Mu’alimat Muhammadiyah Kenalkan Politik Kebangsaan Kepala Santri


Ketua umum  pimpinan pusat  (PP) Aisyiah Siti  Noordjannah Djohantini  saat membuka  Seminar Internasional Peran  Perempuan dalam Pendidikan dan Politik Kebangsaan 'The Role of Women in  Education and National Politics ' di ruang Baroroh Barried, Universitas  'Aisyiyah (Unisa)  Yogyakarta,  Jalan Siliwangi (ringroad barat), Gamping, Sleman,  Minggu   (25/11/2018).


SEMBADA.ID - Madrasah Mu'allimaat  Muhammdiyah Yogyakarta  menggelar Seminar Internasional Peran  Perempuan dalam Pendidikan dan Politik Kebangsaan 'The Role of Women in  Education and National Politics ' di ruang Baroroh Barried, Universitas  'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta,   Jalan Siliwangi (ringroad barat), Gamping, Sleman,  Minggu (25/11/2018).

Kegiatan yang dibuka ketua umum  pimpinan pusat  (PP) Aisyiah Siti  Noordjannah Djohantini  ini, merupakan rangkaian  milad 1 abad  madrasah mu’alimin  mu-allimat  Muhammadiyah  Yogyaarta, sekaligus  mengenalan politik kebangsaan kepada para santri Mu’alimat.
     

Seminar  sendiri  menghadirkan tiga pembicara yakni Ketua PP  Aisyiyah Bidang Pendidikan Dasar dan  Menengah, Masyitoh  Chusnan, pengamat politik LIPI,   Siti Zuhroh dan  pakar corporate strategy, Innovation and Academic  Quality Inssurence sekaligus Dosen International Islamic University  Malaysia,  Rahmah binti Haji Ahmad  Osman.

Seminar ini diikuti oleh ratusan peserta dari utusan berbagai institusi yang ada di Yogyakarta dan Jawa Barat, serta perwakilan amal usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Siti Noordjannah Djohantini mengatakan  Madrasah Mu’allimin-Mu’allimat menempati
posisi yang sangat historis dan menjadi fondasi gerakan Muhammadiyah dan  Aisyiyah.
Madrasah ini hadir langsung dari pikiran dan hati kyai serta nyai Ahmad  Dahlan. 

“Oleh karena itu, para siswa-siswi dan alumni harus menyadari bahwa  madrasah ini bukan sekadar institusi pendidikan yang biasa, tapi mempunyai  sejarah panjang dalam kehidupan sejarah Aisyiyah, baik untuk kepentingan ummat maupun kepentingan bangsa," kata Noordjannah Djohantini dalam sambutannya saat membuka acara tersebut.


Menurut  Noordjannah Djohantini seminar tersebut  selain penting juga mereflesikan bagaimana peran yang telah dilakukan dan menjadi  fondasi bagi gerakan Muhammadiyah dan Aisyiyah  di bidang  pendidikan, baik melalui   Madrasah  Mu’allimin dan Mu’allimat Muhammadiyah.

“Melalui madrasah ini, sebenarnya kyai dan nyai Dahlan mempunyai harapan  besar bagi anak-anak madrasah ini untuk menjadi pemimpin bagi kepentingan  ummat dan bangsa.,” paparmya

Direktur Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta,  Agustyani Ernawati  menjelaskan memasuki abad kedua Madrasah Mu'allimin Mu'allimat Muhammadiyah, ebagai sekolah perempuan  buka hanya memiliki tantangan yang banyak, namun juga  mempunyai tanggung jawab  besar untuk mencerdaskan perempuan dalam hal keagamaan, intelektual,  sosial, budaya, dan politik.

“Untuk itu, Madrasah Mua’llimat Yogyakarta  selalu berusaha yang terbaik bagi persyarikatan Juga   bagi Indonesia untuk  mencerdaskan perempuan-perempuan melalui pendidikan dan banyak kegiatan,"  terangnya.(sbd)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mu’alimat Muhammadiyah Kenalkan Politik Kebangsaan Kepala Santri"

Posting Komentar