Atasi Konflik Sosial, Sleman Belajar Ke Karangasem, Bali
Bupati Sleman Sri Purnomo berada di desa adat Penaban, desa Peklaman, Karangasem, Bali saat kunjungan kerja di
kabupaten tersebut, minggu lalu. Foto sembada.id/anggono
SEMBADA.ID – Masyarakat Sleman yang heterogen berpotensi menimbulkan konflik sosial,
terutama suku ras dan agama (SARA). Untuk itu, berbagai langkah terus dilakukan
pemkab Sleman dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif. Sehingga
kehidupan dapat berjalan dengan harmonis dan nyaman.
Khusus
untuk penangganan konflik sosial ini
jajaran forum komunikasi pimpinan daerah
(Forkompinda) Sleman melakukan kunjungan kerja ke pemkab Karangasem Bali, guna
belajar bagaimana Karangasem menanggani permasalah tersebut. Rombongan Forkompinda yang dipimpin bupati
Sleman Sri Purnomo diterima langsung bupati Karangasem, I Gusti
Ayumas Sumantri di
ruang kerja bupati setempat, akhir pekan
lalu.
Bupati
Karangasem, I Gusti Ayumas Sumantri mengatakan untuk mengatasi konflik sosial di daerah
tersebut, Karangasem menerapkan beberapa langkah. Selain dengan regulasi, juga
dengan melakukan uoaya preventif, termasuk dengan mengandeng dan merangkul
semua elemen.
“Untuk
regulasi, yaitu melalui kebijakan anggaran dan mendorong
semua OPD untuk membuat kegiatan yang nantinya terlibat dalam rencana aksi Tim
Terpadu penanganan konflik sosial,”
kata Ayumas.
Langkah
lainnya dengan merangkut dan melibatkan semua elemen masyarakat, seperti tokoh
adat, tokoh masyaralkat, lembaga agama,
desa dan instansi berwenang llainnya,
terutama dalam merumuskan solusi jika ada permasalahan dan hal-hal teknis lain yang berpotensi
menimbulkan konflik sosial.
“Kami
juga melakukan upaya preventif melalui sosialiasi dan kegiatan produktif yang berbasis sosial budaya,” paparnya.
Bupati Sleman Sri Purnomi mengatakan dipilihanya
Karangasem untuk studi komparasi
penangganan konflik sosial bukan tanpa alasan. Sebab antara Karangasem dan
Sleman memiliki banyak kesamaan, baik geografis maupun keragaman masyarakatnya.
Ppersamaan geografi yaitu sama-sama berada di lereng gunung berapi dan banyak obyek destinasi wisata alam.
“Adanya kesamaan ini,maka sangat pas untuk
dikomparasikan terkait penyenggaraan pemerintahan umum dan penanganan potensi
konflik serta penanganan aduan masyarakat,” katanya.
Untuk itu,
selain ingin mengetahui bagaimana Karangasem membangun sinergi di antara
anggota Forkopimda dalam menciptakan kondisi ketentraman dan katertiban
umum. Juga bagaimana mensinergikan Forkompinda tersebut. Diharapkan wawasan dan
informasi serta pengalaman Karangasem
ini akan menjadi bahan dalam upaya
menciptakan ketentraman dan ketertiban umum di Sleman.
“Focus utama kunjunan ini adalah bagaimana upaya dan
cara mengatasi konflik di daerah sehingga akan terjadi pertukaran wawasan dan
pengalaman yang akan bermanfaat baik bagi Sleman maupun Karangasem,” ungkapnya.
0 Response to "Atasi Konflik Sosial, Sleman Belajar Ke Karangasem, Bali"
Posting Komentar