Masyarakat Sleman Kurang Mengkonsumsi Buah dan Sayur


Bupati Sleman Sri Purnomo meninjau stan hari pangan sedunia ke 38 tingkat Sleman di dinas pertanian pangan dan perikanan (DPPP) setempat, Rabu (10/10/2018)


SEMBADA.ID  Kepala dinas pertanian pangan dan perikanan (DPPP) Sleman Heru Saptono mengatakan hingga sekarang kosumsi pangan masyarakat Sleman masih kurang beragam. Selain dipengaruhi makanan cepat saji, hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya konsumsi buah dan sayur dalam keluarga.  

“Untuk itu perlu upaya secara nyata guna mengatasi kondisi tersebut,” kata Heru saat peringatan hari pangan seduina ke 38 tingkat Sleman di halaman kantor  DPPP Sleman, Rabu (10/10/2018).

Heru menjelaskan selain dengan kampanye dan sosialisas makan pangan segar,   upaya lain yang dilakukan pemkab untuk meningkatkan konsums pagan segar, yaitu melalui optimalisasi pemanfaatan pekarang. Sebagai langkah awal  melakukan kerjasama dengan gabungan kelompok tani (Capoktan) Sleman untuk mensuplai pangan segar kepada aparatur sipil negara (ASN) Sleman.  Tahap awal ini untuk mensuplai beras organik

 “Jadi ini Gapoktan kita kan surplus beras. Mereka itu ada beras organik putih, merah dan hitam. Ya nanti kita dorong ASN itu dengan surat agar ada komitmen bersama, dan Gapoktan juga harus bisa memenuhi sesuai permintaan,”  jelasnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan  kesejahteraan sebuah negara dapat dilihat dari kemampuan masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang dimiliki oleh masyarakat untuk menghasilkan berbagai macam pangan.

“Karena itu masyarakat diharapkan bisa mengoptimalkan pekarangan di sekitar lingkungannya sebagai lahan yang produktif.  Ini  juga sejalan dengan tema acara kita hari ini, yaitu “Nandur Opo Sing Dipangan, Mangan Opo Sing Ditandur,” ungkapnya.(sbd)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Masyarakat Sleman Kurang Mengkonsumsi Buah dan Sayur"

Posting Komentar