Tingkatkan Layanan Air Bersih,  Sleman Bangun Pamsimas

Tingkatkan Layanan Air Bersih, Sleman Bangun Pamsimas




Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun meresmikan proyek penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) untuk 10 desa penerima Pamsimas tahun 2018 yang dipusatkan di Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Selasa (29/1/2019). Foto sembada.id/dery supri

SEMBADA.ID – Pemkab Sleman meresmikan 10 proyek penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) desa di  enam kecamatan, Selasa (29/1/2019).  Masing-masing tiga di kecamatan Pakem, dua  di kecamatan Turi dan Minggir serta masing-masing satu di kecamatan Cangkringan, Tempel dan Ngemplak.

Anggaran pembangunan bersumber pada APBN dan APBD tahun 2018.  Pembangunan Pamsimas sendiri selain  untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah pedesaan agar dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi juga  untuk meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).


Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan keberhasilan setiap program tidak samata-mata berdasarkan besarnya angaran, yang terpenting adalah komitmen dari para pelaksana termasuk Kepala Desa, sehingga program yang dicanangkan dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan  masyarakat.

“Komitmen yang tinggi dari desa dan masyarakat merupakan kunci sukses dari program Pamsimas,” kata Sri Muslimatun saat meresmikan proyek Pamsimas di Candibinangung, Pakem, Selasa (29/1/2019).

Menurut Sri Muslimatun, air merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya berupaya membangun fasilitas air bersih sehingga seluruh masyarakat bisa mendapatkan air yang memenuhi standart kesehatan.

Ia juga mengapresasi program Pamsimas, karena menurutnya program tersebut masyarakat tidak semata-mata menjadi objek pembangunan, melainkan ikut serta menjadi subjek dalam proses pembangunan.

“Dalam Pamsimas masyarakat diajak secara langsung dimulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pemeliharaan sarana kedepannya,” katanya.

Kemudian Ia berpesan karena program tersebut dari warga untuk warga maka daripada itu ia berharap agar warga memelihara dan menjaga prasarana yang telah dibangun sebagai salah satu upaya mempertahankan masa guna sarana prasarana .

Kepala Dinas PUPKP Sleman, Sapto Winarno mengatakan  bahwa Pembangunan Pamsimas III tersebut dilaksanakan untuk mendukung dua agenda nasional untuk meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yakni pertama 100-100, yaitu 100% akses air minum dan 100% akses sanitasi, dan yang kedua sanitasi total berbasis masyarakat. (der)

Read More
Bank Sleman Serahkan Hadiah  Undian Tabungan Mutiara ke XI

Bank Sleman Serahkan Hadiah Undian Tabungan Mutiara ke XI




Dirut Bank Sleman Moh Sigit (kanan) secara simbolis menyerahkan hadiah utama undian tabungan Mutiara kepada nasabah yang mendapatkan di halaman kantor bank Sleman, Selasa (29/1/2019). Foto sembada.id/anggono


SEMBADA.ID-Bank Sleman menyerahkan hadiah undian tabungan mutiara kepada para nasabah yang mendapatkan di kantor bank setempat, Selasa (29/1/2019). Hadiah yang diberikan berupa hadiah utama dan hadiah hiburan. Hadiah utama terdiri dari 2 mobil dan 4 sepeda motor. Hadiah hiburan, antara lain 2 batang emas masing-masing 10 gram dan 3 batang emas masing-masing 5 gram serta 10 tabungan mutiara senilai Rp1,5 juta.    

Direktur Utama (Dirut) Bank Sleman, Moh Sigit  mengatakan menambung di Bank Sleman bukan hanya aman, sebab dijamin pemerintah, namun juga ikut berpartisipasi dalam memajukan Sleman serta menguntungkan. Dimana setiap tahunnya akan ada undian tabungan. Di antaranya seperti yang sekarang menerima hadiah ini.

“Selain  mengucapkan selamat kepada para pemenang dan terima kasih kepada para nasabah atas kepercayaan menjadi nasabah di Bank Sleman. Kami juga berharap para pemenang dapat mengajak saudara, teman dan handai taulan untuk dapat menjadi nasabah Bank Sleman sehingga Bank Sleman ke depan menjadi lebih maju lagi,” kata Sigit saat penyerahan hadian undian tabungan mutiara XI di kantor bankSlamen, Selasa (29/1/2019).

Nasabah yang mendapatkan hadiah udian utama mobil,  warga Turi, Sleman Sumardi mengaku senang  mendapatkan  undian hadiah utama tabungan mutiara Bank Sleman. Ia pun berharap Bank Sleman akan terus berkabngan dan  maju lagi, sehingga dapat memebrikan hadiah yang lebih banyak kepada masyarakat.


