Kapolda DIY Sambangi Pesantren Diponegoro Depok

Kapolda DIY Sambangi Pesantren Diponegoro Depok


Bupati Sleman Sri Purnomo memberikan sambutan saat silaturahmi Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri (tengah) di ponpes Diponegoro, Sambego, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Rabu (28/2/2018) malam

SEMBADA.ID – Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri menggelar silaturahmi ke pondok pesantren Pangeran Diponegoro, Sambego, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Rabu (28/2/2018) malam.  Selain untuk menjaga persatuan dan kesatuan, kegiatan tersebut sekaligus sebagai upaya pencegahan terjadinya aksi yang dapat meresahkan masyarakat Sleman.

Kapolda DIY, Brigjen Pol  Ahmad Dofiri mengatakan pesantren memiliki peran yang penting dalam menjaga keutuhan NKRI. Terbukti pesantren bukan hanya teruji komitmennya dalam menjaga NKRI namun juga selalu menanamkan rasa cinta tanah air kepada santrinya.

“Semangat cinta tanah air ini harus selalu digelorakan demi terwujudnya perdamaian di tengah-tengah masyarakat,”  kata alumni Akpol 1989 itu.

Bupati Sleman Sri Purnomo menambahkan  pesantren yang ada di Sleman secara umum telah sesuai dengan nilai Pancasila.  Indikasinya meski pesantren itu berada di bawah naungan Nahdatul Ulama, Muhammadiyah atau yang lainnya, namun tetap  menjaga kerukunan. Sehingga situasi di Sleman kondusif.

“Situasi kondusif Sleman juga karena  masyarakat Sleman selalu menjaga keamanan di lingkunganya serta  tidak mudah terpancing  provokasi maupun isu sensitif,”  paparnya. (fid)

Read More
Gelapkan Uang Mitra Bisnis, Model Terancam 20 Tahun Penjara

Gelapkan Uang Mitra Bisnis, Model Terancam 20 Tahun Penjara

Polres Sleman menangkap model berinisial AC (31) dan suaminya, DHS (memakai baju tahanan) yang dilaporkan mitra kerjanya, dalam investasi bisnis tas branded (bermerek), Santoso Tandoyo (43)

SEMBADA.ID - Polres Sleman menangkap model berinisial AC (31) yang dilaporkan mitra kerjanya, dalam investasi bisnis tas branded (bermerek), Santoso Tandoyo (43). AC dilaporkan pada 24 September 2017 karena  telah menyalahgunakan uang yang diinvestasikan Santoso.

AC ditangkap saat dipanggil Polres Sleman untuk dimintai keterangan soal perkara tersebut di Mapolres setempat, 5 Februari  2018. Pemanggilan sebagai tindak lanjut dari laporan kasus tersebut. Selain menangkap AC, Polres Sleman juga menangkap suami AC, DHS, karena ikut terlibat dalam tindakan tersebut. Keduanya sekarang ditahan di Mapolres Sleman untuk proses hukum selanjutnya.

"Sebelum menangkap mereka, kami telah melakukan pemeriksaan kepada 20 saksi yang terkait dengan perkara tersebut. Selain uang Santoso Tandoyo juga ada laporan korban lainnya, yang mencapai Rp10 miliar,” kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rony Are Setia saat gelar perkara ungkap kasus di Mapolres Sleman, Rabu (28/2/2018).

Rony Are Setia menjelaskan, dari hasil pemeriksan, bisnis investasi tas branded tersebut  berawal pada Januari 2017. Santoso Tandoyo melakukan bisnis jual beli mobil dengan suami AC, DHS. Untuk bisnis tersebut, Santoso menginvestasikan Rp280 juta.

Pada Februari 2017, DHS memberitahu kepada Santoso bahwa uang itu bukan untuk bisnis jual beli mobil, tetapi digunakan untuk usaha jual beli tas impor bermerek. Alasannya, keuntungan yang didapatkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan usaha jual beli mobil.

"Awalnya Santoso sempat marah, namun dengan adanya keuntungan tersebut  akhirnya tidak mempermasalahkan dan tetap menginvestasikan uangnya untuk bisnis tersebut bahkan terus menambahnya hingga mencapai Rp12 miliar," jelas Are, panggilan Rony Are Setia.

Menurut Are, awalnya bisnis tersebut berjalan lancar dan Santoso menerima hak-haknya. Namun, pada September 2017, mulai ada permasalahan. Santoso sudah tidak menerima keuntungan dari bisnis tersebut, termasuk modalnya. Atas macetnya pemberian keuntungan itu, Santoso kemudian menagih kepada mereka dan baru diketahui ternyata usaha itu sudah macet sejak Mei 2017.

"Mengetahui hal ini kemudian Santoso melaporkannya ke Polres Sleman, sebab tempat kejadian perkara (TKP) berada di daerah Mlati, Sleman, terutama dalam mentransfer uang investasi itu."

Are menambahkan, dalam perkara tersebut AC dan DHS dijerat Pasal 378 dan 372 tentang penipuan dan penggelapan serta Pasal 3 dan 4 UU No 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda Rp10 miliar.

Sementara, AC yang merupakan warga Tangerang Selatan, Banten, mengatakan, sebenarnya uang investasi tersebut memang membeli tas-tas impor branded untuk  pengembangan bisnis. Namun karena pada bulan Mei usahanya macet dan utangnya banyak, akhirnya tas-tas impor branded tersebut digadaikan kepada rekan bisnis.

Uang hasil gadai tas tersebut kemudian digunakan untuk membayar utang dan juga membeli mobil yang digunakan untuk suaminya.(sindonews)


Read More
Terinspirasi Dari Youtube Tiga Pemuda Lakukan Aksi Ganjal ATM

Terinspirasi Dari Youtube Tiga Pemuda Lakukan Aksi Ganjal ATM




 

 Tiga tersangka aksi ganjal ATM di Jalan Kaliurang, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman diperlihatkan Polres Sleman saat gelar perkara ungkap kasus di     Mapolres setempat, Rabu (28/2/2018)


SEMBADA.ID  – Polres Sleman  berhasil  menangkap tiga  pelaku tindak pidana pencurian uang dengan cara ganjar ATM  dengfan tusuk  gigi di Jalan Kaliurang, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, 6 Februari lalu.  Masing-masing HS, 37,  JR, 26 dan AS, 43 ketiganya merupakan warga Tanggamus, Lampung.

“Pengungkapan kasus ini setelah ada laporan dari warga Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Karyuni, 45, karena setelah ATMnya tidak bisa dikeluarkan dari mesin ATM di dekat rumahnya,  uangnya Rp12 juta  hilang,” kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rony Are Setia, saat gelar  perkara ungkap kasus di Mapolres setempat, Rabu (28/2/2018).

Are menjelaskan kejadian iti berawal, saat warga Sukoharjo,  Ngaglik, Sleman, Karyuni akan mengambil uang di ATM yang ada di dekat rumahnya.  Namun tidak bisa mengambil,  sebab ATMnya tidak bisa masuk. Saat itulah datang dua dari tiga  orang  tadi dan menawarkan bantuan. Yaitu dengan memasukan ATM tersebut.

