Tak Transparan Kelola Keuangan  YIS Dilaporkan Kemendikbud

Tak Transparan Kelola Keuangan YIS Dilaporkan Kemendikbud


Suasana Yogyakarta Indepent  School (YIS) di Jalan Cendrawasih No 1, Kutu Tegal, Sinduadi, Mlati, Sleman saat pertemuan dari Dinas Pendidikan, orang  Tua dan Sekolah, Selasa (31/7/2018).


SEMBADA.ID – Para orang tua/wali murid siswa Yogyakarta Indepenet School  (YIS)  menutut transparasi pengelolaan keuangan sekolah tersebut.  Ini lantaran, sekolah tersebut tidak pernah memberikan laporan tentang  keuangan. Terutama pengunaan uang  dari orang tua atau wali murid siswa.  Dimana setiap tahunnya   mereka  diminta rata-rata Rp120  juta  untuk  keperluan pendidikan di YIS. Karena tidak ada transpansi itu, maka para orang tua siswa  meminta adanya audit dari instansi berwenang.


Untuk kepentingan tersebut, telah mengirim surat kepada kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud)., 5 Juli 2018  lalu.  Sebagai tindaklanjutnya,  Kemendikbud mendatangi YIS, Selasa (31/7/2018),  guna mencari masukan dari orang tua dan sekolah  tentang permasalahan itu.


Hanya saja apa  yang menjadi pembahasan tidak diketahui. Sebab pertemuan berlangsung tertutup.  Selain itu,  untuk orang tua hanya diperbolehkan tiga perwakilan. Termasuk usai pertemuan pihak sekolah maupun perwakilan dari Kemendikbud  tidak mau memberikan keterangan. Alasannya tidak memilki kewenangan.


“Maaf hal ini bukan kapasitas saya,”  kata  pegawai dari Kemendikbud usai pertemuan dengan orang tua dan pihak sekolah  sebelum meninggalkan YIS dengan mobil dinasnya. 


Begitu juga YIS tidak bisa memberikan penjelasan soal pertemuan dengan Kemendikbud dan orang tuia siswa.  Sebab saat akan meminta konfirmasi, menurut petugas YIS, sekolah libur dan yang berwenang memberikan penjelasan tidak masuk. 


“Ya, ada hanya pegawai biasa,  tidak  bisa memberikan statment,” kata petugas YIS, Arifin.


Orang tua siswa YIS yang mengikuti pertemuan Erika, 48 mengatakan sangat kecewa dengan pihak YIS, sebab untuk pertemuan itu awalnya tidak boleh masuk.  Alasannya sekolah tidak mendapat informasi dari Kemendikbud mengenai acara tersebut.  Namun setelah melakukan negoisasi, akhirnya 3 perwakilan orang tua siswa diperbolehkan masuk,  satu di antaranya dirinya.


“Saya pertemuan,  ternyata kami tidak ditemukan dengan pihak YIS untuk mediasi, tetapi terpisah. Dimana kami diminta keterangan dari Kemendikbud begitu juga YIS juga dimintai keterangan tersendiri oleh pegawai Kemendikbud,”  aku Erika usai pertemuan.

Erika menjelaskan awalnya sejak anaknya masuk YIS tahun 2013 lalu memang tidak pernah mempersoalkan pengunaan uang sekolah. Namun sejak 2017,  karena ada kebijakan sekolah yang tidak sesuai dengan aturan, para orang tua mulai bertanya-tanya. Seperti dalam hal rekrutmen dan pemberhentian guru,  tidak adanya komite sekolah,  tidak ada mata pelaharan agama dan PKN, tetapi di ijazah ada nilai tersebut. termasuk tidak ada  laporan pengunaan keuangan dari orang tua.


“Ya sejak anak saya sekolah di sini tahun 2013-2018  ini, sekolah tidak pernah memberikan laporan keuangan atas pengunaan uang yang  kami bayarkan setiap tahunnya,” kata Erika,  orang tua siswa kelas VIII YIS.

Menurut Erika besarnya uang sekolah sendirisetiap siswa berbeda. Untuk dirinya, untuk tiga tahun awal  diminta 8000 dolar, kemudian naik menjadi 9000 dolar dan terakhir naik lagi menjadi 9500 dolar.  Karena itu meminta transparansi pengunananya untuk apa.


“Dari  hsil pertemuan tadi, Kemendikbud   berjanji  akan  mengirimkan tim untuk memeriksa pengelolaan keuangan YIS tersebut,” paparnya.

Selain meminta transparansi pengunaan keuangan, Erika melalui kuasa hukumnya juga melaporkan perkara tersebut ke Polda DIY.  “Setelah dari sini kami akan ke Polda,” aku kuasa hukum Erika, Dipo Sitompul. 
Read More
Sleman Raih Juara I Anugerah Kencana Tingkat DIY

Sleman Raih Juara I Anugerah Kencana Tingkat DIY



Wakil bupati Sleman Sri Muslimatun menunjukan piala juara 1 Anugerah Kencana Tingkat DIY, usai peringaran Harganas DIY, di SSA, Bantul, Selasa (31/7/2018) foto sembada.id/donik


SEMBADA.ID - Berbagai prestasi yang diraih dalam program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pendidikan Keluarga (KKBPK) menghantarkan Sleman mendapatkan Penghargaan Anugerah Kencana sebagai Juara I Tingkat DIY.  Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Deputi Pelatihan dan Pengembangan BKKBN RI,  Rizal Damanik pada Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXV tingkat DIY, di Stadion Sultan Agung, Bantul Selasa (31/7/2018)


Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini mengatakan  Sleman  mendapatkan penghargaan tersebut  setelah sebelummnya meraihprestasi juara I dalam bidang keluarga dan KB, di ataranya   penyuluh KB Teladan, Kelompok BKL, Kelompok UPPKS, Praktek Mandiri Bidan Terbaik, Motivator KB Pria, dan Promkes reproduksi di Faskes (RSUD Prambanan)


“Prestasi ini merupakan hasil kerja dari berbagai sektor d yang melibatkan peran serta masyarakat,” kata Linda panggilan Mafilindati Nuraini, di Sleman, Selasa (31/7/2018).


Seperti UPPKS dan PIK-R itukan keaktifan masyarakat. Pihaknya hanya membina dan melakukan kerjasama dengan sektor lain yang mendukung seperti Dinas Kesehatan, organisasi profesi seperti Ikatan Bidan Indonesia, serta Pemerintah Kecamatan.