“Saya merasa bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Bank Sleman yang telah memberi hadiah melalui tabungan mutiara,” ungkapnya,.

Dalam kesempatan ini juga diserahkan hadiah dari tabungan Tamasya yang merupakan undian hadiah dari gabungan BPR se DIY yang kebetulan menjadi nasabah Bank Sleman yakni di unit mobil dan handphone.(agn)

Read More
SDN Mlati 2 Dikukuhkan Jadi Sekolah Siaga Bencana

SDN Mlati 2 Dikukuhkan Jadi Sekolah Siaga Bencana



Siswa dan guru SDN Mlati 2 melakukan gladi lapangan penanggulangan bencana angin kencang di halaman sekolah setempat, Selasa (29/1/2019).foto sembada.id/amggono


SEMBADA.ID-Jumlah sekolah siaga bencana (SSB) di Sleman pada awal tahun 2019 ini terus bertamban. Kepastian ini setelah Pemkab Sleman mengukuhkan SDN Mlati 2 menjadi SSB, Selasa (29/1/2019). Pengukuhan ditandai dengan gladi lapangan penanggulangan bencana angin kencang di sekolah setempat.

SSB di Sleman sendiri (SD-SMA) hingga saat ini ada 55 sekolah. Sehingga dengan bertambahnya satu SSB itu, maka jumlahnya menjadi 56 SSB.  Sleman sendiri manargetkan hingga tahun 2019 SSB sebanyak 63 sekolah.

Bupati Sleman Sri Purnomo  mengetakan SSB ini sangatlah penting. Apalagi Sleman merupakan wilayah yang sangat rawan terhadap berbagai bencana. Oleh karena itu kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh masyarakat dalam menghadapi terjadinya bencana perlu dibangun.

“Sekolah merupakan wadah pendidikan yang sangat tepat dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” kata Sri Purnomo dalam sambutan tertulis yang dibacakan  Staf Ahli Bupati Mustaim Aminun dalam kegiatan tersebut.

Menurut Sri Purnomo meski bencana dapat dihentikan, tetapi dapat diminimalisir dampaknya.   Itu, dengan  gladi ini diharapkan semuanya dapat mengerti peran dan tugas serta apa yang harus dilakukan saat ada bencana . Sehingga tidak ada tumpang tindih atau saling lempar tanggungjawab.

“Dalam penanganan bencana seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta maupun masyarakat dituntut untuk saling bekerja sama pada masa pra bencana, saat terjadi bencana maupun pasca bencana,” terangnya.

Kepala pelaksaan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto mengatakan selain SSB,  di Sleman juga ada desa tangguh bencana. Untuk desa tangguh bencana hingga sekarang sudah ada 45 desa dari 86 desa di Sleman. Jumlah ini ditargetkan akan terus bertambah.

“Tahun 2019 ini desa tangguh bencana diharapkan mencapai 53 desa,” tambahnya. (agn)

Read More
Tiga Pemenang Sayembara Desain Sungai Buntung Dipamerkan

Tiga Pemenang Sayembara Desain Sungai Buntung Dipamerkan





Salah satu desain penataan arsitektur berkelanjutan dipamerkan dalam Sharing Session di Mezzanine Eatery and Coffe, Senin (28/1/2019) malam.  Sembada.id/ridwan anshori


SEMBADA.ID- Kawasan sungai Buntung di Sinduadi, Mlati merupakan kawasan kumuh di Sleman. Pemkab Sleman menggandeng Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menatanya dengan menggelar sayembara desain penataan kawasan yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta tersebut.

Terpilih tiga pemenang dalam desain penataan itu. Ketiga desain lalu dipamerkan dalam Sharing Session di Mezzanine Eatery and Coffe, Senin (28/1/2019) malam. Acara ini sekaligus sebagai ajang berbagi pengalaman tentang arsitektur berkelanjutan.

Ketua IAI DIY Ahmad Syaifudin Mutaqi mengatakan, acara ini sebenarnya dalam rangka menyebarluaskan ilmu arsitektur kepada mahasiswa dan masyarakat umum. "Tentunya juga menjadi ajang dalam penyampaian inovasi, ide, gagasan untuk mewujudkan arsitektur berkelanjutan," katanya.

Dia mengungkapkan, acara ini bisa menjadi ajang berbagi antara arsitek senior kepada junior atau sebaliknya. "Banyak manfaat yang bisa diperoleh dalam menghasilkan karya terbaik, tentunya yang berkelanjutan atau ramah lingkungan," ungkapnya.

