Jumlah Tersangka Demo May Day Jadi 12 Orang

Direkrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo

SEMBADA.ID – Jumlah tersangka saat aksi hari buruh internasional (may day) di depan kampus UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta Jalan Laksda Adisutjipto, Caturtunggal, Depok, Sleman, Selasa (1/5/2018) lalu yang berujung ricuh bertambah. Kepastian ini, setelah Polda DIY kembali menetapkan 9 tersangkan dari 69 peserta aksi yang terlibat dalam aksi tersebut. Sehingga jumlah tersangka menjadi 12 orang. Sebab sebelumnya Polda DIY sudah menetapkan 3 tersangka.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan 12 tersangka tersebut, yaitu AM, MC, MI, BV, 24, WAP, ZW, AMH, EA, MB. MS, RAP, HSB, dan MA. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasata yang ada di DIY.

Dari jumlah itu, delapan orang, yaitu AM, MC, MI, BV, 24, WAP, ZW, AMH, EA dan MB dijerat pasal 187 dan 170 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun dan empat orang MS, RAP, HSB, dan MA dijerat dengan pasal 406 KUHP dengan ancaman hukuman dibawah lima tahun.

“Karena itu 8 orang ditahan karena ancamanan di atas lima tahun dan 4orang sebagai tahanan kota karena ancaman hukumannya di bawah lima tahun,” kata Hadi soal penambahan tersangka kasus aksi berakhir ricuh di depan kampaus UIN Suka, Selasa (1/5/2018) di Mapolda DIY, Kamis (3/5/2018).

Menurut Hadi, baik delapan tersangka yang ditahan maupun yang tidak ditahan semuanya akan menjalani proses hukum yang sama. Pihaknya menargetkan dapat merampungkan dengan cepat berkas perkara tersebut. "Mungkin Kamis [pekan depan] berkas sudah kami serahkan ke jaksa penuntut umum untuk dilakukan penelitian," kata Hadi.

Menanggapi adanya mahasiswa UIN yang terlibat dalam perkara tersebut Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suka Abdur Razaki mengatakan dari hasil pemberitaan mengatahui ada 3 mahasiswa UIN Suka sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Namun begitu, belum bisa memberikan keteragan soal sanksi kepada mereka. Alasannya akan melihat dulu proses hukumnya seperti apa. Tapi untuk sementara ini sepenuhnya tanggung jawab pribadi mahasiswa yang bersangkutan.

“Untuk sementara akan memantau penegakan hukum yang selama ini dilakukan oleh pihak kepolisian,” ungkapnya.(sbd)