Pasar  Lelang Cabe Lereng Merapi  Sleman Dapat Suntikan  Modal Rp80 Juta

Pasar Lelang Cabe Lereng Merapi Sleman Dapat Suntikan Modal Rp80 Juta


Hanum Salsabiela Rais memberikan sambutan saat MoU permodalan dengan Asosiasi petani hortikultura puncak Merapi di Purwobinagun, Pakem, Sleman, Sabtu (24/3/2018).

SEMBADA.ID  - Asosiasi  Petani Hortikultura Puncak Merapi, Sleman mendapat  perhatian dari anggota DPR RI, tokoh perempuan Sleman dan anggota DPRD  Sleman. Perhatian tersebut diwujudkan dengan pemberian bantuan modal guna mendukung pasar lelang cabe yang telah di laksanakan asosiasi sejak Oktober 2017 lalu.

Sebagai tindaklanjutnya  telah dilaksanakan penandatanganan kerjasama permodalan  antara asosiasi petani hortikultura puncak Merapi Sleman dengan Hanafi Rais, Hanum Salsabiela, Inoki Azmi Purnomo, Aris Suranto dan Respati Agus sasangka di sekretariat asosiasi tersebut, Purwobinangung, Pakem, Sleman, Sabtu (24/3/2018) lalu.

Hanum Salsabiela Rais dalam sambutannya menyampaikan  bahwa kegiatan asosiasi dalam memajukan pertanian di Sleman harus di dukung oleh semua fihak, agar kualitas hidup petani di
Sleman lebih meningkat, Petani juga harus kompak bersatu untuk mendapatkan nilai jual yang lebih baik.

Kalau saat ini asosiasi baru memasarkan cabe produk Sleman, ke depan diharapkan dapat memasarkan produk pertanian dan olahan hasil pertanian Sleman secara lebih luas.

“Kami melihat semangat yang luar biasa dari teman-teman asosiasi dan pengurus titik lelang, sehingga kami berkomitmen mendukung kegiatan asosiasi.  Sebagai wujud dukungan terhadap kegiatan asosiasi, saya, mas Hanafi, mas Inoki, mas Aris dan mas Respati patungan untuk menambah modal asosiasi, mohon di manfaatkan dengan baik agar lebih  migunani bagi petani,"  ucap Hanum dalam sambutannya.

ketua Asosiasi  Petani Hortikultura Puncak Merapi, Sleman  Mulyadi menyatakan bahwa dalam kerjasama dengan asosiasi, Hanafi Rais, Hanum Salsabiela Rais, Inoki Azmi Purnomo, Aris Suranto dan  Respati Agus sasangka memberikan bantuan pinjaman modal sejumlah Rp.80 juta  hasil patungan beliau berlima. Dana di maksud sangat bermanfaat bagi asosiasi dalam menjalankan 6 titik kumpul lelang.

“Kami sangat apresiasi dan bangga dengan komitmen beliau berlima dalam memajukan
pertanian di Sleman. Selama ini modal asosiasi berasal dari patungan pengurus dengan jumlah terbatas, Alhamdulillah dengan tambahan modal ini kami lebih mantab melaksanakan kegiatan asosiasi khususnya kegiatan lelang cabe,” ungkapnya. (Info/Adv)

Read More
 Langgar  Aturan, lima Toko Jejaring Di Sleman Ditutup

Langgar Aturan, lima Toko Jejaring Di Sleman Ditutup





Petugas Satpol PP Sleman saat melakukan penutupan toko jejaring di Kalongan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Selasa (27/3/2018).


SEMBADA.ID  – Pemkab Sleman mengambil tindakan tegas kepada toko jejaring yang melanggar aturan, terutama  peraturan daerah (perda) No 18/2018 tentang perizinan pusat pembelanjaan dan toko modern serta  peraturan bupati (perbup) No 49/2017 tentang pelaksanaan petunjuk dan teknis tentang perda tersebut.  Terakhir lima toko jejaring yang tidak mengantongi izin ditutup paksa, Selasa (27/3/2018).  Masing-masing berada di Jalan Yogya-Solo, Km 16, Bogem, Kalasan, Jalan Adisucipto Kalongan, Maguwoharjo, Depok, Jalan Kaliurang Km 6,5 Kentungan, Condongcatur, Depok serta dua di Sanggrahan, Tegaltiro, Berbah.


Kabid  Peraturan Perundang – Undangan Satpol PP  Sleman Dedi Widianto mengatakan  penutupan ini  sebagai tindaklanjut dari Surat keputusan (SK) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman No 98/SK Perindag/2018  tentang penutupan toko jejaring tersebut. SK itu dikeluarkan karena toko jejaring itu setelah diberikan pembinaan tidak melaksanakannya.  Terutama soal perizinan. Terbukti meski tidak mengangongi izin  tetap beroperasi.


“Jadi penutupan ini sudah ada dasar hukumnya,” kata Dedi soal penutupan lima toko jejaring tersebut, Selasa (27/3/2018).


Dedi menjelasakan selain perizinan,  juga akan melakukan penutupan  toko jejaring  yang jaraknya kurang satu meter dari pasar tradisional. Untuk penertibannya sendiri, diserahkan kepada pemilik toko tersebut. Namun jika tetap tidak diindahkan akan dilakukan penutupan paksa.  Hanya saja untuk penertibannya secara bertahap.    


“Karena itu, setelah ini akan ada lagi penutupan toko jejaring yang melanggar aturan,”  paparnya.


Kasi Penegak Perda  Satpol PP Sleman Sutriyanto menambahkan paska penutupan  memberikan tenggang waktu tiga  hari  kepada pemilik toko jejaring untuk  proses pengosongan  tempat tersebut.


“Toko jejaring itu sudah kami segel. Untuk itu minta kepada semua pihak untuk ikut mengawasi jika ada yang melakukan pelanggaran atas tindakan kami,” ungkapnya.(koran Sindo)

Read More
Fathul Wahid  Rektor Terpilih UII

Fathul Wahid Rektor Terpilih UII




Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia  (UII) periode 2010-2014  Fathul Wahid  terpilih menjadi rektor UII periode 2018-2022.

