Saka Wanabakti Jawa Tengah Pamerkan Krida Di Pertikawan 2018




Para peserta perkemahan bakti saka kalpataru dan saka wanabakti  (Pertikawan)  regional Jawa 2018  saat melaksanakan pendalaman krida di stand  Perhutani Jawa Tengah,  di bumi perkemahan  taman tunas wiguna Babarsari, Depok, Sleman, Kamis (18/10/2018)

SEMBADA.ID –Perkemahan  bakti saka kalpataru dan saka wanabakti (Perukawan) regional Jawa 2018 berlangsun di Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari, Depok, Sleman. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, yaitu mulai Selasa-Sabtu (16-20/10/2018).  Perkemahan itu secara resmi dibuka Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  (Kemen LHK) Bambang Hendrioyono, Selasa (16/10/2018) lalu.

Peserta yang mengikuti acara itu,  sebanyak 720  orang. Mereka berasal  dari  penegak  satuan  karya pramuka (Saka)  Kalpataru binaan Lingkungan Hidup dan Saka Wanabakti binaan Perhutani se Jawa. Satu di antaranya Saka Wanabakti Jawa Tengan.  

Selain  mengirimkan 80  peserta (40 pria dan 40 wanita)  juga mendirikan stan.  Stan tersebut menyajikan hasil olahan yang dikelola Perhutani Jawa Tengah.  Perhutani Jawa Tengah sendiri membawahi 20 kesatuan pengelolaan hutan (KPH).

Instruktur Saka Wanabakti Jawa Tengah  Harmanto mengatakan Saka Wanabakti ini memiliki empat krida, yaitu  Tata Wana, Bina Wana, Guna Wana dan Reksa Wana. Dimana masing-masing krida tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing.  Tata Wana  untuk mengetahui kondisi hutan dan alam sekitar. Bina Wana memelihara hutan, Guna Wana mengolah hasil hutan, baik kayu maupun non kayu serta Reksa Waba mengamankan hutan.


“Dimana untuk masing-masing krida memiliki tingkatan yaitu, purwa, madya dan utama.  Dimana untuk mencapai tingkatan itu terlebih dahulu harus mendapatkan seritifikat  tanda kecakapan khusus (TKK),” kata Hermanto di sela-sela pendalaman krida di stan Perhutani, seperti dilansir sindonews, Kamis (18/10/2018).


Untuk mencapai tingkatan tersebut,  mereka akan mendapatykan pendampingan dan pendalaman krida. Dimana hasil kegiatan itu nantinya yang akan menentukan apakah bisa mendapatakn sertifikasi dan TKK atau tidak. Karena itu,  mereka harus serius dan dengan teliti mencermati dan mencatat saat mengikuti pendampingan dan pendalaman krida tersebut.

“Selain empat krida tersebut, juga ada kegiatan lain, di antaranya kesenian. Di antaranya seni tek-tek  yaitu kesenian khas Banyumas,” terangnya.

Kegiatan tersebut juga sesuai dengan harapan  Menteri lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekjen Kemen LHK Bambang Hendroyono  saat pembukaan Perikawan regional Jawa 2018 tersebut.   Yaitu Gerakan Pramuka harus memakai cara-cara kreatif, kekinian dan cara-cara yang lebih dekat dengan generasi millennial, dengan tetap menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air di dalam diri setiap anggota Gerakan Pramuka.(sbd)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Saka Wanabakti Jawa Tengah Pamerkan Krida Di Pertikawan 2018"

Posting Komentar