Jelang Akhir Tahun, Target PBB Sleman Belum Tercapai

Jelang Akhir Tahun, Target PBB Sleman Belum Tercapai


sembada.id - Menjelang akhir tahun target pendapatan Sleman dari pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan  (PBB P2) belum tercapai. Sebab hingga 30 November  dari target ketetapan PBB P2 Rp70 miliar yang berasal dari 611.783 surat pemberitahuan pajak terhutang (SPPT),  baru menerima Rp68,554 miliar atau terealisasi 97,30%. Sehingga masih kurang Rp1,445 miliar.

Kepala BKAD  Sleman Harda Kiswaya mengakui untuk realisasi penerimaan PBB P2 belum sesuai dengan potensi yang ada. Namun hal itu bukan berarti tidak maksimal dalam menjalankan tugas, melainkan lebih disebabkan adanya hal-hal teknis. Terutama yang menyangkut dengan persoalan administrasi. Seperti salah alamat, sudah ganti nama dan sebagainya.

“Inilah yang menjadi kendala mengapa realisasi tidak sesuai dengan potensi,” ungkap Harda saat media gathering soal realisasi penerimaan PBB 2P Sleman tahun 2017  di Omah Kecebong, Mlati, Kamis (30/11/2017)

Menurut Harda, di lapangan para petugas BKAD  sering menghadapi kendala di antaranya tidak mengenal pemilik aset wajib PBB, pemilik lahan kosong sering tidak diketahui  dan pemilik aset kena pajak tidak berada di tempat.

"Kondisi seperti ini sering membuat kami bingung, cara melacak pemilik aset itu bagaimana," ujarnya.

Harda mengemukakan, ketidakjelasan wajib pajak sering terjadi lantaran pergerakan status
kepemilikan tanah dan bangunan di Sleman cukup cepat. Bahkan dalam setahun ada beberapa aset yang bisa berganti kepemilihan tiga sampai empat kali. Atas kondisi tersebut, maka bisa diketahui mengapa untuk realisasi PBB P2 selalu dibawah potensi dan untuk targetnya berada di kisaran 80% dari  target. 

“Kebanyakan wajib pajak yang belum membayar PBB P2 tersebut berasal dari kalangan menengah ke atas dengan total pembayaran pajak di atas dua juta rupiah.  Yang kecil-kecil justru lebih tertib. Kebanyakan yang menunggak ya yang punya kewajiban pajak dalam jumlah besar," tutur Harda.

Guna mengoptimalkan pencapaian PBB P2 BKAD Sleman melakukan beberapa strategi khusus. Di antaranya dengan menerapkan sistem door to door, yakni mendatangi langsung para wajib pajak. Selain itu, juga dengan mengandeng badan pertanahan nasional (BPN) Sleman dan notaris serta bank untuk pembayaran , termasuk dengan desa setempat.  khususnya yang menyangkut dengan SPPT yang kurang atau tidak benar.

“Dari masukan dan informasi itu, nantinya akan digunakan untuk kepentingan ini,” paparnya

Kepala Bidang Penagihan BKAD Sleman, Wahyu Wibowo  menambahkan, optimis target PBB 2017 dapat tercapai. Apalagi masih ada waktu hingga akhir tahun. Sementara itu, bagi wajib pajak yang tidak membayar PBB tahun ini akan dikenakan denda.  Hanya saja karena sudah jatuh tempo, akan ada denda 2% per bulan dari batas waktu yang telah ditetapkan.


“Karena itu, agar denda tidak semakin banyak diharapkan WP segera melakukan kewajibannya. Untuk pembayaran sendiri ditunggu hingga akhir Desember,” tambahnya. (wpr)
Read More
Sleman  Darurat Bencana  Selama Tujuh Hari

Sleman Darurat Bencana Selama Tujuh Hari



sembada.id - Bupati Sleman  Sri Purnomo  menetapkan status keadaan darurat bencana angin kencang,  banjir, dan tanah longsor di wilayah Sleman selama tujuh hari, yaitu mulai 29 November hingga 5 Desember 2017.  Penetapan stautus keadaan darurat ini ditetapkan dengan SK Bupati Nomor 128/Kep.KDH/A/2017 tanggal 29 November 2017. 

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan selain kejadian cuaca ektrem, pertimbangan penetapan ini, yaitu dampak hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Sleman selama dua hari, Senin-Selasa (27-28/11) berakibat banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan kerugian jiwa dan harta benda, serta terjadi pengungsian penduduk yang terdampak bencana dan adanya kebutuhan pertolongan darurat kepada para korban bencana.

“Setelah penetapan status tanggap darurat, ini maka Pelaksana BPBD Sleman diperintahkan untuk mengordinasikan Perangkat Daerah terkait, TNI-POLRI, unsur masyarakat dan dunia usaha dalam rangka menyusun program dan melaksanakan kegiatan tanggap Darurat Angin kencang, banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Sleman dalam masa keadaan darurat,” kata Sri Purnomo usai meninjau , kawasan terdampak bencana yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim di Dusun Klaci, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Sleman, Kamis (30/11/20170..

Berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Sleman, dampak siklon tropis Cempaka di Sleman mengakibatkan 15 titik pohon tumbang, 16 titik longsor, dan 27 titik banjir.  Dari kejadian tersebut 46 rumah terendam banjir,  satu  rumah hanyut,  enam rumah rusak berat,  satu rumah rusak sedang, dan empat  rumah rusak ringan,  talud   213 m2 longsor serta  dua dam jebol.   

“Jumlah warga terdampak ada  117 jiwa. Warga yang mengungsi  77 orang yakni di Prambanan 60 orang, Mlati 14 orang dan Gamping  tiga orang,” terangnya.

Sri Purnomo mengaku  sedang mengumpulkan data jumlah kerugian akibat cuaca buruk tersebut. Selain telah mempersiapkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak bencana,  juga akan memperbaiki fasilitas umum yang rusak.

 “Ini kan data masih terus bertambah. Harapannya minimal siang nanti data yang masuk berapa (sudah bisa diketahui). Walaupun besok pasti ditambah lagi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sri Purnomo menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja. Ia juga menyarankan masyarakat untuk menjauhi tempat yang dianggap bahaya. “Jangan sampai nanti timbul kerugian, timbul korban. Termasuk binatang peliharaan juga harus dievakuasi,” papar Sri Purnomo.

Kepala pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto berharap masyarakat tetap waspada meskipun bencana yang diakibatkan oleh badai Cempaka tersebut telah usai.  Menurutnya musim hujan dengan cuaca ekstrim masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan.


“Untuk dampak bencana terparah di Sleman ada di wilayah kecamatan  Prambanan,” terangnya. (wpr)
Read More
Satpol PP Sleman Dituntut Profesional Dalam Menegakkan Perda

Satpol PP Sleman Dituntut Profesional Dalam Menegakkan Perda


sembada.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sleman menyelenggarakan Coaching Clinics bagi penyidik pengawai negeri sipil ( PPNS) dan  petugas pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket) serta organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait, di Prima SR Hotel, Beran, Sleman, Rabu  (31/11/

kegiatan  tersebut  sebagai upaya meningkatkan kesadaran hukum warga masyarakat serta meningkatkan pemahaman akan pelaksanaan ketugasan PPNS dan Pulbaket, terutama  terhadap tuntutan profesional Satpol PP  dalam penegakkan peraturan daerah (Perda).

Kepala Satpol PP Sleman Hery Sutopo mengatakan  berlakunya peraturan perundang-undangan, baik perda maupun peraturan bupati (perbup) mutlak memerlukan penegakan agar masyarakat menjadi taat peraturan tersebut.

“Secara prosedural, penegakan perda dilakukan PPNS yang telah diberikan kewenangan secara atributif untuk melakukan tindakan penyelidikan dan penyidikan terhadap indikasi perda,” jelasnya dalam acara yang diikuti oleh kurang lebih 60 peserta tersebut.

Dalam coching clinic tersebut menghadirkan lima pemateri, yaitu Wakil Bupati Sleman, Kejaksaan Negeri Sleman, Pengadilan Negeri Sleman, Kodim 0732/Sleman, dan Polres Sleman. Materi yang dibahas yaitu Good Governance, Pelimpahan perkara APC ke Pengadilan Negeri, Prosedur dan syarat Tindak Pidana Ringan, peran dan fungsi PULBAKET, serta kewenangan penyidik.

“Diharapkan dengan materi yang diberikan, peserta dalam melaksanakan pengawasan dapat lebih memantapkan pemahaman mengenai prosedur dan mekanisme penegakan peraturan perundang-undangan daerah, sampai dengan tindakan hukum bahkan eksekusi terhadap pelanggaran yang terjadi,” katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan pelaksanaan tugas aparat dalam penegakan perda, penciptaan ketertiban serta ketentraman umum memiliki tantangan yang semakin berat dari waktu ke waktu. Untuk itu  dalam menegakkan Perda, diperlukan aparat yang profesional.  


“Hal ini menuntut aparat yang terlibat dalam penegakan Perda untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, kemampuan berstrategi, kemampuan dalam menginterpretasi kebijakan, dan ketrampilan teknis,”  terangnya.(wpr)
Read More
Dua Kali Berturut-Turut Sleman Raih Swasti Saba Wistara

Dua Kali Berturut-Turut Sleman Raih Swasti Saba Wistara



sembada.id - Sleman menerima penghargaan Swasti Saba Wistara atau penghargaan Kota Sehat 2017  kategori pengembangan. Penghargaan ini untuk kedua kali secara berturut-turut, setelah sebelumnya tahun 2015 juga mendapatkan kategori yang sama.

Plt Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Diah Indrayanti menyerahkan pengharagaan itu dan diterima bupati Sleman Sri Purnomo, di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Bupati Slema Sri Purnomo mengatakan apa yang telah diraih Sleman ini, merupakan hasil kerja keras dari semua stakeholder, baik pemerintah, swasta dan masyarakat.  Untuk itu, berharap agar prestasi ini terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi karena ke depannya tantangan dalam mempertahankan dan mempertanggungjawabkan predikat Kota Sehat akan lebih berat lagi.

