KUBE ini  akan meningkatkan kesejahteraan sosial dan pendapatan keluarga. Muaranya dapat mengurangi  kelompok miskin di Sleman,” ungkap Sri Muslimatun usai menyerahkan penghargaan kepada KUBE berprestasi di Sleman tahun 2017.(sbd)
Read More
Tombak Pusaka Kyai  Turunsih Milik Pemkab Sleman Dijamas

Tombak Pusaka Kyai Turunsih Milik Pemkab Sleman Dijamas




sembada.id  -  Siraman dalem pusaka atau juga disebut jamasan tak hanya dilakukan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pakualaman di bulan Muharram  tahun ini. Pemkab Sleman juga melakukan tradisi jamasan pusaka yakni Tombak Kyai Turunsih.  Ritual jamasan digelar di pendopo rumah dinas bupati Sleman,  Jumat (20/10/2017).

Proses jamasan sendiri dilakukan dengan urutan mengolesi Tombak Turunsih  dengan jeruk nipis pada bagian mata tombak untuk membersihkan karat pada besi, lalu disiram air dan dikeringkan dengan kawul. Mata tombak yang sudah bersih kemudian diberi warangan (arsenik) dan dioles minyak cendana.

Tombak  Turunsih merupakan pemberian Kraton Ngayogyakarta, diserahkan oleh Sultan Sri Sultan  HB X  pada 15 Mei 1999 lalu bertepatan dengan hari jadi Sleman ke 83.

Tombak Kyai Turunsih memiliki dhapur (pangkal) cekel beluluk Ngayogyakarta dan pamor beras wutah (wos wutah) wengkon.  Pamor pusaka itu sesuai kondisi Sleman sebagai gudang berasnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  Tombak tersebut memiliki panjang  270 cm dan pangkal sepanjang 49 cm.

Pimpinan jamasan pusaka Tombak Turunsih  KMT  Condro  Purnomo  mengatakan jamasan ini dilakukan sekali setahun di bulan Muharam setelah Keraton Ngayogyakarta melakukan jamasan keseluruhan  pusakanya.  Jamasan  sendiri  untuk membersihkan dan menjaga benda warisan leluhur agar awet.   

“Itulah makna dari jamasan ini"  jelas Condro di sela-sela jamasan pusaka tombak kyai Turunsih milik pemkab Sleman tersebut.

Mengenai adanya ubarampe, seperti bunga setaman, menyan, jajan pasar  dan pisang sanggan. Menurut  Condro  ubarampe itu merupakan syarat yang telah menjadi tradisi semenjak nenek moyang dahulu.  Seperti  menyan sebagi wewangian yang mendatangkan ketenangan disekitar area jamasan dan pisang sanggan supaya abdi dalem bisa menyangga beban pekerjaannya ketika melakukan jamasan.

“Jadi  syarat tersebut tidak diartikan sebagai sesuatu hal yang mistis tapi lebih pada nilai filosofinya,. Yaitu membersihkan segala hal yang kurang baik atau negatif dan melestarikan kebaikan terutama dalam segi pelayanan kepada masyarakat," terangnya.

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sleman Sri Winarti menambahkan selain Tombak Kyai Turunsih,  Sleman juga memiliki pusaka  Kyai Mego Ngampak.  Kyai mego ngampak ini juga pemberian keraton berupa duaja atau bendera. (sindonews)


Read More
Sleman Kembangkan Padi  Sistem  Tarjarwo Di Mlati

Sleman Kembangkan Padi Sistem Tarjarwo Di Mlati






sembada.id – Pemkab Sleman terus terus mengembangkan inovasi di bidang pertanian. Kali ini mengembangkan padi dengan sistem tanam jajar legowo (tarjawo) di Gedongan, Sinduadi, Mlati. Selain untuk  meningkatkan produksi di lahan sempit  langkah ini juga untuk menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan keluarga. 

Wakil bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan dalam menjawab tantangan yang ada termasuk dalam pertanian pemkab terus melakukan inovasi. Untuk pertanian terutama padi dengan nenerapkan pola tanam jajar legowo (tajarwo) dan pengunaan pupuk organik.

"Inovasi ini penting. Sebab untuk  mempertahankan produksi beras di Sleman menghadapi tantangan yang sangat berat. Terle­bih lagi luas lahan pertanian yang ada semakin menyusut," kata Muslimatun dalam sambutannya saat panen raya padi sistem tajarwo di Gedongan, Sinduadi, Mlati, Kamis (19/10/2017).

Untuk itu melalui berbagai inovasi tersebut diharapkan dapat berkontribusi secara positif terhadap peningkatan hasil produksi pertanian khususnya padi di Sleman. Berkaitan dengan hal ini,  Dinas  Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP),  harus  dapat memotivasi  petani agar semakin inovatif  dan bisa memanfaatkan  teknologi  tepat  guna dalam upaya  meningkatkan produktivitas pertanian.
"Saya berharap ke depan petani dapat terus berinovasi mengembangkan budidaya pertanian guna meningkatkan kesejahteraan keluarga," harapnya.

Kepala desa Sinduadi, Mlati, Senen Haryanto menjelaskan padi  sistem tajarwo  tersebut  baru pertama kali diterapkan di wilayahnya.  Biasanya petani di Sinduadi menggunakan  sistem konvesional. Sistem tajarwo  ini  menurutnya merupakan kerja tim demontrasi plot (demplot) tim penyuluh pertanian kepada petani.

