Pelaku UMKM Sleman Kesulitan Pasarkan Produk
Ketua Dekranasda Sleman Kustini Sri Purnomo melakukan
pelantikan pergantian antar waktu pengurus Dekranasda Sleman periode 2018-2021
di pendopo rumah dinas bupati Sleman,
Senin (26/2/2018).
SEMBADA.ID – Para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM)
Sleman kesulitan dalam memasarkan produk mereka. Terutama
produk industri kreatif, baik
kerajinan maupun kuliner. Padahal
secara kualitas produk mereka tidak kalah dengan produk UMKM dari daeral
lain. Hal ini menyebabkan UMKM tersebut
belum berkembang dengan baik.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan masalah pemasaran produk tersebut hingga
sekarang masih menjadi permasalahan yang belum terpecahkan. Namun bukan berarti membiarkan persoalan yang
dihadapi para pelaku UMKM tersebut. Selain dengan pendampingan dan pembinaan juga
memfasilitasi pemasaran produk UMKM. Di
antaranya melalui pameran-pameran, baik di tingkat lokal, nasional maupun
internasional.
“Kami juga
bekerjasama dengan dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Sleman memajang
produk UMKM tersebut di showroom yang
ada di Disperindag Sleman,” kata Kustini
saat pelantikan pergantian atar waktu pengurus Dekranasda Sleman periode
2018-2021 di pendopo rumah dinas bupati Sleman,
Senin (26/2/2018).
Selain itu juga
dengan melakukan kerjasama kemitraan dengan para pengusaha,baik di Sleman
maupun luar Sleman agar mengunakan produk UMKM Sleman. Termasuk juga meminta kepada organisasi
perangkat daerah (OPD) Sleman dalam setiap kegiatan mengunakan produk
UMKM. Seperti untuk makanan dengan
mengambil produk dari UMKM Sleman.
“Diharapkan dengan langkah ini UMKM Sleman terus
berkembang dan maju, sehingga kesejahteraan warga Sleman meningkat dan muaranya
dapat menekan angka kemiskinan di Sleman,”
paparnya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan untuk mengembangkan produk UMKM tersebut, terus
mendorong agar UMKM itu dapat mandiri,
di antaranya dengan industri kreatif. Di Sleman sendiri terdapat 43 sentra industri
besar dan 21 sentra industri kecil. Produk tersebut antara lain, blangkong,
batik, kerajina bambu dan usaha lainnya.
“Dengan adanya kemandiran ekonomi ini diharapkan dapat
mewujudkan masyarakat Sleman
yang lebih sejahtera,” kata Sri Purnomo dalam sambutannya.
Untuk itu, para
pengurus baru Dekranasda Sleman yang baru dilantik diharapkan bisa menjadi problem solving bagi
para pelaku industri kreatif. Terutama dalam memasarkan produk-produk UMKM tersebut.
(wpr)
0 Response to "Pelaku UMKM Sleman Kesulitan Pasarkan Produk"
Posting Komentar