Peristiwa Di Gereja St; Lidwina Tak Pengaruhi Harmonosasi Sleman

     Bupati Sleman Sri Purnomo saat beramah tamah dengan Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatnoko di gereja St.Lidwina, Bedog,                       Trihanggo, Gamping, Sleman, Senin (19/2/2018) malam.

SEMBADA.ID – Penyerangan kepada pastur dan umat saat menjalankan misa di gereja St.Lidwina, Bedog,  Trihanggo, Gamping,  Sleman, yang dilakukan warga Banyuwangi, Jawa Timur, Suliyono, 23, Minggu (11/2/2018)  lalu sempat mengusik situasi  Sleman  yang aman dan damai.

Untungnya hal tersebut tidak memancing warga Sleman untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Justru sebaliknya,  malah semakin membuat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama yang sudah  terbangung  semakin kuat. 

Terbukti, aksi simpatik, dari berbagai elemen datang untuk  meredam adanya kejadian yang tidak diinginkan.  Mulai dari  bersih-bersih gereja serta  doa bersama dari berbagai komunitas dan agama.. Terakhir,  bupati Sleman Sri Purnomo dan Uskup Agung Semarang  Mgr Robertus Rubiyatmoko  melakukan silaturahmi di gereje St, Lidwina Bedog, Trihanggo, Gamping, Senin (19/2/2018) malam.

Bupati Sleman  Sri Purnomo mengatakan  karena  masyaraakt Sleman memilki  kegotong-royongnan dan toleransi yang tinggi, sehingga upaya dari pihak-pihak yang menciptakan suasana tidak aman di Sleman bisa diatasi dengan cepat.  Sehingga  umat dapat menjalankan ibadahnya kembali dengan aman dan tentram.

“Namun kejadian ini tetap harus dapat diambil hikmah dan sebagai bahan evaluasi dalam menciptakan suasana kondusif di masa yang akan datang,” kata Sri Purnomo dalam acara tersebut.

Hal yang sama diungkapkan Uskup Agung Semarang   Mgr Robertus Rubiyatmoko.  Ia mengatakan untuk kejadian tersebut  sudah  memanfaatkan, termasuk mendoakan untuk kebaikan dan kesehatan pelaku penyerangan Suliyono.

 "Sejak awal kami sudah memaafkan. Kami imbau (umat) tidak membalas, tidak mendendam. Kita doakan kebaikan dan kesehatannya,"  ungkapnya.

Wakapolda DIY  Kombes Pol Teguh Sarwono  mengakui kejadian ini merupakan kelemahan polisi. Sebab  belum bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat terutama dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing.


“Namun Polri tetap berupaya memberikan perlindungan kepada masyarakat dengan membangun komunikasi yang baik dengan semua pihak,”  akunya. (wpr)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Peristiwa Di Gereja St; Lidwina Tak Pengaruhi Harmonosasi Sleman"

Posting Komentar