“Saya erharap dengan diraihnya prestasi ini dapat bermanfaat untuk pembangunan kependudukan keluarga berencana maupun pembangunan keluarga untuk mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera,”  ungkapnya. (nik)
Read More
Miliki 16 Perpustakaan Dusun,  Widodomartani  Dikukuhkan Jadi  Desa Mandiri  Membaca

Miliki 16 Perpustakaan Dusun, Widodomartani Dikukuhkan Jadi Desa Mandiri Membaca


 
Bupati Sleman Sri Purnomo menandatangai pencanangan Widodomartani  sebagai desa mandiri membaca di  balai desa setempat, Selasa (31/7/2018)

SEMBADA.ID – Pemkab Sleman mencanangkan desa Widodomartani, Ngemplak, sebagai desa mandiri gemar membaca, di balai desa setempat, Selasa (31/7/2018).  Pencanagan  ditandai dengan pendatanganan prasasti oleh bupati Sleman Sri Purnomo di saksikan oleh Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah  (BPAD) DIY,  Monica Nur Lestiyani,  Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman,  AA Ayu Laksmidewi,  Camat Ngemplak,  Siti Wahyu Purwaningsih dan Kepala Desa Widodomartani. Heru Yono


Pencanangan tersebut bukan tanpa alasan, sebelumnya Desa Widodomartani sudah mendapatkan penghargaan Desa Rintisan Gerakan Membaca di tingkat Nasional pada Tahun 2016. Tidak hanya sampai disitu, Desa Widodomartani juga membuka perpustakaan di 16 Dusun dari 19 Dusun yang ada di desa tersebut. Hal itulah yang menjadikan Desa Widodomartani mendapatkan predikat Desa Mandiri oleh Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Sleman.


Bupati Sleman Sri Purnomo berharap dengan dicanangkan Widdodomartani sebagai Desa Mandiri Membaca apat menjadi pemicu desa -desa lain di wilayah  Sleman untuk tergerak melakukan upaya minat baca. Sehingga nantinya semua desa mandiri membaca ada di Sleman. 

Untuk  itu, gerakan membaca harus ditumbuhkan dari diri sendiri, erabat sekitarnya dan akhirnya  tingkat kabupaten,”  kata Sri Purnomo dalam sambutanya.


Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman Ayu laksmidewi mengatakan pada dasarnya seluruh desa di Sleman berpotensi menjadi desa mandiri dalam gerakan membaca. Tercatat sampai saat ini dari 86 desa yang ada  di Sleman,  sudah ada 16  desa rintisan gemar membaca. Sehingga  komitmen kepala desa memiliki peran penting dalam mendorong desanya untuk menjadi desa mandiri gerakan membaca.


 “Guna tercapainya program gerakan desa mandiri membaca tersebut, desa bisa mengunakan anggaran dana desa untuk  mendorong  pengembangan perpustakaan desa,” terangnya.


Kepala Desa Widodomaratani Heruyono selaku inisiator program gerakan membaca mengatakan bahwa pihaknya menerapkan sistem jemput bola, yakni petugas menyambangi kegiatan dusun dengan membawa buku. Misal ketika kegiatan Posyandu atau arisan kampung.(sbd)
Read More
Lindungani Hak  Anak,  Sleman Launching Rumah  Kreatif  BAPAS

Lindungani Hak Anak, Sleman Launching Rumah Kreatif BAPAS



Kepala DP3AP2 KB Sleman Mafilindati Nuraini menandatangi launching rumah kreatif BAPAS di pendopo rumah dinas bupati Sleman, Selasa (31/7/2018)

SEMBADA.ID – Pemkab Sleman melaunching rumah kreatif BAPAS (balai pemeasyakatan) di pendopo rumah dinas bupati setenpat, Selasa (31/7/2018). Launching ditandai dengan penadatangan berita acara oleh kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman  Mafilindati Nuraini dengan kepala BAPAS kelas I Yogyakarta, M Ali Syeh Banna dan  disaksikan secara langsung oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo dan Kepala Kanwil Kemenkumham DIY, Gunarso.

Program rumah kreatif BAPAS  selain  untuk meningkatkan keimanan, nasionalisme, keterampilan dan kreativitas anak yang berhadapan dengan hukum, juga guna  menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab, kecakapan hidup, harkat dan martabat anak yang berhadapan dengan hukum.


Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan program rumah kreatif BAPAS ini sebagai bentuk komitmen dan keseriusan Sleman dan BAPAS dalampenangganan anak yang berhadapan dengan hukum.  Yaitu melalui penge,bangan inovasi positif.

“Rumah Kreatif BAPAS ini semoga benar-benar menjadi dapat menjadi alternatif pidana bagi anak yang berhadapan dengan hukum. Dan diharapkan ketika nanti anak-anak pulang kembali ke rumahnya mampu menjadi anak yang lebih baik, bermanfaat untuk keluarga juga bagi bangsa dan negara,”  kata Sri Purnomo dalam sambutannya.

Sri Purnomo menjelaskan masa anak-anak merupakan masa perkembangan yang penting baik fisik, mental, maupun sosial. Namun pada kenyataannya, tidak semua anak mampu melalui proses perkembangan tersebut dengan baik sesuai dengan harapan. Tidak sedikit anak-anak yang terjerumus kepada hal-hal negatif dikarenakan beberapa faktor antar lain kurangnya perhatian orangtua dan kurangnya kepedulian sosial di lingkungannya.

“Peran orangtua penting, terutama yang berfungsi sebagai kontrol bagi pergaulan dan perkembangan anak,” paparnya.


Untuk itu,  Sleman terus melakukan upaya-upaya dalam penanganan anak yang berhadapan  dengan hukum diantaranya pendampingan,  rehabilitasi sosial   dan  mengembangkan rumah kreatif yang menjadi wujud nyata komitmen  Sleman.


Kepala BAPAS Yogyakarta, Muhammad Ali Syeh Banna menambahkan  terdapat 11 program unggulan yang menjadi ruang lingkup Rumah Kreatif BAPAS,  yaitu bidang usaha budi daya lele, telur asin, tanaman pangan dalam pot, kerajinan gerabah (handy craft), pupuk kandang/kompos, bimbingan kewarganegaraan dan pancasila, bimbingan rohani, bimbingan terapi do’a, pijat energi, bimbingan agama dan konseling. 
Read More
PMB UAD Diwarnai Perjokian

PMB UAD Diwarnai Perjokian


Rektor UAD Yogyakarta Kasiyarno menunjukkan barang bukti yang digunakan  untuk perjokian PMB di kampus setempat, Senin (30/7/2018).


SEMBADA.ID - Perjokian mewarnai penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas  Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Hal ini diketahui  setelah dalam ujian seleksi masuk Fakulas Kedokteran (FK) UAD,  gelombang III, Minggu (29/7/2018) panitia mengamankan sembilan peserta yang diduga  mengunakan joki tersebut.

Joki tersebut tidak mengikuti ujian,  melainkan memandu dari luar  dengan alat  audii dan suara  yang sudah direakayasa untuk mengirimkan jawaban kepada peserta.  Dimana untuk kepentingan itu setiap peserta memakai chip yang dipasang di telingga sebagai alat komunikas serta ponsel pintar untuk memotret soal  dan dikirimkan kepada Joki.  Kemudian Joki mengirimkan jawabannya melalui alat komunikasi tersebut.

