Perpustakaan Desa Banyuraden Diresmikan
Wakil bupati
Sleman Sri Muslimatun membaca koleksi buku di perpusataan desa Banyuraden, Gamping,
Sleman usai peresmpuan perpustakaan tersebut, di kantor balai desa
setempat, Kamis (9/8/2018)
SEMBADA.ID –Minat baca di Sleman hingga sekarang masih
rendah. Minimnya sarana dan
prasarana sebagai tempat membaca,
seperti perpusatakaan, ditenggarai sebagai penyebabnya. Berbagai upaya terus dilakukan pemkab setempat
guna meningkatkan minat baca. Di antaranya dengan merintis desa gemar membaca.
Untuk itu perlu adanya keberadaan perpustakaan desa.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman,
AA Ayu Laksmidewi mengatakan untuk mendukung gerakan gemar membaca, desa
harus memiliki perpustakaan sebagai garda terdepan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Adanya perpustakaan desa
tersebut juga sudah sesuai dengan undang-undang.
“Sesuai dengan amanat undang-undang bahwa desa wajib
menyelenggarakan perpustakaan,” kata Ayu saat peresmian perpustakaan desa
Banyuraden, Gamping, Sleman di kantor balai desa setempat, Kamis (9/8/2018).
Ayu menjelaskan untuk desa rintisak gemar membaca dari 86 desa yang ada
di Sleman, saat ini baru ada di 16 desa. Padahal desa yang ada di Sleman sangat
berpotensi menjadi desa mandiri dalam gerakan membaca. Namun untuk mewujudkan
itu tergantung dari respon dan kemauan
desa tersebut.
“Adanya perpusatakaan desa tersebut juga untuk
mendukung Sleman smart regency,” papar
mantan kepala dinas kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) Sleman itu.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengapresiasi
langkah Pemerintah Desa Banyuraden yang telah proaktif mendukung gerakan gemar
membaca di Sleman. Menurutnya Komitmen kepala desa memiliki peran penting dalam
mendorong desanya untuk menjadi Desa Gerakan Gemar Membaca.
Muslimatun menuturkan bahwa anggaran dana desa dapat
digunakan dalam mendorong pengembangan perpustakaan guna tercapainya Program
Gerakan Desa Membaca.
“Seperti yang telah dilakukan Pemerintah Desa
Banyuraden mengalokasikan dana desa untuk pembangunan perpustakaan dan
diharapkan dapat ditiru di wilayah lain,”
Menurutnya pembangunan perpustakaan ini penting,
mengingat masih rendahnya minat baca masyarakat. “Budaya membaca belum dianggap
sebagai kebutuhan, padahal dengan membaca dapat menjelajah dunia dan melihat
segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda,” tutur Muslimatun.
Lebih lanjut Muslimatun menyampaikan bahwa pembangunan
perpustakaan tersebut merupakan langkah awal yang harus diikuti dengan
pengelolaan perpustakaan yang berkualitas. Pengurus perpustakaan desa harus
kreatif dan inovatif agar menarik minat baca masyarakat untuk datang ke
perpustakaan.
0 Response to "Perpustakaan Desa Banyuraden Diresmikan"
Posting Komentar