UGM Kembangkan Micro bubble Generator Untuk Budidaya Ikan
Tim pengembang MBG UGM saat berada di kolam ikan
kelompok tani Mino Ngremboko Bokesan,
Sindumartani, Ngempak, Sleman, Rabu (21/2/2018).
SEMBADA.ID - Universita Gadjah Mada (UGM) mengembangkan teknologi untuk budidaya ikan air tawar. Yaitu Micro
Buble Generator (MBG). Dengan alat ini,
bukan hanya membantu pertumbuhan
ikan sehingga masa penen lebih cepat, namun
ikan yang dibudidayakan juga
lebih besar dibandingkan dengan budidaya ikan air tawar tanpa memakai MBG
tersebut.
Pengembang
MBG UGM Fajar Sidik Abdulah mengatakan pengembangan teknologi berawal, pada tahun 2015, saat dirinya mendapat mata
kuliah dua fasa di fakultas teknik UGM.
Untuk aplikasi mata kuliah
tersebut dengan membuat MBG. Sebagai tahap awal diterapkan dalam pengolahan air limbah.
Ternyata
dengan alat ini dapat memproduksi gelombang ukuran mikro. Yaitu
40 mikron. Sehingga berdampak
pada pelarutan oksigen dalam air.
Dampaknya selain air bersih, oksigen yang dihasilkan juga baik untuk perikanan. Sebagai tindaklanjutnya. MBG
diterapkan dalam budidaya
perikanan air tawar.
“Untuk
kepentingan ini, terlebih dahulu melakukan
penelitian dan ujicoba selama tiga bulan ,” kata Fajar
di kolam kelompok tani Mino Ngremboko Bokesan, Sindumartani,
Ngempak, Sleman, Rabu (21/2/2018).
Fajar menjelaskan penelitian dan ujicoba aplikasi
MBG dimulai tahun 2016 dengan percobaan skala laboratorium (1x1x1 M) untuk
budidaya ikan nila dan pembesaran lele dumbo pada kolam dalam (1-2,5 M). Hasilnya
pertumbuhan ikan lebih cepat jika dibandingkan dengan budidaya yang tidak memakai MBG.
Hal
tersebut, berkorelasi dengan masa panen
dan produksi ikan itu sendiri. Jika
tanpa MBG masa penen rata-rata enam bulan sekali jika dengan MBG antara 4-5
bulan dan untuk ikannya juga lebih besar.
“Dari
hasil tersebut kemudikan diterapkan di kolam ikan milik kelompok Mina
Ngremboko, Bokesan, Sindumartani, Ngemplak, Sleman, “ papar sarjana Teknik Mesin UGM tersebut
Menurut
Fajar, MBG dipasang pada kolam produksi Mina Ngremboko, Bokesan ukuran 10 X 13 m. Hasilnya performa ikan dari MBG pertumbuhannya
dua kali lipat jika dibandingkan di kolam yang tanpa MBG. Selain itu, masa penennya lebih cepat, jumlah ikan yang hidup juga banyak, produksi
juga lebih banyak dan lebih besar. Sehingga dengan kondisi ini juga berdampak
pada efisiensi pakan.
“Jika
diterapkan tentu akan meningkatan
kesejahteraan, sebab produktivtas ikan
dan pendapatan para pembudidaya
ikan akan meningkat,” jelasnya.
Meski
begitu, masih terus akan mengembangkan MBG tersebut sebelum diproduki secara
massal. Termasuk juga sedang mengajukan proses hak kekayaan
inteletual (HKI) untuk teknologi tersebut.
Pengembangan MBG sendiri sekarang sudah untuk generasi yang ketiga. Untuk pengembangan terakhir akan mencoba
memasang alat kontrol, dimana dengan
alat itu nantinya untuk mengetahui berapa kebutuhan oksigen ikan sekaligus
mematau perkembangan ikan dari monitor. Sehingga dapat diketahui secara
langsung.
“Selain
di Bokesan, MBG sekarang juga sedang diterapkan di daerah Rewulu dan juga
direncanakan untuk tambak udang di daerah Bantul,” ungkapnya.
Pengembangan ke depan, juga mencoba teknologi penghemat listrik. Untuk itu
akan mengabungkan dengan teknologi tata surya sebagai sumber energi
serta memanfaatkan teknologi IOT untuk meningkatkan efektivitas MBG.
0 Response to "UGM Kembangkan Micro bubble Generator Untuk Budidaya Ikan"
Posting Komentar