Panitia juga mengamakan beberapa peralatan alat komunukasi sebagai  barang bukti, seperti  earpiece, aki, pemancar sinyal ke earpiece, gawai, j aket, tas dan  mini kamere.


“Sembilan peserta tertangkap melakukan kecurangan dengan membawa alat-alat  yang dilarang dibawa saat ujian,” kata  kepala Biro Akademik dan Admisi (BAA) UAD Wahyu Widyaningsih saat ungkap kasus perjokian di kampus setempat, Senin (30/7/2018)..

Wahyu menjelaskan untuk  PMB  ini sebenarnya telah melakukan seleksi dengan ketat. Selain  pengawasan saat ujian berlangsung,  juga  melakukan cek fisik  ada tidaknya peserta tes yang membawa barang-barang yang  tidak boleh dibawa saat ujian PMB. Hanya saja saat pemeriksaan sebelum masuk ruangan ada yang lolos. 

“Namun saat ujian petugas curiga ada peserta  yang  gerik geriknya mencurigakan dan setelah dicek banyak  kabel di dalam jaketnya,”   paparnya.


Selain itu, juga ada ponsel pintar yang  direkatkan dengan jaket yang sudah dilubangi untuk tempat kamera ponsel.   Tujuannya untuk memvideo soal yang nantinya akan dijawab oleh orang yang
diluar dan disampaikan kepada peserta melalui telepon yang disambungkan  earpiece.   


Menurut Wahyu,  mereka  menggunakan sejenis alat bantu pendengaran yang ditanam di telinga.  Penanaman alat ini cukup dalam, sehingga sulit untuk dideteksi.  Pengambilannya juga harus menggunakan alat khusus, bahkan harus operasi.  Ditengarai, ada peserta yang memotret soal dan mengirim kepada tim khusus  yang menjawab soal dari luar. Kemudian jawaban dikirim via pesan suara.

“Dari informasi  rata-rata para calon mahasiswa  membayar 10 juta untuk bisa memperoleh akses perjokian ini. Bahkan, ada  satu orang yang mengaku harus membayar 150 juta jika sudah diterima,” ungkapnya.


Kepala Bidang Administrasi dan Evaluasi Akademik UAD Imam Azhari,  menambahkan jaringan perjokian di PMB FK UAD cukup rapi. Mereka bukan orang biasa, bisa dikatakan orang-orang ini adalah mafia  perjokian. Sebab, alat-alat yang digunakan tergolong mudah ditemukan di
pasaran. Namun dapat merangkai dan memanfaatkan alat  tersebut

“Ini bukan yang pertama kali, sebelumnya, pada tes gelombang 1 kecurangan juga sempat terjadi. Dua orang  joki diamankan saat ujian karena menggantikan peserta ujian yang asli,”  tambahnya.

Rektor UAD, Kasiyarno, menegaskan alon  mahasiswa yang ketahuan menggunakan jasa joki akan masuk daftar hitam  UAD.  Sebab hanya akan menerima calon mahasiswa yang berkualitas.  Meski begitu, tidak akan ada ujian ulang PMB. (sbd) 
Read More
Polsek Ngaglik Tangkap Dua Tahanan Kabur

Polsek Ngaglik Tangkap Dua Tahanan Kabur


Dua tahanan kasus pencurian polsek Ngaglik yang kabur 23 Juni 2018  ditangkap di lombok barat NTB, 26 Juli 2018 saat tiba di Polsek setempat   Senin (30/7/2018).

SEMBADA.ID - Polsek Ngaglik, Sleman berhasil menangkap dua tahanan kasus  pencurian yang kabur dari ruang tahanan Polsek setempat 23 Juni 2018 di  Telaga Waru, Labu Api, Lombok Barat, NTB 26 Juli 2018. Dua tahanan dengan  inisial EP, 26 dan NN, 23 itu kabur lewt ventilasi ruang tahanan dengan cara memotongnya dengan gergaji.

Kapolsek Ngaglik Danang Kuntadi mengatakan setelah mengetahui ada dua  tahanan yang kabur, 23 Juni 2018, langsung mengedarkan daftar pencarian  orang (DPO) ke wilayah yang dicurigai untuk pelarian mereka pada 24 Juni  2018. Di antaranya ke Lombok Barat, NTB.

"Selain itu juga meminta keterangan dari keluarga tersangka," kata Danang  saat memberikan keterangan soal penangkapan dua tahanan kabur, di Mapolsek  Ngaglik, Senin (30/7/2018).

Kuntadi menjelaskan dari keterangan keluarga tersangka,  akhirnya petugas  apat mengendus keberadaan pelaku termasuk tempat mana saja yang  disinggahinya sebelum sampai di Lombok Barat. Seperti di Temanggung,  Semarang, Solo, Surabaya, Denpasar dan terakhir di Lombok.

"EP di tangkap di rumah persembunyiannya sedangkan NN di jalan saat keluar  ingin membeli barang tidak jauh dari rumahnya," terang Kuntadi.

Menurut Kuntadi dari hasil pengembangan penyelidikan, kedua tersangka  mendapatkan gergaji besi dari temannya saat besok tahanan, dimana gergaji  itu dimasukkan dalam roti bronis. Modus pengergajian ventilasi meminta  sesama tahanan untuk membaca Al Quran, kebetulan saat itu bersamaan dengan  bulan Puasa, sehingga suara gergaji tidak terdengar. Setelah berhasil kabur
keduanya di jemput ibunya EP dan lari ke Temanggung.

"Karena itu kami juga mendalami keterlibatan orang-orang dalam pelarian  tersa. Termasuk teman tersangka yang mengirim gergaji sudah di tahan,"  jelasnya.

Atas tindakannya tersebut kedua tersangka dijerat dengan pasal 363 dan 170  KUHP. Dimana untuk kasusnya berdiri sendiri.

Tersangka NN mengaku melarikan diri dari tahanan polsek Ngaglik karena  takut di penjara. Sedangkan keberadannya di Lombok Barat bekerja sebagai  sales kaligrafi. Mereka di sana berada di tempat teman, temannya.(sbd)
Read More
BKL Mugi Waras Blendung Dikukuhkan Jadi Center Of Excellence

BKL Mugi Waras Blendung Dikukuhkan Jadi Center Of Excellence


Bupati Sleman Sri Purnomo berjabat tangan dengan Pelaksana tugas Kepala BKKBN, Sigit Priohutomo  saat pencananang. bina keluarga lansia (BKL) Mugi Waras  dusun Blendong, Sumbersari, Moyudan, Sleman sebagai center or excellence (CoE), di BKL setempat,  Minggu (30/7/2018).


SEMBADA.ID – Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) mencanangkan bina keluarga lansia (BKL) Mugi Waras  dusun Blendong, Sumbersari, Moyudan, Sleman sebagai center or excellence (CoE), Minggu (30/7/2018).  BKL Mugi Waras jadi BKL pertama di DIY yang dicanankan  sebagai CoE.   Pelaksana tugas Kepala BKKBN, Sigit Priohutomo mersemikan pencananang tersebut.


Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman, Mafilindati Nuraini.  menjelaskan  setelah dicanagkan sebagai CoE,maka  BKL Mugi Waras  akan menjadi rujukan bagi program-program kegiatan pendampingan Lansia di wilayah lain.  Ada beberapa kegiatan yang bisa menjadi rujukan, baik dari fisik, ekonimi, spiritual, sosial dan intelektual.

“Dari dimensi fisik terdapat senam lansia, dari segi spiritual terdapat program seperti pengajian rutin, kemudian dari segi ekonomi terdapat usaha-usaha atau industri rumahan.  Untuk  intelektual terdapat perpustakaan dan  segi  sosial terdapat home care atau day care,” paparnya.


Bupati Sleman, Sri Purnomo berharap pembentukan CoE dapat menumbuhkan semangat sekaligus meningkatkan kualitas pengelolaan kelompok kegiatan.  Menurutnya, peran aktif lanjut usia dalam mengisi dan mendukung pembangunan masih sangat dibutuhkan.  Mengingat lansia merupakan kelompok yang memiliki pengalaman hidup lebih matang untuk menjadi suri tauladan bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan di era globalisasi yang semakin berat.

“Saat ini, jumlah usia lanjut di Sleman mencapai 102.789 jiwa atau 9,8% dari jumlah penduduk,” jelasnya.(sbd) 
Read More
Ratusan Pelari Ikuti  Sleman Temple Run  2018

Ratusan Pelari Ikuti Sleman Temple Run 2018



 
Bupati Sleman Sri Purnomo saat melepas peserta Temple Run 2018 di candi Banyunibo, Prambanan, Sleman, Minggu (29/7/2018). Foto dok Pemkab Sleman

SEMBADA.ID  - Ratusan pelari yang berasal dari dalam dan luar negeri mengikuti Sleman Temple Run 2018 dengan star dan finis di obyek wisata candi Banyunibo, Prambanan, Sleman, Minggu (29/7/2018). Bupati Sleman Sri Purnomo melepas para pelari, ditandai dengan pengibasan bendera star. Sri Purnomo bukan hanya melepas peserta namun juga mengikuti kegiatan tersebut.

Temple Run melombakan tiga kategori, yaitu kategori umum, kategori TNI/Polri dan kategori khusus 50 tahun ke atas. Kategori umum melombakan lari 25 kilometer (km) dan 13 km.  Kategori TNI/Polri 25km, dan khusus usia 50 keatas (master) pada jarak 25 km dan 15 km.

Sri Purnomo mengikuti kategori umum jarak 13 Kilometer (Km) dan berhasil finish dengan catatan waktu 1jam 58 menit, 


Bupati sleman Sri Purnomo mengatakan  kegitan ini bukan hanya sekedar olahraga, namun lebih dari itu juga mengajak dan mengenalkan obyek wisata, khususnya candi yang ada di sekitar Prambanan, kepada para pelari. Karena itu, para pelari akan melewati beberapa obyek wisata di kawasan Siva Plateu yang berada di wilayah prambanan. Seperti candi, seperti candi Banyunibo, candi Barong, candi Sojiwan, candi Miri, candi Ijo, tebing breksi dan berakhir kembali di banyunibo. 


"Even ini merupakan gabungan olahraga dan wisata," kata Sri Purnomo  saat melepas peserta Temple Run 2018, seperti dilansir sindonews, Minggu (29/7/2018) 

Sri Purnono mengharapkan para pelari setelah mengikuti kegiatan ini mau menceritakan apa yang mereka lihat di sekitar Prambanan kepada keluarga, teman-teman dan komunitasnya sehingga mereka tertarik untuk datang ke tempat ini. Jadi secara tidak langsung kegiatan tersebut juga mempromosikan obyek wisata di Sleman.

"Untuk itu even-even seperti ini harus mendapat dukungan dari semua pihak," harapnya.

Kepala dinas pariwisata Sleman  Sudarningsih menambahkan jumlah peserta Temple Run 2018 melebihi target. Dari target 500 pelari yang mengikuti ada 560 peserta. Mereka bukan hanya dari lokal Sleman dan DIY, namun dari berbagai daerah, seperti Garut, Bandung, Jakarta, Surabaya, Jawa Tengah bahkan juga dari luar negeri, di antaranga Belanda, Kenya, Australia dan Thailand.(sbd)

Read More
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu di Bandara Adisutjipto

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu di Bandara Adisutjipto

Tersangka penyeludapan sabu diperlihatan petugas saat ungkap kasus penyelundupan narkoba melalui bandara internasional Adisutjipto di kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak DIY, Jumat (27/7/2018).


SEMBADA.ID  – Petugas bea cukai DIY berhasl mengagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 1,1 kilogram (kg) dari Thailand melalui bandara internasional Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (22/7/2018) lalu.  Terungkapnya kasus ini, berawal saat petugas Bea Cukai di bandara mencurigai penumpang wanita Silk Air rute Singapura -Yogya,  SAA, 30 warga negara Thailand.

"Hasil pemeriksaan dengan mesin X-Ray, didapati ada  paket sabu  yang disembunyikan di tas ransel yang telah dimodifikasi," kata Direktur Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai, Bahaduri Wijayanta Bekti Mukarta saat ungkap kasus di kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak DIY, seperti dilansir sindonews, Jumat (27/7/2018).

Wijayanta menjelaskan sabu yang ditaksir senilai Rp2 miliar itu dibungkus tas kecil kemudian dimasukkan tas ransel hasil modifikasi, sehingga secara kasat mata tidak dapat terlihat. Namun berkat analisa dari petugas di lapangan modus tersebut berhasil diungkap

"Pelaku penyelundupan sabu ini merupakan bagian dari kejahatan yang berkaitan dengan jaringan narkoba lintas negara. Dan transportasi udara selama ini memang menjadi pilihan utama dalam menyelundupkan barang haram tersebut,' jelasnya.

Menurut Wijayanta, hingga Juli berhasil melskukan 243 penindakan [penyelundupan narkoba] dari 32 kantor [Bea dan Cukai]. Dari jumlah itu paling banyak modus penyelundupan lewat transportasi udara yaitu  mencapi 115 penindakan, penyelundupan lewat pos 95 penindakan dan leaat transportasi laut 27 penindakan. 

"Namun demikian jumlah hasil penindakan yang paling banyak masih dari transportasi laut yang  mencapai ribuan kilogram," terangnya.