Menurut dia, acara ini sekaligus menyuguhkan dua aktivitas. Pertama penyampaian gagasan dan ide arsitek berkelanjutan serta memamerkan 13 karya arsitektur terbaik, baik dari IAI maupun Program Profesi Arsitektur Universitas Islam indonesia (UII).

Sedangkan tiga pemenang desain penataan Kali Buntung, merupakan karya tiga arsitek muda. Mereka adalah Widodo Agung Nugroho, Peda Bayu dan Theo Rifai. "Karya itu menjadi salah satu contoh pemerintah yang menjadikan sayembara dalam menghasilkan karya arsitek. Penataan nantinya dilakukan oleh Pemkab Sleman," kata dia.

Di acara ini dipaparkan juga karya mahasiswa Prodi Arsitektur UII. Mereka adalah Ridho Pawenang yang juga pemenang Blue Ribon Proyek Akhir Sarjana UII. Meutia Amelia dan kawan-kawan yang menjadi pemenang sayembara kawasan tugu simpang lima Takengon, Aceh. (iwn)

Read More
Kader PMD Dilatih Budidaya Hidroponik

Kader PMD Dilatih Budidaya Hidroponik



Bupati Sleman Sri Purnomo menutup Pelatihan Kader Pemberdaayaan Masyarakat Desa (KPMD) dan Pelatihan Prukades Budidaya tanaman hias hidroponik, di Sleman,  Senin (28/1/2019). foto sembada.id/dery supri


SEMBADA.ID-Sebanyak 120 keder pemberdayaan masyarakat desa (PMD) perwakilan dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY mendapatkan pelatihan pemberdayaan masyarakat desa melalui budidaya tanaman hias hidroponik di Sleman. Kegiatan yang berlangsung selama  lima hari 24-28 Januari 2019 ini merupakan program Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Informasi Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta

Kepala BBLM Yogyakarta Erlin Chaerlinatun mengatakan selain memberikan pembekalan, peningkatan, serta keterampilan pemberdayaan  kepada masyarakat desa, kegiatan ini juga untuk mengenalkan budidaya hidroponik tanaman hias agar diterapkan khususnya di desa masing-masing.

“Kegiatan ini juga sebagai implementasi pengintegrasian pembentukan kader dimasyarakat dan pembangunan partisifatif dengan pengawasan dan penyusunan RPJM desa,” kata Erlin.

Bupati Sleman Sri Purnomo berharapmelalui pelatihan tersebut para kader dapat mengembangkan ilmu yang didapat di daerahmasing-masing.

“Ilmu yang didapat diharapkandapat dikembangkan didesa, dan dapat berkontribusi dalam membangun desanya,” harapnya.(der)

Read More
RKPD 2020 Sleman Prioritaskan Kesejahteraan

RKPD 2020 Sleman Prioritaskan Kesejahteraan



Sekda Sleman Sumadi saat membuka musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Aula Bappeda Sleman, Senin (28/1/2019). foto sembada.id/doni kardika


SEMBADA.ID-Pemkab Sleman akan fokus pada tiga aspek rencana pembangunan tahun 2020  mendatang, yaitu kesejahteraan, pelayanan publik dan daya saing. Sebagai langkah awal Slemn menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Aula Bappeda Sleman, Senin (28/1/2019).

Bupati Sleman, Sri Purnomo menjelaskan bahwa aspek kesejahteraan masyarakat meliputi kemiskinan, kesehatan, pengangguran dan ketimpangan pendapatan. Kemiskinan akan difokuskan pada lima kecamatan dengan KK miskin tertinggi. Sementara untuk kesehatan akan melakukan penekanan pada penurunan kasus stunting.

 “Sedangkan untuk menekan angka penggangguran dilakukan dengan memberikan kesempatan masuknya investasi yang padat karya bukan padat modal diimbangi dengan penyiapan tenaga kerja yang terampil. Sementara untuk ketimpangan pendapatan, difokuskan untuk meningkatkan pendapatan petani,” kata Sri Purnomo dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Sleman Sumadi dalam kegietan tersebut.

Untuk aspek pelayanan publik, di antaranta dengan  merintis mal pelayanan publik. Selain itu pelayanan publik akan meningkatkan sarana prasarana persampahan serta mengupayakan kemandirian masyarakat dalam pengolahan sampah.