SEMBADA.ID  - Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia  (UII) periode 2010-2014  Fathul Wahid  dipastikan  akan menjadi rektor UII periode 2018-2022.  Kepastian ini, setelah pengurus yayasan badan wakaf (PYBF) UII  dalam rapat pleno di kantor setempat Jalan Cik Ditiro No 1 Yogyakarta,  memutuskan  Fathul Wahid  sebagai rektor UII baru mengangikan rektor UII Nandang Sutrisno yang habis masa jabatannya.


 PYBW  selanjutnya menyampaikan hasil tersebut kepada panitia  pemilihan  rektor UII untuk proses selanjutnya. Panitia menindaklanjuti dengan mengeluarkan ketetapan  nomor 08/SK-PP/III/2018 tentang rektor UII 2018-2022.


Senat Universitas sebenarnya mengajukan  tiga nama kepada PYBW UII.  Selain Fathul Wahid,  
juga ada mantan ketua komisi yudisial (KY) dan dosen FH UII Suparman Marzuki serta  Dekan Fakultas Teknis  Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII Widodo. Tiga nama tersebut hasil  seleksi dari tingkat fakultas hingga tingkar Senat Universitas. 


Ketua panitia pemilihan rektor UII Syamsudin mengatakan setelah menerima hasil keputusan dari PYBW UII, bukan berarti sudah selesai proses pemilihan kepengurusan di UII.  Sebab bersamaan dengan pemiliha rektor, juga akan ada pemilihan wakil rektor,  dekan, ketua program studi dan pengurus yayasan baru untuk periode yang sama, yakni 201802022.


“Pemilihan wakil rektor nantinya diserahkan kepada rektor terpilih,” kata Syamsudin di ruang kerjanya, Selasa (27/3/2018).


Syamsudin menjelaskan akan ada empat wakil rektor yang akan mendampingi rektor nantinya, yaitu   wakil rektor bidang  pengembangan akademik dan riset (WR 1); wakil  rektor  bidang sumber daya  manusia dan pengembangan karir  (WR 2); wakil rektor  bidang  kemahasiswaan,  keagamaan, dan alumni (WR 3) serta wakil  rektor  bidang networking dan  kewirausahaan (WR 4).


Untuk itu setelah ditetapkan rektor, kami minta rektor terpilih segera mengajukan  masing-masing dua orang untuk menduduki keempat  jabatan wakil rektor  itu. Setelah itu kami akan mengajukan kepada senat universitas untuk dipilih masing-masing  satu  orang untuk menduduki jabatan keempat wakil rektor,” jelasnya.


Kepala Humas UII Karina Dwi Utami  menambahkan secara umum bakal calon wakil rektor (bacawarek) UII harus memenuhi. syarat formil berdasarkan Statuta UII 2017 dan Peraturan PYBW. Di antaranya syarat formil  bakal wakil  rektor (bacawarek) yaitu usia maksimal 60 tahun, memiliki gelar akademik  doktor untuk WR 1 dan minimal gelar  magister. 

“WR bidang lainnya harus  memiliki jabatan akademik serendah-rendahnya lektor kepala,  memiliki  pengalaman menjabat serendah-rendahnya  sekretaris  program sarjana atau  sekretaris  program pascasarjana,” terangnya. 


Pemilihan Wakil Rektor akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2018 setelah  melalui tahapan proses administrasi yang dilaksanakan panitia.  Pelantikan Rektor dan wakil rektor terpilih diagendakan akan dilaksanakan 1 Juni  mendatang. (prista)


Read More
Peserta Tour De Jogja 2018 Membludak

Peserta Tour De Jogja 2018 Membludak


Peserta peserta meski di guyur hujan tetap  antusias mengikuti TDJ 2018 dengan star dan finis di candi Prambanan, Sleman, Minggu (25/3/2018)


SEMBADA.ID –  Antusias warga mengikuti Tour De Jogja (TDJ) 2018 dengan star dan finis di candi Prambanan Sleman, Minggu (25/3/2018)  tinggi.  Bahkan  jumlahnya melebihi target. Yaitu dari  1000 peserta  tercatat yang  mengikuti  ada  1240  orang.

 Antusias  peserta juga terlihat, meski diguyur hujan namun sudah  ada di lokasi sejak pukul 05.30 WIB.  Mereka bukan hanya datang dari DIY namun juga dari luar DIY bahkan luar Jawa.  Data panitia 70% peserta berasal dari luar DIY.


TDJ  yang digelar dinas pariwisata (Dispar) DIY  ini, selain  untuk  mengkampanyekan  olah raga , terutama sepeda, sekaligus untuk mengenalkan potensi obyek serta daya tarik wisata di  DIY, khususnya rute yang dilalui para peserta.  

Jarak yang ditempuh TDJ  sejauh 140  kilometer (km), yaitu dari Candi Prambana menuju perbukitan menoreh Kulonprogo dan kembali lagi ke candi Prambanan.  Wakil gubernur DIY  Paku Alam X melepas langsung peserta TDJ yang baru pertama kali digelar itu.

Kepala Bidang Pemasaran, Dinpar DIY, Imam Pratanadi mengatakan TDJ ini merupakan upaya
dalam mempromosikan destinasi wisata  dan meningkatkan jumlah kunjungan  wisatawan di DIY. Karena itu, peserta TDJ  akan diajak menikmati pemandangan menarik dan lebih mengenal potensi wisata yang dilalui.

“Itulah tujuan dari kegiatan ini,” kata Imam.

Selain itu  dengan melihat  jumlah peserta yang cukup antusias,  tidak menutup kemungkinan TDJ   akan menjadi agenda rutin sport tourism setiap tahun.  Termasuk untuk levelnya  bukan hanya tingkat nasional, namun juga internasional.  Sehingga diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisata di DIY. 


“Apalagi candi  Prambanan yang sudah dikenal dunia internasional, tentunya akan menjadi daya tarik  bagi masyarakat internasional.