Kabid Berantas, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY, AKBP Sudaryoko menambahkan kasus penyelundupan sabu ini telah ditangani dan saat ini sedang melakukan  pengembangan penyelidikan lebih lanjut. Terutama untuk mengungkap jariangan yang terlibat dalam penyelundupan tersebut.(sbd)
Read More
Warga Minggir Digegerkan Penemuan Mayat

Warga Minggir Digegerkan Penemuan Mayat




Warga Singojayan, Sendangaru,, Minggir mendatangi penemunan mayat di dusun setempat, Jumat (27/7/2018). Foto Ist
  

SEMBADA.ID – Warga Krompokan, Sedangmulyo, Minggir, Sleman Heribertus Arip, 48 ditemukan tewas di  selokan dusun  Singojayan, Sendangarum,  Minggir, Sleman, Jumat (27/7/2018) pagi.  Kabar penemuan mayat ini  mengemparkan warga setempat. Mereka pun berbondong-bondong ke lokasi kejadian untuk melihat mayat itu.

Dari informasi,  mayat tersebut pertama kali ditemukan warga setempat  Ny Sumantri pada pukul 05.30 WIB yang akan mengikuti pengajian Jumat pagi. Saat melintas di lokasi, melihat ada orang tertelungkup di selokan dusun tersebut.  Mengetahui hal itu, kemudian memberitahukan kepada warga.

Warga kemudian melaporkan ke Polsek Minggir. Petugas kemudian mendatangi tempat kejadian dan melakukan olah tempat  kejadian perkara  (TKP). Dari olah TKP  petugs tidak menemukan  tanda-tanda penganiayaan dan  barang korban tidak ada yang hilang,  Polisi sendiri masih melakukan pengembangan.

“Dompet,  ,sandal,  dan motor korban astrea  supercup 700 warna hitam Nopol AB 4496GY semuanya dalam keadaan utuh.  “ kata warga setempat Hari.(sbd)
Read More
Didakwa  Lakukan Kerusuhan,  Mahasiswa  Perusak Pospol  UIN  Terancam  5  Tahun Penjara

Didakwa Lakukan Kerusuhan, Mahasiswa Perusak Pospol UIN Terancam 5 Tahun Penjara


 
Para terdakwa kasus  perusakan  pospol UIN Sunan Kalijaga di Jalan Laksda Adisuttjipto, Caturtunggal, Depok, Sleman,  1 Mei 2018 lalu menjalani sidang di PN Sleman, Kamis (26/7/2018).

SEMBADA.ID –   Empat  mahasiswa  dari  perguruan tinggi (PT) di  Yogyakarta ,  masing-masing,  Azhar Muhammad  Hasan,  Zikra Wahyudi,  Muhammad  Edo  Asrianur dan Muhammad Ibrahim  didakwa melakukan  tindak pidana kerusuhan. Mereka diancam dengan  hukuman, 5 tahuan enam bulan penjara.  

Dakwaan tersebut dibacakan  saat sidang kasus perusakan Pos Polisi (Pospol) depan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Jalan Laksa Adisutjipto, Caturtunggal, Depok, Sleman saat unjuk rasa hari buruh, 1 Mei lalu di pengadilan setempat,  seperti dilansir sindonews, Kamis (26/7/2018). 

Sidang  dengan agenda pembaaan  tersebut dipimpin hakim ketua Setyawati Yun Iriati, dengan jaksa penutuntu umum(JPU) Andreas Yudhotomo sedangkan  tedakwa didampingi penasehat hukumnya  Pamungkas Hudawanto.

Empat terdakwa, meski menjalani sidang dalam satu ruang yang sama, namun berkas perkaranya dipecah atau splitsing.  Dimana untuk terdakwa Azhar Muhammad Hasan  dan Zikra Wahyudi dengan nomor perkara   306/Pid.B/2018/PN Smn serta Muhammad Edo Asrianur dan Muhammad Ibrahim dengan nomor perkara 305/Pid.B/2018/PN Smn.

Kasus  ini berawal saat  peringatan hari buruh internasional (May Day) di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Jalan Laksda Adisutjipto, Caturtunggal, Depok, Sleman,  Selasa (1/5/2018) sore  ricuh.   Ini dipicu aksi massa yang menamakan Gerakan I Mei membakar
pos polisi yang ada di depan UIN, tepatnya di sisi utara simpang  UIN, termasuk memblokir jalan  serta ada yang melempar molotov dari arah massa tersebut.

Kondisi ini membuat warga dan penguna jalan emosi. Sebab arus lalu lintas menjadi macet dan menimbulkan keresahan  warga. Sehingga bentrokankan pun tidak dapat dihindarkan. Polisi bersenjata lengkap mencoba menjaga  situasi dengan menenangkan massa dan warga, termasuk
mengamanakan beberapa aktitas serta molotov. Untuk menjaga dari amukan massa mereka dibawa ke kantor pos polisi yang sempat dibakar. Aksi  tersebut akhirnya dibubarkan warga.



"Perbuatan para terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 170 ayat 1 atau 406 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) Jo pasal 55 ayat 1 ke 1,"   kata JPU Andreas Yudhotomo


Hakim ketua  Setyawati Yun Iriati sebelum menutup sidang menawarkan kepada terdakwa apakah menerima apa melakukan pembelaan (eksepsi). Untuk itu para terdakwa diminta konsultasi dengan penasehat hukum. Setelah berkonsultasi, para tedakwa melalui  penasehat hukumnya,  Pamungkas Hudawanto menyatakan menerima dan akan mengikuti proses persidangan selanjutnya.

Mendapat jawaban tersebut hakim sebelum mengetuk palu mengakhiri sidang menyarakan, karena tidak ada eksepsi, maka sidang akan dilanjutkan minggu depan, Kamis (2/8/2018), dengan agenda pemeriksaan saksi dari JPU.(sbd) 
Read More
Program Studi Teknik Kimia UII Raih Akreditasi A

Program Studi Teknik Kimia UII Raih Akreditasi A



Ketua prodi Teknik Kimia FTI UII Faisal (kanan) saat memberikan keterangan capaian akreditasi prodi tersebut di kampus setempat, Kamis (26/7/2018)


SEMBADA.ID - Program Studi (prodi) Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam
Indonesia (FTI UII) berhasil meraih akreditasi A.  Hal tersebut tertuang dalan Keputusan
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor:  1796/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018, tertanggal 17 Juli 2018.


Ketua Tim Visitasi  prodi  Teknik Kimia FTI  UII, Sholeh Ma’mun,  mengatakan  untuk mendapatkan akreditasi  A ini perlu proses  yang  panjang. Dimulai tahun 2008 dengan akeditasi B dan saat akreditasi ulang tahun 2013 kembali mendapat B dan pada akreditasi  lagi 2018 akhirya meraih A.

“Ini merupakan capaian dan peningkata yang luar biasa, apalagi  jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang   memiliki Program Studi Teknik Kimia dengan akreditasi A masih terbilang  sedikit,” kata Sholeh kepada media di kampus setempat,  seperti dilnasir sindonews,  Kamis (26/7/2018).

Sholeh menjelaskan di Indonesia, saat ini baru ada 13 perguruan tingggi yang memiliki prodi teknik kimia yang memiliki akreditasi A. 10 perguruan tinggi negeri (PTN) dan tiga perguruan tinggi swasta (PTS). Satu di antaranya UII.