"Untuk menjaga keberhasilan program KKS ini diperlukan komitmen dan kerjasama semua stakeholder untuk membuat rencana aksi program KKS ini selama 5 (lima) tahun kedepan," jelasnya.

Rencana aksi tersebut sebagai media perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian, serta evaluasi program KKS ini agar lebih terarah dan memenuhi target yang diinginkan. Penyelenggaraan verifikasi KKS dapat menjadi evaluasi dan motivasi bagi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.

"Saya juga berharap melalui pencapaian ini dapat mendorong dan meningkatkan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman," tambahnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman,  Cahya Purnama menjelaskan bahwa verifikasi KKS dilakukan setiap dua tahun sekali. Diraihnya penghargaan Swasti Saba Wistara tahun ini, Pemkab Sleman mengajukan 7 tatanan terpilih. Ketujuh tatanan tersebut masing-masing memiliki kegiatan unggulan yang telah dilaksanakan dan telah memenuhi indikator yang telah ditetapkan dalam pedoman penyelenggaraan Kabupaten Sehat.

Selain itu, masing-masing dari tatanan tersebut telah memperoleh penghargaan dari berbagai pihak. Seperti untuk tatanan kawasan permukiman sarana prasarana sehat, Pemkab Sleman memperoleh IDSA Award pada tahun 2015 dari kategori e-Health, kategori e-education, e-Tourism dan kategori e-Government. 


“Untuk tatanan Kehidupan Sosial yang sehat, Pemkab Sleman memperoleh penghargaan Kabupaten Layak Anak Tingkat Madya, dan penghargaan lainnya,” terangnya. (wpr)
Read More
Dam Losari Prambanan  Jebol, Satu Rumah Warga Hanyut

Dam Losari Prambanan Jebol, Satu Rumah Warga Hanyut


sembada.id  – Hujan yang menguyur wilayah Sleman, Selasa (28/11/2017) menyebabkan dam yang ada di Losari 2 RT 06 RW 06, Wukirharjo, Prambanan, Sleman jebol.  Kejadian itu bukan hanya  menghayutkan satu rumah, tiga kandang dan tiga sapi, namun juga merusak satu rumah warga
setempat.  Dam itu  jebol pada  pukul 13.00.

Rumah warga yang hanyut milik Madio, 80, rumah yang rusak milik Mujio, 47.  Madio kemudian mengunsi di rumah warga sekitar, sedangkan Mujio ke tempat anaknya, Slamet yang masih satu alamat.

“Tiga kandang yang hanyut, satu milik Suhar dan dua kandang milik Jio. Selain kandang, tiga sapi milik Jio juga hanyut. Satu di antaranya sudah ditemukan dengan kondisi patah kaki,” kata  kepala bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, Selasa (28/11/2017).

Selain itu,  dua rumah warga Ndayakan, RT/RW: 4/24, Sumberharjo, Prambanan, masing-masing milik  Jumiran dan Yatmorejo juga mengalami rusak berat, karena terkena longsoran tanah.

“Tanah longsor juga menimpa warga Jali, Gayamharjo, Prambahan dan mengancam rumah milik warga Sanggrahan,Purwomartani, Kalasan serta di ruas Jalan Seyegan-Godean, Dusun Klaci, Margoluwih, Seyegan,” terangnya.

Hujan  yang terjadi Selasa (28/11/2017) juga menyebabkan beberapa pohon tumbang dan banjir di beberapa wilayah kecamatan yang ada di Sleman. (wpr)
Read More
Angin Kencang, Longsor dan Banjir Landa Sleman

Angin Kencang, Longsor dan Banjir Landa Sleman



 sembada.id  – Hujan yang menguyur wilayah Sleman sejak Senin (27/11/2017) hingga Selasa (28/11/2017) menyebabkan beberapa wilayah terjadi angin kencang, longsor dan banjir. Data badan penangulangan bencana daerah (BPBD) Sleman, angin kencang terjadi di empat kecamatan, yaitu
Seyegan, Ngemplak, Moyudan dan Prambanan.

Angin kecang ini menyebabkan pohon tumbang, seperti di Jamblangan,  Margomulyo,  Seyegan,  Jalan Dworawati, Wedomartani, Ngemplak, Dagen, Sumberrahayu, Moyudan serta di Watutarung, Cepit, Bokoharjo dan Candisari, Wukirharjo, Prambanan.  Pohon tumbang tersebut bukan hanya menutup akses jalan namun juga menimpa kandang sapi di Watutarung, Cepit, Bokoharjo, Prambanan.

 “Setelah menerima laporan adanya pohon tumbang, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Sleman bersama relawan langsung menuju lokasi guna mengkondisikan  keadaan,”  kata Kepala bidang kedaruratan dan logistik BPBD Sleman Makwan.

Untuk tanah longsor terjadi di Seyegan dan Prambanan, yakni talud di jalan Seyegan-Godean, ruas dusun Klaci, Margoluwih, Seyegan serta tebing dan jalan kabupaten di Jali, Gayamharjo, Prambanan. Tebing longsor di Jali menyebabkan satu rumah warga setempat rusak sedang, untuk jalan ambles mengancam beberapa rumah warga yang ada di bawahnya.

“Longsor ini menyebabkan lalu lintas terganggu, untuk  mengantisipasi adanya longsor susulan petugas sudah memasang garis polisi di tempat kejadian,” terangnya.

Sedangkan banjir melanda di wilayah Prambanan, di antaranya di sekitar rumah dome Pereng dan Klero Sumberharjo serta  Losari 2, Wukirharjo. Banjir di sekitar rumah dome akibat meluapnya sungai yang ada di sisi barat pemukiman tersebut.  meluapnya air ini  bukan hanya mengenangi
pemukiman warga namun juga persawahan yang ada di sekitar tempat tersebut.

Selain itu 50 anak TK  Budi Mulia 2, Tamansiswa Yogyakarta  yang sedang berkunjung ke rumah dome sempat terjebak. Petugas  mengevaluasi mereka dengan memakai pelampung dan tali.
“Mereka berhasil dievaluasi pada pukul 16.00 WIB dan langsung dibawa dengan bus rombongan,” paparnya.

Hal yang sama juga terjadi di Klero, yang dekat dengan sekolahan juga menyebabkan anak-anak sekolah di sekitar tempat itu juga kesulitan untuk  menyebrang, sebab genangan air sampai sebatas lutut orang dewasa.  Petugas pun membantu menyeberangkan  mereka ke jalan. Sedangkan banjir  yang mengenangi di dusun Losari 2, Wukirharjo, menutup akses jalan menuju Gayamharjo.

“Untuk kerugian hingga saat ini petugas masih melakukan inventarisasi. Termasuk masih menunggu adanya perkembangan lainnya,” jelas Makwan.

Hujan tersebut juga menyebabkan beberapa ruas jalan tergenang air. Di antaranya terjadi di ruas jalan Solo, di ataranya di timur hotel Ambarukmo hingga pertigaan Janti dan di depan Transmart. Akibatnya beberapa kendaraan, terutama roda dua yang berusaha melewati luapan air ada yang macet.

“Saya sudah empat kali macet, pertama di dekat rumah sakit Bantul, ke dua di dekat pasar Pleret, ketuga di Blok O dan keempat di depan Transmart ini,” aku pengendara roda dua yang sedang menepi di barat Transmart Jalan Solo, Rosadi, 30. (wpr)
Read More
 Semua Penerbangan Ke Denpasar Dari Yogyakarta Dibatalkan

Semua Penerbangan Ke Denpasar Dari Yogyakarta Dibatalkan





sembada.id  – Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta membatalkan semua jadwal penerbangan  rute Yogyakarta-Denpasar, Senin (27/11/2017).  Hal itu, setelah  otoritas bandara internasional Ngurah Rai Denpasar  mengeluarkan Notam  adanya penutupan di bandara tersebut, mulai Senin (27/11/2017) pukul 07.15 WITA sampai  Selasa (28/11/2017) pukul 07.00 WIB. Notam tersebut dampak dari letusan Gunung Agung.

General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Yogyakarta Agus Pandu Purnama mengatakan setiap ada penutupan aktivitas penerbangan tentu akan berdampak pada seluruh bandara. Sama halnya  penutupan Bandara Gusti Ngurah Rai akibat erupsi Gunung Agung  juga berdampak pada Bandara Internasional Adisutjipto.

“Ada 15 jadwal penerbangan dengan rute dari Bandara International Adisutjipto menuju Bandara Gusti Ngurah Rai atau sebaliknya dibatalkan,” kata Agus Pandu Purnama soal pembatalan penerbangan dari dan ke Yogyakarta-Denpasar akibat erupsi gunung Agung di ruang kerjanya, Senin (27/11/2017).

Pandu  menjelaskan 15 jadwal penerbangan itu, delapan dari Yogyakarta menuju Denpasar dan tujuh dari Denpasar  ke Yogyakarta.  Dari jumlah tersebut, 1933 penumpang batal terbang. Terdiri dari 1123 penumpang gagal berangkat dari Yogyakarta dan 810 penumpang tidak jadi mendarat di Yogyakarta. 

“Atas pembatalan ini, ada dua opsi bagi penumpang, yaitu refund (pengembalan biaya) tiket  atau reschudel (penjadwalan ulang) penerbangan ,” paparnya.

Pandu belum bisa memastikan apakah penerbangan ke Denpasar, sudah dapat kembali normal setelah notam berakhir. Sebab semuanya tergantung dengan kondisi. Jika arah angin ke selatan tentu tetap akan ada penutupan, sebaliknya jika arah angin ke utara bisa dibuka kembali.