Saat itulah ATM Karryuni diganti dengan ATM yang dibawa mereka dan ATMnya bisa masuk.  Hanya saja, tidak dapat melakukan transaksi. Sebab memang bukan ATMnya. Sehingga Karyuni diminta untuk menekan tombol cancel dan kemuadian PINnya. Tetapi tetap gagal, karena gagal mereka kemudian meninggalkan Karyuni dengan mobilnya.  

“Saat Karyuni menekan PINnya   itulah ada yang mengintip nomer tersebut  dan menghafalnya dan mengambil uang Karyuni dengan ATM yang dibawanya tersebut,” kata Are panggilan Rony Are Setia.

Menurut  Are setelah melakukan pengembangan, akhirnya petugas berhasil menangkap ketiga tersengka di daerah Demak,  Jawa  Tengah, 11 Februari lalu. Mereka dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancanam hukuman tujuh tahun penjara.

JR,  yang menjadi otak aksi tersebut mengatakan keahlian mereka melakukan aksi ganjal ATM dengan tusuk gigi tersebut dipelajari dari Youtube.  Sedangkan keberadaannya di Yogyakarta karena sedang membesok kakak HS yang sedang dirawat di rumah sakit  sebab menderita struk.  Tindakan pencurian tersebut terpaksa mereka lakukan sebab kehabisan uang.

“Ini baru pertama kali melakukan tindakan ini di Yogyakarta,” akunya


Read More
Sleman dan UNY jajaki Kerjasama Kependidikan

Sleman dan UNY jajaki Kerjasama Kependidikan






Bupati Sleman Sri Purnomo bertukar cinderamata dengan Rektor UNY Sutrisno Wibowo  di kantor pemkab setempat, Selasa (27/2/2018)



SEMBADA.ID – Pemkab Sleman dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjajaki kerjasama di bidang pendidikan, terutama  sekolah rintisan mitra.   Untuk kepentingan tersebut, Bupati Sleman Sri Purnomo dan rektor  UNY Sutrisno Wibowo mengadakan pertemuan di kantor pemkab setempat,  Selasa (22/2/2018).


Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan ada beberapa point penting dalam pertemuan tersebut, di antaranya UNY menawarkan rintisan sekolah mitra. Terutama dalam hal pengembangan sekolah yang bersangkutan.  Sedangkan Sleman menawarkan kepada UNY,  sebagai obyek riset dan KKN tematik. 



“Sleman dan UNY sebenarnya selama ini telah banyak  menjalin kerjasama,  Di antaranya dalam  tes perangkat desa,” kata Sri Purnomo.


Rektor UNY Sutrisno mengatakan UNY memang memberikan perhatian khusus kepada Sleman, baik dalam pengembangan pendidikan maupun bidang laing.  Termasuk memberikan beasiswa bidikmisi bagi siswa miskin Sleman untuk mengangkat potensi mereka.  Tercatat dari 3191 total mahasiswa bidikmisi di UNY, 554 orang di antaranya dari Sleman.


“Kedepan  kami akan menjalin kerjasama yang lebih intensif dengan Sleman utamanya bidang pendidikan, pelatihan dan pengabdian masyarakat,” ungkapnya. (wpr)

Read More
  Lembaga Pendidikan Yasarini Harus Bersih Narkoba

Lembaga Pendidikan Yasarini Harus Bersih Narkoba



Danlanud Adisutjipto Marsma  TNI Novyan Samyoga (enam dari kirn) memimpin kampanye anti Narkoba di jalan protocol depan SMK Penerbangan, Lanud setemoat, Selasa (27/2/2018)


SEMBADA.ID – Tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda menjadi keprihatinan Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) cabang Lanud Adisutjipto yang menaungi beberapa lembaga pendidikan mulai PAUD hingga SMA/SMK di lingkungan lanud setempat. Sebagai bentuk kepedulian atas kasus tersebut, mereka mendeklarasikan anti narkoba dengan mengelar kampanye di depan jalan protokol SMK Penerbangan Adi Sutjipto.  Selasa (27/2/2018).

Ketua Yasarini Lanud Adisutjipto Dian Novyan Samyoga mengatakan karena penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda bukan hanya meruskan mereka namun juga keberlangsungan hiduo bangsa Indonesia, maka harus dihentikan sedini mungkin. Sebab jika tidak tentuk akan membahayakan Indonesia di masa mendatang.

“Ini lantaran sasaran dan penyebaran narkoba sekarang  adalah  generasi muda  usia 11-24 tahun,” kata Dian saat  kampanye tersebut.

Untuk itu, dengan kegiatan ini,selain untuk mengingatkan generasi muda tentang bahaya narkoba, sekaligus merefres para siswa yang sekarang menimba ilmu di yayasan pendidikan Yasarini  di libgkungan Lanud Adisutjipto  memiliki kesadaran akan bahaya  Narkoba.

Danlanud Adisutjipto Marsma  TNI  Novyan Samyoga menambahkan penanganan bahaya Narkoba di negeri ini sudah sangat urgent dan mendesak. Sebab penggunaan zat adiktif ini sangat mempengaruhi fisik dan mental, serta membahayakan  bukan hanya pemakai namun juga  bagi keluarga, masyarakat dan masa depan  bangsa.


Untuk itu, Lanud Adisutjipto terpanggil untuk ikut mengantisipasi kondisi tersebut,   Di antaranya dengan kampaye anti narkoba ini,” tambah alumni AAU 1989 itu. (wpr) 
Read More
Pemerataan Pertumbuhan Fokus Pembangunan Nasional 2019

Pemerataan Pertumbuhan Fokus Pembangunan Nasional 2019

     Mendagri Tjahjo Kumolo memberikan pengarahan saat  Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Kortekrenbang) Regional I Tahun 2018 di            Yogya Rich Hotel, Jalan Magelang Km 6, Sinduadi, Mlati, Sleman, Selasa (27/2/2018).

SEMBADA.ID  – Pemerataan pembangunan untuk pertumbuhan berkualitas guna menyejahterakan masyarakat menjadi fokus pemerintah Indonesia.  Untuk mewujudkan hal tersebut, badan perencanaan nasional (Bappenas) telah menetapkan lima rencana kerja pemerintah (RKP) yang akan menjadi program prioritas.

Kelima RKP  tersebut, yakni  pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peingkatan pelayanan dasar, pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan konektivitas dan kemaritiman,  peningkatan nilai tambah ekonomi melalu pertanian, industri dan jasa produkti, pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air;  kemudian stabilitas ketahanan dan keamanan nasional serta kesuksesan pemilu.

“Diharapkan dengan RKP 2019 ini dapat mencanangkan program yang memberikan manfaat dan kualitas pada masyarakat,’ kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional  Bambang Brodjonegoro saat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Kortekrenbang) Regional I Tahun 2018 di Yogya Rich Hotel, Jalan Magelang Km 6, Sinduadi, Mlati, Sleman, Selasa (27/2/2018).

Bambang menjelaskan ada tiga hal yang harus capai untuk mewujudkan tujuan nasional pembangunan tersebut. Yaitu pertumbuhan ekonomi harus mencapai 5,4-5,8%. Menurunkan ratio ketimpangan dan pengangguran terbuka. Untuk rasio ketimpangan, dari 0,391 menjadi 0,38%  atau 0,11% dan pengangguran terbuka dari 5,4% menjadi 4,8-5,2%.