“Ini  artinya secara nasional Teknik Kimia  UII mampu bersaing,”  paparnya.

Menurut Sholeh dengan akreditasi ini, bukan berati telah selesai dalam meningkatkan kualitas pendidkkan, justru sebaliknya  akan terus meningkatkan kualitas  dan memperbaiki apa yang menjadi catatan asesor.


“Sebagai catatan prodi Teknik Kimia UII  meraih nilai sempurna (nilai 4 skala 4) untuk Publikasi
dimana tercatat 77 Publikasi selama 3 tahun terakhir dimana 39 Nasional dan  38 Internasional,” ungkap Kepala Laboratorium  Penelitian Teknik Kimia UII.

Ketua prodi teknik kimia FTI UII Faisal mengungkapkan  rasa syukurnya atas  raihan akreditasi A tersebut. Apalagi UII merupakan PTS pertama dan satu-satunya di Jawa Tengah dan DIY dengan raidhan akreditasi A pada prodi teknis kimia. (sbd)
Read More
Sleman Perlu Regenerasi Petani

Sleman Perlu Regenerasi Petani




Para penyuluh pertamian Sleman yang terhgabung dalam  Perhimpunan Penyuluh Tani (Perhiptani) Sleman menggelar rakerda di Prima Sr Hotel & Convention  Jalan Magelang, Km 11, Tridadi, Sleman, Kamis (26/7/2018)


SEMBADA.ID  – Dunia pertanian kurang diminati pemuda di Sleman. Indikasinya,  kebanyakan yang bekerja di sektor pertanian sudah berusia tua. Sebab mereka (pemuda)  lebih memilih bekerja di bidang lain  dibandingkan di sektor pertanian.  Termasuk saat penen tiba,  juga kekurangan tenaga kerja.  Karena itu perlu regenerasi,  jika tidak  dikhawatirkan  lahan pertanian di Sleman tidak ada yang mengolahnya.

“Kami meminta  para penyuluh pertanian,  selain memberikan penyuluhan tentang pertanian kepada petani, juga  membangkitkan semangat generasi muda untuk mengeluti dunia pertanian,” kata staf ahli bupati Sleman bidag ekonomi dan pembangunan Arif Pramana saat membuka rapar kerja daerah (rakerda) Perhimpunan Penyuluh Tani (Perhiptani) Sleman di Prima Sr Hotel & Convention  Jalan Magelang, Km 11, Tridadi, Sleman, seperti dilansir Sindonews, Kamis (26/7/2018)
.
Untuk itu, kegiatan tersebut bukan sekedar seremonial,  namun  dapat  menyusun program dan kegiatan yang bermanfaatn bagi masyarakat. Selain itu juga mampu menyelaraskan program kerja terkait ketahanan pangan.


Ketua Perhiptani Sleman Sentot Burhanudin mengatakan selain untuk membantu pemerintah mensukseskan program ketahanan pangan, kegiatan ini juga  guna mempersiapkan seluruh organ organisasi dalam  penyelenggaraan musyarawarah daerah Perhiptani Sleman tahun 2019 mendatang.

 “Seluruh anggota bertekad bersama – sama membangun kesejahteraan petani,” paparnya.

Rakerda Perhiptani Sleman 2018 tersebut  diikuti semua pengurus DPD Perhiptani Sleman dan 24 Utusan DPC dari 17 Kecamatan. Adapun Anggota Perhiptani adalah penyuluh ASN, penyuluh swadaya dan penyuluh swasta di Sleman.(sbd) 
Read More
Wabup Sleman Ajak Purna Tugas Tetap Aktif  Berkarya

Wabup Sleman Ajak Purna Tugas Tetap Aktif Berkarya




Wakil bupati Sleman secara simbolis menyerahkan tali asih kepada  ASN yang sudah purna tugas di pendopo parasamya pemkab setempat, Kamis (26/7/2018)


SEMBADA.ID  - Wakil bupati Sleman  Sri Muslimatun memgajak para  aparatur  sipil negara (ASN) yang purna tugas tetap aktif berkarya untuk  pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara.  Sebab purna tugas bukan berarti sudah selesai pengabdian mereka, namun tetap bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat dalam mengusi hari tuanya.


“Purna tugas bukan berarti tidak produktif lagi.  Saya ini juga purna tugas sejak 2009. Tapi saya tetap semangat. Mari kita berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara, sesuai kemampuan masing-masing,” kata  Sri Muslimatun saat memberikan tali asih kepada purna tugas ASN di lingkungan pemkab Sleman terhitung mulai tangan (TMT), 1 Januari-30 Juni 2018 di pendopo Parasamya Sleman, Kamis (26/7/2018).


Sekda Sleman Sumadi selaku ketua Korpri Sleman mengatakan jumlah ASN yang purna tugas  sejak 1 Januari – 30 Juni 2018 sebanyak 279 orang.  Terdiri dari 247  ASN dan BUMD, 17 orang  ASN penisun dini dan 15 orang ASN yang meninggal dunia sebelum pensiun.  Mereka mendapatkan tali asih Rp1 jura per orang.


“Pemberian  tali asih dilaksankan dua  kali dalam satu tahun,” terangnya.(sbd)

Read More
PMI  Sleman Dituntut Optimalkan Kinerja

PMI Sleman Dituntut Optimalkan Kinerja




Wakil bupati Sleman Sri Muslimatun secara simbolis menyerahkan pengumpulan bulan dana PMI 2018 kepada pengurus PMI Sleman, di aula lantai III, Pemkab setempat, Rabu (25/7/2018). Foto sembada.id/doni k


SEMBADA.ID – Wakil bupati Sleman Sri  Muslimatun meminta PMI Sleman dapat mengoptimalkan kinerja dalam  memberikan layanan kepada masyarakat. Terutama dalam menggunakan dana yang dikumpulkan dari masyarakat melalui bulan dana PMI.

“Dana yang terkumpul harus  dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan,” kata Sri Muslimatun saat penutupan bulan dana PMI 2018, di aula lantai III, pemkab setempat, Rabu (25/7/2018).

Menurut Muslimatun dengan selesainya kegiatan bulan dana PMI, bukan berarti tugas dan kewajiban PMI  Sleman selesai namun justru diperlukan kinerja yang maksimal dalam menggunakan dana tersebut agar kepercayaan dan amanah yang diberikan masyarakat kepada PMI Sleman terud dapat dijaga.

Sekretaris PMI Sleman Sarijan mengatakan bulan dana PMI Sleman yang dimulai 1 Januari – 31 Mei 2018 berhasil mengumpulkan dana Rp1.142.738.000.  Jumlah ini lebih besar dari target yang ditetapkan, yakni Rp1 miliar.

