Tak Transparan Kelola Keuangan YIS Dilaporkan Kemendikbud


Suasana Yogyakarta Indepent  School (YIS) di Jalan Cendrawasih No 1, Kutu Tegal, Sinduadi, Mlati, Sleman saat pertemuan dari Dinas Pendidikan, orang  Tua dan Sekolah, Selasa (31/7/2018).


SEMBADA.ID – Para orang tua/wali murid siswa Yogyakarta Indepenet School  (YIS)  menutut transparasi pengelolaan keuangan sekolah tersebut.  Ini lantaran, sekolah tersebut tidak pernah memberikan laporan tentang  keuangan. Terutama pengunaan uang  dari orang tua atau wali murid siswa.  Dimana setiap tahunnya   mereka  diminta rata-rata Rp120  juta  untuk  keperluan pendidikan di YIS. Karena tidak ada transpansi itu, maka para orang tua siswa  meminta adanya audit dari instansi berwenang.


Untuk kepentingan tersebut, telah mengirim surat kepada kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud)., 5 Juli 2018  lalu.  Sebagai tindaklanjutnya,  Kemendikbud mendatangi YIS, Selasa (31/7/2018),  guna mencari masukan dari orang tua dan sekolah  tentang permasalahan itu.


Hanya saja apa  yang menjadi pembahasan tidak diketahui. Sebab pertemuan berlangsung tertutup.  Selain itu,  untuk orang tua hanya diperbolehkan tiga perwakilan. Termasuk usai pertemuan pihak sekolah maupun perwakilan dari Kemendikbud  tidak mau memberikan keterangan. Alasannya tidak memilki kewenangan.


“Maaf hal ini bukan kapasitas saya,”  kata  pegawai dari Kemendikbud usai pertemuan dengan orang tua dan pihak sekolah  sebelum meninggalkan YIS dengan mobil dinasnya. 


Begitu juga YIS tidak bisa memberikan penjelasan soal pertemuan dengan Kemendikbud dan orang tuia siswa.  Sebab saat akan meminta konfirmasi, menurut petugas YIS, sekolah libur dan yang berwenang memberikan penjelasan tidak masuk. 


“Ya, ada hanya pegawai biasa,  tidak  bisa memberikan statment,” kata petugas YIS, Arifin.


Orang tua siswa YIS yang mengikuti pertemuan Erika, 48 mengatakan sangat kecewa dengan pihak YIS, sebab untuk pertemuan itu awalnya tidak boleh masuk.  Alasannya sekolah tidak mendapat informasi dari Kemendikbud mengenai acara tersebut.  Namun setelah melakukan negoisasi, akhirnya 3 perwakilan orang tua siswa diperbolehkan masuk,  satu di antaranya dirinya.


“Saya pertemuan,  ternyata kami tidak ditemukan dengan pihak YIS untuk mediasi, tetapi terpisah. Dimana kami diminta keterangan dari Kemendikbud begitu juga YIS juga dimintai keterangan tersendiri oleh pegawai Kemendikbud,”  aku Erika usai pertemuan.

Erika menjelaskan awalnya sejak anaknya masuk YIS tahun 2013 lalu memang tidak pernah mempersoalkan pengunaan uang sekolah. Namun sejak 2017,  karena ada kebijakan sekolah yang tidak sesuai dengan aturan, para orang tua mulai bertanya-tanya. Seperti dalam hal rekrutmen dan pemberhentian guru,  tidak adanya komite sekolah,  tidak ada mata pelaharan agama dan PKN, tetapi di ijazah ada nilai tersebut. termasuk tidak ada  laporan pengunaan keuangan dari orang tua.


“Ya sejak anak saya sekolah di sini tahun 2013-2018  ini, sekolah tidak pernah memberikan laporan keuangan atas pengunaan uang yang  kami bayarkan setiap tahunnya,” kata Erika,  orang tua siswa kelas VIII YIS.

Menurut Erika besarnya uang sekolah sendirisetiap siswa berbeda. Untuk dirinya, untuk tiga tahun awal  diminta 8000 dolar, kemudian naik menjadi 9000 dolar dan terakhir naik lagi menjadi 9500 dolar.  Karena itu meminta transparansi pengunananya untuk apa.


“Dari  hsil pertemuan tadi, Kemendikbud   berjanji  akan  mengirimkan tim untuk memeriksa pengelolaan keuangan YIS tersebut,” paparnya.

Selain meminta transparansi pengunaan keuangan, Erika melalui kuasa hukumnya juga melaporkan perkara tersebut ke Polda DIY.  “Setelah dari sini kami akan ke Polda,” aku kuasa hukum Erika, Dipo Sitompul. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tak Transparan Kelola Keuangan YIS Dilaporkan Kemendikbud"

Posting Komentar