“Untuk itu kepada para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar memprioritaskan pengentasan kemiskinan dan pengangguran, kemudian pertumbuhan ekonomi, dan baru ketimpangan rasio,” tandas Bambang.

Bambang juga meminta pemerintah daerah dan seluruh OPD untuk menggunakan Kemitraan Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sebagai alternatif “Jika APBD/APBN tidak mencukupi dengan cara mengubah cara belanja konvensional menjadi pendekatan KPBU,” terangnya.

Sementara Menteri Dalam  Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dalam sambutanya mengingatkan agar pemerintah daerah bisa jeli dalam melihat potensi daerahnya karena menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan suatu daerah. Selain itu, memaksimalkan pendekatan struktural pemerintahan dengan mengoptimalkan masyarakat dan peran-peran yang ada.

Pemerintah daerah itu bukan seorang gubernur sampai kepala desa saja. Perencanaan pembangunan harus melibatkan perguruan tinggi, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat yang ada di daerah. Ini harus dilibatkan dalam setiap pengambilan kebijakan politik pembangunan

“Karena itu, saya mengimbau para peserta untuk membangun konektivitas antar daerah,” harapnya.

Tjahjo mencontohkan  DIY yang banyak mendapatkan penghargaan, karena perencanaan dan tahapan-tahapan berjalan baik. Sehingga DIY menjadi contoh kecil antar kotamadya yang menerapkan sinergi pembangunan dengan baik. Baik secara pengemasannya, pembangunan stabilitas, dan peran pamong semar.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan pertemuan ini mempunyai arti sangat penting dalam menyelaraskan program pembangunan pusat dan daerah. Prioritas nasional yang ditetapkan pemerintah dapat didukung pemerintah daerah. Sehingga pemerintah pusat mampu menyerap aspirasi daerah untuk memajukan dan mengembangkan daerahnya dengan tetap bersatu dalam bingkai kesatuan pembangunan nasional.

“Seperti dalam filosofi pewayangan “Semar Mbangun Kayangan” yang bisa dijadikan inspirasi. Sebuah kisah pewayangan yang menceritakan semar sebagai simbol rakyat yang menghendaki pemimpin untuk membangun jiwanya,” ungkap Sultan saat membuka kegiatan tersebut. (wpr)
Read More
Pemkab Sleman Ajak Karang Taruna Perangi Vandalisme

Pemkab Sleman Ajak Karang Taruna Perangi Vandalisme




Kabag Kesra Sleman Iriansya melakukan sosialisasi penangana vandalismedi Sleman kepada para karang taruna Sleman di kampung Flory, Tridadi, Sleman, Selasa (27/2/2018)

SEMBADA.ID – Pemkab Sleman mengajak generasi muda Sleman, terutama Karang Taruna setempat untuk bersama-sama memerangi aksi vandalisme di Sleman.  Ajakan ini bukan tanpa alasan. Sebab aksi vandlisme bukan hanya menganggu keindahan namun juga sudah menganggu ketertiban umum. 

Vandalisme sendiri biasanya dilakukan dengan mencoret-coret  tembok  jalanan,  jembatan, rambu lalu lintas dan fasilitas umumnya. 

Wakil bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan vandalisme biasanya sebagai ekspresi dalam menuangkan ide, yang diwujdukan dalam kreasi seni  dan bentuk eksistensi  para pelaku maupun mendiskrditkan  kelompok lain.  Hanya saja tempatnya tidak tepat.   Yakni di tempat umum.

“Tempat-tempat umum sengaja dipilih agar tujuan mereka diketahui oleh publik secara luas,” kata Sri Muslimatun dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Rakyat, Suci Iriani Sinuraya saat membuka sosialisasi penangana vandalismedi Sleman kepada para karang taruna Sleman di kampung Flory, Pangiukan, Tridadi, Sleman, Selasa (27/2/2018)

Menurut Muslimatun karena vandalisme termasuk dalam gangguan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban. Untuk pemberantasannya. Selain dengan penegakan peraturan daerah (perda) juga dengan melibatka semua eleman. Terutama dalam menjaga ketertiban umum.

Karang Taruna  sebagai bagian dari elemen masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung pemberantasan aksi vandalisme ini. Sehingga perlu penyamaan visi dan misi,”  tandasnya.

Kabag Kesra Sleman, Iriansya menambahkan selain untuk memberikan pemahaman terhadap anak-anak atau remaja dan pengurus karang taruna terhadap dampak negatif dari aksi vandalisme.  Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan masukan dan arahan cara menyalurkan kegiatan yang produktif pada remaja

 “Kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar harus bersama-sama kita tanamkan dan tumbuhkan sejak dini,” tambahnya. (wpr)


Read More
Indonesia  Kembangkan Padi Hibrida  Untuk Tingkatkan Ketahanan Panga

Indonesia Kembangkan Padi Hibrida Untuk Tingkatkan Ketahanan Panga



     Wakil Gubernur DIY  KGPAA Paku Alam X membuka  International Hybrid Rice Symposium (IHRS) 2018 di hotel Alana, Jalan Palangan Tentara          Pelajar, Km7, Sariharjo, Ngalik, Sleman, Selasa (27/2/2018).


SEMBADA.ID – Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai  inovasi  untuk meningkatkan ketahanan pangan.  Selain dengan memperkaya teknik budidaya tanamam padi maupun dengan pengembangan  jenis  padi  yang cocok untuk  lahan tersebut.  Satu di antaranya  padi jenis hibrida.
  
Padi Hibrida adalah produk persilangan antara dua tetua padi yang berbeda secara genetik. Apabila tetua-tetua diseleksi secara tepat maka hibrida turunannya akan memiliki vigor dan daya hasil yang lebih tinggi dari kedua tetua tersebut. Sehingga  cocok ditanaman di negara tropis seperti Indonesia dan  hasil penennya  juga  lebih banyak dibandingkan dengan jenis padi unggul  lain serta bisa hidup di semua lahan, baik kering maupun basah. Termasuk kompetitif terhadap hama.

“Karena itu kami terus melakukan  inovasi teknogi  untuk pengembagan padi Hibrida ini,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (baLitbang)  Pertanian,  Kemenetrian Pertanian (kementan) Muhammad Syakir  saat International Hybrid Rice Symposium 2018 di hotel Alana, Jalan Palangan Tentara  Pelajar, Km7, Sariharjo, Ngalik, Sleman, Selasa (27/2/2018).

Menurut Syakir,  pengembangan ini penting,  sebab nantinya bukan hanya mendapatkan inovasi bibit padi hibrida yang cocok untuk semua agrosistem di Indonesia,  sehingga dapat meningkatkan produktifitas  namun juga  yang ramah lingkungan. Mengingat sebagai  negara tropis Indonesia , dengan kelembaban dan suhu tinggi rentan terhadap hama biotik.   

“Untuk itu, simposium  ini digelar untuk merumuskan solusi terhadap tantangan adopsi padi hibrida di Asia Tenggara di tengah ancaman perubahan iklim global,” paparnya.


