Minim Lampu Penerangan Jalan, Moyudan Rawan Tindak Kejahatan
Bupati Sleman Sri Purnomo menyerahkan
bantuan dana untuk pengembangan masjid Islamic Center Sermo Sumberarum Moyudan, saat safari taraweh di masjid tersebut, Kamis
(25/5/2018) lalu.
SEMBADA.ID
– Jalan propinsi yang melintas di wilayah kecamatan Moyudan, Sleman, yaitu mulai Gamplong hingga perempatan
Gedongan serta dari perempatan Tumut sampai perempatan Ngentak membutuhkan
lampu penerangan saat malam hari. Pasalnya dengan situasi yang gelap dan sepi
menyebabkan daerah tersebut rawan tindak kriminalitas.
Camat
Moyudan Sarjono mengatakan secara umum
wilayah Moyudan kondisi keamanan dan ketertibsn (trantib) di
wilayah Moyudan cukup kondusif namun
yang perlu mendapat perhatian yakni penambahan lampu penerangan jalan.
Sebab dengan masih minimnya lampu penerangan jalan saat malam hari, menyebabkan
beberapa daerah rawan terhadap aksi kejahatan.
Di antaranya seperti di ruas jalan Gamplong hingga perempatan Gedongan serta
dari perempatan Tumut sampai perempatan Ngentak.
Untuk
itu sebagai upaya mengurangi dan mengantisipasi aksi kriminalitas, selain sudah
menghubungi dinas terkait untuk menambahkan penerangan jalan. Juga yang tidak kalah penting yakni
peningkatan keamanan lingkungan.
“Kami
sudah mengusulkan lampu penerangan jalan dan sudah disetujui juga untuk
mengurangi kerawanan kejahatan,” kata Sarjono, saat bupati Sleman Sri Purnomo
bersama jajaran Muspida melakukan safari taraweh di masjid Islamic Center Sermo
Sumberarum Moyudan, Kamis (25/5/2018)
lalu.
Bupati Sleman Sri
Purnomo dalam kesempatan itu berpesan agar masyarakat memfungsikan kembali
peran RT/RW/Kadus serta meningkatkan
siskamling untuk menghindari kejadian yang mengganggu keamanan dan ketertiban. Termasuk
menerapkan aturan tamu 24 jam harus melapor ke RT setempat.
“Selain sebagai deteksi dini, jika ada tamu yang
menginap 1 x 24 jam lapor juga diketahui
itu siapa dan keperluannya apa,”
tandasnya. .
0 Response to "Minim Lampu Penerangan Jalan, Moyudan Rawan Tindak Kejahatan"
Posting Komentar