“Terutama pengurangan limbah plastik, mengingat pengaruh limbah sampah pada lingkungan sudah menjadi isu nasional,” jelasnya.
.
Berkenaan dengan aspek daya saing, menurutnya akan dititik beratkan pada pengembangan potensi ekonomi lokal. Untuk itu  dinas terkait harus  mampu mengembangkan dan meningkatkan kapasitas pelaku usaha, sarana prasarana, pemanfaatan teknologi serta sertifikasi produk.

“Saya juga menghimbau agar seluruh OPD dapat menaruh perhatian lebih pada sektor-sektor di ketiga aspek tersebut,” tambah Sri Purnomo.

Sekretaris Bappeda Sleman, Arif Setio Laksito menjelaskan Pembukaan Musrenbang adalah dimulainya tahapan penyusunan RKPD. Penyusunan tersebut dimulai dengan penyampaian rancangan awal RKPD kepada Satuan Kerja Perngkat Daerah (SKPD) kemudian dilanjutkan Musrenbang kabupaten di kecamatan. (dik)

Read More
11%  Balita Sleman Alami Stunting

11% Balita Sleman Alami Stunting


Petugas sedang melakukan pemeriksaan kesehatan warga saat hari gizi nasioal ke 59 tingkat Sleman di Denggung, Tridadi, Sleman, Minggu (27/1/2019).foto sembada.id/rizal

SEMBADA.ID-Ribuan bayi di bawah lima tahun (Balita) di Sleman ditenggarai kurang asupan  gizi. Terutama asupan protein pada masa pertumbuhan.  Indikasinya balita tersebut mengalami stunting (tubuh pendek).  Data dinas kesehatan (Dinkes) setempat pada tahun 2018 prevalensi balita stunting ada 11%.  Kemudian balita gizi kurang 7,32% dan balita kurus 3,97 %.

Kepala Dinas Kesehatan  (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo mengatakan untuk mengatasi permasalahan gizi tersebut,  selain melalui melalui program perbaikan gizi, juga dengan edukasi dan kampanye  makan buah dan sayur, konsultasi gizi, serta pemerikasaan kesehatan (tensi, IMT, gula darah).

“Ini sekaligus sebagai upaya pencegahan penyakit menular,” kata Joko Hastaryo di sela-sela peringatan hari gizi nasional ke 59 tingkat Sleman tahun 2019 di lapangan Denggung, Tridadi, Sleman, Minggu (27/1/2019).

Joko menjelaskan stunting  terjadi karena kekurangan gizi kronis yang disebbabkan oleh kemiskinan dan pola asuh tidak tepat yang mengakibatkan kegagalan pertumbuhan, kemampuan kognitif tidak berkembang maksimal, mudah sakit, dan daya saing rendah.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menambahkan  untuk pencegahan stunting bisa dilakukan dengan cara menimbang setiap bulan dan yang paling pentinh yaitu pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang dimulai sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun.

“Setiap bulan harus naik timbangannya. Kalau tidak naik, maka akan dilakukan konseling gizi supaya bayi yang dilahirkan tidak stunting,” tambahnya.(zal)
Read More
Tarik Wisatawan Kaliurang Gelar Sendratari Arum Bhumi

Tarik Wisatawan Kaliurang Gelar Sendratari Arum Bhumi



Sendratari Arum Bhumi sedang di pentaskan di Kaliurang, Sabtu (26/1/2019). foto sembada.id/doni kardika


SEMBADA.ID-Taman Kaliurang kini lebih menarik untuk dikunjungi, khususnya setiap hari (pasaran Jawa) Sabtu Legi. Pada hari tersebut pengelola Taman Kaliurang menyuguhkan pertunjukan sendratari Arum Bhumi The Series. 

Berbeda dengan sendratari pada umumnya,  seperti penampilan perdana yang mengangkat cerita 'Sekar Pembayun' dengan episode 'Beksan Paseban',  Sabtu (26/1/19).  Dalam sendratari ini ada proses interaktif antara pemain dan penonton yaitu penonton dipandu menikmati alur perjalanan Sekar Pembayun hingga akhir cerita dengan melewati beberapa seting tempat. Diantaranya yaitu area Misbah Kanthil, lorong bersisi taman vertikal,  melalui pepohonan rindang, dan berakhir di sebuah bangunan joglo yang ada di Taman Kaliurang. 

Sutradara Sendratari 'Sekar Pembayun'   Agoes Kencrot,  menjelaskan bahwa sendratari ini mengangkat cerita cinta antara Sekar Pembayun dan Ki Ageng Mangir. Perjuangan Pembayun untuk memperluas wilayah Kerajaan Mataram dilakukan dengan tekad kuat dan sepenuh hati. 