Simposium ini juga diharapkan menjadi peluang untuk mengedukasi publik mengenai prospek investasi teknologi padi hibrida, mengingat visi pemerintah untuk meningkatkan produksi padi dalam negeri.  Jenis padi hibrida sendiri sudah ada 19 jenis, yaitu IPA1-IPA19 dan semuanya sudah berlisensi.  Untuk penyebaran secara masif sudah ada delapan lisensor, baik BUMN maupun BUMS. Tahun 2018 ini diperkiraka akan menambah lagi 2-3 lisensor.

 “Kami juga sudah bekerjasama dengan 50 perguruan tinggi  untuk penelitian varitas unggul. Sebab selain padi, juga meneliti  tanaman penghabis karbo lainnya, seperti jagung dan kedelai,”  terangnya.

Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko menjelaskan varietas padi hibrida sudah diterapkan di DIY, baik di daerah basah (irigasi air) maupun daerah kering.  Seperti di Gunungkidul. Di DIY sendiri juga sudah dapat diterima. Apalagi  selain enak rasanya, produktivitas juga tinggi. 

“Hal tersebut terbukti dari hasil panen padi hibrida di Gunungkidul , kemarin  mampun mencapai 10 ton per hektare,” jelasnya.

 Kegiatan  IHRs 2018 sendiri akan berlangsung selama tiga hari, yaitu mulai 27 Februari hingga 1 Maret. Selain diisi dengan diskusi  juga akan ada peninjauan lapangan. Yaitu di desa Megoluwih, Seyegan, Sleman. (wpr)


Read More
Kenalkan Minat Baca Sejak Dini Lewat Lomba Mewarnai

Kenalkan Minat Baca Sejak Dini Lewat Lomba Mewarnai




Anak-anak sedang mengikuti lomba mewarnai tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) se Sleman di kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip, Sleman, Selasa (27/2/2018)

SEMBADA.ID –  Sebanyak 350 anak-anak yang berasal dari Taman Kanak-Kanak (TK) se Sleman mengikuti lomba mewarnai di kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip, Sleman, Selasa (27/2/2018).  Selain sebagai sarana dalam mengembangkan bakat anak, kegiatan tersebut juga untuk menumbuhkan minat dan budaya baca  sejak dini.  

Wakil bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan budaya baca memang harus diajarkan sejak dini.  Untuk membaca sendiri selain tulisan juga bisa dengan sarana lain, di antaranya gambar.  Dimana dengan media gambar tersebut diharapkan anak-anak bisa memahami apa yang akan disampaikan lewat gambar itu.
 “Anak  kan belum kenal huruf. Mereka kenalnya gambar. Maka memaknai gambar itu sebagai suatu kalimat, bisa menjadi rangkaian cerita yang panjang,” kata Sri Muslimatun saat membuka lomba gambar tingkat TK se Sleman tersebut.


Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman,  Ayu laksmi Dewi Tri Astika Putr imenambahkan berdasarkan hasil survei, untuk tingkat membaca saat ini masih rendah.  Karena ini berbagai langkah terus dilakukan untuk  meningkatkan minat baca tersebut di masyarakat.  Di antaranya dengan membiasakan membaca  sejak dini. Dimana hal tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga.  Termasuk dengan mewarnai gambar ini diharapkan anak dapat mengerti apa yang ada dalam gambar itu. (wpr)
Read More
Pemkab Sleman Rotasi Pejabat Eselon dan Kepala Sekolah

Pemkab Sleman Rotasi Pejabat Eselon dan Kepala Sekolah

     Bupati Sleman Sri Purnomo menandatangi berita acara pelantikan sejumlah pejabat eselon pemkab setempat di pendopo Parasamya, Pemkab                   Sleman,   Selasa (27/2/2018)

SEMBADA.ID – Di awal tahun 2018 ini pemkab Sleman kembali menata struktural birokrasi.  Yaitu dengan melakukan rotasi beberapa pejabat eselon dan kepala sekolah di lingkungan pemkab setempat. Bupati Sleman Sri Purnomo secara resmi para pejabat baru tersebut di pendopo Parasamya, Pemkab Sleman, Selasa (27/2/2018).  Tercatat ada 77 pejabat yang dilantik, terdiri dari  administrator, pengawas dan kepala sekolah.


Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan selain sebagai penyegaran, pelantikan pejabat ini juga sudah melalui kajian dan analisa.  Baik untuk peningkatkan kinerja maupun karir mereka.  Karena itu, pejabat tersebut  harus dapat mengoptimalkan pelayanan dan kerjasama dengan masyarakat. Apalagi  dalam melaksanakan tugas tidak dapat bekerja sendiri dan tidak dibatasi waktu.

“Karena  harus bekerja secara kolektif.  Sehingga jika ada kesempatan harus dioptimalkan,” kata Sri Purnomo

Hal  yang sama juga harus dilakukan kepala sekolah.   Selain harus mampu mengelola manajemen di sekolah tersebut, juga harus   mendorong anak didiknya melakukan hal yang positif untuk  kecerdasan afektif  dan pengembangan intelektual di lingkungan sekolah.  Termasuk meningkatkan pengawasannya.  Sehingga hal-hal yang tidak diingikan dapat dicegah dan tidak terjadi.

“Inilah tugas berat yang harus dilakukan kepala sekolah,”  tandas bupati dua periode tersebut.

Kepala badan kepegawain pendidikan dan pelatihan (BKPP) Sleman Suyono menambahkan 77 pejabat yang dilantik tersebut. Terdiri dari  12 orang eselon III.a, 15 orang eselon III.b, 32 orang eselon IV.a, 5 orang eselon IV.b, serta 13 orang Kepala Sekolah. (wpr)



Read More
Kolokium Sarana Penguatan Kurator Baca Perkembangan Budaya

Kolokium Sarana Penguatan Kurator Baca Perkembangan Budaya

Rektor UNY Sutrisno Wibowo (kiri) melihat poster proudk filim usai membuka kolokium (publikasi) kurator musem dan seni nasional di MPI UNY, Selasa (27/2/2018)


SEMBADA.ID – Museum Pendidikan Indonesia (MPI) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan kolokium (publikasi) kurator musem dan seni nasional di MPI UNY. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari Selasa-Rabu (27-28/2/2018) tersebut, selain untuk meningkatkan kemampyan para kurator sekaligus apresisasi agar mampu membaca perkembangan budaya khususnya artefak yang berisi ideofak dan sosiofak yang terjadi pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang.

kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 170 orang kurator museum se-Indonesia, dosen dan mahasiswa S1 dan S2 . Selain  menampilkan beberapa postur produk film era tahun 1940-an hingga 2000-an. Di antaranya  film Anggerek Bulan produksi tahun 1948 yang dibintangi Nila Djuwita dan R. Soekarno, film Benjamin Biang Kerok produksi tahun 1972 yang di remake tahun 2018 dibintangi Reza Rahardian.  Juga pemutaran  serangkaian film lama seperti Apa Jang Kau Tjari, Palupi? (1969), Malin Kundang (1974), Tjoet Nja’ Dhien (1988), Pasir Berbisik (2001) dan Mereka Bilang, Saya Monyet (2008).

