Densus 88 Amankan Satu Terduga Teroris di Sleman



suasana warung makan di  Jalan Gaurda,  Krapyak, Sidoarum, Godean, Sleman , Rabu (12/12/2018)  tempat diamankannya terduga teroris  Ishak Azam Abdulah  atau Muhammad Ibrahaim  oleh Densus 88 ditangkap, Selasa (11/12/2018)



SEMBADA.ID -Detasemen Khusus  (Densus) 88 Anti Teror  (AT)  mengamankan satu terduga teroris  atasnama Ishak Azam Abdulah (IAA), 19,  di Jalan Garuda  Perumahan Sidoarum,  Krapyak,  Sidoarum,  Godean,Sleman,  Selasa (11/12/2018). 

IAA ditangkap saat  akan makan siang di warung makan di daerah tersebut.  Warung makan tersebut, merupakan  langgannnya. .

IAA selama ini tinggal di tempatnya  bekerja  yaitu di  Depo  Kebab Turki  Jalan Garuda, Perumahan Sidoarum, Godean, Sleman,  persis di depan warung makan dimana dirinya ditangkap Densus 88 AT.  IAA bekerja di tempat itu sudah tiga bulan lalu.

Pemilik warung makan, Parti, 40  yang melihat langsung penangkapan itu mengatakan, sebelum penangkapan,  IAA sebenarnya baru mau mengambil nasi, kemudian datang tiga orang dengan sebo dan menanyakan  nama, setelah dijawab langsung digeledah , kepalanya diberi penutup,  kemudian dibawa dan dmasukka ke dalam mobil.

“Untuk penangkapan sendiri berlangsung singkat,” kata Parti, seperti dilansir sindonews, Rabu (12/12/2018).

Menurut Parti sebelum penangkapan,  petugas sudah melakuka steril di daerah tersebut. Yaitu dengan menutup akses jalan, baik yang ada di sisi timur maupun barat lokasi dekat SMPN 3 Godean. Petugas yang melakukan datang menjaga  jumlahnya banyak  namun yang menangkap hanya 3 orang,  rata-rata mereka memakai penutup muka (sebo). 

“Saat masuk warung  mereka bilang Azam  adalah DPO (daftar pencarian orang) dari  Jawa Barat dan sedang penyidikan DPO, setelah itu langsung menangkap mas Azam,” paparnya.

Saat menangkap itu,  petugas  juga mengamankan  paket  tas yang bertuliskan lintah Papua, namun apa isisnya tidak mengetahuinya. Untuk paket sendiri alamatnya juga tidak memakai alamat tempat Azam bekerja. Melainkan alamat temannya.

“Azam sudah bekerja sekitar tiga bulan dan akan resign dari tempat itu. Rencananya setelah gajian tanggal 13 Desember langsung akan pergi. Untuk makan biasanya bayar belakang, yaikni setelah gajian, setuap tanggal 7. Tetapi karena resign gajinya ditahan dan baru akan diberikan setelah tanggal 13,”   ungkapnya.

Parti mengungkapnya,  untuk keseharian Azam, sendiri seperti teman-teman lainnya,  termasuk pakaiannya juga biasa bahkan dapat dikatakan pendiam.  Memang saat sedang makam bersama teman-teman  yang dibahas bukan  tentang  jualan, tetapi  seperti ustad,  di antaranya  soal , kaidah, hadis dan aliran.

“Temannnya pada tidak nyambung,  termasuk saya yang sedang berjualan mendengar itu hanya bilang Ooo,”  ungkapnya.

Parti juga baru mengetahui, ternyata  Azam selama ini tidak memiliki KTP,  sedangkan  berkas yang dipakai untuk melamar pekerjaan tersebut adalah nama adiknya.  Kepala Depo Kebab Turki tempatnya bekerja langsung minta maaf kepada warga  dan mengaku kecolongan.

“Depo kebab Turki di tempat itu sejak Agustus 2018 lalu,”  jelasnya.

Ketua Depo Kebab Turki wilayah Yogya-Solo tempat IAA bekerja,  Muahmmad  Gilang Syafrudi, 25 mengatakan secara tidak mengetahui bagaimana proses penangkapan dan apa permasalahnnya. Sebab
saat kejadian  tidak berada di tempat. Sebab sedang mengurusi ada depo di tempat lain yang sedang bermasalah.

“Untuk proses penangkapan cepat, namun untuk kepentingan lainnya, sekitar dua jam, yait mulai pukul 14.00 WIB sampai 16.15 WIB,”  akunya.

Menurut  Gulang   setelah penangkapan itu,  ada lima orang  (teman dan warga setempat),  termasuk dirinya  juga dibawa ke Polda DIY oleh petugas untuk diminta keterangan. Pada pukul 19.00 WIB kecuali Azam semuanya diperbolehkan pulang. .

“Sama petugas saya ditanya soal kepribadian Azam,”  katanya.

Ia mengatakan, dalam keseharian tinggal di Mess,  Azam  merupakan orang yang pendiam dan tertutup  namun mudah bergaul dan komunikatif.  Penampilannya juga styles dan tidak memakai pakaian yang agamis seperti kebanyakan terduga teroris, tetapi seperti orang biasanya. Termasuk, ketika libur kerja, sering pergi memancing atau bermain PS.

"Saya kaget waktu dengar penangkapan. Apalagi saat memalamar kerja, berkasnya juga lengkap.
Saya baru tahu kemarin dari pihak kepolisian bahwa itu bukan nama aslinya. Nama aslinga Muhammad Ibrahim,” akunya.


Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri membenarkan adanya penangkapan terduga teroris tersebut.  Namun kapasitas Polda  DIY dalam penangkapan tersebut hanya membackup. Sebab itu yang melakukan Densus 88 AT.(sbd) 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Densus 88 Amankan Satu Terduga Teroris di Sleman"

Posting Komentar