Namun tak banyak orang mengenal sosok perempuan lembut yang keras hati dan berparas cantik tersebut. "Srikandi Mataram yang hampir terlupakan merupakan hal yang menarik untuk digali kembali untuk menhidupkan kembali cerita epik tersebut di Taman Kaliurang," jelasnya. 

Seusai pementasan sendratari,  secara serentak penonton akan diajak untuk menanam pohon di sekitar taman sebagai tanda pemeliharaan alam. Sebelum  ditanam, penanam pohon diminta menuliskan harapan terlebih dahulu pada sebuah wadah khusus yang kemudian dimasukkan dalam pot. 

Penonton yang berminat untuk menanam pohon di taman bisa mendaftarkan dirinya terlebih dahulu untuk mendapatkan kartu anggota yang berlaku selama satu tahun. Pertumbuhan tanaman akan dilaporkan secara periodik pada anggota melalui website.  Anggota tidak perlu khawatir, perawatan selama satu tahun tersebut merupakan tanggung jawab pengelola Taman Kaliurang. 

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengapresiasi dan mendukung pertunjukan sendratari yang diadakan oleh PT. Anindya Mitra Internasional-Jogja tersebut. Menurutnya melalui inovasi dalam mengemas sebuah karya pertunjukan dapat menjadi kekuatan tersendiri untuk menarik penonton.

 "Saya kagum dengan pertunjukan sendratari ini karena penonton dibuat penasaran dengan alur cerita. Untuk mengetahui alur ceritanya penonton harus mengikuti setiap adegan yang berpindah-pindah tempat," kata Muslimatun. 

Dirinya berharap kedepan pertunjukan sendratari ini dapat rutin dilaksanakan. Selain untuk menambah minat wisatawan berkunjung ke Kaliurang, pertunjukan sendratari ini juga mendukung upaya Pemkab Sleman dalam menjaga kelestarian alam melalui penanaman pohon. (dik)

Read More
Polres Sleman Tetapkan Dua Tersangka Pelempar Batu Warga Klaten

Polres Sleman Tetapkan Dua Tersangka Pelempar Batu Warga Klaten




Dua tersangka pelempar batu warga Klaten di Jalan Yogya-Solo,  Kalasan  Sabtu  (19/1/2019) ditunjukkan Polres Sleman saat ungkap kasus di aula Mapolres  setempat, Jumat (25/1/2019).


SEMBADA.ID - Petugas gabungan Polres Sleman dan Polda DIY berhasil menangkap  dua tersangka pelempar batu warga Sribit, Jatinom, Klaten, Muhammad  Asadulloh Alkhoiri, 20   di jalan  Yogya-Solo km 12,5 Kalasan, Sabtu (19/1/2019)  yang menyebabkannya  meninggal dunia.  Masing-masing RC, 18 warga  Wiyoro, Baturetno, Banguntapan, Bantul dan DN, 18 Warga Sanggarahan,
Plumbon, Banguntapan, Bantul.   Mereka ditangkap tiga hari setelah kejadian  di tempat  masing-masing.

Warga Klaten tersebut  terkena lemparan batu salah sasaran. Sebab kedua tersangka  sebenarnya ingin melempar batu  ke arah rombongan supporter Persis Solo. Hanya saja saat korban bersama adiknya  yang akan pulan ke rumhanya di Klaten  dari arah barat  melewati rombongan  itu dari arah berlawanan (timur) ada  rombongan yang melempar batu dan mengenainya.   

Selain itu petugas juga menetapkan satu tersangka lagi pelaku pelemparan  batu dengan sasaran sama yaitu rombongan supporter Persis namun di tempat  berbeda yaitu di jalan Yogya-Solo Km 15, Kalasan, yaitu SAK, 15 warga  Keniten, Tamanmartani, Kalasan.  Sama dengan dua tersangka  RC dan DN, SAK juga ditangkap tiga hari setelah kejadian di rumahnya.

Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah mengatakan tertangkapnya para pelaku itu hasil pengembangan dari olah tempat kejadian perkara (TKP), keterangan beberapa saksi dan  mencari alat bukti sebagai pettunjuk maupun bukti lain.  Untuk kepentingan ini, petugas juga melakukan mencari informasi sampai ke Klaten.

“Hasilnya dalam tiga hari paksa kejadian berhasil mengamankan 7 orang yang diduga terlibat dalam pelemparan batu itu,” kata Rizki Ferdiansyah saat  ungkap kasus di aula Mapolres Sleman, Jumat (25/1/2019) sore. Seperti dilansir sndonews

Rizki menjelaskan dari pemeriksaan  dalam melakukan pelemeparan batu itu  RC dan DN berboncongan dengan sepeda  motor matic Soopy AB 4402 FB.  Keduanya memiliki memiliki peran yang berbeda dalam peristiwa  tersebut, RN sebagai eksekutor (pelempar batu), DN yang mengendari sepeda motor. Batu yang digunakan diambil di sekitar lokasi.