Pemaran poster dan pemutaran film tersebut digelar  di ruang audio visual MPI UNY  mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai dan akan  berlangsung hingga Sabtu (3/3/2018).


Kepala MPI UNY Hajar Pamadhi mengatakan perkembangan budaya yang berspektrum luas perlu dijembatani secara arif melalui penelitian, pengkajian dan penulisan artefak. Untuk itu  dalam kegiatan ini bukan haya  mengundang, para pembicara guna memberikan pemaparan kepada para kuraotor namun juga  memberikan pelatihan penulisan kurator.

“Intinya adalah saling berbagi pengalaman kuratorial artefak”  kata Hajar Pamadhi


Rektor  UNY Sutrisno Wibowo mengatakan menyambut baik diselenggarakannya kolokium ini. Ia berharap  peserta dapat belajar berbagai hal dari masa lalu dan  mengembangkan diri dalam workshop kepenulisan kurasi karya artefak sekaligus menjembatani kesenjangan pemahaman terhadap artefak dan mengembangkannya dalam kuratorial museum secara tepat.

Kepala Seksi Promosi dan Inovasi Museum Dinas Kebudayaan  (Disbud) DIY,  Budi Husada mengatakan kegiatan ini merupakan sinergi antara Duta Museum UNY dan Ikatan Duta Museum Yogyakarta serta didukung Disud  DIY untuk mempromosikan museum, terutama di DIY .(wpr)


Read More
Menuju Pasar Modern, Sejumlah Pasar Tradisional Di Sleman Terus Direvitalisasi

Menuju Pasar Modern, Sejumlah Pasar Tradisional Di Sleman Terus Direvitalisasi



Kepala Disperindag Sleman Tri Endah Yitnani

SEMBADA.ID - Kabupaten Sleman kembali akan melakukan revitalisasi sejumlah pasar tradisional pada tahun 2018 ini. Revitalisasi ini, sebagai bentuk keseriusan pemerintah kabupaten (Pemkab) Sleman yang akan mengubah pengelolaan manajeman pasar tradisional menjadi pasar modern. Terutama dalam hal pengelolaan dan penyajian dagangannya. Dimana nanti barang dagangan sudah tidak dikemas lagi secara tradisional, tapi dibuat sama seperti layaknya di toko modern.

Selain itu,  juga sebagai respons terhadap membanjirnya toko waralaba (jejaring) di Sleman, yang diduga menjadi penyebab terus sepinya pasar tradisional. Di Sleman sendiri, ada 41 pasar tradisional yang tersebar di 17 kecamatan se Sleman dan 31 pasar desa. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Tri Endah Yitnani  mengatakan memang saat ini, sedang melakukan berbagai langkah untuk mengubah pengelolaan manajeman pasar tradisional menjadi pasar modern. Di antaranya dengan merevitalisasi atau menata kembali sejumlah pasar tradisional.  Diharapkan  dengan adanya perubahan tersebut, dapat menarik lagi minat masyarakat untuk berkunjung ke pasar tradisonal, yang sekarang mulai ditinggalkan.

“Tahun ini, ada tiga pasar yang akan direvitalisasi, yaitu pasar Turi, Ngablak, Bangunkerto dan Saran, Wedomartani dengan anggaran Rp3,8 miliar yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK),” ungkap Tri Endah Yitnani di sela-sela pelantikan pengurus pergantian antar waktu Dekranasda Sleman 2018-2021 di pendopo rumah dinas bupati Sleman, Senin (26/2/2018).

Endah panggilan Tri Endah Yitnani  menjelaskan meskipun nantinya manajeman pasar dikelola secara modern, namun untuk ciri dan suasana pasar tradisional tetap dipertahankan. Termasuk dalam jual belinya tetap dikemas dalam sistem tradisional. Seperti adanya tawar menawar antara pembeli dan penjual untuk produk tertentu.  

“Untuk mewujudkan hal ini, selain memerlukan perencanaan yang matang dan anggaran yang besar, juga membutuhkan partisipasi semua pihak,” paparnya.

Endah menambahkan  selain dengan melakukan revitalisasi pasar, pihaknya juga akan memberikan sarana dan prasarana untuk melengkapi keberadaan pasar tersebut. Di antaranya, fasilitas umum (Fasum), pos satpam, tempat bermain dan penitipan anak.  Fasum tersebut, nantinya akan berada satu lokasi dengan pasar.  Sehingga pembeli dan pedagang menjadi nyaman saat melakukan transaksi di pasar.

Sebelumnya tahun 2017 lalu pemkab Sleman juga sudah melakukan beberapa revitalisasi pasar Tradisional, antara laian, pasar Gentan, Ngaglik,  pasar Tegalsari Berbah, pasar Unit II Sleman, pasar Kalasan dan pasar Prambanan.  Dari jumlah itu,  pasar Tegalsari dan Kalasan sudah digunakaan. Untuk pasar Gentan, Pasar Unit II Sleman dan pasar Prambanan segera menyusul.

“Direncanakan pasar Gentan dan pasar unit II Sleman sudah dapat digunakan minggu ini. Untuk Prambanan akhir Maret,”  paparnya.

Ketua komisi B DPRD Sleman Nurhidayat mengataka karena pasar tradisional merupakan urat nadi perekonomian warga Sleman, maka dalam melakukan revitalisasi jangan sampai menganggu aktivitas mereka. Karena itu masalah ini juga harus mendapat perhatian. Bisa dengan memindahkan ke pasar darurat yang ada di dekat pasar tersebut maupun cara lainnya. 

“Termasuk dalam pelaksanaan juga harus memilih rekanan yang benar-benar qualified. Sehingga kasus mandegnya pengerjaan di tengah jalan seperti yang terjadi di pasar Sleman tahun 2017 lalu  tidak terjadi lagi,” tandasnya. (wpr)
Read More
Pelaku UMKM Sleman Kesulitan Pasarkan Produk

Pelaku UMKM Sleman Kesulitan Pasarkan Produk




      Ketua Dekranasda Sleman Kustini Sri Purnomo melakukan pelantikan pergantian antar waktu pengurus Dekranasda Sleman periode 2018-2021 di          pendopo rumah dinas bupati Sleman,  Senin (26/2/2018).

SEMBADA.ID  – Para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Sleman kesulitan dalam memasarkan produk mereka.   Terutama  produk industri kreatif, baik  kerajinan maupun kuliner.  Padahal secara kualitas produk mereka tidak kalah dengan produk UMKM dari daeral lain.  Hal ini menyebabkan UMKM  tersebut  belum berkembang dengan baik.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan masalah pemasaran produk tersebut hingga sekarang masih menjadi permasalahan yang belum terpecahkan.  Namun bukan berarti membiarkan persoalan yang dihadapi para pelaku UMKM  tersebut.   Selain dengan pendampingan dan pembinaan juga memfasilitasi pemasaran produk UMKM.  Di antaranya melalui pameran-pameran, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

“Kami  juga bekerjasama dengan dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Sleman memajang produk  UMKM tersebut di showroom yang ada di Disperindag Sleman,”  kata Kustini saat pelantikan pergantian atar waktu pengurus Dekranasda Sleman periode 2018-2021 di pendopo rumah dinas bupati Sleman,  Senin (26/2/2018).

