Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Di Sleman Tinggi
Pare pembicara saat sarasehan 16 hari
tanpa kekerasan terhadap perempuan di pendopo rumah dinas bupati Sleman, Selasa
(11/12/2018)
SEMBADA.ID –Kasus kekerasan terhadap perempuan di Sleman masih cukup tinggi. Hingga
Desember 2018 mencapai 380 kasus. Kasus
ini kemungkinan masih bisa bertambah, sebab belum semua kasus yang terjadi
sudah dimasukkan dalam data.
Wakil
Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan berbagai
langkah terus dilakukan pemkab Sleman untuk menekan dan mengantispasi kasus
kekerasan terhadap perempuan. Baik melalui sarasesehan, edukasi kepada masyarakat maupun penangganan dan pendampingan hukum kepada korban kekerasan.
"Dengan langkah ini diharapkan penanganan korban kekerasan pada perempuan dapat maksimal kata Muslimatun saat membuka sarasahen dalam rangka memperingati kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, di pendopo rumah dinas bupati Sleman, Selasa (11/12/2018).
Menurut
Muslimatun guna meningkatkan pencegahan dan penanganan yang nyata, maka
perlu sinergisitas dan kerjasama semua pihak. Untuk itu, pihaknya
sangat mengapresiasi kepada seluruh jajaran atas dedikasi dan sumbangsih yang
diberikan dalam rangka penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di Sleman.
“Kami
juga berharap melalui kegiatan ini, bukan hanya akan memperkuat dukungan
pencegahan kekerasan terhadap perempuan, namun juga perlindungan dan pemenuhan
hak perempuan korban kekerasan seksual,” tandasnya.
Sekretaris
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (P3AP2 KB) Sleman, Tina Hastani menambahkan sarasehan
tersebut selain untuk meningkatkan kerja
sama sebagau upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Juga sarana
mensosialisasikan salam 3M, yakni akhiri kekerasan terhadap kekerasan terhadap
perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi
bagi perempuan.
“Acara
sarasehan ini diikuti 250 orang yang terdiri dari FPK2PA Kabupaten, FPK2PA
Kecamatan, Puskesmas, Kader FPKB Kecamatan, Kader FPKB Desa, Babimkam Timnas,
Panitia Peringatan Hari Ibu 2018 dan Lembaga Pemerhati Perempuan,” tambahnya. (sbd)
0 Response to "Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Di Sleman Tinggi"
Posting Komentar