Hal yang sama diungkapkan wakil gubernur DIY Paku Alam X.  Ia  mengatakan Pemda DIY terus  berupaya untuk mengembangkan potensi  wisata. Diharapkan dengan pengelolaan yang maksimal keberadaan  wisata itu  dapat optimial, terutama dalam memberdayakan masyarakat dan nilai jual dari obyek wisata tersebut.


”Diharapkan Tour de Jogja  selain untuk olahraga, sekaligus sarana menikmati keindahan potensi wisata  yang ada di DIY, Sehingga  dapat semakin meningkatkan kegiatan pariwisata di DIY,” ungkapnya.(prista)

Read More
Cacat Fisk  Alfiana Tetap Raih Prestasi Akademi

Cacat Fisk Alfiana Tetap Raih Prestasi Akademi




Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris UII  penderita tuna daksa  Alfiana Asti Premasari, 25 lulus dengan predikat cumlaude  saat wisuda UII, di kampus setempat, Sabtu (24/3/2018). Foto Dok UII


SEMBADA.ID - Keterbatasan secara fisik tidak menjadi hambatan bagi warga Besi Blok A-10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Alfiana Asti Premasari, 25  dalam menuntut ilmu. Termasuk menorehkan prestasi dalam bidang akademik. Terbukti penderita tuna daksa itu mendapatkan nilai terbaik saat akhir studi.  Terakhir  menjadi salah satu lulusan dengan predikat cumlaude  di Universitas  Islam Indonesia.   Yaitu  dengan indeks prestasi kumulatif (IPK), 3,73. saat menyelesaikan program studi (prodi) pendidikan bahasa Inggris.

Atas prestasinya ia mendapatkan penghargaan khusus dari UII saat wisuda periode IV di kampus setempat, Sabtu (24/3/2018).  Selain prestasi, penghargaan tersebut, juga karena dedikasi Alfi panggilan Alfiana dalam menempuh pendidikan. Sebab  dapat dikatakan tidak mudah dan melalui banyak rintangan.

Apalagi perguruan tinggi reguler belum banyak yang menerika mahasiswa yang memeiliki kebutuhan khusus dan kebanyakan  hanya menerima mahasiswa  dilihat dari segi fisiknya. Menyadari hal tersebut  awalnya sempat membuat dirinya  pesimis  ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas.

Namun dengan dorongan dan dukungan dari orang tuanya,  Alfi kemudian mendaftar sebagai mahasiswa di UII pada tahun 2013. Ia pun mengikuti tahapan seleksi sebagai mahasiswa baru (maba) di kampus tersebut.  Hasilnya putri pasangan Aspandi dan Murtiwati dinyatakan lolos.  Termasuk  mendapat jaminan pemenuhan seluruh aksesibilitas bangunan di kampus UII hingga lulus.

Hanya saja, bukan  berarti permasalahannya selesai. Sebab dengan keterbatasan fisiknya, ia kesulitan jika harus mengikuti kulah di lantai atas gedung bertingkat. Untungnya setelah dikonsultasikan dengan dosen pembibing akademik (DPA), semua perkuliahan dapat dipindahkan ke lantai dasar.

“Jadi apa yang saya dapatkan ini juga tidak lepas dari dukungan semua pihak,” kata Alfi  yang menulis tugas akhir y sebagai syarat kelulusan berjudul “Hubungan Antara Prestasi Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Dengan Dukungan Orang Tua”  tersebut.

Alfi mengaku  tidak menyangka bisa mendapatkan predikat cumlaude,  Apalagi saat awal kuliah karena berbeda dengan teman-temannya  sedikit canggung, meski seiring dengan berjalannnya waktu, hubungan pertemanan terus membaik dan tidak lagi canggung. 

Selain itu saat proses bimbingan skripsi juga mengalami kesulitan  Termasuk kurangnya konsultasi dengan dosen pembimbing.  Namun dengan dukungan dari semua pihak dan  lingkungan ditambah  motivasi yang tinggi  akhirnya dapat menyelesaikan

“Selain karena kesukaan saya dengan bahasa Inggris sejak SMP, orang tua saya juga mendukung dan menyarankan untuk memilih Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris,”  ungkap  Alfi yang bercita-cita menjadi penerjemah itu.

Alfi sendiri  tekad akan terus melanjutkan pendidikannya hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah menyelesaikan proses administrasi pasca kelulusan nanti, Ia berencana menempuh pendidikan pada jenjang S-2 Magister Pendidikan Bahasa Inggris atau Studi Disabilitas dan Pendidikan Inklusif.

Selain bertekad tinggi dalam bidang pendidikan, Alfi juga merupakan sosok yang aktif dalam kegiatan sosial. Terbukti Ia aktif sebagai pengurus di salah satu komunitas difabel di Yogyakarta. Dengan keterlibatannya di dalam komunitas tersebut menjadi salah satu sumber motivasinya untuk terus belajar dan maju.

“Teman seperjuangan saya di dalam komunitas disabilitas banyak yang seumuran bahkan lebih tua daripada saya, dan mereka memiliki kemampuan intelektual yang memadai akan tetapi mereka tidak mendapatkan pendidikan yang layak,” tambah sarjana pendidikan kelahiran, Kulonprogo, 15 Juli 1992 ini.

Tidak lupa Alfi juga memberikan pesan untuk  para mahasiswa yang saat ini masih menempuh studi untuk tidak mudah menyerah dan terus berusaha yang terbaik dalam menuntut ilmu.  Serta bersyukur dan memanfaatkan segala kelebihan yang dimiliki.


Rektor UII Nandang Sutrisno mengatakan selain bidag akademik,  UII juga memberikan soft skill dan hard skill. Sehingga diharapkan apa yang telah mereka dapatkan itu dapat menjadi bekal setelah mereka lulus.  Termasuk dapat mengembangkannya. UII sendiri sampai sudah meluluskan 90.418 mahasiswa. (prista) 
Read More
Awal Tahun,  Leptospirosis Rengut  Satu Nyawa Di Sleman

Awal Tahun, Leptospirosis Rengut Satu Nyawa Di Sleman



Kepala bidang  (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Novita Krisnaini


SLEMAN –Penyakit leptospirosis  masih menjadi ancaman serius bagi warga Sleman, terutama  saat musim pancaroba.  Data pemkab setempat sejak Januari hingga akhir  Maret ini,  tercatat  sudah ada 10 warga yang positif  leptopirosis. satu orang di antaranya  meninggal dunia.  

