Sleman Jadi Percontohan Pembenihan Ikan Sistem RAS


         Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendengarkan penjelaskan tentang pengembangan budidaya ikan di Bokesan,Sindumartani,                    Ngemplak, Sleman, Selasa (20/2/2018)

SEMBADA.ID – Kelompok tani (klomptan) pembudidaya ikan Mino Ngremboko, Bokesan, Sindumartani, Ngemplak,  Sleman  menjadi  percontohan  nasional  Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) untuk penerapan teknologi  pembenihan ikan sistem  Recirculating Aquaculture System (RAS).   

RAS  merupakan sistem budidaya ikan secara  intensif dengan menggunakan infrastruk tur yang memungkinkan pemanfaatan air secara terus-menerus (resirkulasi air) seperti fisika filter, biologi filter, ultraviolet (UV), oks gen generator  untuk  mengotrol dan menstabilkan kondisi lingkungan ikan, mengurangi jumlah penggunaan air, dan mening katkan tingkat kelulus  hidupan ikan. Prinsip dasar RAS yaitu memanfaatkan air media pemeliharaan secara ber ulang-ulang dengan mengendalikan beberapa indikator kualitas air agar tetap pada kondisi prima.  

Metode baru ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas di tengah peningkatan tantangan global yakni per ubah an iklim dan lingkungan. Intervensi melalui penerapan inovasi teknologi yang adaptif ini mulai ditularkan secara masif  ke masyarakat.  Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melihat langsung penerapan sistem RAS tersebut, Selasa (20/2/2018).

Menteri Kelautan dan Per ikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, pemerintah berusaha menggenjot produksi benih ikan dengan ca ra memberikan dukungan be rupa pembangunan ke Unit Pembenihan Rakyat (UPR) berupa teknologi pembenihan intensif sistem  RAS.

”Dukungan pembangunan UPR sistem RAS diharapkan akan mampu naikan produktivitas secara signifikan. Saya minta du kungan ini dimanfaatkan se baik-baiknya,”  kata  Susi saat melakukan kunjungan ker ja (kunker) ke UPR Mina Ngremboko, Bokesan, Sindumartani, Ngempak, Sleman, Selasa (20/2/2018)

Susi mengapresiasi keberhasilan pengembangan kawasan perikanan budidaya, khususnya pe ran pemberdayaan ma sya ra kat yang dilakukan kelompok pembdidaya ikan Mino Ngeremboko, Boksesan.  Sehingga  dinilai layak untuk men jadi percontohan pengembangan ekonomi lokal bagi daerah lain.

”Kawasan Mina Ngremboko ini menjadi potret keberhasilan pem berdayaan ekonomi kerakyatan berbasis perikanan budidaya,” ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini kebu tuhan ikan akan terus naik seiring tingkat konsumsi ikan masyarakat yang memperlihatkan tren kenaikan dari tahun ke  t ahun, yakni dari 36 kg/kapita/ tahun menjadi 43 kg/kapita/tahun pada 2017.

Direktur Jenderal Perikanan Budidya KKP Slamet Soebjak to menjelaskan, keunggulan sistem RAS jika dibandingkan de ngan sistem  konvensional yak ni mampu menghasilkan produktivitas yang jauh lebih tinggi. Padat  tebar  nila mampu d genjot hingga 5.000 ekor/m3, sedangkan padat tebar pada sistem konvensional hanya mencapai 50 ekor/m2.  

“De ngan pe nerapan sistem RAS ini, produktvitas bisa digenjot hingga 100 kali li pat dibanding sistem konvensional,” paparnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan dengan adanya penerapan teknologi RAS ini diharapkan produksi ikan di Sleman terus meningkat.  Sleman sendiri untuk  produksi ikan  cukup  bagus  yaitu 49 ton. Hanya saja untuk tingkat konsumsi masih harus terus didorong sebab masih jauh dari target nasional. Yaitu hanya 50% dari standar nasional.


“Tingkat produksi ikan di Sleman sebenarnya tinggi, tapi  kebanyakan ikan dijual tidak untuk dikonsumsi sendiri. Melainkan banyak dijual ke luar daerah. Untuk itu terus berupaya untuk  meningkatkan konsumsi ikan. Di antaranya dengan kampanye Gemari,”  ungkap bupati dua periode itu. (wpr)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sleman Jadi Percontohan Pembenihan Ikan Sistem RAS"

Posting Komentar