“Sasaran bulan dana PMI Sleman 2018 meliputi ASN, TNI/Polri, dan masyarakat umum pengguna jasa samsat, perbankan, kantor dan dinas, rumah sakit, kecamatan, desa, universitas, perusahaan, hotel, dan lainnya dengan besaran kupon dari Rp 2.000  sampai Rp50.000,” tambahnya. (nik)

Read More
KWT  Sembung  Berhasil  Terapkan Ketahanan Pangan Dengan  Hidropnik

KWT Sembung Berhasil Terapkan Ketahanan Pangan Dengan Hidropnik






GKR Hemas (kiri) saat melakukan penen perdana program hidropnik di dusun Sembung, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Rabu (25/7/2018)


SEMBADA.ID - Kelompok Wanita Tani (KWT) Bumi Lestari, dusun Sembung, Purwobinangun, Pakem, Sleman berhasil menerapkan program ketahanan pangan, lumbung mataraman. Yaitu dengan  sistem hidropnik untuk tanaman sayur dan buah.   Keberhasilan penerapan  sistem tersebut ditandai dengan panen  perdanan di lahan lumbung mataraman di dusun setempat, Rabu (25/7/2018).   

 GKR Hemas didampingi GKBRA Adipati Pakualaman, Kepala badan ketahaan pangan dan penyuluhan (BKPP)  DIY Arofah Nur Indriani, dan Asisten Sekretaris Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sleman Suyono ikut melaksanaka panen tersebut. 
.

“Saat ini hampir 90 persen warga Sembung  menerapkan program tersebut. Terutama dalam  membudidayakan sayur dan buah, diantaranya Kubis, Sawi, dan Cabe,” kata  Ketua KWT  Bumi Lestari Dusun Sembung,  Margiyati  di sela-sela kegiatan itu.


Kepala BKPP DIY Arofah Nur Indriani mengatakan ketahanan pangan dimulai dari sektor kecil individu, keluarga, hingga tingkat daerah. Program yang di inisiasi oleh GKR Hemas tersebut pada awal pembentukannya terdapat 5 KWT tiap kabupaten yang diujicoba.

“Melihat keberhasilan tersebut kedepanya pada 2018 akan ada 20 desa yang akan mengikuti pembinaan program tersebut,” terangnya.

GKH Hemas mengatakan melalui kegiatan  panen  perdana sayur dan buah tersebut merupakan langkah kongkrit dari upaya untuk membangun ketahanan pangan. Melalui kegiatan tersebut juga manjadi tempat pemberdayaan perempuan dalam membantu kesejahteraan dengan penyediaan sumber pangan bergizi melalui pertanian rumah tangga yang mandiri.  

“Saya berharap program tersebut terus dijalankan oleh rakyat pedesaan sehingga mampu terwujudnya ketahanan pangan di DIY,”  harapnya.

.
Assekda  Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sleman Suyono mengatakan keberadaan kelompok tani atau yang disebut kelompok agribisnis terbukti telah mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarga. Ia berharap keberadaan KWT tentunya dapat mendukung gerakan Lumbung Matraman sebagai  wujud  kedaulatan.
Read More
Barang Bukti Sepeda Motor Numpuk Di Kejari Sleman

Barang Bukti Sepeda Motor Numpuk Di Kejari Sleman


Kajari Sleman Bambang Suryo Irawan (kiri) dan kasi pengelolaan barang bukti Kajari Sleman Sihid Inugraha menunjukkan barang bukti sepeda motor yang sudah memiliki hukum tetap di Kejari setempat, Rabu (25/7/2018)


SEMBADA.ID  –Barang bukti (BB) sepeda motor yang sudah memiliki hukum tetap (diputus pengadilan) hingga sekarang  banyak yang belum diambil di kantor kejaksaan negeri (Kejari) Sleman.  Sepeda motor dari berbagai jenis dan merek itu, merupakan milik saksi korban dan terdakwa.  Sesuai  aturan harusnys setelah ada putusan dari pengadilan BB tersebut dikembalikan kepada pemiliknya. Karena belum diambul, menjadikan ruang penyimpanan BB menjadi penuh.  Kajari Sleman pun meminta warga yang memiliki BB sepeda motor tersebut segera mengambilnya.


Kasi Pengelolaan barang bukti dan barang rampasan Kejari Sleman Sihid Inugraha mengatakan sebenarnya untuk pengembalian BB yang sudah memiliki keputusan hukum tetap, Kejari Sleman memiliki layanan antar  BB ke alamat pemilik BB tersebut. Hanya saja karena memilkki keterbatasan armada, sehingga tidak bisa mengantar banyak. 


“BB sepeda motor  ini bukan hanya tahun ini, tetapi juga sudah ada tahun sebelumnya,” kata mantan Kasi Pidsus Kejari Gunungkidul itu, seperti dilnasir sindonews, Rabu (25/7/2018).

Sihid menjelaskan untuk layanan antar BB sendiri, memiliki satu armada  dan tiap harinya mobile untuk mengantarkan BB yang ada di Kejari kepada pemilik BB tersebut.  Bukan hanya sepeda motor tetapi juga BB  lainnya.  Untuk  pengantaran sendiri gratis.

“Ini merupakan komitmen Kejari dalam memberikan pelayanan prima kepada publik,” paparnya.

Menurut Sihid, selain BB sepeda motor,  di Kejari Sleman juga ada BB lain yang sudah berkekuatan hukum tetap, di antaranya senjata api jenis revolver beserta 4 amunisinya,  sabu-sabu, obat daftar G, ganja,  miras dan senjata tajam. 

“Kami pada Juli ini juga akan melakukan lelang BB yang sudah inkrah, yaitu 3949 potong besi palsu dan 11 unit sepeda motor,”  jelasnya.

Kajari Sleman Bambang Suryo Irawan  menambahkan  apa yang dilakukan Kejari Sleman ini sebagai terobosan dan inovasi dalam memberikan layanan dan menjawab permintaan masyarakat.  Terutama untuk pengambilan barang bukti, sekarang tidak  harus datang ke kantor Kejari, namun akan mengantarnya ke alamat yang bersangkutan.

“Untuk hal ini jaksa yang akan pto aktif,”  tambahnya.
Read More
Sleman Raih SLRT Award dari Kemensos

Sleman Raih SLRT Award dari Kemensos


Bupati Sleman Sri Purnomo menerima penghargaan sistem layanan rujukan terpadu dari Kementerian Sosial (Kemensos) di Jakarta, Rabu (25/7/2018). Foto dok pemkab Sleman



SEMBADA.ID –Pemkab Sleman meraih penghargaan atas penerapan terhadap penerapan sistem layanan rujukan terpadu (SLRT) dari kementeria sosial (Kemensos) di Jakarta, Rabu (25/7/2018).  Dirjen pemberdayaan sosial mewakili Kemensos, Nazaruddin menyerahkan penghargaan tersebut dan diterima bupati Sleman, Sri Purnomo.  Sleman mendapatkan penghargaan ini, karena dinilai berhasil dalammenerapkan SLRT, yaitu dengan membuat inovasi N(G)antar Paimah (Layahan anatr sampai rumah) dan Lasamba (Layanan sambang warga).

