Mahasiswa UNY Manfaatkan Biji Carica Jadi Bahan Bakar Biodiesel
sembada.id - Carica
(Carica Candamarcensis) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di dataran tinggi Dieng, Wonosobo,
Jawa Tengah. Carica oleh masyarakat
sekitar baru dimanfaatkan bagian daging
buahnya sebagai produk olahan makanan atau minuman. Sementara bijinya hanya dibuang dan menjadi
limbah produksi. Padahal biji carica mengandung minyak nabati dan jika dolah dapat menjadi sumber
energi alternatif terbarukan serta ramah lingkungan. Sebab minyak nabati mampu
terurai secara bioligis dan lebih sempurna.
Hal inilah yang mendorong empat mahasiswa fakultas
matematika dan ilmu pengetahua alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY), yaitu Joko Wahyono dan Nugroho
Wahyu Sumartono (prodi kimia) serta
Anisa Ratih Pratiwi dan Sonia Latifah (pendidikan biologi) melakukan penelitian
kandungan minyak nabati biji carica, untuk dijadikan bahan bakar biodiesel
berbasis potensi lokal.
Joko Wahyono mengatakan
untuk mengolah biji carica menjadi biodoesel ini ada beberapa tahapan. Yaitu ektrasi, esterifikasi dan transesterifikasi. Dari
proses tersebut diketahui biji carica
bukan hanya memiliki rendemen minyak yang besar, namun juga kandungan asam
lemak bebas. Karena itu, perlu
menurunkan kadar asam lemak tersebut.
“Proses ini dinamakan
esterifikasi,” kata Joko di kampus setempat, Kamis (23/11/2017).
Setelah kadar lemak turun, dilanjutkan dengan proses
transertifikasi, yaitu mencamurkan minyak biji carica denga metanol. Campura
ini akan menghasilkan metil ester biodiesel. Dan untuk mempercepat pencampuran
tersebut digunakan katlis kalium
hidroksida (KOH).
“Hasilnya dari 95,0 gram minyak biji carica yang diolah,
diperoleh metil ester biodiesel 64,0
gram, sehingga rendemen hasil sintesis yang
diperoleh sebesar 67,3 %,” paparnya.
Anisa Ratih Pratiwi menambahkan selain dengan tahapan
tersebut, juga melakukan dengan analisa. Yaitu spektroskopi, viskostas dan
kalor. Hasil analisa spektroskopi terlihat beberapa perubahan spektrum antara
minyak biji carica dan biodiesel. Perubahan tersebut berupa penghilangan
ataupun penambahan beberapa puncak
spektrum pada gugus fungsi tertentu.
“Hal ini menunjukkan bahwa reaksi transesterifikasi yang
dilakukan berhasil mengonversi minyak biji carica dieng menjadi biodiesel,”
paparnya.
Sementara dari analisa viskositas kenematik menunjukkan
biodiesel minyak biji carica memiliki nilai viskositas kinematik sebesar 5,132 mm2/s dan titik tuang -6 oC . Atau sesuai dengan standar nasional indonesia
(SNI), sebab berdasarkan SNI, viskositas kinematik biodiesel pada suhu 40 oC antara
2,3 – 6,0 mm2/s dan titik tuang antara 15 – 10 oC
Sedangkan analisis kalor pembakaran menunjukkan nilai
kalor biodiesel berkisar 39 – 41 MJ/kg lebih rendah dari bahan bakar
minyak (46 MJ/kg), petrodiesel (43
MJ/kg) atau petroleum (42 MJ/kg) tetapi lebih
tinggi dari batu bara yang berkisar 32 – 37 MJ/kg).
“Dari hasil
analisa ini dapat disimpulkan biji carica memenuhi sebagai bahan bahan bakar biodiesel,” tambah
mahasiswa UNY angkatan 2015 tersebut.
0 Response to "Mahasiswa UNY Manfaatkan Biji Carica Jadi Bahan Bakar Biodiesel"
Posting Komentar