“Karena itiu,  terus akan  melakukan monitoring dan evaluasi setiap enam jam,”  t erangnya.

Menurut Pandu setelah adanya notam tersebut,  langsung melakukan rapat terbatas dengan semua maskapai dan TNI AU, terutama membahas soal migitasi  dan antisipasi apa untuk melayani para penguna jasa penerbangan. Termasuk telah  menyiapkan parking.

“Dua di apron bandara dan dua di baseops Lanud Adisutjipto,” ungkapnya.

Soal pengalihan (devert), Pandu mengatakan tidak ada. Apalagi semua bandara yang dekat dengan Ngurah Rai, juga membatalkan penerbangannya.


Communication and legal section head PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta Liza Anindya Rahmadiana menambahkan 15 penerbangan yang dibatalkan tersebut, tiga penerbangan Lion Air, enam penerbangan Garuda, empat  penerbangan Air Asia, dan dua penerbangan Nam Air. (sindonews)
Read More
Calon Jamaah Haji Sleman Ikuti Taaruf

Calon Jamaah Haji Sleman Ikuti Taaruf



sembada.id -  Calon jamaah haji Sleman mengikuti taaruf di Masjid Agung Dr. Wahidin Soediro Hoesodo Sleman, Minggu (26/11/ 2017).  Selain untuk mengenalkan dan mempererat silaturahmi calon jamaah haji, taatuf  juga untuk memberikan pengenalan dasar dan informasi mengenai haji. Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Sleman  Sri Muslimatun, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah kantor wilayah kementerian agama (Kanwil Kemenag)  DIY, Nurhamid   dan Kabag Kesra Sleman Iriansya

Bupati Sleman  Sri Muslimatun mengatakan taaruf ini penting. Sebab dengan taaruf ini, calon jamaah haji bukan hanya akan mengenal calon jamaah lainnya, namun juga mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan dan diperlukan saat menjalankan ibadah haji.

“Karena itu, calon jamaah haji Sleman harus memanfaatkan taaruf ini,” kata Muslimatun


Kabag Kesra Pemkab Sleman Iriansya  menambahkan  selain dengan taaruf, juga akan melakukan manasik haji.  Untuk  estimasi porsi jamaah haji Sleman tahun 2018 beserta cadangan ada 1.195 orang. (wpr) 
Read More
Masih Ada 16 Desa Di DIY Rentan  Rawan Pangan

Masih Ada 16 Desa Di DIY Rentan Rawan Pangan



sembada.id – Desa di DIY ternyata masih ada yang rentan rawan pangan. Tercatat ada 16 desa yang rentan pangan. Desa itu tersebar di tiga kabupaten. Yakni Kulonprogo ada tujuh desa, Gunungkidul lima desa dan Bantul empat desa.  Untuk itu berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk menanggani masalah tersebut. Di antaranya melalui program kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Hal tersebut seperti yang diterapkan di desa Sidoharjo, Samigaluh, Kulonprogo,  salah satu desa yang masuk kategori  rentan rawan pangan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan  Kementerian Pertanian  Agung Hendriadi mengatakan dengan program ini diharapkan nantinya semua desa yang masuk kategori rentan rawan pangan dapat menjadi desa yang tidak rentan lagi.  Terutama bisa mememenuhi pangan dan nutrisi, termasuk dapat menjual hasil pangannya.

“Karena itu kami terus melakukan intervensi, agar desa-desa yang rentan rawan pangan itu bisa naik kelas,” kata Agung Hendriadi usai membuka workshop pemantauan dan evaluasi rencana aksi daerah pangan dan gizi (RAD PG) propinsi regional Tengan dan Timur di Yogyakarta, Jumat (24/11/2017).

Menurut Agung, untuk penerapan program KRPL di Sidoharjo, Samigaluh, Kulonprogo sendiri dinilai sudah naik kelas, yaitu dari kategori kelas 2  menjadi kelas 4. Hal itu bisa dilihat desa tersebut sudah dapat menyediakan dan memenuhi nutrisi. Diharapkan hal tersebut dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan, sehingga akan terus naik kelas.

“Selain untuk memenuhi pangan, dengan KRPL juga dapat menyediakan dan muaranya pangan ketahan pangan,” terangnya.

Agung menjelaskan hingga sekarang sudah menerapkan KRPL di 2300 desa dan direncanakan akan menambah lagi 1800 desa. Sehingga jumlahnya akan mencapai 4100 desa. KRPL akan difokuskan di desa-desa yang masuk kategori merah.

“Hal lainnya juga akan membuka lahan pertanian baru. Yaitu 100.000 hektare per tahun,” ungkapnya.

Lahan baru tersebut, diprioritas di lahan tidur,lahan kering, lahan tadah  hujan dan rawa.  Untuk penambahan lahan baru tersebut juga sudah diatur dalam peraturan pemerintah.  Hanya saja kendalanya karena lahan tersebut yang memiliki pemerintah daerah. Sehingga sebagai implementasinya akan mendorong pemerintah daerah membuat regulasi yang mengatur untuk penambahan lahan baru tersebut.

“Karena itu keberhasilan desa dengan program  KRPL itu harus menjadi pembelajaran dan yang pasti tidak boleh ada yang gagal. Sehingga perlu leadership, infrastruktur  dan juga pasar,” tandasnya.

Agung  menegaskan dengan terpenuhinya pangan ini, juga diharapkan dapat menekan kasus stunting. Dimana untuk masalah stunting ini secara nasional masih cukup tinggi.  Sehingga ditargetkan tiap tahun terus berkurang dan akhirnya Indonesia bebas stunting.

“Kami tergetkan tahun 2019, terutama di daerah rentan rawan pangan kasus stunting sudah tidak ada,” harapnya.(sindonews)


Read More
Bupati Minta RSUD Sleman Segera Realisasikan Program

Bupati Minta RSUD Sleman Segera Realisasikan Program





sembada.id – Bupati Sleman Sri Purnomo meminta jajaran rumah sakit umum daerah (RSUD) Sleman segera merealisasikan program yang belum tercapai. Termasuk melakukan evaluasi program yang sudah berjalan untuk kemajuan rumah sakit tersebut.

“Kepada seluruh jajaran dan tenaga kesehatan saya berharap untuk senantiasa meningkatkan kapasitas diri, mengingat sebaik apapun sebuah sistem tidak akan berjalan dengan optimal jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas,” kata Sri Punomo saat HUT RSUD Sleman ke 40 di aula lantai V rumah sakit tersebut, Kamis (23/11/2017).

Selain  RSUD Sleman juga harus dapat meneruskan langkah dan prestasi yang telah berhasil ditorehkan dalam bidang kesehatan serta semakin mengeratkan dan mensolidkan seluruh jajaran dalam mengembang tugas dan tanggungjawab dalam menjalankan tugas..

“Karena itu HUT ini harus menjadi momentum sebagai langkah untuk semua itu,” paparnya.

Direktur RSUD Sleman Joko Hastaryo mengatakan saat ini RSUD Sleman  Memiliki  kapasitas 237 tempat tidur mulai dari kelas 3 hingga VIP termasuk 8 tempat tidur Intensive Care Unit (ICU Intensive Cardio Care Unit (ICCU), Pediatric Intensive Care Unit (PICU) dan 4 Neonatal Intensive Care Unit (NICU) serta sedang membangun ruang VVIP di Gedung Cempaka lantai 4.

RSUD Sleman juga dilengkapi  lima ruang operasi dengan teknologi Modular Operating Theatre, 11 tempat tidur bersalin, 26 mesin Hemodialisis, 12 poliklinik spesialis dengan 38 dokter spesialis dan 14 dokter umum, 247 tenaga paramedic keperawatan, 101 paramedis non keperawatan, serta 126 tenaga medis

”Tipe RSUD saat ini kelas B non kependidikan dan dalam waktu dekat akan ada visitasi untuk menjadi RS Kelas B pendidikan,” tambahnya.(wpr)



Read More
Mahasiswa UNY Manfaatkan Biji Carica Jadi Bahan Bakar  Biodiesel

Mahasiswa UNY Manfaatkan Biji Carica Jadi Bahan Bakar Biodiesel





sembada.id - Carica  (Carica Candamarcensis) merupakan tanaman yang banyak  tumbuh di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.  Carica oleh masyarakat sekitar baru dimanfaatkan bagian daging  buahnya sebagai produk olahan makanan atau minuman.   Sementara bijinya hanya dibuang dan menjadi limbah produksi. Padahal biji carica mengandung minyak  nabati dan jika dolah dapat menjadi sumber energi alternatif terbarukan serta ramah lingkungan. Sebab minyak nabati mampu terurai secara bioligis dan lebih sempurna.

Hal inilah yang mendorong empat mahasiswa fakultas matematika dan ilmu pengetahua alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yaitu   Joko Wahyono dan Nugroho Wahyu  Sumartono (prodi kimia) serta Anisa Ratih Pratiwi dan Sonia Latifah  (pendidikan biologi) melakukan penelitian kandungan minyak nabati biji carica, untuk dijadikan bahan bakar biodiesel berbasis potensi lokal. 

Joko Wahyono mengatakan  untuk mengolah biji carica menjadi biodoesel ini  ada beberapa tahapan. Yaitu ektrasi,  esterifikasi dan transesterifikasi. Dari proses tersebut diketahui  biji carica bukan hanya memiliki rendemen minyak yang besar, namun juga kandungan asam lemak  bebas. Karena itu, perlu menurunkan kadar asam lemak tersebut. 

“Proses ini dinamakan  esterifikasi,” kata Joko di kampus setempat, Kamis (23/11/2017). 

Setelah kadar lemak turun, dilanjutkan dengan proses transertifikasi, yaitu mencamurkan minyak biji carica denga metanol. Campura ini akan menghasilkan metil ester biodiesel. Dan untuk mempercepat pencampuran tersebut digunakan  katlis kalium hidroksida (KOH).

