Diduga Terlibat Jaringan Teroris. Densus 88 Amankan Satu Keluaga Di Sleman
Ketua RT 05/35 Bedingin Wetan, Sumberadi, Mlati, Sumarjono menunjukkan rumah yang digeledah
Densus 88, Rabu (11/7/2018)
SEMBADA.ID – Densus 88 Polri mengamankan keluarga Saefolah, 45
yang mengontrak di Bedingin
Wetan, Sumberadi, Mlati, Sleman, Rabu (11/7/2018). Keluagra yang terdiri dari
suami istri dan dua anak tersebut diamankan
karena diduga terlibat jaringan teroris.
Petugas
juga mengamankan buku, laptop, kerta foto copian, flashdisk, pedang,pisau,
busur dan panah. Selain itu mobil kijang
dan motor beat juga dibawa petugas.
Dari informasi petugas awalnya menangkap Saefuloh yang hendak membeli
makanan tidak jauh dari rumah kontrakannya. Setelah itu, istri dan anaknya juga ikut diamankan.
Ketua
RT 05/35 Bedingin Wetan, Sumberadi,Mlati, Sleman Sumarjono mengatakan secara
langsung tidak menyaksikan penangkapan satu keluarga tersebut. Namun sebelum melakukan pengeledahan rumah
yang ditempati keluarga itu, ada dua orng
pria yang ke rumahnya dan minta izin akan melakukan pengeledahan di
rumah tersebut dan menjadi saksi. Tetapi
apa tujuannya tidak mengatakan
“Hanya
membisikan Densus 88 mau periksa rumah itu dan meminta saya
untukmenyaksikan. Saya pun bilang monggo silakah,” kata Sumarjono di
lokasi rumah kontrakan iSaefolah, seperti dilansir sindonews, Rabu (11/7/2018).
Sumarjono
mengaku kaget saat diminta petugas untuk menyaksikan penggeledahan rumah. Pasalnya ia tidak
diberitahu penggeledahan yang dilakukan
ini berkaitan dengan kasus apa.
"Hanya
saya yang diperbolehkan masuk [rumah] menyaksikan. Dari yang saya lihat yang dibawa itu ada kardus berisi buku
dan kertas foto copy. Terus ada laptop,
satu ponsel kecil, pedang, pisau sangkur, dan busur serta anak panah. Pedang, pisau, sama panah ditemukan di
samping timur rumah. Selain itu juga
mobil satu dan motor satu," jelasnya.
Sumarjono menjelaskan keluarga itu mengontrak di rumah
milik warganya Pramono sejak februari lalu.
Mereka mengaku berasal dari Tegal,tetapi Kknya warga Babadan, Banguntapan,
Bantul. Saefulloh dan istrinya
keseharianya berdagang bakso tusuk dan martabak di depan toko berjejaring
yang tidak jauh dari rumah itu.
“Untukkesehariannya
juga biasa, bergaul dan ikut kegiatan
masyarakat serta sholat di masjid. Hanya
saja kalau sholat di masjid Saefuloh datangnya saat akhir jamaah, sehingga
hanya sholat sendiri,” papar pensiuna
perwira polisi pertama (Pama) di
Polresta Yogyakarta itu.
Menurut
Sumarjono sebenarnya warga sempat curiga terhadap keluarga tersebut. Selain
penampilan, juga ada informasi jika
Sarfuloh dalam pengawasan petugas. Meski
begitu karena saat datang memberikan identitas yang jelas serta bergaul seperti
masyarakat umumnya, warga tetap dapat
menerimanya.
“Jika
tidak ada identitas yang jelas, tidak saya terima,” ungkapnya.
Tetangga
kontrakna Saefuloh, Margo, 50 mengaku selama berinterksi dengan keluarga
tersebut biasa saja, bila bertemu saling tegur sapa. Namun saat penangkapan dia tidak
mengetahuinya, sebab waktu itu sedang bekerja. Terakhir ketemu dengan Saefuloh saat sholat
subuh.
“Kalau
yang sholat ke masjid hanya suaminya, untuk istri dan anaknya tidak,” kata
warga Jambi yang bertugas di Lapas Cebongan, Sleman itu.
Ridwan
Dwi Utomo, 22, yang tinggal persis di
samping rumah yang digeledah tersebut
mengaku sempat menyaksikan penggedahan. Namun diminta petugas polisi bersebo yang berada di
lokasi untuk kembali ke rumah.
0 Response to "Diduga Terlibat Jaringan Teroris. Densus 88 Amankan Satu Keluaga Di Sleman "
Posting Komentar