10 warga yang terkena leptospirosis tersebut, masing-masing dua di kecamatan, Moyudan,  gamping dan Prambanan serta satu di kecamatan Berbah, Turi, Tempel dan Godean.  Bahkan jumlah ini kemungkinan masih bisa bertambah, sebab saat ini masih ada satu warga yang diduga meninggal karena leptospirosis. 

Kepala bidang  (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Novita Krisnaini mengatakan dari  keterangan dari rumah sakit (KDRS)  satu orang yang meninggal dunia karena leptospirosis itu warga Sidokarto, Godean.atas nama Ristanto, 35.  Orang itu meninggal dunia pada 20 Maret lalu.

 “Sedangkan yang diduga suspect  juga warga Sidokerto, Godean atas nama Edwin Wibowo, 17 dan meninggalnya juga pada  hari yang sama. Hanya jamnya berbeda. Yang positif leptopirosis meninggal sore yang suspect siang harinya,” kata Novita di ruang kerjanya, Jumat (23/3/2018).

Mantan Direktur RSUD Prambanan itu menjelaskan dengan adanya kejadian ini, Dinkes langsung melakukan tindakan.  Yaitu dengan melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap semua laporan kasus leptospirosis. Selain itu juga disertai dengan penyuluhan kepada masyarakat dan pelaksanaan pemindaian pada anggota keluarga dan masyarakat yang berdekatan dengan penderita positif lesptospirosis.


“Kami juga menerbitkan surat edaran ke semua fasilitas umum pelayanan kesehatan seperti klinik, rumah sakit, dan puskesmas.  Termasuk di setiap puskesmas juga sudah sediakan rapid test untuk mendeksi dini leptospirosis,” paparnya.

Novita menambahkan  dari laporan,  penderita leptospirosis itu kebanyak petani. Untuk itu, akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian , Perikanan  dan Pangan (DPPP) Sleman serta intansi terkait untuk mengantisipasi hama tikus. Sebab leptospirosis ini ditularkan lewat kencing tikus.

“Gejalanya yaitu panas, lemas, nyeri betis, mual, muntah, badan kuning, dan gagal ginjal.  Karena ini berbahaya maka harus segera ditangani,”  ungkapnya


Kepala DPPP Sleman  Heru Saptono menjelaskan  karena petani sangat rentan terjangkit virus leptospirosis. Untuk itu,  menghimbau para petani selalu menjaga kebersihan. Apalagi  tidak sedikit tikus yang berkeliaran di sawah.  Mengenai korban di Godean akibat leptospirosis  sudah melakukan pengecekan dan investigasi. Diharapkan penyebab detailnya segera diketahui.

Wakil ketua DPRD Sleman Sofyan Setyo Darmawan mengatakan agar kasus  leptospirosis tidak sampai menimbulkan korban jiwa, pemkab harus melakukan  antisipasi. Sehingga kasus  leptospiros maupun penyakit lainnya, tidak  akan mewabah dan dapat dicegah, serta tidak menjadi endemik di masyarakat.  Teutama di wilayah yang selama ini rawan terhadap penyakit tersebut.

“Saya mengharapkan dengan adanya kesiapan tersebut, jika terjadi kasus segera dapat ditangani secepatnya dan tidak meluas, atau bahkan menjadi KLB. Termasuk masyarakat segera melaporkan kepada instansi terkait jika menemukan adanya penyakit itu,” harapnya.(wpr)

Read More
UII Yogyakarta Tolak UU MD3

UII Yogyakarta Tolak UU MD3


Rektor UII Nandang Sutrisno memberikan pernyataan tentang sikap UII yang menolak UU MD3 di Yogyakarta, Kamis (22/3/2018)

SEMBADA.ID -  Universita Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyatakan dengan tegas menolak UU No 2/2018 tentang perubahan UU No 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3).  Penolakan ini bukan tanpa alasan. Selain menimbulkan penolakan dari berbagai elemen masyarakat. Juga ada beberapa pasal yang akan mengancam demokrasi dan menjadi otoriter, antikritik serta membungkam kebebasan berekpresi.
 “Karena itulah sebagai entitas akademik, kami (UII) perlu memberikan tanggapan dan pernyataan sikap atas  disahkannya UU MD3 sebagai tanggungjawab sosial akademik,” kata Rektor UII Nandang Sutrisno soal sikap  UII terhadap UU MD3, di Yogyakarta, Kamis (22/3/2018).
 Menurut Nandang beberapa pasal yang terbukti menimbulkan keresahan, antara lain pasal 73, 122 dan 245 yang mengatur soal pemanggilan paksa seseorang, kewenangan MKD dan persetujuan tertulis dari presiden saat memanggil anggota dewan yang terkena pidana.  Pasal lainnya, yaitu pasal  15,  84, 260 dan 249  tentang penambahan pimpinan dewan,  wakil ketua MPR sdan pimpinan DPD serta menambah kewenangan DPD untuk mengevaluasi perda dan raperda.
 “Beberapa perubahan di atas, patut  mendapatkan catatan kritis dan obyektif secara akademis. Sebab perubahan itu bertentangan dengan aturan yang ada,” tandas Nandang.
Untuk itu, UII menolak ketentuan pasal-pasal UU MD3 yang berpotensi menimbulkan mal praktik dalam pelaksanaan dan memuat norma penambahan kursi pimpinan DPR, MPR dan DPD.  Selain menolak juga meminta kepada presiden untuk menghentikan manuver politik terhadap UU MD3 itu.
“Kami juga mendesak presiden untuk mengeluarkan Perppu yang intinya mengubah bebeberapa norma di atas demi terwujudnya iklim demokrasi yang baik, peningkatkan performa lembaga perwakilan (MPR, DPR, DPD) dan efisiensi anggaran,”  tegasnya.
Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa FH UII Billy Elanda menambahkan mendukung tindakan kampus UII yang menolak UU MD3 tersebut.  Sebagai bentuk dukungan mahasiswa UII siap turun ke jalan menyuarakan penolakan tersebut. Bahkan sebelum secara resmi UII menolak UU MD3, LEM FH UII sudah menyatakan menolak  UU MD3 itu.(wpr)