“Hasilnya dari 95,0 gram minyak biji carica yang diolah, diperoleh metil  ester biodiesel 64,0 gram, sehingga rendemen hasil sintesis yang  diperoleh sebesar 67,3 %,” paparnya.

Anisa Ratih Pratiwi menambahkan selain dengan tahapan tersebut, juga melakukan dengan analisa. Yaitu spektroskopi, viskostas dan kalor. Hasil analisa spektroskopi terlihat beberapa perubahan spektrum antara minyak biji carica dan biodiesel. Perubahan tersebut berupa penghilangan ataupun  penambahan beberapa puncak spektrum pada gugus fungsi tertentu.

“Hal ini menunjukkan bahwa reaksi transesterifikasi yang dilakukan berhasil mengonversi minyak biji carica dieng menjadi biodiesel,” paparnya.

Sementara dari analisa viskositas kenematik menunjukkan biodiesel minyak biji carica memiliki nilai viskositas kinematik  sebesar 5,132 mm2/s dan titik tuang -6 oC .  Atau sesuai dengan standar nasional indonesia (SNI), sebab berdasarkan SNI, viskositas kinematik biodiesel pada suhu 40 oC antara  2,3 – 6,0  mm2/s dan titik tuang antara 15 – 10 oC   

Sedangkan analisis kalor pembakaran menunjukkan nilai kalor biodiesel berkisar 39 – 41 MJ/kg lebih rendah dari bahan bakar minyak  (46 MJ/kg), petrodiesel (43 MJ/kg) atau petroleum (42 MJ/kg) tetapi lebih  tinggi dari batu bara yang berkisar 32 – 37 MJ/kg).

“Dari  hasil analisa ini dapat disimpulkan biji carica memenuhi  sebagai bahan bahan bakar biodiesel,” tambah mahasiswa UNY angkatan 2015 tersebut.

Menurut empat mahasiswa FMIPA UNY itu, bahan bakar biodiesel dari biji carica ini selain menjadi energi alternatif yang bisa diperbaharui, juga yang memiliki keungulan lain,  yaitu ramah lingkungan.  Sebab mudah terurai  di alam, relatif tidak beracun serta tingkat emisi karbon diaoksida (CO2) dan gas sukfur oksida (Sox)  yang  rendah.(sindonews) 
Read More
  Guru Dituntut Bentuk Siswa Berkarakter

Guru Dituntut Bentuk Siswa Berkarakter





sembada.id - Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan tanggung jawab guru tidak sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan namun mendidik siswa supaya memiliki kepribadian yang ramah, santun dan memegang norma-norma positif sebagai bangsa yang beradab.

“Target dari proses pendidikan bukan hanya memperoleh nilai tinggi atau meluluskan anak didik tetapi bagaimana anak didik memiliki karakter yang mampu mentransformasikan nilai-nilai kehidupan bangsa dan negara yang lebih baik,” kata Sri Purnomo saat memberi sambutan seminar nasional peran guru dalam meningkatkan disiplin dan etos kerja untuk penguatan pendidikan karakter yang diselenggaranan PGRI Sleman di Gedung Multi Purpose Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu (22/11/2017).

Hal senada di ungkapkan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Arief Rachman yang menjadi pembicara dalam acara tersebut. Ia mengatakan  guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter bangsa. Untuk itu, dalam mendidik harus mengandung nilai-nilai pendidikan, termasuk dalam memberikan sanksi atau hukuman atas pelanggaran anak didiknya.

“Dalam pendidikan tidak ada hukuman yang tidak memperbaiki mutu dan karakter dari anak-anak. tidak boleh guru memberikan hukuman yang melebihi batas, melebihi norma-norma pendidikan,” tandas  Ketua Harian Nasional Indonesia untuk UNESCO tersebut.


Arif mencontohkan sanksi yang baik, di antaranya  cukup disuruh mengarang, berdiskusi atau membersihkan tanaman. Intinya dengan pekerjaan yang positif.  Bukan sebaliknya dengan hukuman fisik. Bahkan sampai sakit. Jika anak yang dihukum  itu sampai sakit, itu namanya hukuman yang menyesatkan. (wpr)
Read More
Asosiasi Petani Hortikultura  Sleman  Gelar Pasar  Lelang Cabe

Asosiasi Petani Hortikultura Sleman Gelar Pasar Lelang Cabe



sembada.id – Asosiasi petani hortikultura puncak Merapi Sleman menggelar pasar lelang cabe di sekretariat asosiasi  setempat  Jalan  Palagan tentara pelajar km 14 Bunder, Purwobinangun, Pakem, Selasa (21/11/2017) sore.

Kegiatan itu dilaksanakan  rutin  setiap sore dari pukul 16.00 WIB -19.00 WIB sejak bulan Oktober lalu.  Selain membantu petani dalam menjual cabe, sekaligus membudidayakan tanaman tersebut. Dalam sehari rata-rata bisa terkumpul 800kg-1 ton cabe untuk di lelang yang diikuti lima hingga enam  pedagang peserta lelang.

Pasar lelang cabe ini bukan hanya menguntungkan bagi petani namun juga pedagang Petani diuntungkan dengan memperoleh harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasaran. Pedagang tidak perlu muter-muter ke rumah-rumah petani untuk mengambil cabe. Sehingga menghemat waktu, tenaga dan BBM, cukup dengan ikut lelang.

Wakil ketua DPRD Sleman R. Inoki Azmi Purnomo pun menyambut postif  adanya kegiatan tersebut.  Sebagai bentuk apresiasi, ditunjukkan dengan mengunjungi pasar lelang cabe itu, Selasa (21/11/2017).

“Saya mendukung atas kreativitas petani dalam meningkatkan harga jual hasil pertanian, khususnya cabe” kata Inoki di sela-sela kegiatan pasar lelang cabe itu.

Inoki menjelaskan penjualan dengan sistem lelang merupakan wujud kemitraan petani dengan para pedagang cabe, dengan sistem ini pedagang diuntungkan karena bisa mendapat cabe dengan kwalitas baik dalam jumlah banyak di satu lokasi. Sedangkan petani mendapatkan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan menjual perorangan.

“Untuk itu saya berpesan agar  petani cabe di Sleman untuk kompak menjual hasil panennya melalui sistem lelang ini,” harapnya

Namun petani juga harus menjaga kwalitas barang untuk menjaga kepercayaan pedagang. Kepada dinas pertanian pangan dan perikanan Sleman perlu memberikan dukungan lebih terhadap pasar lelang yang sudah berjalan, serta perlu membuat tiga hingga empat  titik lelang, Sehingga dapat menjankau semua petani di Sleman.

Plt kepala dinas pertania perikanan dan pangan (DPPP) Sleman  Suyamsih juga mendukung kegiatan tersebut. Untuk itu berharap agar petani dalam menjual hasil produksinya dengan sitem lelang seperti yang dilakukan asosiasi Asosiasi petani hortikultura puncak Merapi Sleman tersebut. Sebab dengan sistem lelang mampu mengangkat harga lebih baik dibanding dengan menjual secara perorangan.


“kalau menjual secara perorangan petani dalam posisi kalah karena harga hanya ditentukan oleh pengepul,” ungkapnya. (wpr)
Read More
Mahasiswa UII Ciptakan Walker  Chair Untuk Anak Autis

Mahasiswa UII Ciptakan Walker Chair Untuk Anak Autis


sembada.id -  Empat mahasiswa program studi (prodi) teknik industri fakultas teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, terdiri dari Nazula Rukhiana, Febidhea Ayu Muflihah, Aprilia Putri Lestari dan Indah Purnama sari berhasil menciptakan kursi  berjalan (walker chair) untuk anak autis  (berkebutuha khusus) yang mengalami gangguan  disintergratif  atau  childhood disintegrative disorder (CDD).

Ciptaan mereka bukan hanya sebagai solusi untuk merangsang motorik  sensorik bagi anak autis tipe CDD, namun  juga berhasil  meraih bronze (perunggu) dalam exibition, workshop and competition, di Univeristas Malaya,Malaysia, 8-9 November 2017 lalu.  Yang membanggakan lagi, perwakilan UII tersebut berhasil menyisihkan peserta dari perguruan tinggi di Asia dan Eropa yang rata-rata jenjang  S2 dan S3.

Nazula Rukhiana mengatakan fasilitas atau alat khusus bagi anak berkebutuhan khusus, terutama yang mengalami gangguan disintergratif  atau  childhood disintegrative disorder (CDD) belum ada.  Biasanya untuk merangsang dan melatih motorik sensorik  hanya dengan terapi.  Hal ini bukan hanya kurang tepat tetapi juga membuat  mereka tidak  nyaman.

“Berawal dari ini, kami kemudian melakukan penelitian alat apa yang pas untuk autis tipe CDD tersebut,” kata mahasiswa UII angkatan 2015 itu di kampus setempat, Selasa (21/11/2017).

Nazula menjelaskan, pada umumnya anak-anak autis yang mengalami gejala CDD ini ada yang sangat hiperaktif. Tapi ada juga yang mengalami gangguan mental sehingga saraf motorik mereka terganggu dan membuat mereka kesulitan untuk bergerak. Biasanya anak autis tipe CDD hanya di tempatkan di kursi roda biasa yang membuat mereka tidak nyaman.

"Untuk itu, alat bantu inilah yang kami buat. Selain sebagai penyangga posisi duduk bagi penderita, alat ini juga kami buat sebagai alat bantu terapi. Didesain layaknya baby walker, kami inovasikan dengan berbagai permainan yang bisa merangsang motorik anak," jelasnya.

Nazula menambahkan, anak autis tipe CDD awalnya normal saja sejak lahir dan tumbuh hingga usia 2 tahun. Namun di tahun ketiga, anak baru akan tampak mengalami kelainan pada kehidupan sosialnya. Dan fungsi motorik pun mulai hilang. Dengan menggunakan walker chair buatan mereka, diharapkan bisa dilakukan terapi untuk mengembalikan fungsi motorik anak.