Bupati Sleman  Sri Purnomo  mengatakan dengan penghargaan ini berhadap dapat  menjadi motivasi bagi dinas sosial (Dinsos)  untuk meningkatkan pelayanan bidang sosial, termasuk terus mencari inovasi baru  dan lebih giat lagi dalam memberikan pelayanan bagi warga, terutama yang kurang mampu. Sehingga seluruh program pemerintah dapat menjangkau semua masyarakat yang berhak.

“Inovasi  N(Gantar) Paiman musalnya  terbukti memberikan efek yang cukup bermanfaat dan memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat miskin dan rentan miskin.” Kata Sri Purnomo, Selasa (25/7/2018).

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sleman Sri Murni Rahayu mengatakan program N(G)Antar Paimah telah dimulai sejak 2016 yang diperuntukkan bagi warga miskin dan rentan miskin. Terutama yang membutughkan jasa pelayanan transportasi untuk diantar menuju layanan lanjutan atau diantar sampai rumah.

“Dengan N(G)Antar Paimah kami berharap setiap warga yang datang ke Dinas Sosial ‘teko susah, bali bungah’ (datang susah tapi pulang dengan hati gembira). Dengan demikian misi kami dalam memberikan solusi bagi masyarakat telah terselesaikan,”  paparnya.

Menurut Sri Murni Rahayu sebagai tindak lanjut dari inovasi N(G)Antar Paimah, juga meluncurkan program Lasamba  (Layanan Sambang Warga). Petugas Dinas Sosial menyambangi atau mendatangi warga untuk mengetahui keluhan warga miskin dan kurang miskin baik kesehatan, pendidikan dan problem sosial lainnya untuk dicarikan solusi pemecahan sampai dengan penyelesaian masalahnya.

“Tahun 2017, Lasamba telah dilakukan kepada 17.516 warga sedangkan hingga akhir Juli 2018  sudah ada 5000 warga,” terangnya

Dinso Sleman dalam meberikan pelayana masyarakat juga selalu mengedepankan moto “SEMBADA” yang merupakan akronim dari senyum, empati, melayani, berbagi, berdedikasi, amanah, disiplin dan akuntabel. Hal ini juga sejalan dengan visi misi  program penurunan kemiskinan hingga 8% pada tahun 2021.
Read More
SMAN 1 Sleman Dikukuhkan Jadi SSB

SMAN 1 Sleman Dikukuhkan Jadi SSB



Para siswa dan guru SMAN 1 Sleman melakukan gladi lapangan bencana gempa bumi di halaman sekolah setempat, Rabu (25/7/2018)


SEMBADA.ID - SMAN 1 Sleman k menggelar gladi lapang dalam menghadapi bencana  gempa bumi di halaman sekolah setempat, Rabu (25/7/2018). Selain untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi bencana, kegiatan ini sekaligus menandai dikukuhkannya SMAN 1 Sleman sebagai sekolah siaga bencana (SSB).
Asisten Sekretaris Daerah (Assekda)  Bidang Administrasi Umum  Pemkab Sleman Arif Haryono  mengatakan  dalam setiap mitigasi bencana, selain harus mendapat dukungan dari masyarakat dan tim relawan. Sekolah juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana,  sehingga dengan kesiapsiagaan tersebut dapat bermanfaat dalam menentukan langkah-langkah yang tepat dalam mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.


“Karena itu,  keberadaan SSB dinilai sangat penting   Terlebih dalam  penanggulangan bencana harus ditularkan semua pihak, termasuk anak didik. Karena risiko dari sebuah bencana dapat dikurangi jika masyarakat memiliki wawasan mitigasi bencana,” kata Arif dalam kegiatan itu.


Untuk itu,   berharap tim siaga bencana SMA N 1 Sleman yang telah dikukuhkan selalu mengembangkan wawasannya terkait mitigasi bencana, serta dapat menjadi agen kebencanaan.


“Tidak hanya di lingkungan sekolah, tapi juga di tengah masyarakat,” harapnya.


Kepala Pelaksana badan penanggulanan bencana daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto menambahkan selain untuk  menyiapkan lingkungan sekolah dalam menghadapi bencana kegiatan ini juga untuk meningkatkan  kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis untuk pengurangan risiko bencana, termasuk melindungi warga sekolah yang ada di kawasan rawan bencana.


“Kami targetkab tahun 2018 akan terbentuk 8 SSB. Jumlah SSB sendiri sampai Juli 2018 sudah ada 38 SSB,”  tambahnya.(sbd)

Read More
Budaya  Lokal Mulai Tidak Dikenal Anak-Anak

Budaya Lokal Mulai Tidak Dikenal Anak-Anak


Sekda Sleman Sumadi membuka gelar kreativitas  anak usia dini di gedung Serbaguna, Sleman, Rabu (25/7/2018)


SEMBADA.ID – Anak-anak sekarang ini mulai tidak mengenal budaya dan tradisi lokal. Indikasinya mereka lebih mengenal artis-artis luar negeri daripada seniman dan budayanya sendiri.   Untuk itu perlu  promosi dan pengenalan sejak dini budaya dan tradisi  kepada generasi muda.  Sebab, jika tidak ada solusi,  dikhawatirkan budaya dan tradisi lokal  akan hilang.

“Bisnis hiburan dan budaya pop saat ini sedikit banyak telah mengubah kehidupan dan menggoyahkan sendi-sendi kebudayaan yang ada.  Kondisi tersbut merupakan tantangan bagi kita,” kata Sekda Sleman Sumadi saat membuka gelar kreativitas anak usia dini di gedung serbaguna, Sleman, Rabu (25/7/2018).


Untuk itu,  baik guru maupun orangtua harus  dapat  mendidik anak-anak mereka dengan sebaik-baiknya. Selain ilmu pengetahuan,  juga perlu mengajarkan nilai-nilai budi pekerti serta seni budaya tradisional pada generasi bangsa.

“Karena itu, kegiatan ini diharapkan  untuk memperkenalkan anak kepada budaya dan tradisi yang ada, sekaligus mempersiapkan generasi  muda yang berkualitas dan juga sebagai ajang menunjukan kemampuan kreativitas anak.  Sehingga dapat mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimilikinya  secara optimal,” paparnya


Kepala dinas pendidikan (Disdik) Sleman, Sri Wantini menambahkan kegiatan ini bukan hanya  untuk meningkatjkan kesadaran masyarakat atas pentingnya program pendidikan anak usia dini serta menumbuh kembangkan kreasi dan inovasi anak dalam kegiatan edukatif. Namun juga mensinergikan unsur pendidikan anak usia dini yaitu guru, anak usia dini, pemerintah dan masyarakat dalam memberkan kontribusi yang terbaik demi masa depan anak.

“Gelar kreativitas anak usia dini ini diikuti 1000 anak usia dini se Sleman,” tambahnya. (prista)
Read More