Tirtoadi Sleman Dikukuhkan Jadi Desa Tangguh Bencana



Warga dan petugas melakukan simulasi penangganan bencana gempa bumi di lapangan desa Tirtoadi, Mlati, Sleman, Senin (20/8/2018).

SEMBADA.ID - Desa tangguh bencana (Destana) di Sleman terus bertambah. Hal ini, setelah pemkab Sleman mengukuhkan Desa Tirtoadi, Mlati, Sleman menjadi desa tangguh bencana di lapangan desa setempat, Senin (20/8/2018). 

Pengukuhan sendiri ditandai dengan gladi lapangan penanggulangan bencana puting beliung. Dengan pengukuhan tersebut, maka jumlah Destana di Sleman menjadi 44 desa, sebab sebelumnya sudah ada 43 desa. Jumlah desa dI Sleman semdiri ada 86 desa.


Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan selain harus mampu menyosialisasikan dan mengenalkan mengenai pentingnya mitigasi bencana kepada masyarakat, keberadaan desa tangguh bencana juga harus dapat menjadi motivator dan penggerak masyarakat Sleman dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai pengurangan resiko bencana.

"Ini penting sebab Sleman memiliki potensi bencana baik akibat faktor alam maupun non alam," kata bupati Sleman Sri Purnomo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum, Musta’in Aminun   saat pengukuhan  Desa Tirtoadi sebagai desa tangguh bencana di lapangan desa Tirtoadi, seperti dilansir sindonews, Senin (20/8/2018)

Untuk itu, formulasi yang tepat dalam menghadapi kondisi wilayah tersebut dengan memastikan masyarakat memiliki kemampuan dalam mitigasi bencana baik bagi wilayah terdampak maupun bagi wilayah penyangga. Sehingga melalui pembentukan desa tangguh bencana ini diharapkan dapat menjadi upaya penguatan kelembagaan masyarakat yang mengantarkan seluruh masyarakat  Sleman memiliki kemampuan mitigasi bencana. Mengingat masyarakat merupakan subyek, obyek, sekaligus sumber pokok dalam usaha pengurangan resiko bencana.

"Agar mitigasi bencana dapat memberi manfaat secara optimal, maka mitigasi harus mengadopsi dan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal yang terproyeksi dalam semangat gotong royong dan kebersamaan. Termasuk menjadi desa penyangga bagi desa lainnya," paparnya.


Selain itu, melalui gladi lapang diharapkan pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat akan mitigasi bencana semakin meningkat, serta semakin siap dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Sehingga warga masyarakat menjadi paham langkah-langkah yang harus dilakukan ketika dihadapkan pada kondisi bencana.


Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto menambahkan selain  wujud penguatan kelembagaan masyarakat dalam mengurangi resiko bencana di wilayah Sleman. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana dan pengelolaan sumberdaya dalam dalam menghadapi ancaman dan mengurangi risiko bencana.(sbd)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tirtoadi Sleman Dikukuhkan Jadi Desa Tangguh Bencana "

Posting Komentar