Read More
BBPOM DIY Sita Puluhan Ribu Kemasan AMDK Tanpa Izin Edar

BBPOM DIY Sita Puluhan Ribu Kemasan AMDK Tanpa Izin Edar




Kepala BBPOM DIY Sandra MP Lintih memberikan keterangan soal AMDK tanpa izin edar usia penyitaan di tempat produksi AMDK tersebut di Jalan Pakem-Turi Km 0,5, Sempu, Pekembinangung, Pakem, Sleman, DIY, Kamis (22/3/2018)
  
SEMBADA.ID  – Balai besar pengawasan obat dan makanan (BBPOM) DIY menyita 42.713 kemasan gelas dan botol  air minum dalam kemasan (AMDK)  merek Evita produksi PT Tirta Lancar Sejahtera (TLS) di tempat produksi AMDK tersebut,  Jalan Pakem-Turi Km 0,5, Sempu, Pekembinangung, Pakem, Sleman, DIY, Kamis (22/3/2018).   
Penyitaan ini, karena AMDK itu tidak memiliki izin edar. Sebab sejak Juli 2016 lalu, izin edarnya sudah habis dan hingga sekarang belum diperpanjang. Padahal pihak yang berwenang sudah memperingatan agar pengusaha AMDK Evita mengurus izinnya. Puluhan ribu AMDK itu diangkut dengan dua truk besar. 
Dari informasi  AMDK Evita  ini mulai beredar 2014 lalu yang dan  diresmikan langsung Gubernur DIY, Sultan HB X.  Produk air minum yang diklaim berbahan baku dari sumber mata air lereng Merapi itu terdiri dari kemasan gelas (cup) 240 mililiter (ml), botol 600 ml, botol 1.500 ml  dan galon sembilan liter.
Kepala BBPOM DIY, Sandra MP Lintih mengatakan sebelum melakukan tindakan penyitaan, sebenarnya sudah melakukan pembinaan kepada pengusaha AMDK tersebut,  agar segera memperpanjang izin edarnya,  namun ternyata pengusaha tidak mengindahkannya. Terbukti hingga sekarang masih enggan memperpanjangnya. Karena itu, kami melakukan tindakan ini.
 “Nilai dari AMDK yang kami sita Rp16 juta,” kata Sandra usai penyitaan AMDK Evita  tersebut.
 Menurut Sandra, karena  tidak memiliki izin edar, dapat dikatakan produk AMDK Evita itu ilegal. Karena itu selain menyita  AMDK yang sedang diproduksi,  AMDK yang sekarang masih beredar di pasaran juga akan segera ditarik. Untuk itu, petugas segera akan melakukan pengecekan dan pemantauan dimana saja produk AMDK Evita tersebut beredar.
 “Petugas juga akan melakukan penyelidikan lebih lanjut atas temuan ini,”  paparnya.
 Sandra menjelaskan dalam perkara tersebut, pengusaha AMDK dijerat dengan UU No 18/2012 tentang Pangan dengan ancaman pidana paling lama dua tahun dan denda paling banyak Rp4 miliar. Namun begitu  untuk  pengusaha masih belum ditetapkan sebagai tersangka. Hal tersebut lantaran, pihaknya masih menungu perkembangan penyidikan.
Kanit II Subdit IV Ditreskrimsus Polda DIY, Kompol Eko Basunando menambahkan sebenarnya secara legalitas PT TLS sebagai produsen AMDK telah memiliki izin operasional maupun izin usaha. Hanya saja untuk izin edar produk AMDK yang diproduksi yakni kemasan gelas dan botol sudah tidak berlaku lagi.
“Penyitaan dan penarikan ini sesuai hukum acara yang berlaku,” tambahnya.  
PT TLS sendiri belum dapat memberikan keterangan soal ini, sebab saat akan melakukan konfirmasi para pekerja yang berada di dalam pabrik tidak bersedia berkomentar dan menutup rapat-rapat pintu pabrik.(wpr)

Read More
RSUD Sleman Jadi Rujukan Studi Banding Pengelolaan BPJS

RSUD Sleman Jadi Rujukan Studi Banding Pengelolaan BPJS


Direktur RSUD Sleman Joko Hastaryo bertukar cinderamata dengan perwakilan Asian Development Bank Institute (ADBI) dalam kunjungan ke RSUD tersebut, Kamis (22/3/2018), Foto sembada.id/doni

SEMBADA.ID – Pengelolaan badan penyelenggaran jaminan sosial (BPJS) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman menjadi rujukan studi banding kementeria keuangan (Kemenkeu).  Untuk kepentingan tersebut, rombongan Kemenkeu dan Asian Development Bank Institute (ADBI) mengadkan kunjungan lapangan ke rumah sakit tersebut, Kamis (22/3/2018).  Kunjungan ini sekaligu dalam rangka Field Trip Workshop International Designing Effective Social Health Security System In Asia Countries.

Kasubdit Dirjen Anggaran Kemenkeu Didik Kusnaini memimpin rombongan dan diterima langsung Direktur RSUD Sleman Joko Hastaryo. Selain menerima paparan pengelolaan RSUD Sleman, rombongan juga melihat langsung pepelayanan dan fasilitas di RSUD Sleman, seperti  layanan pendaftaran, dokter spesialis di poliklinik dan pelayanan penunjang medis  lainnya .

Kasubdit Dirjen Anggaran Kemenkeu Didik Kusnaini mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana sistem kesehatan khususnya jaminan kesehatan (BPJS) berjalan di Indonesia. Dipilihnya RSUD Sleman karena sistem layanan kesehatan maupun jaminan kesehatan sudah berjalan baik di rumah sakit tersebut.