” Untuk tahap awal menanam di lahan 25,02 hektare (ha)," terangnya.


Hasilnya cukup bagus yaitu rata-rata 10,5 kwintal  per  1000 m2. Atau meningkat 3,7 kwintal per 1000 m2. Sebab dengan sistem biasa hanya menghasilkan 6,8 kwintal per 1000 m2.(sindonews) 
Read More
Forum Pengurang Resiko Bencana Harjobinangun Dikukuhkan

Forum Pengurang Resiko Bencana Harjobinangun Dikukuhkan



sembada.id – Desa Harjobinangung, Pakem, Sleman mengelar simulasi bencana erupsi gunung Merapi di balai desa setempat, Selasa (17/10/2017). Selain untuk memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang bahaya serta penanggulangan bencana erupsi Merapi, kegiatan ini sekaligus menandai dikukuhkannya Forum Pengurang Resiko Bencana (FPRB) Harjobinangun.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan  kegiatan gladi lapang ini menjadi momen strategis bagi masyarakat Sleman, khususnya bagi masyrakat Desa Harjobinangun untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyrakat  terkait bencana erupsi Gunung Merapi.

“Saya berharap, keberadaan forum ini dapat berkontribusi secara positif dalam penanganan bencana di Kabupaten Sleman sekaligus mampu menjadi motor penggerak masyarakat dalam mitigasi bencana,” ungkapnya.

Menurut Sri Muslimatun sebagai  upaya untuk mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, pemerintah memiliki perhatian serius dalam peningkatan kapasitas masyarakat desa. Karena masyarakatnya pelaku utama dalam upaya penanggulangan bencana, dan sekaligus menjadi kelompok pertama yang menerima dampak bencana. 

“Untuk itu, sejak tahun 2014 terus membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Hingga sekarng dri 87 Desa se Sleman sudah terbentuk 36  Destana,” katanya.   

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsigaan Bencana BPBD DIY, Heri Siswanto menambahkan berdasarkan pemetaan yang dilaksanakan pada tahun 2012, dari 438 desa yang ada di DIY 301 desa merupakan desa rawan bencana, satu di antaranya  di Desa Harjobinangun.


“Desa Harjobinangun merupakan Destana (Desa Tangguh Bencana) yang ke 23 dari 29 Destana yang ditargetkan pada tahun 2017,” paparnya. (sbd)
Read More
Bupati Minta  Direktur  Kepatuhan Tingkatkan Kinerja  Bank Sleman

Bupati Minta Direktur Kepatuhan Tingkatkan Kinerja Bank Sleman



sembada.id – Direksi kepatuhan dan sumber daya manusia (SDM) Bank Sleman memiliki tugas yang tidak ringan, terutama dalam meningkatkan kinerja dan kualitas, baik dari aspek interen maupun pelayanan kepada masyarakat. Termasuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah diraihnya.  Beberapa prestasi  yang telah diraih Bank Sleman pada tahun 2017 di antaranya Peringkat I BPR Terbaik di Indonesia 2017, Top BUMD 2017 (Best Over All)  dan peringkat 3 Indonesia  Sales  Marketing  Award  (ISMA) 2017.

"Direktur Kepatuhan dan SDM juga harus dapat memberikan kontribusi bagi Bank Sleman agar menjadi lebih baik serta mampu meningkatkan peran dan fungsinya dalam pembangunan daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat Sleman,"  kata bupati Sleman Sri Purnomo saat melantik Iis Herlia Dewi  menjadi direktur kepatuhan dan SDM Bank Sleman di aula lantai III Pemkab setempat, Jumat (13/10/2017)

Untuk itu direktur kepatuhan dan SDM Bank Sleman  yang baru dilantik diharapkan bisa mencurahkan pemikiran, kemampuan dan pengalaman untuk kemajuan Bank Sleman.  Selain itu juga dapat bekerja sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku secara professional dengan membanguan kerjasama yang solid dan senantiasa memperhatikan prinsip kehati-hatian serta dapat memelihara secara langsung perkembangan dan kemajuan BankSleman. 

“Termasuk   mendorong bank Sleman menjadi  bank pemerintah daerah yang makin responsif, proaktif, independen dan tidak memihak dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat Sleman,” harapnya. 

Pada kesempatan tersebut bupati berharap Bank Sleman ikut memposisikan diri dalam persaingan kompetisi dunia perbankan yang makin ketat. Untuk itu Bank Sleman harus memiliki keunggulan dibandingkan bank lain. Apalagi masyarakat atau nasabah sudah pandai memilah dan memilih perbankan yang sehat dan perbankan yang tidak atau kurang sehat

"Bank Sleman harus makin kreatif dalam mengembangkan produk-produknya guna menarik minat masyarakat dan harus mencari peluang-peluang yang belum dijangkau oleh bank umum maupun BPR lainnya," tandasnya.


Iis Herlia Dewi mengatakan sebagai pejabat baru  Bank Sleman siap melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku, guna pengembangan dan kemajuan Bank Sleman serta pelayanan terbaik untuk masyarakat Sleman.(sbd)
Read More