"Dalam pengembangan alat ini, kami cukup kesulitan karena di Indonesia sendiri belum ada kasus autis CDD. Akhirnya saya justru menjalin kontak dengan Prof Andrew G dari London, Inggris. Melalui beliau, saya pun bisa masuk ke komunitas orang tua dengan anak autis CDD yang ada di London. Dari sanalah banyak masukan yang kami dapatkan," paparnya.

Febidhea Ayu Muflihal  menambahkan walker chair buatan mereka memang serupa tapi tak sama dengan baby walker yang ada dipasaran. Jika baby walker umumnya diperuntukkan bagi bayi usia 6 bulan hingga 1 tahun, walker chair buatan mereka justru didesain untuk anak usia 3-5 tahun. Alat tersebut juga dilengkapi rem, sehingga lebih aman saat digunakan.


"Harapan kami, alat bantu ini dapat mempermudah orang tua yang mempunyai anak autis tipe CDD, terutama  dalam memperhatikan dan mengawasi mereka. Dengan desain yang portable, mudah di lipat dan di bawa kemana-mana ini, kami harap juga dapat mempermudah penggunaannya," tambahnya. (wpr)
Read More
 Pemdes Harus Mampu Kembagkan Potensi Desa

Pemdes Harus Mampu Kembagkan Potensi Desa





sembada.id – Wakil bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan Pemerintah Desa (pemdes) di Sleman harus mampu mengembangkan potensi desanya. Untuk itu, harus bisa menjalin hubungan dan bersinergi, baik dengan badan permusyawaratan desa (BPD) maupun dengan pihak terkait. Terutama dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada di tempat tersebut.

“Diharapkan, akan terjadi tata kelola yang baik,” kata Sri Muslimatun dalam kegiatan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Desa Kabupaten Sleman di Aula lantai III BKPP Sleman, Selasa (21/11/2017)

Menurut Muslimatun untuk pembangunan ini harus melibatkan empat pilar, yaitu pemerintah sebagai penyelenggara bersama BPD,  masyarakat, pengusaha dan akademisi. Dimana mereka harus bersama-sama dalam merancang pembangunan tersebut.

“Karena itu, hal lain yang harus menjadi perhatian dalam  rencana pembangunan. yakni harus selalu di kordinasikan  dengan  mereka (pengusaha, tokoh masyarakat dan akademisi),” ungkapnya.

Asekda bBidang Administrasi pemkab Sleman, Purwatno Widodo menambahkan sinergitas antara pemdes dan pemangku kepentingan itu sangat penting dalam k membangun dan mengembangkan potensi yang ada di setiap desa.


“Jika visinya Sleman ini tahun 2021 akanmenjadi Smart Regency, seharusnya desa juga menjadi Smart Villege,” ungkapnya. (wpr)
Read More
Museum AU Tambah Koleksi Helikopter Twin Pac

Museum AU Tambah Koleksi Helikopter Twin Pac





sembada.id -Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala, yang ada di komplek Lanud Adisutjipto Yogyakarta menambah koleksi pesawat  yaitu Helikopter Twin Pac. Helikopter  Twin Pac ini menjadi koleksi pesawat yang ke 46. Sebab sebelumnya di museum terbesar di asia tenggara tersebut telah menyimpang 55 koleksi pesawat.

Helikopter Twin Pac sendiri merupakan pesawat angkut  yang ditempatkan di Skadron Udara 6 Lanud Atang Senjaya Bogor, sejak tahun 1975-2010. Setelah pesawat itu tidak digunaka lagi ditempatkan di Sathal  16 Lanud Husein Satranegara, Bandung dan mulai Senin (20/11/2017) dipindahkan dari Bandung ke Museum Dirgantara serta secara remi  menjadi koleksi museum ini, sejak Selasa (21/11/2017).

Helikopter Twin Pac, merupakan  pesawat buatan Amerika tahun 1958 dan melalui program Defense Liaison Group (DLG) Indonesia menerima hibah pesawat tersebut.  Selain untuk operasi perang, penyelamatan (SAR) dan kemanusian, helikopter itu juga untuk mendukung  olahraga dirgantara.  Di antaranya operasi  penumpasan Gerombolan bersenjata di Irian Barat pada tahun 1980, Opreasi Penumpasan di Timor-timor dan  Operasi Penumpasan Gerakan Aceh Merdeka.

“Helikopter Twin Pac merupakan pesawat buatan pabrik Sikorsky Aircraft Corpuration USA,” kata Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirga) Kolonel Sus Dede Nasrudin .

Dede Nasrudin menambahkan  selain pesawat Twi Pac, juga akan ada penambahan empat pesawat lagi, yaitu  Cessna 401, Mi-1, Bell 204 Iroquois dan Bell 47 G Soloy.  KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto rencananya akan meresmikan koleksi pesawat tersebut, pada awal Desember 2017.


“Dengan penambahan empat pesawat ini, maka jumlah koleksi pesawat di museum ini menjadi 60 unit,” terangnya.(wpr)
Read More
 Danskatek 043 Lanud Adisutjipto Diganti

Danskatek 043 Lanud Adisutjipto Diganti



sembada.id  – Mayor Tek  Nur Haryanto menjabat Komandan Skadron  Teknik (Skatek) 043  Lanud Adisutjipto yang baru menggantikan Letkol Tek Taufiq Yulianto. Komanadan pangkalan udara (Danlanud) Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga  memimpin langsung kegiatan itu dalam
upacara militer serah terima jabatan (sertijab) di depan hanggar  III Skatek 043 Lanud setempat, Selasa (21/11/2017).

Mayor Tek  Nur Haryanto sebelumnya bertugas sebagai Pamen Disdikau Mabesau. Sedangkan pejabat lama mengemban tugas baru sebagai Kasiadapeslatheli, Subdisadaaero Disadaau.

Danlanud Adisutjipto Novyan Samyoga mengatakan padadasarnya sertijab di lingkungan TNI AU merupakan hal biasa. Terutama untuk penyegaran dan regenerasi pimpinan. Namun begitu sebagai pejabat baru tetap dituntut inovasi, khususnya dalam meningkatkan kualitas dan pengembangan pendidikan penerbangan TNI AU.

“Apalagi  dengan pesatnya perkembangan teknologi dan meningkatnya input penerbang, Lanud Adisutjipto sebagai pangkalan pendidikan yang melahirkan penerbang dan navigator militer, menghadapi tantangan yang tidak ringan,” kata Novyan

Novyan menjelaskan keberadaan Skatek 043 sangat penting.  Sebab Skatek 043  bukan hanya sebagai satuan pelaksana pemeliharaan alutsista beserta komponen-komponennya, dalam  mendukung kelancaran pendidikan Sekbang dan Sekolah Instruktur Penerbang (SIP) maupun Sekolah
Navigator (Seknav), namun  juga pembinaan dalam mencetak calon penerbang  handal.

Danskatek 043  Lanud Adisutjipto Yogyakarta Mayor Tek Nur  Haryanto mengatakan selain akan menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan dan tetap menjalankan program yang sudah ada.  Hal lain yang akan dilakukan yakni meningkatkan kualitas pendidikan dan kinerja. Termasuk keselamatan terbang. Sehingga pendidikan harus lebih bagus lagi.(wpr)
Read More
Sleman Siapkan Desa Jadi Model Implementasi Nilai Pancasla

Sleman Siapkan Desa Jadi Model Implementasi Nilai Pancasla



sembada.id  –  Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara semakin ditinggalkan. Bahkan etika bernegara yang tercermin dalam nilai-nilai Pancasila sering diabaikan. Para penyelenggara negara dalam mengelola pemerintahan dinilai masih jauh dari nilai dan prinsip bernegara.  Mengantisipasi hal tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sleman mengadakan seminar Kajian Desa Berkarakter Pancasila bagi perangkat desa dan kecamatan serta elemen lainnya se Sleman  di aula lantai III Pemkab setempat, Senin (20/11/2017).

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan nilai-nilai Pancasila sangat dibutuhkan sebagai dasar falsafah hidup masyarakat khususnya masyarakat Sleman. Pemerintah desa merupakan bagian dari sistem pemerintahan yang strategis karena selain mempunyai otonomi juga memiliki tugas yang sangat penting yaitu sebagai ujung tombak pemerintahan paling bawah.

“Karena itu sangat tepat jika role model implementasi dan pelembagaan nilai-nilai Pancasila dalam upaya membangun karakter bangsa dimulai dari pembentukan Desa Berkarakter Pancasila,” kata Sri Purnomo dalam sambutan pembukaan seminar tersebut.

Untuk itu, melalui kegiatan ini diharpkan desa nanti mampu mereproduksi perilaku yang mencerminkan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila sekaligus dapat menjadi contoh serta menjadi media menginkubasi perilaku personal dan institusional lain.

“Dan yang lebih penting lagi dapat mengimplementasikan dalam kehidupan di desa,” harapnya.

Plt. Kepala Badan Kesbangpol  Sleman, Joko Supriyanto mengatakan  kegiatan ini bukan hanya sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan dan memperoleh masukan nilai-nilai Pancasila bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dilevel desa. Namun juga diharapkan dapat menghasilkan naskah kajian desa berkarakter Pancasila

“Hal itu nantinya akan menjadi pedoman untuk menghasilkan desa percontohan dalam pengamalan nilai-nilai pancasila bagi kehidupan  bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dilevel desa,” terangnya. (wpr)


Read More
Denhanud Paskhas Yogyakarta Gelar Minggu Sehat Bersama Masyarakat

Denhanud Paskhas Yogyakarta Gelar Minggu Sehat Bersama Masyarakat



sembada.id  – Detasmen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Paskhas Yogyakarta menggelar minggu sehat bersama anggota dan masyarakat sekitar di lapangan Kunto Wijayandaru Denhanud setempat, Minggu (19/11/2017).  Dan Denhanud 474 Paskhas Yogyakarta Letkol Pas Fajar Ardi Kriswanto memimpin langsung kegiatan tersebut.  