“Kami mengajak 24 peserta dari negara ASEAN seperti Laos, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Thailand, Malaysia, Filipina serta perwakilan dari WHO dan Bank Dunia untuk sharing dan mengetahui bagaimana sistem kesehatan berjalan di Indonesia,” jelasnya.

Direktur RSUD Sleman, Joko Hastaryo menambahkan pemerintah serius dalam memberikan layanan jaminan kesehatan pada masyarakat. Saat ini pengguna BPJS di RSUD Sleman untuk rawat jalan mencapai kurang lebih 80% dan rawat inap 85%.(dik)

Read More
Sleman Komitmen Kelola Sumber Daya Air

Sleman Komitmen Kelola Sumber Daya Air





Bupati Sleman Sri Purnomo bersama jajaran OPD setempat menebar benih ikan saat peringatan hari air dunia di Embung Tambakboyo, Depok, Sleman, Kamis (22/3/2018) foto sembada.id/rizal


SEMBADA.ID – Pemkab Sleman terus melakukan langkah dalam mengelola sumber daya air.  Selain untuk memenuhi kebutuhan air dalam kehidupan,  sekaligus  untuk menjaga kelestarian ekosistem dan keberadaan sumber mata air di Sleman.  Data pemkab setempat, untuk mara air tercatat ada 200 tempat dan embung ada 878 lokasi.

Bupati Sleman Sri Purnomo  mengatakan  ada tidak upaya dalam pengelolaan sumber daya air tersebut. Yaitu   melalui konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air.

Konservasi sumber daya air  dilakukan secara vegetatif dan fisik, yakni dengan penanaman pohon untuk penghijauan serta pembuatan embung dan sumur resapan.  Pendayagunaan sumber daya air, selain untuk irigasi juga untuk perikanan dan pariwisata  termasuk  pengembangan air minum pedesaan.

“Pengendalian daya rusak air dilakukan untuk mengantisipasi  terjadinya kerusakan sumber daya air akibat  bencana, seperti banjir atau erupsi,” kata Sri Purnomo saat peringatan hari Air Dunia tingkat Sleman di embung Tambakboyo, Depok, Sleman, Kamis (22/3/2018)

Sri Purnomo  berharap  peringatan hari air  dunia tersebut dapat  menjadi momentum  mengevaluasi sekaligus menyusun kembali langkah strategis dalam menjaga kuantitas maupun kualitas air di Sleman.

Kepala Dinas PUPKP Sleman SaptoWinarno menambahkan karena air sangat penting dalam kehidupan,  maka keberadaan air harus terus dijaga keberadaannya. Untuk itu berbagai upaya terus dilakukan pemkab Sleman untuk kepentingan tersebut. Di antaranya dengan memperbanyak embung, terutama embung tadah hujan.(zal)

Read More
Warga Papua Di  DIY Dukung Pemerintahan Jokowi

Warga Papua Di DIY Dukung Pemerintahan Jokowi


 
 Pengelola melenesia.com Arif Subroto  (kanan) dan perwakilan warga Papua di DIY Demianus Manibury memberikan keterangan soal pembangunan di Papua di Sleman, Rabu (21/3/2018)


SEMBADA.ID – Warga Papua yang ada di DIY me yatakan mendukung pemerintahan  presiden Joko Widodo (Jokowi). Dukungan tersebut bukan  tanpa alasan.  Sebab di era Jokowi kondisi Papua banyak mengalami perubahan. Baik yang menyangkut infrastruktur maupun bidang lainnya. Untuk infrastruktur  di antaranya dengan pembangunan  jalan trans  Papua. Sehingga dengan adanya jalan tersebut selain memudahkan mobilitas warga juga mendukung pembangunan di daerah-daerah yang selama ini sulit terjangkau. 


Hal lainnya, yakni untuk harga bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bangunan, juga sudah tidak ada disparitas,  semuanya satu harga seperti di wilayah Indonesia lainnya.  Hanya saja untuk harga komoditas bahan pangan memang mash sangat tinggi.


“Atas fakta-fakta itu tidak ada alasan bagi kami selain mendukung pemerintahan Jokowi,” kata perwakilan warga Papua Demianus  Manibury, 24 soal  sikap  warga  papua di DIY bersamaan dengan launching  website, kabar.melanesia. com di Sleman, Rabu (21/3/2018).


Namun begitu, bukan berarti di Papua tidak ada masalah dalam  hal pembangunan tersebut. Sebab untuk sumber daya manusia (SDM) di Papui diakui memang belum  dapat diandalkan. Sehingga ini menjadi tantangan bagi para generasi muda Papua, terutama yang sekarang  sedang me nuntut ilmu di Yogyakarta.  


“Kami harapkan  generas muda Papua  mau meningkatkan  kualitas dan  setelah selesai menempuh studi harus pulang ke Papua untuk membangun   daerahnya.Sehingga Papua akan semakin  maju dan menjadi kebanggaan Indonesia,” kata mahasiswa teknik sipil fakultas Teknik Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta tersebut.

Menurut warga kabupaten Waropen, Papua itu, saat mahasiswa dan pelajar Papua yang sedang belajar di DIY jumlahnya mencapai 4000 orang.  Karena itu,  keberadaan mereka sangat penting dan tentu menjadi aset SDM yang keberadaan nanti  diharapka dapat menjadi  pengerak dan pendorong untuk pembangunan di Papua.


“Untuk itu, kami  harapkan  generasi  muda Papua fokus dalam  meningkatkan kualitras  mereka,”  harapnya.

Pengelola kabar. melanesia.com  Arif Subroto menambahkan dengan adanya media tersebut, diharapkan dapat menmberikan gambaran bagaimana kondisi Papua yang  sebenarnya, terutama  dalam  hal pembangunan dan masalah lainnya.


