Film Sultan Agung Ajarkan Jiwa Nasionalisme




Anggota Komisi I DPR RI Sukamta bersama seratusan generasi milineal Yogyakarta saat nonton bareng Sultan Agung; Tahta, Perjuangan dan Cinta karya Hanung Bramantyo di CGV Transmart Yogyakarta, Minggu (2/9) malam. Foto sembada.id/Iwan

SEMNBAD.ID  - Film karya Hanung Bramantyo berjudul Sultan Agung; Tahta, Perjuangan dan Cinta sarat pendekatan cinta tanah air dan budaya. Film ini diharapkan bisa mendorong kaum muda milenial memiliki jiwa nasionalisme.

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan, banyak langkah yang bisa dilakukan dalam mendorong warna negara, khususnya generasi muda untuk memupuk patriotisme, salah satunya dengan karya film.

"Film Sultan Agung ini merukan pendekatan yang menarik daam membangun nasionalisme di kalangan generasi muda," katanya saat nonton bareng film Sultan Agung di Transmart Yogyakarta, Minggu (2/9) malam.

Menurut dia, kearifan lokal Indonesia dengan menonjolkan budaya dan kepahlawanan sangat banyak yang bisa diangkat menjadi film. Namun, selama ini masih minim diangkat dan dieksplorasi. Di sisi lain, pemerintah juga minim mendorong sineas memproduksi film bernuansa nasionalisme itu.

"Kita tidak mengekor dengan negara lain, Hollywood atau Bollywood banyak mengangkat film nasionalisme di negaranya. Indonesia perlu melakukan itu, memupuk nasionalisme dengan film," jelas Anggota DPR RI dari Dapil DIY ini.

Sekretaris Fraksi PKS DPR RI ini berharap, film ini memberi inspirasi sineas Indonesia memproduksi film serupa serta membuka mata pemerintah untuk lebih peka terhadap perkembangan film Tanah Air. "Semoga film-film bernuansa patriotisme, nasionalisme akan bermunculan di negeri ini," pintanya.


Dalam film ini dikisahkan, tentang keberanian Sultan Agung sebagai Raja Mataran dalam melawan VOC Belanda. Sultan Agung yang selalu mencintai rakyatnya, tidak rela VOC menguasai aset, kekayaan dan hasil bumi Nusantara.

Sultan Agung melawannya juga terinspirasi dari serat Sunan Kalijaga yang menyebut suatu bangsa akan hancur jika dikuasai golongan ketujuh terendah dalam falsafah Jawa. Kelompok tersebut merupakan segemberolan perampok yang menindas dan memeras warga untuk kepentingan pribadi. Kelompok itu tidak lain adalah VOC Belanda.

Dengan kegigihanya Sultan Agung mampu melawan VOC yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen. Sultan Agung menyerang VOC di Batavia dengan kurun waktu yang lama. Meski di akhirnya hayatnya belum mampu mengusir VOC dari bumi Nusantara, namun keberanian Sultan Agung menginspirasi raja-raja Nusantara untuk melawan VOC seperti Fatahilah di Cirebon.

Di sisi lain, berkat kepeduliannya dengan budaya Jawa dan menyebarkan sariat Islam kepada masyarakat, Sultan Agung mendapat gelar kebangsawanan dari Kasultanan Turki. Keberadaan Sultan Agung ini lah yang menjadi cikal bakal lahirnya Keraton Yogyakarta. (iwn)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Film Sultan Agung Ajarkan Jiwa Nasionalisme"

Posting Komentar