“Untuk pelemparan sendiri sudah direncanakan, yaitu dengan menghadang supporter Persis Solo sepanjang Prambanan-Bandara.”  paparnya.

Begitu juga dengan SAK  yang melakukan pelemparan di Jalan Yogya-Solo km 15 Tirtomartani, Kalasan,  memang sengaja melempar baru ke arah supporter Persis Solo di tempat itu dan setelah melempar lari ke  perkampungan dimana kelompoknya sudah menunggu. Sehingga saat ada yang mengejar ke perkampungan,  justru korban pelemeparan batu  itu dikeroyok kelompok tadi.

“Karena itu kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah lagi. Sebab kami masih terus melakukan pengembangan,”  terangnya.

Dua tersangka pelemparan baru di Jalan Yogya-Solo Km 12,5 RC dan DN dijerat pasal 338 subsider pasal 170 ayat 2 ke 3 juncto pasal 351 ayat 3 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 t hun penjara. Sedangkan SAK dijerat pasal 170 subsider pasal 351 dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.

“Namun karena SAK  masih dibawah umur tidak kami tahan, tetapi untuk proses hukumnya tetap berjalan sesuai dengan undang-undang yang berlaku,”  tandasnya.

Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto menambahkan selain dengan olah TKP pengungkapkan kasus ini, juga dengan analisis medsos. Sebab sebelumnya kelompok tersebut sudah melakukan ajakan untuk melakukan tindakan tersebut di group medsos mereka.

“Karena itu, kami mengarapka agar dalam mengunakan medsos tidak mengajak melakukan tindak keonaran. Sebab  semua jejak digital akan terlacak meski pesan itu telah dihapus,”  terangnya.(sbd) 
Read More
Warga Yogyakarta Temukan Benda Diduga Bom Di Rumahnya

Warga Yogyakarta Temukan Benda Diduga Bom Di Rumahnya



Petugas sedang melakukan evakuasi benda yang diduga bom di rumah warga Jatimulyo, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta, Jumat (25/1/2019)

SEMBADA.ID-Warga Jatimulyo, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta Sihono menemukan benda bulat seperti  granat di samping rumahnya, Jumat (25/1/2019).  Benda itu ditemukan saat dirinya memilah-milah barang bekas di tempatrnya tersebut. Temuan itu selanjutnya dilaporkan ke Mapolsek Tegalrejo. Petugas menindaklanjuti dengan mendatangi lokasi untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) dan evakuasi.

"Guna proses penyelidikan, benda yang berbentuk bulat sudah diamankan oleh gegana," kata Kapolsek Tegalrejo Kompol Ardiansyah, Jumat (25/1/2019).

Ardiansyah menjelaskan penemuan benda mirip granat itu berawal saat Sihono yang kesehariannya mencari barang rongsok,  saat di Kutu Wates, Sinduadi, Mlati, Sleman oleh tukan bangunan ditawari potongan-potongan besi. Kemudian barang itu dimasukkan ke dalam karung dan dibawa pulang dan diletakkan di samping rumahnya.

“Paginya sekitar pukul 11.00 WIB saat membuka karung itu dan memilah-milah barang menemuka benda bulat dalam kondisi korosi,” paparnya.

Menurut Ardiansyah menemukan benda tersebut Sihono curiga.  Kemudian melaporkan ke RT setempat.  Setelah mendatangi loksi, guna memastikan benda itu granat atau bukan serta bebahaya atau tidak.  Selanjutnta melaporkan ke Mapolsek Tegalrejo.(sbd)
Read More
RSUD Prambanan Raih Akreditasi Paripurna

RSUD Prambanan Raih Akreditasi Paripurna




Direktur RSUD Prambana Isa Dharmawidjaja (kanan) menerima sertifikasi akreditasi rumah sakit dari ketua eksekutif komisi akreditasi rumah sakit (KARS) Sutoto di Jakarta, Rabu (23/1/2019). Foto Dok Humas Pemkab Sleman

SEMBADA.ID -Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prambanan berhasil meraih akreditasi predikat paripurna dari komisi akreditasi rumah sakit (KARS). Sertifikat diserahkan langsung oleh  Ketua Eksekutif KARS Sutoto dan diterima oleh Direktur RSUD Prambanan  Isa Dharnawidjaja,  di Gedung KARS Epicentrum Walk Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2019). Sebelumnya, tim KARS telah melakukan penilaian selama empat hari, yaitu mulai 5-8 Desember 2018 lalu.