 Selain itu juga dengan melakukan kerjasama kemitraan dengan para pengusaha,baik di Sleman maupun luar Sleman agar mengunakan produk UMKM Sleman.  Termasuk juga meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) Sleman dalam setiap kegiatan mengunakan produk UMKM.  Seperti untuk makanan dengan mengambil produk dari UMKM Sleman.


“Diharapkan dengan langkah ini UMKM Sleman terus berkembang dan maju, sehingga kesejahteraan warga Sleman meningkat dan muaranya dapat menekan angka kemiskinan di Sleman,”  paparnya.


Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan untuk mengembangkan produk UMKM tersebut, terus mendorong agar UMKM itu dapat mandiri,  di antaranya dengan industri kreatif.  Di Sleman sendiri terdapat 43 sentra industri besar dan 21 sentra industri  kecil.  Produk tersebut antara lain, blangkong, batik, kerajina bambu dan usaha lainnya.

“Dengan adanya kemandiran ekonomi ini diharapkan dapat mewujudkan masyarakat Sleman yang lebih sejahtera,” kata Sri Purnomo dalam sambutannya.

Untuk itu,  para pengurus baru  Dekranasda Sleman yang baru dilantik diharapkan bisa menjadi problem solving bagi para pelaku industri kreatif. Terutama dalam memasarkan produk-produk UMKM tersebut. (wpr)


Read More
Sleman dan Republik Seychelles Jajaki Kerjasama Perdagangan

Sleman dan Republik Seychelles Jajaki Kerjasama Perdagangan

  
Wapres Seychelles Vicent Meriton  (kaos merah) melihat  makanan tradisional peserta lomba masak makanan tradisional  di rumah dinas bupati Sleman usai bertemu dengan bupati Sleman Sri Purnomo di rumah dinas bupati setempat, Senin (26/2/2018)

SEMBADA.ID – Pemkab Sleman dan Republik Seychelles (negara pulau di Afrika) menjajaki kerjasama bidang perdagangan.  Untuk kepentingan tersebut,  Sleman dan Seychelles akan melakukan penandantangan  nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang masalah tersebut. Kepastian ini, setelah bupati Sleman Sri Purnomo dan wakil presiden  (Wapres) Seychelles Vicent Meriton melakukan pertemuan  di rumah dinas bupati setempat, Senin (26/2/2018).

Hanya saja karena  pertemuan itu non formal, sehingga  tertutup.  Wapres  Seychelles Vicent Meriton ke Sleman  dalam rangka  bulan madu bersama  istrinya Daniella. Selain mengunjungi Sleman, mereka berdua juga akan ke Borobudur.  Pertemuan bupati Sleman dan Wapres Seychelles sendiri berlangsung sekitar satu jam, yaitu mulai pukul 07.30 WIB-08.30 WIB. 

Wapres Seychelles dan istrinya didampingi duta besar Syechelles untuk Asia Tenggara Nico Barito.  Sementara bupati Sleman didampingi  beberapa  kepala  organisasi perangkat daerah (OPD) setempat, di antaranya  dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag), dinas pariwisata (Dispar)  dan dinas kebudayaan (Disbud).

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan dalam pertemuan tersebut  Wapres Seychelles menyatakan ketertarikan dengan beberapa produk lokal  Sleman. seperti salak, teh, kerajinan dan beberapa makanan tradisional, di antaranya tempe. Sehingga saat produk itu disajikan, bukan hanya menikmati namun juga menyatakan tertarik untuk dibawa ke negaranya.

“Misalnya saat minum teh sedu menyatakan enak dan untuk tempe, memesannya akan dibawa dan dimasak,”  kata Sri Purnomo soal pertemuan dengan wapres Seychelles di rumah dinas bupati setempat, Senin (26/2/2018).

Untuk itu, hasil dari pertemuan tersebut segera akan dibahas dengan OPD terkait, terutama produk Sleman apa yang akan dikirim ke Seychelles dan Afrika umumnya.  Ini penting, sebab Seychelles merupakan negara transit bagi pintu masuk perdagangan ke Afrika. Posisinya sama seperti Singapura di Asia Tenggara, yaitu sebagai negara jasa perdagangan. Sehingga tidak mengherankan negara itu income perkapitanya sangat tinggi.

“Karena itu saya tadi sudah meminta Disperindag segera mendata jenis komoditas apa saja yang akan menjadi prioritas untuk diperdagangkan di  Seychelles dan Afrika,”  terangnya.

Wapres Seychelles  Vicent Meriton sendiri tidak banyak komentar untuk  pertemuan dengan bupati Sleman. Sebab  dengan alasan segera akan ke Borobudur usai bertemu dengan bupati Sleman langsung meninggalkan tempat tersebut.(wpr)

Read More
PAN Tetap Usung Zulkifli  Hasan Bakal Capres 2019

PAN Tetap Usung Zulkifli Hasan Bakal Capres 2019


  

      Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais  memberikan sambutan saat Rakerda  PAN Sleman di Jogja Rich Hotel Jalan Magelang Km 6,                      Sinduadi, Mlati, Sleman, Minggu (25/2/2018).

SEMBADA.ID  –  Ketua Dewan Kehormatan  Partai Amanat Nasional (PAN)  Amien Rais menegaskan PAN tetap komitmen dan konsisten mengusung ketua DPP PAN Zulkifli Hasan sebagai  bakan calon presiden (Bacapres)  pada pemilihan presiden (Pilpers) 2019  mendatang.  PAN sendiri telah memutuskan Zulkifli Hasan  sebagai Capres saat rapat kerja nasional (Rakernas) di Badung, 23  Agustus 2017 lalu.  Untuk kepentingan  itu,  PAN terus  mengondok  langkah  dan mematangkan strategi ,  termasuk  mensosialisaskannya sampai tingkat bawah.  Sehingga apa yang nanti diambil tepat.

“Karena itu, diharapka semua jajaran pengurus dan kader partai, selalu bekerjasama  dan optimis untuk menyukseskan ini,” kata Amien Rais dihadapan peserta rapat kerja daerah (Rakerda0 PAN Sleman di Jogja Rich Hotel Jalan Magelang Km 6, Sinduadi, Mlati, Sleman, Minggu (25/2/2018).

Menurut Amien Rais, karena sesuai dengan undang-undang, partai politik yang bisa mengusung capres minimal harus memiliki 20%  kursi  di  dewan atau 25% suara  pileg, sedangkan PAN maupun partai  lain tidak ada yang memenuhi persyaratan tersebut, maka PAN terus melakukan komonukasi dengan partai lain.  Khususnya  yang  kedudukannya sejajar dan memiliki program yang sama yaitu untuk kebaikan  bangsa dan negara.  Sehingga persyaratan minimal prosentase baik kursi maupun suara dapat terpenuhi.

“Meski  untuk perkembangannya nanti dinamis, bisa capres atau cawapres, namun prinsipnya sekarang  PAN tetap berani mengusung  bang Zul (Zulkifli Hasan) sebagai capres, “ tandasnya.

keputusan PAN ini juga sebagai bentuk keyakinan,  jika  PAN memiliki kader yang potensial dan mampu memberikan yang terbaik untuk Indonesia . Sehingga dengan fakta tersebut, kenapa tidak PAN mengajukan Capres sendiri.  Meski dengan partai lain, seperti Gerindra  dan PKS  juga telah melakukan koordinasi.