Anggota dan masyarakat terlihat antusias mengikuti  kegiatan tersebut.  Terbukti meski hujan sempat menguyur  mereka tetap mengikuti acara tersebut. Minggu sehat bersama masyrakat itu diawali jalan santai mengelilingi jalan lingkungan komplek Denhanud, dilanjutkan dengan senam dan olahraga bersama.

Dan Denhanud 474 Paskhas Yogyakarta Letkol Pas Fajar Ardi Kriswanto mengatakan selain untuk mengajak masyarakat terbiasa berolahraga, kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mendekatkan diri kesatuan Paskhas dan TNI AU pada umumnya dengan masyarakat. Diharapkan dengan langkah tersebut  hubunga sinergi dan komunikasi Paskhas dan masyarakat  dapat terjalin dengan baik.

“Karena ini acara ini akan kami gelar rutin setiap minggu pagi,” kata Fajar di sela-sela kegiatan tersebut.

Fajar menambahakan Denhanud juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggunakan fasilitas olahraga yang ada di tempat tersebut, seperti lapangan sepakbola, jogging track, sit up, pull up dan aerobik untuk digunakan berolahraga bersama-sama dengan anggota.

“Bukan itu saja saat kegiatan minggu pagi olaraga bersama masyaakat juga akan ada bazar,”  terangnya. (sindonews)
Read More
20 Negara Ikuti JIHW Di Sleman

20 Negara Ikuti JIHW Di Sleman



sembada.id -  Ratusan peserta dari 20 negara, yaitu Indonesia , Jerman, Inggris, Italia, Amerika, Norwegia, Jepang, Belgia, Belanda, Taiwan, Korea Selatan, Lithuania, Australia, Perancis, Swiss, India, Rumania, Afghanistan, Denmark dan Swedia. mengikuti Jogja International Heritage Walk (JIHW) di Sleman, Sabtu (18/11/2017).

Kegiatan jalan kaki tersebut berlangsung di wilayah Prambanan dan Kalasan dengan star dan finis di komplek candi Prambanan. Rute JIHW yaitu candi Kedulan, candi Sari dan candi Sambisari dengan jarak 20 kilomter (km). Selain jarak 20, juga ada kategori 10 km dan 5 km.

JIHW  tersebut  diselanggarakan Pemda DIY dalam rangka memperingati hubungan kerjasana Indonesia-Jepang ke-50.  Selain di Sleman JIHW juga diselenggarakan di Bantul, yaitu di Imogiri, Minggu (19/11/2017)

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengatakan  selain untuk  mengembangkan industri pariwisata di DIY.  Kegiatan ini juga untuk meningkatkan jalinan hubungan dengan dunia internasional melalui peserta jalan kaki.  

“Anggota assosiasi pejalan kaki se-dunia sangat besar. sehingga ini sangat efektif untuk promosi wisata,” kata Sultan.

Bupati Sleman Sri Purnomo berharap kegiatan tersebut dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Sleman. Karena itu mengharapkan masyarakat Sleman bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi para wisatawan.


“Jadi peserta bisa melihat potensi yang ada di Sleman, mungkin tanaman-tanamannya dan potensi dusun-dusunnya,” harapnya.(wpr)
Read More
Kerusakan Lahan Lereng Merapi Baru Tertangani 20 Persen

Kerusakan Lahan Lereng Merapi Baru Tertangani 20 Persen



sembada.id – Erupsi Merapi 2010 lalu telah merusak 450 hektare (Ha) lahan  lereng gunung tersebut. Dari jumlah tersebut, hingga 2017 baru 90 Ha atau 20% yang tertanggani, sisanya 360 Ha masih membutuhkan penangganan lebih lanjut.

Jika tidak, selain akan menganggu ekologi lingkungan, namun juga keberadaan  mata air. Padahal mata air ini sangat diperlukan bagi masyarakat bagi tiga daerah, yaitu Sleman, Yogyakarta dan Bantul.    

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi  (BTNGM)  Ari Nurwanti mengatakan dengan kondisi tersebut, untuk memulihkan kondisi lereng  Merapi, maka perlu kepedulian dari semua pihak. Baik dalam pembenahan lingkungan maupun hal-hal teknis lainnya. Di antaranya melalui penghijauan dengan penanaman pohon.

“Inilah yang saat ini kami butuhkan, guna mempercepat pemulihan lereng Merapi,”  kata  Ari Nurwanti saat gerakan penanam 1000 pohon yang dicanangkan PDAM Sleman, dalam rangka HUT ke 25 perusahaan daerah tersebut di Plunyon,  Umbulharjo Cangkringan, Jumat (17/11/2017).

Ari Nurwanti menjelaskan selain dengan reboisasi, upaya lain untuk mengembalikan kondisi lereng Merapi tersebut  yakni melalui restorasi, rehabilitasi dan suksesi. Diharapkan dengan langkah ini, kondisi lereng Merapi akan cepat pulih.

Direktur PDAM Sleman Dwi Nurwata mengatakan selain puncak dari rangkaian peringatan HUT ke 25  PDAM Sleman tahun 2017.   Kegiatan ini juga untuk menjaga kelestarian alam dan menjaga ketersediaan sumber air di lereng Merapi.

“1000 pohon yang ditanam disesuaikan dengan endemik yang ada di TNGM ini,” terangnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan sangat mendukung kegiatan tersebut.  Diharapkan dengan langkah ini dapat  memelihara kelestarian lingkungan dan menciptakan Sleman yang sejuk dan hijau.(wpr)


Read More
Sleman Terpilih Jadi  Daerah  Menuju  Smart City

Sleman Terpilih Jadi Daerah Menuju Smart City



sembada.id  – Keinginan Sleman menjadi  smart regency  mendekati kenyataan.  Kepastian ini, setelah  Sleman terpilih menjadi 24 kabupaten dan kota di Indonesia yang berhasil menyusun tahap pertama masterplan  Gerakan Menuju 100 Smart City.  Yaitu pengembangan smart city yang berisi berbagai program sampai 10 tahun ke depan dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi.

Sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat memberikan penghargaan kepada Sleman saat penutupan tahap pertama gerakan menuju 100 smart city, di Hotel Santika, Jakarta, Rabu (15/11) malam.

Gerakan Menuju 100 Smart City  merupakan program yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas, dan Kantor Staf Kepresidenan kepada kabupaten dan kota  dalam menyusun smart city masterplan guna lebih maksimal dalam memanfaatkan teknologi baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun dalam mengakselerasi potensi yang ada di masing-masing daerah.

Ada bebeberapa parameter  sebagai penilaian  Gerakan Menuju 100 Smart City,  di antaranya Kemampuan Keuangan Daerah (KKD). Daftar Kota da Kabupaten Berkinerja Tinggi, Indeks Kota Berkelanjutan, Indeks Kota Hijau, Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, Dimensi Pembangunan Pemerataan dan Kewilayahan, serta Nawa Cita agar program ini merata di seluruh Indonesia.

Sri Purnomo mengatakan penghargaan ini, selain menunjukkan komitmen Sleman mewujudkan smart regency, tetapi juga tantangan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik lagi. Sehingga perlu konsistensi dalam mengawal program yang sudah tersusun maupun menambah program baru.

“Sebagai tindaklanjutnya masterplan pengembangan smart city ini akan ditetapkan dalam peraturan bupati,” kata Sri Purnomo

Sri Purnomo menjelaskan untuk mendukung program smart city, juga mengembangkan program  quickwin. Yaitu  sebagai gambaran bagi masyarakat mengenai efektivitas program smart city.  Untuk quick win,  sudah ada lima program, yakni Satu Data UMKM, Smart Room, Lapor Sleman, Rumah Kreatif Sleman dan Sleman Creative Space.

“Kami juga mendorong, setiap OPD membuat program inovasi untuk mendukung smart city di instansinya. Yaitu layanan kepada masyarakat yang  inovatif, cepat, terukur dan mudah,” terangnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sleman Intriati Yudatiningsih menambahkan selain  sudah dituangkan dalam peraturan daerah (perda) rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Sleman 2016-2021.   Untuk  mewujudkan Sleman menuju smart regency  ini juga terus membuat inovasi pelayanan  dengan memanfaatkan teknologi  dii setiap instansi yang ada.. (wpr) 
Read More
Fiji Belajar Gender Ke Sleman

Fiji Belajar Gender Ke Sleman



sembada.id – Penangganann gender di Sleman mendapat perhatian dari negara Fiji. Terbukti sebagai tindaklanjut kerjasama antara Indonesia dan Fiji dalam bidang pemberdayaan perempuan,  negera tersebut , Rabu (15/11/2017)  belajar tentang pangarustamaan gender (PUG) ke Sleman.

Pimpinan  rombongan delegasi Fiji Amelia Nairoba mengatakan PUG mutlak diperlukan oleh Fiji, terutama  guna memastikan isu gender masuk dalam prioritas pembangunan. Untuk itu apa yang didapatkan dari Sleman nanti akan menjadi bahan perencana program di Kementerian Perempuan Fiji.

“ini merupakan bagian dari program PUG di negara kami,” terang Amelia.

Plt. Deputi Kesetaraan Gender Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA), Sri Danti Anwar menambahkan program kerjasama PUG ini  sebagai upaya isu gender masuk dalam seluruh program pembangunan di Fiji.  Sehingga program ini  nantinya akan ditindaklanjuti melalui mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap action plan yang dibuat .

“Selain itu, program asistensi dan pelatihan PPRG dan PUG secara keseluruhan juga di rencanakan akan dilaksanakan pada tahun 2018 di Fiji,” tambahnya.