“Adanya media ini juga kami harapkan dapat menagkal berita  hoax,  tentang Papua dan Jokowi,”  tambahnya. (wpr)
Read More
Lapas Sleman Kembagkan Kampung Asimilasi

Lapas Sleman Kembagkan Kampung Asimilasi







Ka Kanwil Kemenkumham DIY Gunarso  (kanak) memberikan cinderamata kepada mantan kalapas Sleman Turyanto usai acara pisah sambut kalapas Sleman di Kalapas setempat, Rabu (21/3/2018)


SEMBADA.ID – Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Sleman atau yang sering disebut Lapas Cebongan mengembangkan kampung asimilasi  bagi warga binaan.  Selain untuk pemberdayaan , langkah  ini  juga sebagai upaya untuk mengatasi  jumlah  penghuni  lapas  yang  melebihi daya tampung  sekaligus  embrio lapas terbuka.

Data Lapas Cebongan  hingga Maret  jumlah warga binaan di tempat itu sebanyak 258 orang
dari  daya tampung  haya 196 orang  atau kelebihan 62  orang.   Mereka  ditempatkan di enam blok, dimana untuk masing-masing blok jumlahnya tidak sama.

Dari  jumlah warga binaan itu kebanyakan kasus kriminal murni dan semua laki-laki.  Sebab untuk tahanan kasus narkoba, anak-anak dan wanita sudah di tempatnya di tahanan sendiri.  Untuk tahanan narkoba di lapas Pakem, anak-anak di lapas Wonosasi dan wanita di lapas Wirogunan.

Situasi seperti itu, tentunya rawan  berbagai macam gesekan di antara penghuni. Sehingga untuk
pengamanannya,  selain dengan memperketat penjagaan dan monitoring,  juga dengan pendekatan persuasif  dan atas dasar saling pengertian serta kepercayaan masing-masing pihak, baik penghuni maupun petugas Lapas.

“Karena itu, selain dibekali rohani, para penghuni lapas juga kami berikan beberapa keterampilan yang nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai bekal setelah keluar dari tempat ini. Satu di antaranya  pertanian,” terang mantan kalapas Sleman Turyanto usai acara pisah sambut dengan kalapas Sleman baru Gunarto di kalapas setempat, Rabu (21/3/2018).


Menurtu Turyanto kampung asimilasi yang dikembangkan lapas Sleman tersebut lokasinya ada di dekat Lapas setempat. Untuk pengembangan  kegiatan itu bekerjasama denga bina insan pertanian (BIP).  Dimana dalam kampung asimilasi ini, warga binaan  bukan  hanya mendapatkan keterampilan tentang  pengolahan pertanian, perikanan dan tanaman bunga dalam pot (tabulapot).


“Hasil dari kegiatan tersebut sebagian untuk tabungan warga binaan da lainnua disetor ke kas negara,” terangnya.

Hanya saja untuk tahap awal  ini belum semua warga binaan lapas  mendapatkan kesempatan untuk program kampung asimilasi. Sebab mereka yang mendapatkan asimilasi harus memenuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku. Seperti sudah menjalan setengah pidana dan persyaratan lainnya.  Karena itu  sekarang baru ada 3-4 orang warga binaan yang  mendapat pelatihan di kampung asimilasi tersebut.


“Tapi kami harapkan program ini nantinya akan bermanfaat bagi warga binaan, termasuk embiro lapas terbuka sekaligus menanggulangi over kapasitas,”  terangnya.


Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Gunarso mengatakan sangat mendukung dengan langkah dan program unggulan lapas  Sleman  tersebut.  Termasuk jika hasilnya bagus,  tidak menutup kemungkinan  program ini akan diterapkan di seluruh Lapas da Rutan yang ada di DIY sebagai   program unggulan.

Mengenai kondisi Lapas Sleman yang over kapasitas, menurut Gunarso untuk masalah tersebut meminta kepada Kalapas Sleman untuk segera mencari solusi terbaik, selain dengan program kampung asmilasi, juga harus ada penataan jumlah penghuni kamar. Sehingga tidak ada warga binaan yang menumpuk dalam satu kamar.

“Selain itu juga dengan pemindagan warga binaan ke lapas lain  serta cuti dan bebas bersyarat,”  ungkapnya.


Kapalas Sleman Gunarto mengatakan selain akan menjalankan program kalapas lama yang  sudah, sedang dan akan berjalan, juga akan melakukan terobosan dan inovasi baru. Untuk itu sebagai langkah awal segera akan melakuka adaptasi dengan lingkungan barunya. Sehingga segera dapat mengetahui  langkah dan  program apa yang harus dilaksanakan.
                                                                                                                                                                                                                                                                                              Kalapas Sleman Gunarto

Kalapas Sleman baru Gunarto sebelumnya menjabat kepala ruman  tahanan Sigle, Aceh. Sedangka pejabat lama Turyanto  mendapat tugas baru sebagai Kalapas  kelas II B Klaten. Jawa Tengah.(wpr)

Read More
Pembobol ATM  Marak  Di DIY, 17 Tersangka Diamankan

Pembobol ATM Marak Di DIY, 17 Tersangka Diamankan




Para tersangka pembobol di sejumlah ATM wilayah DIY ditunjukkan Polda DIY saat ungkap kasus di Mapolda setempat,  Selasa (20/3/2018)


SEMBADA.ID – Masyarakat DIY diminta hati-hati dan waspada saat melakukan transaksi di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).  Ini lantaran jaringan  pembobolan kartu ATM sudah menyasar di seluruh wlayah DIY.  Data Polda DIY sejak Januari hingga Maret telah mengamankan 17 tersangka pembobol ATM  dari 89 lokasi.  Masing-masing enam tersangka beraksi di wilayah Sleman dan Bantul serta lima tersangka di wilayah kota Yogyakarta


Modus operasi mereka, biasanya dengan menganjal ATM. Saat mengalami kesulitan, biasanya ada yang datang baik yang berperan sebagai orang yang mengantri atau sebagai petugas bank dengan memakai baju seragam bank di ATM tersebut.  Untuk melancarkan aksinya meminta nasabah yang ATMnya terganjal itu menghubungi  stiker call center yang ada di ATM.


