Optimalkan Potensi Perempuan Sleman Dalam Pembanguan, Perlu Responsif Gender
Pemkab Sleman
dalam rangka memperingati hari ibu ke 90 tahun 2018 menggelar sarasehan di
pendopo rumah dinas bupati setempat, Rabu (5/12/2018)
SEMBADA.ID-Keberadaan perempuan di Sleman yang mencapai
50% lebih dari total penduduk di tempat
tersebut hingga sekarang belum dioptimalkan, terutama dalam pembangun. Padahal
dengan jumlah itu merupakan sumber potensial bagi pembangunan. Untuk
tu perlu ada upaya melalui
pembangunan yang responsif gender.
“Ini patut menjadi perhatian semua pihak, untuk lebih mengupayakan berbagai hal
terkait keadilan gender demi terwujudnya keadilan gender yang proporsional dalam
pembangunan,” kata kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman Mafilindati
Nuraini saat sarasehan peringatan hari ibu
2018 di Pendopo Rumah Dinas
Bupati Sleman, Rabu (6/12/2018).
Linda panggilan Mafilindati Nuraeni menjelaskan
pembanguna yang responsif gende ini penting. Sebab meski perempuan menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam perjuangan panjang bangsa untuk meraih kemerdekaan Indonesia.
Termasuk juga telah banyak keberhasilan dan kemajuan yang dicapai oleh
perempuan. Namun, tidak bisa dipungkiri kondisi perempuan sebagai kelompok masyarakat tetap rentan terhadap berbagai kasus
kekerasan, eksploitasi dan perlakuan diskriminatif lainnya,
“Karena itulah ini yang harus menjadi perhatian
bersama,” tandasnya.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Sleman, Sri
Wahyuni Dewi menambahkan selain untuk meningkatkan peran perempuan Indonesia
dalam setiap aspek kehidupan ketahanan keluarga, bermasyarkat, berbangsa dan
bernegara. Sarasehan ini juga untuk meningkatkan peran perempuan agar dapat
menyatupadukan pola pembinaan keluarga dan pemberdayaan perempuan yang berorientasi
pada peningkatan kualitas hidup sejahtera lahir dan batin.
0 Response to "Optimalkan Potensi Perempuan Sleman Dalam Pembanguan, Perlu Responsif Gender"
Posting Komentar