Gunung Merapi Meletus, Pasar Tradisional Lereng Merapi Tetap Normal
Pasar : Aktivitas pasar
Butuh, yang ada di lereng Merapi, tepatnya di perbatasan, Banjarsari,
Glagaharjo, Cangkringan, Sleman dan,
Bawukan, Kemalang, Klaten tetap berjalan
normal, Kamis (24/5/2018).
SEMBADA.ID - Gunung Merapi yang ada di Sleman (DIY), Magelang, Boyolali dan Klaten (Jawa
Tengah) terus meningkat aktivitasnya, Kamis (24/5/2018). Tercatat gunung
tersebut meletus dua kali, pertama pada pukul 02.56 WIB dan pada pukul 10.48
WIB.
Letusan
pertama selama 4 menit ketinggian kolom 6000 meter dengan amplitudo max 60 mm.
Letusan ini terdengar dari semua pos pantau. Letusan kedua selama 2 menit
ketinggian kolom 1500 meter dengan amplitudo max 44 meter. Baik letusan pertama
dan kedua arahnya ke barat.
Hanya
saja untuk letusan pertama karena tertutup kabut tidak dapat dilihat baik
secara langsung maupun lewat CCTV, untuk letusan kedua dapat dilihat dari pos
pengamatan gunung merapi (PGM) Selo, Boyolali.
Hal
tersebut menyebabkan warga yang ada di Glagaharjo, Cangkringan yang letaknya di
atas turun ke balai desa setempat. Meskipun begitu, untuk aktivitas sehari-hari
tetap berjalan seperti biasa. Termasuk untuk pasar tradisional Butuh, yang ada
di perbatasan Banjarsari, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman dengan Bawukan,
Kemalang, Klaten juga normal. Jarak pasar
Butuh dengan puncak Merapi sendiri sekitar 12 km.
“Perdagangan
di pasar ini tetap berjalan seperti biasanya,” kata pedagang pasar Butuh,
Yatmi, 55, di pasar setempat, Kamis (24/5/2018).
Menurut
Yatmi para pedagang di pasar tersebut
sebenarnya sudah mengetahui jika gunung Merapi meletus, tetapi letusan
itu tidak mempengaruhi jual beli di pasar.
Sebab jika berhenti berdagang tentunya akan menganggu perekonomian
keluarga, Apalagi saat bulan puasa ini beberapa kebutuhan pokok harganya
naik. Karena itu mereka tetap berdagang.
:Ya
infonya tadi pagi meletus lagi dan terdengar suara gemuruh,” akunya.
Pedagangan
lainnya, Prapti, 60 mengatakan pasar Butuh tetap buka seperti hari-hari
sebelumnya. Untuk pasar butuh sendiri meski pasar trandisional tidak mengenal
hari pasaran. Sehingga setiap hari selalu ramai.
0 Response to "Gunung Merapi Meletus, Pasar Tradisional Lereng Merapi Tetap Normal"
Posting Komentar