Wakil Bupati Sleman Sri  Muslimatun mengatakan selain berorientasi pemberdayaan masyarakat dan potensi lokal, Sleman dalam pembangunan, juga melaksanakan kebijkan yang berwawasan gender. Untuk proses pembangunan sendiri dapat dikatakan terus menunjukkan peningkatan tiap tahunnya. 

“Hal ini bisa dilihat dari indek pembangunan gender (IPG) dan keterwakilan perempuan di parleman,” kata Sri Muslimtun di hadapan rombonga delegasi Fiji .


Sri Muslimatun menjelaskan meningkatnya  responsib gender ini tentunya tidak terlepas dari peran serta instansi yang menjadi penggerak atau driver dari PUG di Sleman. Selain itu, setiap instansi telah memiliki program, kegiatan, dan inovasi dalam rangka menunjang pelaksanaan program PUG tersebut.(wpr)
Read More
Guyub Rukun Nusantara Deklarasi Dukung Jokowi-Cak Imin

Guyub Rukun Nusantara Deklarasi Dukung Jokowi-Cak Imin



sembada.id – Kelompok anak muda Yogyakarta yang tergabung dalam Guyub Rukun Nusantara (GRN) mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2019.

Pasangan Jokowi-Cak Imin dianggap ideal dan menjadi representasi masyarakat Indonesia yang berasal dari nasional dan religius.

“Setelah kami amati, Jokowi dan Cak Imin pantas diusung sebagai capres dan cawapres untuk kemakmuran bangsa sesuai harapan masyarakat Indonesia,” ujar Koordinator Guyub Rukun Nusantara, Andi kartala saat deklarasi dukungan Jokowi-Cak Imin, di Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Selasa (14/11/2017). 

Dukungan ini, nantinya akan diteruskan ke pusat dan disebarluaskan di beberapa kota di Indonesia. Bahkan, sejumlah relawan di berbagai kota di luar Jawa juga siap mendeklarasikan pasangan tersebut.

Menurutnya, keputusan untuk mengusung pasangan ini tidak lepas dari berbagai survei dan pengamatan. Di mana, Jokowi akan menjadi representasi Nasionalis, dan Cak Imin dari Nahdliyin. 
Sejarah telah membuktikan, perjuangan Indonesia tidak bisa lepas dari peran kelompok-kelompok ini dalam membebaskan daru kolonialisme. Bahkan, pasca-merdeka, kekuatan ini pun terus memperjuangkan penguatan nilai-nilai dasar kebangsaan.

“Jokowi adalah incumbent yang merepresentasikan kekuatan politik nasionalis, Cak Imin dari Nahdliyin yang juga Ketua PKB. Keduanya akan bertemu dalam kepemiminan nasional yang mewakili keberagaman rakyat dan budaya,” tandasnya. 

Ketua Guyub Rukun Nusantara Dipo Dwi mengatakan, selama ini Jokowi sangat konsen terhadap isu kerakyatan dan perbaikan infrastruktur ekonomi hingga investasi untuk membuka lapangan kerja. Cak Imin juga aktif dalam memperjuangkan nasib petani, nelayan sekaligus penyampung aspirasi sosial ekonomi.

“Pasangan ini diharapkan mampu membenahi ekonomi kerakyatan ke depan dibanding isu politik,” tuturnya.

Dipo Dwi menambahkan, Nahdliyin merupakan kaum mayoritas dalam aliran Islam di Indonesia. Namun, mereka mampu melakukan koordinasi yang baik dengan minoritas. NU selalu moderat dan mendepankan harmoni, yang diharapkan mampu menjadi arus utama budaya dan politik.

“Pemimpin harus seperti matahari menerangi semua alam tanpa pandang bulu menjadi sumber kebaikan bagi semua,” jelasnya.


Begitu pula Cak Imin yang dipandang sebagai tokoh muda dan tokoh nasionalis yang bisa diterima semua kalangan. Pengalaman sebagai Menteri Tenaga Kerja, akan mejadi modal untuk mendampingi Jokowi, di samping kemampuan memimpin PKB. Sudah saatnya Indonesia memiliki pemimpin muda yang progresif dalam membangun bangsa. (sindonews)
Read More
FKUB Sleman Dikukuhkan

FKUB Sleman Dikukuhkan




sembada.id – Pemkab Sleman mengukuhkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sleman masa bakti 2017-2022  di Aula lantai III pemkab  Sleman, Selasa (14/11/2017). Pengukuhan  ini sebagai implementasi dalam membangun , memelihara  dan memberdayakan umat beragama, demi terwujudnya kerukunan dan kesejahteraan antar umat beragama.


Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan keberadaan FKUB ini penting. Terutama dalam mensinergikan semua umat beragama,  yaitu dengan menciptakan kedamanaia dan kerukunan. Sehingga dengan kondisi ini,  bukan hanya akan mensukseskan pembangunan namun juga kesejahteraan.

“Saya berharap peran serta tersebut juga mampu meningkatkan kesadaran umat beragama dalam mempererat persaudaraan sesama penganut umat beragama,” kata Sri Muslimatun saat pengukuhan FKUB Sleman tersebut.

Selain itu,  FKUB juga memiliki peran penting dalam menumbuhkan kesadaran pluralisme,  selain tokoh agama dan pemuka agama. Di antaranya dengan memberikan pemahaman tentang kerukunan intern  dan antara umat beragama dengan pemerintah.

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sleman Sri Winarti menambahkan terpilih sebagai ketua FKUB Sleman, yaitu  Suwarso dari agama Islam, dengan wakil ketua Pdt. Heru Sumbododari agama Kristen dan Hastho Bramantyo dari agama Budha. (wpr)
Read More
Panwascam Dituntut Profesional Dalam Bertugas

Panwascam Dituntut Profesional Dalam Bertugas





sembada.id – Panitia pengawas penilihan umum (panwaslu)  tahun 2019 akan menghadapi tugas yang tidak ringan.  Ini lantaran dalam pemilihan umum (pemilu) mendatang,  baik legislatif,  DPD dan presiden akan dilaksanakan serentak.  Sehingga dengan kondisi ini,  semua tahapan rawan terjadinya kecurangan atau pelanggaran.

“Karena itu Panwas Kecamatan (Panwascam) dituntut untuk memiliki kecermatan yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya,” kata bupati Sleman Sri Purnomo saat melantik 51 anggota  Panwascam se Sleman di Hotel Tara, Jalan Magelang, Sinduadi, Mlati, Sleman, Selasa (14/11/2017).

Untu itu,  Panswascam harus  dapat segera melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)  secara profesional, mampu menempatkan diri sebagai pihak yang netral, tidak terkait dengan kepentingan  politik tertentu   serta dapat melaksanakan tugas secara jujur adil dan cermat.

“Keberhasilan pemilu juga  tergantung kinerja panwas kecamatan. Sehingga panwaslu harus mampu menjalin kemitraan dan membangun sinegritas dengan pihak-pihak terkait,” terangnya.

Ketua Panwaslu Sleman Ibnu Darpito  mengakui  tantangan pemilu kedepan tidaklah ringan. Apalagi

pemilu tidak cukup diukur dengan penyelenggaraan yang aman dan damai tapi juga berkualitas serta berintegritas. Termasuk masih rentan terjadinya politik uang. Sehingga anggota Panwas selain harus memiliki kemampuan menolak politik uang,  juga memperkuat kesadaran masyarakat untuk bisa menolak politik uang. (wpr)
Read More
Seleksi Panwascam di  Sleman Sisakan Masalah

Seleksi Panwascam di Sleman Sisakan Masalah



sembada,id  – Para peserta seleksi panitia pengawas pemilu kecamatan (Panwascam) di kabupaten  Sleman yang tidak lolos seleksi mendatangi kantor panitia pengawas pemilu kabupatan (Panwaskab) setempat menuntut klarifikas penyebab mereka tidak lolos seleksi. Sebab dari semua aspek penilaian  merasa  layak lolos dibandingkan dengan peserta lain yang dinyatakan lolos. Bukan itu saja, sebelumnya juga sebagai anggota Panwascam dan menjabat ketua. Sehingga dari sisi organisasi juga sudah berpengalaman.

Panwaskab Sleman sendiri telah mengumumkan 51 anggota panwascam dari 17 kecamatan se Sleman, hasil seleksi beberapa Oktober lalu, Senin (13/11/2017) dan untuk  pelantikannya, Selasa (14/11/2017)

“Sebenarnya saya tidak terpilih tidak masalah, asalkan penilainya jelas. Namun dengan ketidakjelasan penilaian, jelas saya tidak puas,” kata peserta dan mantan ketua  panwascam Moyudan, Eka Indarta, 47 di kantor Panwaskab Sleman, Senin (13/11/2017).

Menurut Eka ketidakjelasan itu, sebab antara anggota Panwaskab  tidak ada sinkronisas dalam memberikan penilaian. Terutama dalam penilaian dari tes tertulis, wawancara dan kompetensi dalam operasional komputer. Indikasinya ada peserta yang tidak mengerti komputer dinyatakan lolos, sementara yang nilainya baik baik tertulis dan wawancara serta mengerti komputer malah tidak lolos.

“Ini yang kami pertanyakan dan perlu penjelasan lebih lanjut,” terangnya.

Hal yang sama diungkapkan peseta panwascam lain yang tidak lolos dari kecamatan Turi, Suharno,73.  Suharno  mengatakan  saat  wawancara tidak mendapat pertanyaan banyak, terutama yang menyangkut dengan  organisasi dan masalah teknis lainnya. Bahkan panitia justru meminta masukan untuk kegiatan Panwas.

“Lha tidak banyak ditanya dan dimintai masukan kok saya tidak lolos, malah yang diloloskan yang belum tahu soal panwaslu,” kata mantan ketua Panwascam Turi tersebut.

Untuk itu, mereka meminta transparansi dari panwaskab, terutama soal penilaian dalam rekrutmen anggota panwascam untuk pemilu 2019 mendatang. Selain itu, juga ada dugaan mereka yang tidak lolos itu, karena dinilai terlalu vokal terhadap kerja kesekretariatan Panwascam sebelumnya. Sehingga diminta tidak diloloskan.

