Peringati Dies Natalis ke 69, Alumni UGM Gelar Baksos di Sleman

Ketua panitia bakti sosial alumni UGM, Budi Setiyono memberkan keterangan kegiatan tersebut, di Gondanglutung, Donoharjo, Sleman, Sabtu (15/12/2018)

SEMBADA.ID – Para alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam komunitas Blusukan Jokowi melakukan bakti sosial (baksos), berupa penjualan sembako murah, pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi masyarakat pra sejahtera di Gondanglutung, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Sabtu (15/12/2018).

Ketua panitia baksos alumni UGM, Budi Setiyono mengatakan panitia dalam kegiatan ini menyediakan 300 paket sembako, yang berisi satu liter minyak gorang, satu kilogram (kg) gula dan dua kg beras. Untuk mendapatkan paket tersebut dengan membayar Rp15.000. Untuk mempermudah pembagian sendiri, panitia telah menyebarkan kupon kepada warga yang berhak menerima.

“Pembagian kupon ini, untuk mempermudah pelayanan pengambilan, terutama agar warga tidak antre, yaitu sesuai denag nomor yang ada di kupon,” kata alumni kehutanan UGM angkatan tahun 1979 itu.

Sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Dimana warga yang datang langsung mendapatkan pelayanan. Petugas medis yang melayani mereka merupaka dokter-dokter alumni UGM.

Menanggapi ada tudingan kegiatan tersebut bernuansa politis, Menurut Budi, kegiatan tersebut murni gerakan moral sehubungan dengan dies natalis UGM ke 69, sekaligus implementasi dari tridarma perguruan tinggi, yaitu pengabdian masyarakat. Justru sebaliknya melakuk kegiatan ini sekaligus untuk membeikan edukasi kepada warga, bagaimana menyikapi politik agar tidak terombang-ambing.

“Jadi ini murni pengabidan masyarakat, bukan hanya di Sleman saja namun akan melakukan di seluruh DIY. Rencananya kegiatan yang sama akan kami lakukan 22 Desember mendatag. Namun tempatnta belum pasti, bisa di Kulonprogo atau Bantul,” akunya.

Menurut Budi, sebelum melalukan baksos, terlebih dahulu juga sudah melakukan konsultasi dengan Bawaslu DIY dan Sleman. Hasil dari konsultasi itu Bawaslu meminta agar dalam melakukan kegiatan tidak membawa dan melibatkan calon peserta pemilu, namun benar-benar murni untuk kegiatan sosial.

“jadi ini clear, murni gerakan sosial,” tandasnya.(sbd)