Perguruan Tinggi DIY Desak PBB Investigasi Dugaan Diskriminasi Etnik Uighur Oleh China


Perwakilan  lima PT DIY menyatakan sikap mendesak PBB menyelesaikan dugaan Diskriminasi China terhadap etnik Uighar di kantor badan wakal UII, Jalan Cik Di Tiro, Yogyakarta, Sabtu (22/12/2018)

SEMBADA.ID -Lima perguruan tinggi (PT) di DIY,  yaitu Univesitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah  Yogyakarta (UMY), Universta Nahdhatul Ulama Yogyakarta, Univesitat Aisyah Yogyakarta dan Universita Atma Ata Yogyakarta mendesak dewan hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan investigasi terhadap dugaan perlakuan diskirimiasi dan kekerasan  China terhadap  etnik Uighur di negara tersebut.  Yaitu dengan mendirikan political education camp.  

“Kami juga mendesak komite penghapusan diskriminasi rasial melanjutkan rekomendasinya dengan mengirimkan tim Ad Hoc  untuk melakukan penelitian dan investigasi dugaan diskriminasi dan kekerasan pemerintah Tiongkok terhadap etnik Eighur,” kata Rektor UII Fathul Wahid saat menyampakan pernyataa sikap terhadap kasus tersebut di kantor badan wakal UII Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta, Sabtu (22/12/2018) sore.

Selain itu, lima PT DIY tersebut juga mendorong pemerintah Indonesia untuk mengirimkan nota klarifikasi dan pesan perhatian publik terhadap perkembangan dan situasi etnik Uighur, termasuk mengajak masyarakat Indonesia menunjukkan solidaritas dengan memberika bantuan dalam bentuk apapun guna meringankan beban etnik Uighur. Terutama yang ada di pengungsian.

“Kami juga mengajak masyarakat Indonesia untuk merespon masalah ini dengan kritis dan tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusian,” tandas Fathul.

Fathul menjelaskan sebagai tindaklanjutnya, akan mengirimkan pernyataan sikap tersebut kepada PBB melalui menteri luar negeri (menlu) dan aksi penggalangan dana untuk etnik Uighur melalui lembaga kemanusian. Sehingga berharap langkah mereka diikuti oleh perguruan tinggi lain, baik di DIY maupun luar DIY.

“Yang jelas ini merupakan aksi moral dan dukungan kemanusian,” tandasnya.


Rektor UMY Gunawan Budiyanto menambahkan selain sebagai  pesan moral,  pernyataan sikap tersebut juga satu dorongan adanya penjelasan resmi dari pihak yang bertanggungjawab  terhadap dugaan diskriminasi. Baik untuk etnik Uighur maupun etnik  dan  di tempat lain.

Hal yang sama diungkapkan Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti dan Rektor Ata Atma Yogyakarta Hamam Hadi.  Menurut keduanya pernyatakan sikap tersebut juga sebagai bentuk aks solidaritas terhadap isu di Uighur.(prista)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perguruan Tinggi DIY Desak PBB Investigasi Dugaan Diskriminasi Etnik Uighur Oleh China"

Posting Komentar