Kemensos Godok Program BPNT
Dirjen Penananganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos Andi ZA Dulung
memberikan pengarahan terhadap pelaksanaan kegiatan bantuan sosial pangan di kantor
B2P3KS Yogyakarta, Jumat ( 26/1/2018)
sembada.id - Pemerintah
telah
menerapakan program bantuan
pangan non tunai (BPNT) kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Dimana dengan program tersebut bantuan sosial (bansos) pangan bagi KPM bukan lagi berupa beras sejahtera (rastra), melainkan dalam bentuk non tunai berupa
rekening yang berisi Rp110.000.
Dengan
perubahan ini, maka KPM yang sebelumnya harus menebus
rastra, setelah adanya BPNT ini tidak
perlu menebus lagi. Hanya saja untuk mendapatkan rastra itu,
harus ke tempat yang sudah ditentukan, yaitu e-warung yang ada di tempat
mereka. KPM bisa mendapatkan beras dan telur dengan rekening yang ada itu.
Hanya saja untuk program tersebut belum diterapkan
di semua kabupatan dan kota, melainkan secara bertahap. Untuk
tahap awal, baru dilaksanakan di 44 kota besar sebagai samplingnya. Di antaranya Yogyakarta, Semarang, Tegal, Solo, Bandung dan
Jakarta. Hasil pelaksanaan dari
kota-kota nantinya akan menjadi bahan untuk
pelaksanaan BNPT selanjutnya.
Untuk itu,
Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan monitoring dan evaluasi (monev),
baik dengan pemantaun dan penelitian terhadap kota-kota pelaksana BPNT tersebut. Hasil dari penelitian tersebut, kemarin di paparkan tim saat kegiatan penyusunan rancangan dan instrumen bansos
pangan di balai besar penelitian dan
pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial (B2P3KS) Yogyakarta, Jumat
(26/1/2018).
Dirjen
Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos Andi ZA Dulung mengatakan dengan adanya
perubahan tersebut, tentu banyak hal yang harus menjadi perhatian. Terutama
yang terjadi di lapangan, seperti bagaimana kelancaranan dan masyarakatnya
serta apa saja kesulitan yang dihadapi
KPM.
“Karena
itu perlu penelitian dan hari ini kami sedang mempersiapkan untuk kegiatan
program nasional yang sedang dijalankan, yaitu program BPNT dan rastra,” kata
Dulung di sela-sela kegiatan penyusunan rancangan dan instrumen bansos
pangan di balai besar penelitian dan
pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial (B2P3KS) Yogyakarta, Jumat
(26/1/2018).
Andi
menjelaskan untuk penelitian sendiri,
selain mengacu pada data juga waktu pelaksanaan. Untuk data dan rekening
sendiri tidak ada persoalan, sebab sudah melalui verifikasi dan vbalidasi.
Termasuk ketersediaan uang direkening
sudah dilakukan bank. Yang menjadi
permasalahan, yakni saat KPM mencari
barang yang dibutuhkan. Baik e-warung yang menyediakan barang tersebut,
termasuk ada tidaknya, termasuk kualitasnya. Apalagi KPM bisa memilih, beras medium atau premiun dan hal ini di
bervariasi di tiap daerah. Selain beras KPM juga bisa membeli telur.
“Tim
peneliti ini sekarang sedang mempersiapkan metodologi dan hal-hal yang
didapatkan di lapangan. Sehingga akan lebih baik lagi,” paparnya.
Kepala
Badiklitpensos Kemensos Benny Setya Nugraha menambahkan selaiin
untuk pemberdayaan masyarakat,
sehingga bisa keluar dari
kemiskinan, penelitian ini juga untuk
mendalami program BPNT. Terutama
yang soal bentuk yang cocok, baik intervensi pemerintah maupun penyanggah serta bagaimana strukturnya.
0 Response to "Kemensos Godok Program BPNT"
Posting Komentar