Miliki 16 Perpustakaan Dusun, Widodomartani Dikukuhkan Jadi Desa Mandiri Membaca


 
Bupati Sleman Sri Purnomo menandatangai pencanangan Widodomartani  sebagai desa mandiri membaca di  balai desa setempat, Selasa (31/7/2018)

SEMBADA.ID – Pemkab Sleman mencanangkan desa Widodomartani, Ngemplak, sebagai desa mandiri gemar membaca, di balai desa setempat, Selasa (31/7/2018).  Pencanagan  ditandai dengan pendatanganan prasasti oleh bupati Sleman Sri Purnomo di saksikan oleh Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah  (BPAD) DIY,  Monica Nur Lestiyani,  Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman,  AA Ayu Laksmidewi,  Camat Ngemplak,  Siti Wahyu Purwaningsih dan Kepala Desa Widodomartani. Heru Yono


Pencanangan tersebut bukan tanpa alasan, sebelumnya Desa Widodomartani sudah mendapatkan penghargaan Desa Rintisan Gerakan Membaca di tingkat Nasional pada Tahun 2016. Tidak hanya sampai disitu, Desa Widodomartani juga membuka perpustakaan di 16 Dusun dari 19 Dusun yang ada di desa tersebut. Hal itulah yang menjadikan Desa Widodomartani mendapatkan predikat Desa Mandiri oleh Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Sleman.


Bupati Sleman Sri Purnomo berharap dengan dicanangkan Widdodomartani sebagai Desa Mandiri Membaca apat menjadi pemicu desa -desa lain di wilayah  Sleman untuk tergerak melakukan upaya minat baca. Sehingga nantinya semua desa mandiri membaca ada di Sleman. 

Untuk  itu, gerakan membaca harus ditumbuhkan dari diri sendiri, erabat sekitarnya dan akhirnya  tingkat kabupaten,”  kata Sri Purnomo dalam sambutanya.


Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman Ayu laksmidewi mengatakan pada dasarnya seluruh desa di Sleman berpotensi menjadi desa mandiri dalam gerakan membaca. Tercatat sampai saat ini dari 86 desa yang ada  di Sleman,  sudah ada 16  desa rintisan gemar membaca. Sehingga  komitmen kepala desa memiliki peran penting dalam mendorong desanya untuk menjadi desa mandiri gerakan membaca.


 “Guna tercapainya program gerakan desa mandiri membaca tersebut, desa bisa mengunakan anggaran dana desa untuk  mendorong  pengembangan perpustakaan desa,” terangnya.


Kepala Desa Widodomaratani Heruyono selaku inisiator program gerakan membaca mengatakan bahwa pihaknya menerapkan sistem jemput bola, yakni petugas menyambangi kegiatan dusun dengan membawa buku. Misal ketika kegiatan Posyandu atau arisan kampung.(sbd)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Miliki 16 Perpustakaan Dusun, Widodomartani Dikukuhkan Jadi Desa Mandiri Membaca"

Posting Komentar