Balai Arkeologi Duga Pusat Kerajaan Mataram Kuno Ada Di Bayen Kalasan
Gali candi : Petugas sedang melakukan pengalian
pusat bangunan yang diduga kerjaaan Mataram kuno di ladang jagung Bayen, Purwomartani,Kalasan, Sleman, Minggu
(16/9/2018)
SEMBADA.ID –
Bangunan pusat kerjaaan Mataram kuno diduga berada di situs Bayen,Purwomartani, Kalasan, Sleman. Dugaan
ini bukan tanpa sebab. Selain Situs Bayen, lokasinya di antara candi Sambisari
di sebelah barat daya dan candi Kedulan di sebelah timur laut, termasuk di Tenggara ada situs Duri dan barat
laut ada situs Bromonilan, juga lantaran banyak di temuka batu-batu yang diduga
bangunan kerajaan maupun candi di daerah tersebut.
Untuk
memastikan hal tersebut, Balai Arkeologi
DIY melakukan pengalian di kebun jagung
yang ada di daerah Bayen, Minggu (16/9/2018). Pengalian difokuskan untuk
mencari bangunan kerajaan dan bangunan pendukung lainnya.
Ketua
tim penelitian pusat kerajaan Mataram Kuno dan kawasan lereng
timur mMerapi, Balai arkeologi DIY Baskoro danu cahyono mengatakan penelitian
ini sesuai dengan konsep adanya pusat kerajaan. Dimana letak kerajaan itu,
posisinya dilingkari samudera dan gunung-gunung.
Hal ini
sama dengan posisi situs Bayen. Dimana
untuk samodera di representasikan dengan sungai Kuning di sebelah barat dan
sungai Opak di sebelah Timur. Untuk gunung, ada gunung Merapi di sebelah utara
dan pegunungan seribu di sebelah selatan.
Termasuk diapit empat candi yang menandakan perbatasan.
“Sesuai
dengan konsep tersebut, maka letak Situs Bayen ini persis berada di
tengah-tengahnya,” kata Baskoro di
sela-sela memimpin pengalian penelitian kerajaan Mataram kuno di Bayen,
Purwomartani, Kalasan, Sleman, seperti dlansir sndonews, Minggu (16/9/2018).
Baskoro
menjelaskan, sesuai dengan konsep kerajaan kuno, untuk candi-candi yang mengelilingi kerajaan
tersebut yang ada di sisi barat menghadap ke barat dan timur juga menghadap ke
timur. Hal tersebut mirip dengan candi
Sambisari yang ada di barat daya situs
Bayen menghadap ke barat dan candi Kedulan yang ada di timur laut situs Bayen
menghadap ke timur, begitu juga situs Bromonilan yang ada di barat laut situs Bayen diperkiraan menghadap ke barat dan situs Duri
yang ada di Tenggara situs Bayen menghadap ke timur.
“Batas
candi ini mirip dengan kerjaan mataram Islam, yaitu adanya masjid Patoknegoro,” paparnya.
Menurut
Baskoro, selain untuk mengetahui pusat kerajaan Mataram Kuno, pengalian di Bayen ini juga untuk memastikan
dari mana asalnya batu-batu candi tersebut.
Apakah memang berasal dari kerajaan dan apa dari candi yang ada di pusat
kerajaan Mataram kuno tersebut. Karena
itu perlu penelitian lebih lanjut.
“Untuk
batu-batu candi yang ditemukan, menunjukkan dari candi Hindu, di antaranya
diketahui dengan adanya ratna,” terangnya.
Warga
Bayen, Purwomartani, Kalasan, Gunawan,
40 mengatakan untuk batu-batu candi memang banyak ditemukan di dusun tersebut.
Seperti di tempatnya di temukan batu candi dengan relief, begitu juga di
tetangganya. Batu-batu candi itu ditemukan sejak tahun 80-an. Oleh warga batu-batu itu memang dibiarkan,
sehingga tidak terawat. Meski begitu, ada juga yang digunaka untuk pondasi
bangunan. Hanya saja warga tetap tidak
merubah bentuk dan strukturnya atau tetap membiarkan seperti semula.
“Seperti
di tempat saya batu candi itu saya gunakan untuk membuat pembatas dan yang ada
di jalan oleh warga digunakan untuk tanggung irigasi,” kata Gunawan.
0 Response to "Balai Arkeologi Duga Pusat Kerajaan Mataram Kuno Ada Di Bayen Kalasan"
Posting Komentar