Sleman Raih SLRT Award dari Kemensos


Bupati Sleman Sri Purnomo menerima penghargaan sistem layanan rujukan terpadu dari Kementerian Sosial (Kemensos) di Jakarta, Rabu (25/7/2018). Foto dok pemkab Sleman



SEMBADA.ID –Pemkab Sleman meraih penghargaan atas penerapan terhadap penerapan sistem layanan rujukan terpadu (SLRT) dari kementeria sosial (Kemensos) di Jakarta, Rabu (25/7/2018).  Dirjen pemberdayaan sosial mewakili Kemensos, Nazaruddin menyerahkan penghargaan tersebut dan diterima bupati Sleman, Sri Purnomo.  Sleman mendapatkan penghargaan ini, karena dinilai berhasil dalammenerapkan SLRT, yaitu dengan membuat inovasi N(G)antar Paimah (Layahan anatr sampai rumah) dan Lasamba (Layanan sambang warga).

Bupati Sleman  Sri Purnomo  mengatakan dengan penghargaan ini berhadap dapat  menjadi motivasi bagi dinas sosial (Dinsos)  untuk meningkatkan pelayanan bidang sosial, termasuk terus mencari inovasi baru  dan lebih giat lagi dalam memberikan pelayanan bagi warga, terutama yang kurang mampu. Sehingga seluruh program pemerintah dapat menjangkau semua masyarakat yang berhak.

“Inovasi  N(Gantar) Paiman musalnya  terbukti memberikan efek yang cukup bermanfaat dan memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat miskin dan rentan miskin.” Kata Sri Purnomo, Selasa (25/7/2018).

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sleman Sri Murni Rahayu mengatakan program N(G)Antar Paimah telah dimulai sejak 2016 yang diperuntukkan bagi warga miskin dan rentan miskin. Terutama yang membutughkan jasa pelayanan transportasi untuk diantar menuju layanan lanjutan atau diantar sampai rumah.

“Dengan N(G)Antar Paimah kami berharap setiap warga yang datang ke Dinas Sosial ‘teko susah, bali bungah’ (datang susah tapi pulang dengan hati gembira). Dengan demikian misi kami dalam memberikan solusi bagi masyarakat telah terselesaikan,”  paparnya.

Menurut Sri Murni Rahayu sebagai tindak lanjut dari inovasi N(G)Antar Paimah, juga meluncurkan program Lasamba  (Layanan Sambang Warga). Petugas Dinas Sosial menyambangi atau mendatangi warga untuk mengetahui keluhan warga miskin dan kurang miskin baik kesehatan, pendidikan dan problem sosial lainnya untuk dicarikan solusi pemecahan sampai dengan penyelesaian masalahnya.

“Tahun 2017, Lasamba telah dilakukan kepada 17.516 warga sedangkan hingga akhir Juli 2018  sudah ada 5000 warga,” terangnya

Dinso Sleman dalam meberikan pelayana masyarakat juga selalu mengedepankan moto “SEMBADA” yang merupakan akronim dari senyum, empati, melayani, berbagi, berdedikasi, amanah, disiplin dan akuntabel. Hal ini juga sejalan dengan visi misi  program penurunan kemiskinan hingga 8% pada tahun 2021.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sleman Raih SLRT Award dari Kemensos"

Posting Komentar