Direktur RSUD Prambanan Isa Dharmawidjaja mengatakan keberhasilan rumah sakit yang dipimpinannya meraih predikat paripurna  ini atas kerja keras semua unsur di rumah sakit tersebut. Terutama dalam melaksanakan ketugasan rumah sakit sesuai dengan kriteria penilaian yang dilakukan tim akreditasi sehingga berhasil lulus.

“Adapun jenis jenis penilaiannya meliputi sasaran keselamatan pasien, Standar pelayanan berfokus pasien, standar manajemen rumah sakit, pelaksanaan program nasional meliputi menurunkan angka kematian Ibu dan bayi, menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS, menurunkan angka kesakitan TB serta, pengendaliannya,” kata Isa,  seperti dilansir sndonews,  Jumat (25/1/2019).


Isa menjelaskan selain untuk meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya manusia di rumah sakit dan rumah sakit sebagai institusi, mendukung program pemerintah di bidang kesehatan, akreditasi ini juga untuk meningkatkan profesionalisme rumah sakit Indonesia di mata internasional.  Karena itu semua rumah sakit mulai dari kelas D-kelas A wajib akreditasi


“Dasar akreditasi yaitu Undang Undang (UU) No 44/2009 tentang rumah sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenjkes)  Nomor 34/ 2017 tentang akreditasi rumah sakit. Akreditasi wajib dilakukan secara berkala, yaitu minimal 3 tahun sekali,” paparnya

Isa menambahkan untuk  akreditasi ini mulai 1 Januari 2018 juga  sudah diberlakukan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 yang merupakan standar akreditasi rumah sakit yang mudah dipahami sehingga mudah diterapkan, yang lebih mendorong peningkatan mutu, keselamatn pasien, dan manajemen resiko, termasuk di rumah sakit pendidikan, serta mendukung program nasional bidang kesehatan dengan jenis penilaian 15 bab untuk RS Non Pendidikan dan 16 bab untuk RS Pendidikan. (agn)

Read More
Angin Kecang Beberapa Pohon Di Beberapa Titik Sleman Tumbang

Angin Kecang Beberapa Pohon Di Beberapa Titik Sleman Tumbang



Warga Geblok, Wukirsari, Cangkringan, Sleman melakukan evakuasi pohon tumbang di daerah tersebut, Kamis (24/1/2019) sore. Foto Dok BPBD Sleman

SEMBADA.ID-Hujan deras yang disertai angin kencang di wilayah Sleman, Kamis (24/1/2019) sore-malam menyebabkan pohon di beberapa titik tumbang. Badan Penanggalulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat sedikitnya ada lima tempat yang terjadi pohon tumbang, yaitu di Geblok dan Brayut Tanjung, Wukirsari, Cangkringan, Kratuan, Purwobinangun, Pakem, Tengahan, Sedangagung, Minggir serta Pundong, Tirtomartani, Kalasan.

"Ini data yang kami terima pada pukul 19.54 WIB," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, Kamis (24/1/2019).

Makwan menjelaskan selain mengenai bangunan rumah, pohon tumbang itu juga menimpa jaringan listrik dan melintang jalan. Pohon tumbang yang menimpa banguan rumah terjadi di tiga titik yakni di Brayut, Kratuan dan Pundong. Menimpa jaringan listrik di dua lokasi yaitu di Kratuan dan Geblok. Di Geblok pohon tumbang juga melintang di jalan dan di Tengahan, pohon tumbang menimpa bangunan SD Muhammadiyah Tengahan, Sedangagung, Minggir.

"Petugas TRC BPBD Sleman bersama relawan dan masyarakat langsung melakukan evakuasi untuk mengkondisikan lokasi," terangnya.

Read More
DPP Perindo Konsolidasi Rekrutmen Saksi Di DPW DIY

DPP Perindo Konsolidasi Rekrutmen Saksi Di DPW DIY






Sekjen DPP Perindo memberikan materi kepada para caleg di jajaran DPW dan DPD Perindo se DIY di kantor DPW Perindo DIY Jalan Ipda Tut Harsono, Yogyakarta, Kamis (24/1/2019).


SEMBADA.ID-DPP Partai Perindo melakukan konsolidasi politik bagi para calon legislatif (caleg)  jajaran DPW  dan DPD Partai Perindo se DIY di kantor DPW Partai Perindo DIY Jalan Ipda Tut Harsono, Yogyakarta, Kamis (24/1/2019).