“Kami sudah berunding dengan mereka termasuk dengan sembilan capres dari PKS,”  paparnya.

Ketua DPW PAN DIY Nazarudin mengatakan karena itu sudah menjadi keputusa partai, maka yang ada ditingkat bawah, siap melaksanakannya.  Selain dengan  melakukan sosialisasi sampai jajaran bawah soal keputusan tersebut.    Pengurus dan kader juga harus saling kerjasama   Sehingga  apa yang telah  diprogramkan terealisasi.

“Kerjasama ini penting, dalam menhadapai tahun politik ini.  Sehingga saat pemilu mendatang capaian suara maupun kursi PAN akan meningkat di semua tingkatan,”  terangnya.

Ketua DPD PAN Sleman Sadar Narima mengatakan  PAN Sleman saat pemilu 2019, menargetkan dapat meraih 12 kursi atau minimal dua  kursi di masing-masing daerah pemilihan (Dapil) minimal sebab di Sleman untuk Dapil ini ada enam kursi.  Selain dengan mengoptimalkan kader dan mesin partai, untuk mewudujkan target tersebut juga melalui pendekatan birokrasi, khususnya yang sudah akan memasuki purna tugas untuk mau bergabung dan menjadi caleg  PAN Sleman.

“PAN saat ini juga masih melakukan penjaringan dan pendaftaran calon legislatif (caleg). Untuk caleg sendiri sekarang tiap dapil sudah memenuhi 50% dari kuota yang telah ditetapkan. Untuk  rekrutmen caleg masih ada waktu tiga bulan ke depan,”   katanya.(siindonews) 
Read More
Peserta Lomba Mewarnai Paskhas Membludak

Peserta Lomba Mewarnai Paskhas Membludak


     Para anak usia PAUD  dan TK di lingkungan Mako Denhanud 474 Paskhas Yogyakarta saat mengikuti lomba mewarnai di lapangan Denhanud                 setempat, Minggu (25/2/2018)

SEMBADA.ID – Peserta lomba mewarnai bagi anak usia pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanan-kanan (TK) yang diselenggarkan PIA Ardya Garini Detasmen Pertahanan Udara (Denhanud)  474/Paskhas Yogyakarta di lapangan Denhanud setempat, Minggu (25/2/2018)  membludak. Dimana  dari target 200 peserta, yang mendaftar mencapai 350 peserta. Peserta tersebut berasal dari PAUD dan TK yang berada di sekitar Mako Denhanud  itu.      

Ketua PiA Ardya Garini Denhanud 474 Paskhas Yogyakarta  Euis Fajar Ardi Kriswanto mengatakan lomba dengan mengambil tema “ menanamkan jiwa cinta Tanah Air dan udara sejak dini"  selain untuk mendekatkan antara TNI AU  khususnya Pasukan Khas (Paskhas) dengan masyarakat luas, sehingga akan terjalan sinergitas dan kerjasama yang baik. Juga untuk mengenalkan sejak dini tentang kedirgantaraan.

“Karena itu, gambar yang diwarnai berupa Alutsista TNI AU, seperti pesawat, terjun payung dan bidang dirgatara lainnya,” kata Euis di sela-sela lomba tersebut.

Selain itu, dengan kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi sarana anak-anak dalam mengembangkan kreativitas sekaligus mencari bibit yang berbakat dalam hal mewarnai serta melatih kemandirian dan percara diri pada anak-anak.

Komandan Denhanud 474  Paskhas Yogyakarta  Letkol Pas Fajar Ardi Kriswanto menambahkan untuk mendekatkan TNI AU dengan anak-anak dalam lomba ini,mereka juga dikenalkan langsung dengan Alutsista yang ada di Denhanud tersebut. Di antaranya Smart Hunter.

“Anak-anak dan masyarakat selain dapat melihat langsung Alutsista tersebut juga bisa berfoto dengan senjata tersebut,” tambahnya. (wpr)


Read More
SMPN 1 Berbah  Dikukuhkan Jadi SSB

SMPN 1 Berbah Dikukuhkan Jadi SSB

                                              Petugas melakukan gladi lapangan bencana gempa bumi di halaman SMPN 1 Berbah, Sabtu (24/2/2018)

SEMBADA.ID - SMPN 1 Berbah menggelar gladi lapang dalam menghadapi bencana gempa bumi di halaman sekolah setempat,  Sabtu (24/2/2018). Selain untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi bencana, kegiatan ini sekaligus menandai dikukuhkannya SMPN 1 Berbah sebagai sekolah siaga bencana (SSB).

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan dalam setiap mitigasi bencana, selain harus mendapat dukungan dari masyarakat dan tim relawan. Sekolah juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana,  sehingga dengan kesiapsiagaan tersebut dapat bermanfaat dalam menentukan langkah-langkah yang tepat dalam mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.


“Melalui kegiatan gladi lapang ini, diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,”  kata Sri Purnomo dalsm sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum, Mustain Ainun,  saat pengukuhsn SMPN 1 Berbah sebagai SSB, Sabtu (24/2/2018).


Selain itu,  mitigasi bencana harus menjadi bagian dari budaya dan local wisdom masyarakat Sleman. Sehingga  pembinaan dan pelatihan cara penanggulangan bencana harus dimulai sejak dini. Termasuk diperkenalkan dan diajarkan di bangku sekolah, bahkan sejak jenjang yang paling bawah.


“Siswa-siswa sangat perlu diberi pemahaman dan pembinaan bagaimana cara penanggulangan dan mitigasi bencana,” paparnya.


Menurut Sri Purnomo,  melalui program SSB, guru dan siswa diharapkan mampu menjadi agen maupun pelaku dalam penanggulangan bencana dan secara aktif menggerakkan masyarakat di lingkungannya. Untuk itu terus akan mengembangkan SSB, terutama  di wilayah yang memiliki potensi bencana.


Kepala  pelaksana badan penanggulanan bencana daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto menambahkan  pembentukan SSB selain untuk mempersiapkan kesiapsiagaan dan keterampilan warga sekolah dalam menghadapi bencana juga untuk membuat dokumen rencana kontinjensi sebagai pedoman dan ketugasan masing-masing tim jika bencana terjadi dan membuat kesepakatan bersama antara sekolah terdampak dengan sekolah penyangga. selain untuk mengantisipasi bila terjadi bencana.

 
"kegiatan ini juga untuk mempersiapkan siswa dan perangkat sekolah apa yang harus mereka lakukan saat terjadi bencana," tambahnya.


Kepala Sekolah SMPN 1 Berbah, Siti Chalimah mengatakan ada sebanyak 30 orang yang tergabung dengan tim Siaga Bencana di SMPN 1 Berbah. Tim tersebut, terdiri dari Kepala Sekolah, guru, siswa, karyawan, Komite Sekolah dan orang tua siswa. Salah satu tugas mereka, mensosialisasikan ilmu yang didapat dari pelatihan penanggulangan bencana kepada warga SMPN 1 Berbah yang lain.


