Lapas Sleman Kembagkan Kampung Asimilasi
Ka Kanwil Kemenkumham DIY Gunarso (kanak) memberikan cinderamata kepada mantan
kalapas Sleman Turyanto usai acara pisah sambut kalapas Sleman di Kalapas
setempat, Rabu (21/3/2018)
SEMBADA.ID – Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Sleman atau yang sering disebut
Lapas Cebongan mengembangkan kampung asimilasi
bagi warga binaan. Selain untuk
pemberdayaan , langkah ini juga sebagai upaya untuk mengatasi jumlah
penghuni lapas yang melebihi
daya tampung sekaligus embrio lapas terbuka.
Data
Lapas Cebongan hingga Maret jumlah warga binaan di tempat itu sebanyak
258 orang
dari daya tampung
haya 196 orang atau kelebihan
62 orang. Mereka
ditempatkan di enam blok, dimana untuk masing-masing blok jumlahnya
tidak sama.
Dari jumlah warga binaan itu kebanyakan kasus
kriminal murni dan semua laki-laki.
Sebab untuk tahanan kasus narkoba, anak-anak dan wanita sudah di
tempatnya di tahanan sendiri. Untuk
tahanan narkoba di lapas Pakem, anak-anak di lapas Wonosasi dan wanita di lapas
Wirogunan.
Situasi
seperti itu, tentunya rawan berbagai
macam gesekan di antara penghuni. Sehingga untuk
pengamanannya, selain dengan memperketat penjagaan dan monitoring, juga dengan pendekatan persuasif dan atas dasar saling pengertian serta kepercayaan masing-masing pihak, baik penghuni maupun petugas Lapas.
“Karena itu, selain dibekali rohani, para penghuni lapas juga kami berikan beberapa keterampilan yang nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai bekal setelah keluar dari tempat ini. Satu di antaranya pertanian,” terang mantan kalapas Sleman Turyanto usai acara pisah sambut dengan kalapas Sleman baru Gunarto di kalapas setempat, Rabu (21/3/2018).
pengamanannya, selain dengan memperketat penjagaan dan monitoring, juga dengan pendekatan persuasif dan atas dasar saling pengertian serta kepercayaan masing-masing pihak, baik penghuni maupun petugas Lapas.
“Karena itu, selain dibekali rohani, para penghuni lapas juga kami berikan beberapa keterampilan yang nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai bekal setelah keluar dari tempat ini. Satu di antaranya pertanian,” terang mantan kalapas Sleman Turyanto usai acara pisah sambut dengan kalapas Sleman baru Gunarto di kalapas setempat, Rabu (21/3/2018).
Menurtu
Turyanto kampung asimilasi yang dikembangkan lapas Sleman tersebut lokasinya
ada di dekat Lapas setempat. Untuk pengembangan
kegiatan itu bekerjasama denga bina insan pertanian (BIP). Dimana dalam kampung asimilasi ini, warga
binaan bukan hanya mendapatkan keterampilan tentang pengolahan pertanian, perikanan dan tanaman
bunga dalam pot (tabulapot).
“Hasil
dari kegiatan tersebut sebagian untuk tabungan warga binaan da lainnua disetor
ke kas negara,” terangnya.
Hanya
saja untuk tahap awal ini belum semua
warga binaan lapas mendapatkan
kesempatan untuk program kampung asimilasi. Sebab mereka yang mendapatkan
asimilasi harus memenuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku. Seperti sudah
menjalan setengah pidana dan persyaratan lainnya. Karena itu
sekarang baru ada 3-4 orang warga binaan yang mendapat pelatihan di kampung asimilasi
tersebut.
“Tapi
kami harapkan program ini nantinya akan bermanfaat bagi warga binaan, termasuk
embiro lapas terbuka sekaligus menanggulangi over kapasitas,” terangnya.
Kepala
Kanwil Kemenkumham DIY Gunarso mengatakan sangat mendukung dengan langkah dan
program unggulan lapas Sleman tersebut.
Termasuk jika hasilnya bagus,
tidak menutup kemungkinan program
ini akan diterapkan di seluruh Lapas da Rutan yang ada di DIY sebagai program unggulan.
Mengenai
kondisi Lapas Sleman yang over kapasitas, menurut Gunarso untuk masalah
tersebut meminta kepada Kalapas Sleman untuk segera mencari solusi terbaik,
selain dengan program kampung asmilasi, juga harus ada penataan jumlah penghuni
kamar. Sehingga tidak ada warga binaan yang menumpuk dalam satu kamar.
“Selain
itu juga dengan pemindagan warga binaan ke lapas lain serta cuti dan bebas bersyarat,” ungkapnya.
Kalapas
Sleman baru Gunarto sebelumnya menjabat kepala ruman tahanan Sigle, Aceh. Sedangka pejabat lama
Turyanto mendapat tugas baru sebagai
Kalapas kelas II B Klaten. Jawa Tengah.(wpr)
0 Response to "Lapas Sleman Kembagkan Kampung Asimilasi"
Posting Komentar