Mahasiswa UNY Olah Lidah Budaya Jadi Krimgel Untuk Obat Luka
Lima mahasiswa UNY menujukkan krimgel buatan mereka yang terbuat dari
tanaman lidah buaya dan daun mint di kampus setempat,
SEMBADA.ID- Tanaman lidah buaya dan daun mint selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal,
sebab baru sebatas untuk mengobatan luka sayat pada tubuh secara tradisional.
Padahal jika diolah, bukan hanya untuk kepentingan medis, sekaligus membuka
peluang bisnis dan imbasnya dapat meningkatkan kejahteraan masyarakat.
Hal inilah yang mendorong lima
mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), mengembangkan inovasi membuat
krimgel untuk penyebuhan cedera,
seperti, memar, keseleo, nyeri sendi
atau pegal-pegal dari tanaman lidah
buaya dan daun mint yang diberinama
Alve Health.
Selain terbuat dari bahan herbal, produk tersebut juga sebagai solusi bagi
yang alegri atau efek samping lain jika
mengunakan krim untuk penyembuhan dari bahan kimia. Inovas
ini juga berhasil mendapatkan
dana Dikti dalam Program Kreativitas
Mahasiswa Kewirausahaan tahun 2018.
Lima mahasiswa UNY itu,
masing-masing Fadhilah Fajar Bagaskara dan Muhammad Iqbal Arya Putra program studi (prodi) Akutansi serta Andini
Novita Sari prodi
manajemen Fakultas Ekonomi (FE), Kharisma Diah
Tri Kurniawati prodi pend biologi dan Rosyid
Shidiq Hidayatulloh
prodi kimia fakultas
matematika dan ilmu pengetahuan alam (FMIPA).
Fadhilah Fajar
Bagaskara mengatakan untuk mengobati luka cedera sebenarnya sudah
ada krim atau salep di pasaran. Namun obat tersebut terbuat dari bahan kimia
dan biasanya ada efek samping bagi pengunannya. Karena itu mencoba melakukan penelitian
obat alterntif dari bahan herbal untuk penanganan pertama pada cidera.
“Setelah melakukan penelitian akhirnya menemukan tanaman lidah buaya dan
daun mint untuk bahan dasar pembutan krimgel untuk cedera luka,” kata mahasiswa Akutansi FE UNY angkatan
2016 itu, Minggu (27/5/2018).
Kharisma Diah Tri Kurniawati menjelaskan bahwa lidah buaya mengandung saponin yang mempunyai kemampuan membunuh kuman, serta senyawa atrakuinon dan kuinon sebagai antibiotic dan penghilang rasa sakit serta merangsang pertumbuhan selbaru pada kulit. Sedangkan kandungan utama dari minyak daun mint (Menthacordifolia) adalah menthol, menthone dan metilasetat, dengan kandungan menthol tertinggi (73,7%-85,8%).
“Menthol berkhasiat sebagai obat karminatif (penenang), antispasmodic
(antibatuk) dan diaforetik (menghangatkan dan menginduksi keringat). Minyakdaun mint mempunyai sifat mudah menguap, tidak berwarna, berbau tajam dan menimbulkan rasa hangat diikuti
rasa dingin menyegarkan,” terang mahasiswa Biologi FMIPA UNY angkatan 2016
tersebut.
Untuk membuat krimgel dari lidah buaya dan
mint sendiri juga cukup mudah. Bahannya
cukup lidah buaya, daun mint dan bubuk vitamin C. Alat
yang diperlukan yaitu pisau, blender, mixer, baskom, telenan, sendok, timbangan, mesin
press, alumunium
foil dan wadahplastik.
cara pembuatannya yaitu dengan memisahkan daging lidah buaya, kemudian
campur dengan daun mint dan bubuk vitaman C menggunakan blender.
“ Setelah
itu taruh gel kedalam kemasan plastik dan timbang seberat
200 gram, kemudian tutup kemasan
dengan alumunium foil yang dipress menggunakan mesin
press,” paparnya.
0 Response to " Mahasiswa UNY Olah Lidah Budaya Jadi Krimgel Untuk Obat Luka"
Posting Komentar