Gamol Wisata Edukasi Budaya Baru Di Sleman




GKR Hemas meresmikan Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman sebagai Desa Wisata Budaya (deswitadaya), Rabu (24/10/2018)

SEMBADA.ID – Kabupaten Sleman kembali menambah destinasi wisata baru di tahun 2018. Kali ini wisata edukasi budaya  berbasis alam atau  desa wisata budaya (Deswitadaya) yang ada di dusun Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman. Deswitadaya menawarkan wisata edukasi dan alam sebagai sajian wisata bagi pengunjung.

Program-program yang dirancang dan dibangun di desa wisata ini seperti edukasi beternak kambing peranakan etawa (PE) khususnya  bagi anak-anak, pemanfaatan lahan kosong yang kurang produktif dan pemanfaatan sampah menjadi barang bernilai ekonomis.  Selain itu,juga ada proses budidaya dan pembuatan jamur, olahan susu kambing dan pengelolaan warung hidup.

Deswitadaya Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman ini merupakan binaan dari Pertamina dan secara resmi dilaunching, Rabu (24/10/2018). Launching ditandai dengan penandatangan oleh GKR Hemas yang disaksikan wakil bupati Sleman Sri Muslimatun dan perwakilan dari Pertamina.

Manager Marketing Branch Pertamina DIY-Semarang, Dodik Prasetyo mengatakan Deswitadaya Gamol Balecatur, Gamping Sleman ini merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat  dan memperkenalkan potensi  dsun Gamol agar dapat memberikan warna di dunia pariwisata, khususnya di lingkup Kabupaten Sleman. 

“Kami melakukan pendampingan dan pembinaan sejak 2013 hingga 2018 ini, perkembangan kelompok-kelompok tersebut mengalami kemajuan yang pesat,” kata Dodik.

Dodik menjelaskan wujud dari kemajuan tersebut di antaranya adanya  kelompok peduli lingkungan (pengelolaan sampah mandiri). Dimana setiap kepala keluarha (KK) memberikan sampahnya secara sukarela yang kemudian hasil sedekah sampah untuk kegiatan sosial. Dari tahun 2017  hingga kini, bank sampah gamol telah mengumpulkan 2,4 ton sampah dengan nilai ekonomis mencapai Rp4.210.725.

“Bentuk kegiatan lainnya adalah karang taruna juga mengelola Iahan-lahan yang tidak digunakan,’ paparnya.

Selain itu juga ada  kelompok budidaya dan pengelolaan jamur. Dimana kelompok ini  juga telah menghasilkan produk-produk olahan seperti kripik jamur dengan berbagai varian rasa, krupuk jamur, kaldu jamur non MSG, brownies jamur, lumpia jamur, dan nugget jamur. 

Inovasi produk susu kambing PE juga terus digenjot agar menghasilkan produk yang menarik dan berkualitas. Di antaranya telah membuat produk dari olahan susu seperti, kerupuk susu, susu bubuk, susu cair. dan permen susu kambing PE.

“Penjualan susu tersebut sudah berjalan sejak tahun 2016,” terangnya

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun memberikan apresiasi  kepada  PT Pertamina (Persero) dalam pengembangan industri wisata melalui program CSR tersebut. Sebab konsep tersebut sangat tepat diterapkan mengingat desa  wisata yang ideal adalah desa wisata yang melibatkan warga sebagai pelaku utama bukan hanya sebagai penonton dari geliat desanya.

“Saya harap Desa Wisata Gamol dapat menambah keberagaman destinasi wisata dan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sleman,”  paparnya.

Wakil Ketua DPD RI, GKR Hemas  mengatakan Deswitadaya  Gamol  ini diharapkan bukan hanya sekedar  menjadi destinasi wisata, namun juga mampu memberdayakan masyarakat sekitarnya. Sehingga kesejahteraan mereka akan meningkat. Karena itu agar lebih menarik wisatawan datang ke Gamol,  selain sosialisasi juga perlu pengembangan lagi.

“Mungkin ini masih bisa lebih dikembangkan lagi untuk tujuan wisata. Harapan saya ini terus menjalar ke kelurahan yang lain atau Desa yang lainnya” harap GKR Hemas.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gamol Wisata Edukasi Budaya Baru Di Sleman"

Posting Komentar