155 Santri Ikuti Olimpiade Kitab Kuning
Wakil bupati Sleman Sri
Muslimatun membuka olimpiade kitab kuning di Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan
Pandanaran (STAISPA), Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Minggu (4/3/2018)
SEMBADA.ID – Pemkab Sleman mengelar
olimpiade kitab kuning di Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran
(STAISPA), Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Minggu (4/3/2018). Sebanyak 154 santri dari 20 pondok pesantren
di Sleman mengikuti kegiatan tersebut.
Event tersebut mendapat sambutan positif dari Kememnterian agama
(Kemengan). Terbukti Dirjen Pendidikan Diniyah dan Pondok
Pesantren Kemenag Ainur Rofiq datang langsung
dalam lomba itu. Olimpiade kitab kuning sendiri
merupakan kegiatan tahunan dan untuk tahun ini penyelenggaraan tahun kedua.
Ainur Rofiq mengatakan karena Pondok Pesantren (Ponpes) merupakan lembaga
pendidikan non formal yang didirikan oleh masyarakat setempat. Maka sudah seharusnya pemerintah daerah
setemoat memberikan fasilitas untuk kegiatan Ponpes tersebut. Baik yang menyangkut peningkatan kualitas
maupun sarana dan prasarana. Termasuk kegiatan kajian seperti olimpiade kitab kuning ini.
“Karena itu kami mengapresiasi langkah Pemkab Sleman dengan menggelar
olimpiade kitab kuning ini,” kata Ainur
di sela-sela kegiatan tersebut.
Ainur menjelaskan langkah pemkab
Sleman tersebut, tentu dapat menjadi role model bagi pemerintah daerah lain di
Indonesia. Sebab selama ini yang
menyelenggarakan di kalangan Ponpes tersebut Kemenag dengan nama Musabaqoh Tilawatil Kutub (MTK). Sehingga apa
yang dilakukan Pemkab Sleman ini merupakan yang pertama di Indonesia.
“Diharapkan pemda-pemda lain di Indonesia dapat menyelenggarakan kegiatan
yang sama,” harapnya.
Wakil bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan Pemkab Sleman sengaja membuatkan anggaran untuk
kegiatan tersebut setiap tahunnya. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Sebab
Ponpes bukan hanya tempa untuk mempelajari ilmu agama Islam,namun juga menanamkan
pendidkkan karakter kepada masyarakat
Sleman khususnya dan masyarakat luar umumnya.
“Untuk itu, kegiatan yang positif tersebut harus mendapat dukungan,” paparnya.
Ketua Panitia penyelenggara Olimpiade
Kitab Kuning Ariful Haq mengatakan sendiri selain untuk melatih santri berani tampil di muka
umum, kegiatan ini juga sebagai penyemangat bagi mereka dalam mempelajari dalam
bidang qiroati kutub. Dengan diselenggarakannya
acara ini diharapkan akan semakin banyak
menciptakan generasi yang mahir dalam ilmu agama dan mencintai ulama serta
santri-santri yang taat pada Allah dan Rasulnya. (fid)
0 Response to "155 Santri Ikuti Olimpiade Kitab Kuning"
Posting Komentar