Padahal itu, call center palsu. Sebab call center bank hanya ada satu, yaitu yang tertera di mesin ATM bukan yang ada di stiker yang menempel.   Setelah menghubungi nomer tersebut, ditanyai tentang identitas dan nomer PINnya.  Dengan data tersebut, dimanfaatkan jaringan tersebut untuk menduplikasi ATM dan  menarik uang nasabah yang menelpon.


“Karena itu kami minta masyarakat berhati-hati saat bertransaksi di ATM,”  kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskirmum) Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo di Mapolda DIY, Selasa (20/3/2018).

Hadi menjelaskan kewaspadaan dan kehati-hatian tersebut penting, sebab untuk modus pembobolan ATM ini terus berkembang. Untuk itu, jika mengalami kesulitan saat di ATM,  selain dengan menghubungi call center yang  muncul di mesin ATM, juga lebih baik tidak melanjutkan transaksi serta jika ATMnya tertelan segera melaporkan kepada bank tersebut.

Termasuk jika ada orang yang memakai seragam bank tidak mempercayainya, apalagi diminta menghubungi call center yang tertera di stiker yang tertempel di ATM atau bahkan menyerahkan kartu ATM kepada orang tersebut.termasuk PINnya. Biasanya ATM tersebut akan diganti dengan ATM yang sudah dipersiapkan jaringan itu.

“Karena itu kami akan mengembangkan kasus ini. Sebab dipastikan ada yang  memproduksi ATM palsu tersebut,”  tandasnya.


Menurut Hadi  dari  89 lokasi ATM dengan 17 tersangka yang berhasil dibobol jumlahnya ada Rp100 juta,  namun sebenarnya jumlahnya diperkirakan lebih banyak lagi. Yaitu mencapai milyaran rupiah.  Sebab itu hanya yang terangkap tangan, saat di TKP.  sedangkan yang belum terungkap masih belum ada laporan. 


“Karena itu meminta kepada warga yang pernah ATMnya dibobol dengan modus seperti itu mau melapor ke polisi terdekat,” harapnya.


Petugas Bank BNI Tyo menambahkan agar kasus pembobolan ATM dapat dihindari, maka meminta kepada warga yang mengalami kesulitan saat bertransaksi,  jika tidak dapat mengubungi call center yang  tertera dalam ATM,  lebih baik tidak melanjutkan transaksi. Termasuk tidak mempercayai jika ada orang yang  memakai seragam bank tertentu dan akan membantu kesulitan tersebut.



“Jika ATMnya bermasalah saat bertransaksi, seperti rusak atau tertelan, dan didalamnya masih ada uangnnya lebih baik mendatangi dan melaporkan di bank yang mengeluarkan ATM itu,”  ungkapnya.(wpr)
Read More
RSPAU Hardjolukito Akan Jadi RS Umum

RSPAU Hardjolukito Akan Jadi RS Umum




Penerima kaki palsu bakti kesehatan RSPAU  Hardjolukito  sedang mencoba mamakainya usai menerima pembagia kaki palsi di rumah sakit tersebut, Senin (19/3/2018)


SEMBADA.ID – Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) yang ada di Komplek Lanud Adisujtjipto, Jalan Majapahit, Blok O, Banguntapan, Bantul  akan  menjadi rumah sakit umum.   Sehingga nantinya tidak hanya melayani  keluarga besar  TNI AU, namun juga masyarakat  umum secara luas. 

Untuk kepentingan  ini,   selain sudah  memberikan  layanan   kesehatan  kepada  masyarakat umum  baik peserta BPJS  maupun non BPJS  dan mengikuti   verifikasi Pengelolaan Keuangan  Badan Layanan Umum (PK BLU) yang diadakan kementerian keuangan (kemenkeu).   Juga dengan melakukan bakti sosial  kesehatan.  Di antaranya dengan  melakukan pemeriksaan gratis dan juga  memberikan  alat kesehatan.

“Inilah salah satu tujuan dari bakto sosial kesehatan hari ini,” kata Humas RSPAU Hardjolukito Mayor  Kes Wartono  soal kegiatan bakti sosial kesehatan di RSPAU Hardjolukito, Senin (19/3/2018).

Selain membagikan  45 kaki palsu,  dalam kegiatan tersebut  RSPAU Hardjolukioto juga melakukan operasi  katarak, bibir sumbing dan sunatan massal.  Warga yang mengikuti operasi katarak ada 98 orang,  operasi bibir sumbing 15 anak dan khitanan massal 35 anak.  Mereka yang mengikuti  bakti sosial  kesehatan ini bukan hanya  warga Yogyakarta namun juga luar Yogyakarta bahkan luar Jawa.  .

“Untuk warga  yang akan mengikuti operasi katarak  dan  khitanan  massal  masih akan bertambah. Sebab masih ada 25 orang yang mengikuti  screening  dan untuk  khitanan massal ada 100 anak yang diundang. Sehingga mereka akan dihubungi lagi,”  kata Wartono.

Bakti sosial kesehatan RSPAU Hardjolukito tersebut dihadiri panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.  Selain melihat kegiatan baksoskes,  juga melakukan pemasanga kaki palsiu kepada warga yang  menerima. 

Panglima TNI mengatakan  sangat mendukung  kegiatan tersebut. Selain bentuk kepedulian kepda masyarakat,  hal tersebut juga untuk membantu secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.  Sehingga  TNI selalu mendorong kegiatan seperti  ini. Apalagi juga sesuai dengan motto TNI bersama rakyat TNI Kuat.

“Karena dalam setiap kegiaatn dimanapun kita akan upayakan  terus membantu masyarakat secara langsung, terutama untuk masyaarakat  yang benar membutuhkan  dan tidak menuntup kemungkinan pengobatan, seperti  ISPA dan  penyakit yang ada di wilayah itu,”  kata Hadi usai kegiatan bakti kesehatan  tersebut.


Untuk itu, kegiatan ini terus akan TNI  laksanakan dan direncanaka 23 Maret nanti juga akan melaksanakan bakti kesehatan di wilayah Bedoyo, Gunungkidul bersamaan dengan kegiatan para taruna Akademi TNI dan Perwira Karirdi rute panglima besar jenderal Sudirman di daerah tersebut. (wpr)
Read More