“Jadi ketika ada bencana gempa bumi atau bencana lain, kita sudah siap,” ungkapnya. (fid)
Read More
Disapa Maxime Bouttier penontot Film Meet Me After Sunset Kaget

Disapa Maxime Bouttier penontot Film Meet Me After Sunset Kaget

     Para penonton film Meet Me After Sunset berfoto  dengan pemeran utama pria itu Maxime Bouttier dan pemain lainnya Yuda Keling di XXI Jogja           City Mall (JCM) Jalan Magelang Km  6, Sinduadi, Mlati, Sleman, Jumat (23/2/2018) sore

SEMBADA.ID  – Para penonton film Meet Me After Sunset di  studio 5,  XXI Jogja City Mall (JCM) Jalan Magelang Km  6, Sinduadi, Mlati, Sleman dibuat kaget atas kehadiran pemeran utama film tersebut Maxime Bouttier  bersama pemaian film lainnya Yuda Keling saat film itu selesai diputar, di tempat itu, Jumat (23/2/2018) sore.  Maxime pemeran Vino dan Yuda pemeran Dadang dalam film itu tiba-tiba sudah ada di depan layar saat lampu di hidupkan dan menyapa mereka.

“Apa kabar penotnton Yogya,” sapa Maxime dan Yuda. Sontak mengetahui yang menyapa Maxime dan Yuda penonton yang kebanyakan remaja itu langsung berteriak histeris. Mereka pun mencoba mendekati Maxime dan Yuda untuk bersalama dan foto bersama.  Maxime dan Yuda Keling  dengan senang hati menuruti permintaan penoton.  Hanya saja untuk foto tidak di dalam studio melainkan di di luar  studio, tepatnya di depan studio 6.

Para penonton pun berdesak-desakan mengikuti Maxime dan Yuda Keling menuju depan studio 6 XX1.  Setelah sampai di tempat yang dituju langsung berjubel berebut minta foto.  Sehingga suasana sedikit krodit. Melihat suasana tersebut crew MNC Picture  yang turut hadir bersama Maxime dan Yuda kemudian membuat pembatas dan meminta para penonton tertib antri foto.  Sehingga terlhat antrian berjubel para penontot. Apalagi mereka bukan hanya penonton yang baru saja melihat film itu, namun juga penonton yang baru datang untuk melihat pemutaran film di jam berikutnya. Yaitu Pukul 17.00-19.00 WIB. Sebelumnya pukul 14.00-16.00 WIB.  Sehingga untuk foto-foto itu ada waktu satu jam.  Untuk pemutaran pukul 17.00-19.00 WIB, Maxime dan Yuda Keling juga ikut nontong bersama mereka.

Para penonton yang ingin foto dengan Maxime dan Yuda keling bukan hanya dari kalangan ABG, namun juga ibu-ibu muda, yang kebetulan menonton film itu bersama anak-anak mereka.

“Saya senang dan kaget, sebab  tidak menyangka dapat bertemu langsung  pemeran film ini,” aku penotong asal Medan Yuli Mayang Sari, 18  dan Ayu Patria, 18  warga Lampung  yang sedang menempuh studi di Polteknik LPP Yogyakarta semester 2 tersebut.

Hal yang sama diungkapkan Dwi Nur lita, 35  warga Bantul.  Ia mengaku sangat senang bisa bertemu dan foto bareng dengan pemeran film Meet Me After Sunset  tersebut. Lira panggilannya mengaku menonton film tersebut bersama dua anaknya dan komunitas ibu-ibu di daerahnya.

Produsen MNC Picture Feri Deary mengatakan memang sengaja menghadirkan Maxime  dan Yuda Keling pemaian film Meet Me After Sunset  di XXI JCM ini.  Selain untuk mengetahui respon mereka kehadiran Maxime dan Yuda tersebut juga atas permintaan para fans mereka di Yogyakarta.  Dan ternyata sambutannya luar biasa.

“Setelah dari  pemutaran film ini,  pukul 20.00 WIB  kami langsung akan ke Surabaya untuk menyapa penonton di Surabaya,”  katanya.

Maxime Bouttier mengatakan sangat senang atas sambutan warga Yogyakarta terhadap film tersebut.  Apalagi yang datang menonton  juga banyak.   Ia  pun berharap antusias dan jumlah penonton di tempat lain juga sama dengan yang ada di Yogyakarta ini.  (wpr)
Read More
Polda DIY  Gulung Komplotan Curanmor Spesialis  Truk

Polda DIY Gulung Komplotan Curanmor Spesialis Truk

               Polda DIY memperlihatkan komplotan curanmor spesialis truk saat  gelar perkara ungkap kasus di Mapolda setempat, Jumat (23/2/2018)

SLEMAN -  Polda DIY berhasil mengulung  komplotan  pencuian kendaraan bermotor (curanmor) spesialis  truk  lintas propinsi.  Terbongkarnya  komplotan itu,  setelah petugas berhasil  menangkap warga Garut, Tatang, 51 yang melakukan pencurian truk di wilayah Karangmojo dan Ngawen, Gunungkidul,  14 Desember 2017 dan 1 Februari 2018. Tatang ditangkap di rumahnya, Selawi, Garut, 16 Februari lalu.

“Penangkapan Tatang ini hasil pengembangan dari laporan pencurian truk tersebut,” kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo,  saat gelar ungkap kasus di Mapolda setempat, Jumat (23/2/2018).

Hadi menjelaskan berawal dari tertangkapnya Tatang ini diperoleh informasi, ia melakukan pencurian bersama tiga rekannya warg a Kediri, Jawa Timur. Yaitu Doto, Yanto dan Andri. Dari informasi  ini petugas kemudian menuju Kediri dan berhasil menangkao Doto. 41.  Sedangkan Yanto dan Andri masih burun.

“Dari pengakuan Doto mereka memang komplotan pencuri truk. Selain mereka juga ada empat  warga kudus lain, yakni  Sutris, Arifin, Setiyo Hadi, dan  Rizqi,”  paparnya.

Mendapat informasi tersebut,petugas kemudian pergi ke Kudus dan berhasl menangkap mereka. Saat diperiksa  mereka mengaku melakukan pencurian truk di Gunungkidul dua kali dan di Bantul satu kali. Untuk mencuri truk itu dengan mengunakan kunci T. Otak pencurian Tatang, lainnya berperan sebagai pemetik dan  mencari lokasi truk. Truk curian di Gunungkidul dijual kepada  warga Jekenan,  Pati, Supar, 37.  Truk curian itu, mereka jual dengan  dengan harga Rp50-60 juta

“Para pencuri itu dijerat Pasal 363  KUHP ayat 1 juncto pasal 363 KUHP ayat 2 dengan ancaman hukuman tujuh tahun. Untuk penadahnya  dijerat  pasal 480  KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara," jelasnya

Otak pencurian, Tatang mengakui sudah sejak 2016 melakukan aksi pencurian truk tersebut.  Lokasi pencurian di Jawa Barat, Jawa Timur, dan DIY.  Mereka   melakukan aksi  pencurian  setelah ada yang memesan truk jenis tertentu. Pemesanan biasanya lewat telepon. (wpr)
Read More