Kisah Aiptu Munir Tangkap Penyerang Pastor dan Umat Gereja St.Lidwina
Anggota pengamanan Polsek Gamping Aiptu Munir
menunjukkan luka saat menangkap
penyerang romo dan umat gereja St.Lidwina Bedog, Trihanggo, Gamping, Minggu
(11/2/2018) di Mapolda DIY, Senin (12/2/2018)
SEMBADA.ID
- Keberhasil dalam menangkap Suliyono,
23 warga Krajan, Kandangan, Pasanggrahan, Banyuwangi, pelaku
penyerangan terhadap romo Karl Edmund Prier, 80 dan tiga umat yang sedang misa
di gereja St.Lidwina, Bedog, Trihanggo, Gamping, Sleman, Minggu (11/2/2018)
pagi tidak terlepas dari keberanian anggota unit patroli Polsek Gamping, Aiptu
Al Munir, 57. Lebih lanjut bagaimana ia
melumpuhkan pelaku penyerangan itu, inilah pengakuan Aiptu Al Munir.
Minggu
(11/2/2018) pagi Aiptu Al Munir, 57 sedang menjalankan tugas di Mapolsek Gamping. Sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) yaitu melakukan pantauan dan patroli
keamanan di wllayah Gamping. Sehingga
jika ada sesuatu yang mencurigakan atau yang berpotensi terjadinya gangguan
keamanan segera bisa diketahui dan ditindaklanjuti. Sehingga kejadian itu bisa
dicegah.
Hal yang
sama juga dilakukan hari itu. Ia bersama dua rekannya, yaitu Aiptu Praswanto dan Brigadir Erwin juga
melakukan pantauan. Saat melakukan pantuan itu, ada informasi dari sentra pelayanan kepolisian (SPK) setempat jika ada
seseorang yang mengamuk dengan mengunakan pedang dan melukai romo serta
beberapa umat di gereje St, Lidwina Bedog, Trihanggo, Gamping, Sleman.
Mendengar
informasi tersebut, ia bersama dua rekannya tersebut yaitu Aiptu Praswanto dan
Brigadir Erwin dengan mengendarai mobil patroli menuju tempat kejadian. Untuk mencapai lokasi memerlukan waktu sekitar 10 menit.
Dimana jarak dari Mapolsek Gamping ke gereja itu 10 kilometer (km). Setelah
sampai sudah melihat banyak orang
berkumpul di luar gereja.
“Setelah
turun dari mobil saya langsung menuju ke gereja dan di dalam gereja melihat ada orang mengayungkan pedang sambil memegang
seseorang,” kata Al Munir di Mapolda
DIY, Senin (12/2/2018).
Melihat
situasi, tersebut langsung berteriak
berhenti, polisi sambil melepaskan
tembakan peringatan. Mendengar suara tembakan, orang itu tidak takut, justri mendekati
dirinya sambil mengayungkan pedang sebelum melukai tubuh, menangkis dengan
tangan kirinya sambil menembak ke arah
kaki kiri orang itu, namun tembakannya hanya menyerempet.
“Jarak
saya dan pelaku sekitar 2 meter,” paparnya.
Mendapat
tembakan tersebut, orang itu kelihatan marah dan terus merangsek maju sambil
menyabetkan pedang sehingga mengenai ujung sepatu kanan bagian kelingking.
Karena membahayakan keselamatan diri dan orang lain, langsung menembak kaki kiri
pelaku. Sebelum jatuh yang bersangkutan mendorongnya, sehingga mereka berdua
jatuh.
Dalam
kondisi itu pelaku yang masih memenang pedang mengayunkannya lagi ke arah
tumbunya, sebelum mengenai tubuhnya, ia menendang kaki pelaku. Sehingga pelaku
terguling. Saat itulah beberapa orang yang masih di dalam gereja langsung
mendatangi pelaku dan mengeroyoknya.
“Sebelum
terjadi hal yang tidak dinginkan, saya
bersama dua anggota lainnya langsun mengamakan pelaku dan membawanya ke RSA UGM
dengan ambulan,” jelasnya.
Menurut
Al Munir apa yang dilakukannya tersebut sudah sesuai dengan standar opersional
prosedur (SOP) dalam melumpuhkan pelaku
tindak kejahatan atau yang menganggu keamanan.
Munir sendiri sudah menjadi polisi selama 34 tahun, dimana dalam
menjalankan tugasnya dibagian reserse dan krimnalitas (reskrim).
“Saya
bertugas di unit patroli Polsek Gamping baru enam bulan, selebihnya di
reskrim,” kata bapak dua anak kelahiran Bantul tersebut.
Pertama
kali bertugas menjadi polisi di wilayah Jawa Barat, yakni di Sukabumi kemudian
Jakarta dan baru di Yogyakarta. Bertugas di Sukabumi selama 10 tahun, di
Jakarta 15 tahun dan sisanya di Yogyakarta.
“Saya
berharap setelah peristiwa ini kondisi aman terkendali dan kejadian yang sama tidak teriulang
lagi,” harap Al Munir.
Kabid
Humas Polda DIY AKBP Yulianto mengatakan sebagai bentuk apresiasi kepada Aiptu
Al Munir, Polda DIY akan memberikan reward. Hanya saja bentuknya apa, Yulianto belum
menyebutkan. Untuk reward sendiri akan
diberikan langsung Kapolda DIY saat upacara Rabu (14/2/2018) pagi.
0 Response to "Kisah Aiptu Munir Tangkap Penyerang Pastor dan Umat Gereja St.Lidwina"
Posting Komentar