“Jika jawaban Panwaskab tidak sesuai harapan, masalah ini akan kami bawa ke Bawaslu DIY,” tandasnya.

Ketua Panwaskab Sleman Ibnu Darpito mengatakan seleksi panwascam yang mereka lakukan itu sudah sesuai dengan aturan dan profesional. Untuk penilaian sendiri, hasil dari akumulasi tes tertulis, wawancara dan kompetensi komputer serta mengacu pada kelembagaan, pengalaman dan manajemen.

“Dimana untuk penetapan secara kolektif kolegial dari anggota Panwaskab,” terangnya.
mban

Ibnu menambahkan untuk seleksi tahap akhir, masing-masing diikuti enam peserta dan hanya tiga yang dinyatakan lolos. Untuk menetapkan tiga yang lolos ini juga dengan pertimbangan yang sulit. Sebab rata-rata mereka berkualitas semua. 
Read More
Bhabimkamtimas se DIY Beri Pendampingan Pengelolaan Dana Desa

Bhabimkamtimas se DIY Beri Pendampingan Pengelolaan Dana Desa




sembada.id – Kepolisian daerah (Polda) DIY mengumpulkan kepala desa (kades) dan bhayankara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas) se DIY untuk sosialisasi kesepakatan (MoU) antara kementerian desa pembangunan daerah tertinggal  dan transmigrasi,  kementerian dalam negeri serta Polri soal pencegahan, pengawasan dan penanganan penyelewengan dana desa di Sendangadi,Mlati, Sleman, Senin (13/11/2017).  Terutama tugas poko dan fungsi (tupoksi) dari Bhabinkamtibmas dalam perkara tersebut.

Diharapkan dengan kegiatan ini, bukan hanya akan terjadi sinergitas antara Kades dan Bhabinkamtibmas dalam pengelolaan dana desa, sesuai dengan atura yang ada,  namun juga ada pemahaman soal  tupoksi masing-masing serta yang paling penting tidak terjadi penyimpangan dalam pengunaan dana desa.

Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan dengan mengetahui tupoksi masing-masing, termasuk adanya keterbukaan antara aparat desa dan bhabinkamtibmas.  Sehingga dalam pengelolaan dan pengunaan dana desa akan transparan dan sesuai dengan peruntukkannya. Karena itu perlu penyamaan persepsi.

“Ini penting sebab dana desa ini banyak terjadi permasalahan. Meski untuk DIY hingga sekarang belum ada laporan dan diharapkan dengan langkah ini tidak ada permasalahan,” terang Dofiri usai pembukaan sosialiasi pencegahan, pengawasan dan penangganan penyelewenagan dana desa di Sedangadi, Mlati, Sleman, Senin (13/11/2017).

Hal lainnya yang perlu mendapat perhatian, yakni tugas Bhabinkamtibmas selain mengawasi juga melakukan pendampingan kepada aparat desa dalam mengelola dan mengunakan dana desa tersebut.  Untuk pengawasan sendiri, sebatas memberikan saran jika mengetahui ada yang tidak beres dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran pengunaan dana desa. Sehingga penyimpangan dapat dicegah.

“Sebagai acuan, kami membekali bhabinkamtibmas dengan buku saku tentang pendoman dana desa tersebut, terutama  menyangkut  dengan  pendampingan,” papar alumni Akpol 1989 itu.

Direktur Binmas Polda DIY Kombes Pol Rudi Heru Susanto menambahkan yang harus digarisbawahi untuk tupoksi Bhabinkamtibmas, yaitu preemptif edukasi, bukan represif.  Terutama jika ada penyelewengan akan mengingatkan.  Karena itu, dalam sosialisasi ini, juga menghadirkan dari badan pengawas keuangan dan pembangunan  (BPKP) dan Inspektorat DIY.

“Jumlah Bhabinkamtibmas di DIY ada 449 dari 438 desa atau ada kelebihan 11 bhabinkamtibmas. Jumlah ini sudah sesuai dengan ketentuan, dimana dalam satu desa minimal ada satu bhabinkamtibmas,” tambahnya.

Wakil Gubernur DIY KGPA Paku Alam X mengatakan sangat mendukung dengan kegiatan Polda tersebut.  Apalagi ini merupakan langkah inovatif dari kepolisian  dalam ikut berpatisipasi dalam menjalankan amanah undang-undang desa. Sehingga kegiatan tersebut menjadi langkah yang strategis.


“Kami sangat apresiasi, terlebih apa yang dilakukan Polda DIY ini yang pertama di Indonesia,” ungkapnya.
Read More
Tata Kelola Pemerintah Sleman Diganjar  Anugerah Pandu Negeri

Tata Kelola Pemerintah Sleman Diganjar Anugerah Pandu Negeri




sembada.id  – Pemkab Sleman kembali mendapatkan penghargaan tingkat nasional. Kali ini di bidang teta kelola pemerintah, yaitu augerah pandu negeri (APN) dari  Indonesian Institute for Public Governance (IIPG). Dewan pembinan  IIPG yang juga mantan wakil presiden (Wapres) Boediono menyerahkan penghargaan itu dan diterima wakil bupati (Wabup) Sleman Sri Muslimatun di Financial Hall, Financial Club, Graha CIMB Niaga lantai 2,  Jakarta,  Jumat (10/11/2017) malam.

“Sleman mendapatka APN ini karena dalam kinerja dan tata kelola pemerintah mendapatkan penilaian sangat baik,” kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sleman Sri Winarti, Sabtu (11/11/2017).

Sri Winarti menjelaskan  untuk  penilaian sendiri  meliputi dua aspek, pertama aspek performance yaitu  pertumbuhan ekonomi, pengembangan manusia, dan breakhtrough result  (transformative-Innovative).  Kedua yaitu aspek governance yang meliputi  tata kelola keuangan, tata kelola pemerintahan dan anti korupsi.

“Dari penilaian itu Sleman mendapatkan nilai sangat baik,” jelasnya.

Selain Sleman dua kabupaten lain di DIY, yaitu Bantul da Kulonprogo juga mendapatkan APN 2017.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan penghargaan ini bukti komitmen jajaran pemkab Sleman yang ingin selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

"Karena itu, terus akan mendorong para ASN dan jajaran pemkab untuk meningkatkan kinerja dan tata kelola pemerintahan," tandasnya.(wpr)
Read More
Kades Se Slemen Gruduk Pemkab Tuntut Klarifikasi Dugaan Pungli Parkir

Kades Se Slemen Gruduk Pemkab Tuntut Klarifikasi Dugaan Pungli Parkir




sembada.id  – Para kepala desa  se Sleman yang tergabung dalam paguyuban Manikmaya geruduk pemkab Sleman, Jumat (10/11/2017). Mereka memprotes tindakan pejabat teras setempat, karena mengirimkan  di group whatapp (WA) pemerintah Sleman, tentang adanya retribusi parkir yang tidak ada bandrolnya saat pekan olahraga (POR) Korpri tingkat Sleman di komplek balai desa Donokerto, Turi, 17-20 Oktober lalu. Besarnya retribusi parkir di tempat itu untuk sepeda motor Rp2000 dan mobil Rp5000.  Dimana petugas yang menariki retribusi itu adalah dari Linmas desa setempat.

Adanya WA di group  pemerintah Sleman tersebut, dinilai telah tendensius dan menganggap retribusi itu sebagai pungutan liar (pungli). Indikasainya, setelah ada WA itu, petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman mendatangi lokasi dan meminta kegiatan penarikan parkir itu dihentikan. Sehingga, para Kades tersebut menuntut klarifikasi masalah itu. Jumlah kades di Sleman ada 86 orang.

“Jelas apa yang dilakukan pejabat itu telah membawa dampak yang tidak baik bagi kami. Mestinya kalau apa yang kami lakukan salah tidak membuat viral di media sosial, tetapi langsung menemui kami,” kata Kades Donokerto Waluyo Jati saat menyampaikan aspirasi di pendopo parasamya pemkab Sleman, Jumat (10/11/2017).

Jati menegaskan sebagai pejabat teras mestinya memberi dukungan, bukan malah sebaliknya menjatuhkan. Untuk itu, meminta pertanggungjawaban pejabat itu dengan meminta maaf kepada seluruh Kades se Sleman.

“Kami memberikan waktu satu minggu untuk klarifikasi ini,” tandasnya.

Hal lain yaitu, tidak dilibatkannya Kades dalam POR Korpri tersebut. Alasannya mereka tidak ikut iuran. Padahal sebelumnya, selalu diikutkan dalam setiap cabang olahraga yang dipertandingkan dalam POR itu.  Sebagai bentuk protes atas perlakuan tersebut, para Kades menanggalkan baju Korpri yang ia kenakan dan meletakkannya di pendopo.

“Ini jelas diskrimatif. Jika masalahnya tidak iuran, mengapa mereka tidak pernah dimintai,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, mereka juga menutut agar pemkab mendorong desa bisa melaksanakan  UU Desa sesuai dengan asas dan prinsip penyelenggaraan pemerintah desa tanpa ada intervensi dari mana pun serta dalam penyusunan kebijakan tentang desa, desa harus dilibatkan. Sehingga lebih aspiratif dan relevan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman Sumadi yang menemui mereka mengatakan akan bertanggungjawab dengan semua kegiatan Korpri. Bagi yang dinilai telah melakukan tindakan yang tidak benar akan memberikan pembinaan secara personal. Tidak terkecuali jika pejabat teras yang mengirimkan WA tersebut.  Karena itu, sebelum mengambil langkah akan melakukan klarifikasi.


“Hal ini tentu akan menjadi masukan dan evaluasi kami untuk kegiatan Korpri lainnya,” janji mantan kepala Inspektorat Pemda DIY itu.(sindonews)
Read More