Sekjen DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq memimpin sekaligus memberikan arahan kepada para caleg dalam acara tersebut. Terutama apa yang harus mereka lakukan untuk merealisasikan program partai dalam pemilihan umum (pemilu) April mendatang.

DPP Partai Perindo sendiri untuk DIY menargetkan satu kursi di DPR dan masing-masing satu fraksi baik di tingkat propinsi maupun kabupaten dan kota se DIY. Sedangkan untuk nasional dapat masuk tiga besar.

"Hari ini kami melakukan konsolidasi politik dan berharap berdampak besar terhadap elektabilitas," kata Sekjen DPP Perindo Ahmad Rofiq usai acara tersebut, seperti dilansir sindonews.

Ahmad Rofiq menjelaskan konsolidasi ini penting, sebab mulai sekarang orientasi baik caleg maupun partai bukan lagi program, melainkan harus diorientasikan untuk keterpilihan caleg dan partai. Sehingga apa yang telah ditargetkan partai dapat terealisasi. Bukan hanya untuk DIY namun juga nasional.

"Untuk DIY dapat mengirimkan satu perwakilan ke pusat dan masing-masing satu fraksi di tiap daerah dan propinsi. Untuk DPP top three," jelasnya.

Menurut Ahmad Rofiq untuk itu Perindo akan melakukan totalitas yang akan dirancang dalam banyak hak, melalui aktivitas politik, program, kanvasing, sosialiasi alat peraga kampanye (APK), iklan dan segala macam akan dikonsolider menjadi satu kekuatan dalam melakukan sosialisasi. Di antaranya sosialisasi rekrutmen saksi. Dimana untuk rekrutmen saksi harus berbasis tempat pemungutan suara (TPS).  Sebab saksi akan berkontribusi besar dalam perolehan suara partai. Maka dalam rekrutmen saksi itu harus tepat sasaran, sebab dengan adanya saksi di dalam TPS secara otomatis suara partai  akan menjadi sangat besar, karena mereka ada di basis tersebut dan sudah barang tentu saksi yang direkrut bagian dari kader atau relawan para saksi.

"Karena memiliki tugas mengamankan suara dan TPS itu maka keberadaan saksi sangat penting," tandasnya.

Ahmad Rofiq mengatakan untuk satu TPS nantinya akan ada dua saksi dari Perindo. Selain dapat bergantian dakam menjaga TPA disisi lain juga bisa mengalang masyarakat untuk datang ke TPS itu mengunakan hak suaranya.

"Untuk meraih target kami juga sedang membangun basis di dapil yang terkecil yaitu kabupaten dan kota. Sebab akan berimplikasi terhadap perolehan suara baik di propinsi maupun nasional," paparnya.

Untuk itu basis itu harus dibangun, yakni bisa melalui program, pengenalan visi misi dan caleg yang ada di dapil itu dan hal tersebut bisa menjadi sumber kemenangan partai.

Ketua DPW Perindo DIY Nanang Sri Roekmadi  menambahkan konsolidasi ini selain tindaklanjut dari instruksi partai dalam merekrut saksi di TPS. Sebab saksi sangat penting baik mengawal maupun mengamankan TPS. Sehingga saksi sangat penting untuk kemenangan partai. 

"Kami yakin kemenangan itu ada di tempat itu," tambahnya.(sbd)

Read More
Polres Sleman Ungkap Peredaran Miras Impor Palsu

Polres Sleman Ungkap Peredaran Miras Impor Palsu



Kasat Narkoba Polres Sleman AKP Tony Priyanto menunjukkan miras impor palsu saat ungkap kasus di Mapolres setempat, Kamis (24/1/2019)

SEMBADA.ID-Polres Sleman berhasil mengamankan warga Yogyakarta, RA, 40 yang menjual minuman keras (Miras) impor palsu di kawasan taman parkir Monumen Yogya Kembali (Monjali). Selain itu petugas juga mengamankan puluhan botol miras impor palsu berbagai merk sebagai barang bukti (BB). 

Kasat Narkoba Polres Sleman AKP Tony Priyanto mengatakan terungkapnya kasus ini berawal dari hasil pengembangan tertangkapnya tiga warga Sleman, masing-masing AJ, IM dan AG yang menyalahgunaan psikotropika jelis pil calmlet, akhir Desember 2018 lalu. Dimana dalam pengeledahan petugas juga menemukan miras impor palsu dari tangan para tersangka. 

"Dari pengakuan tersangka, mereka membeli miras tersebut dari tangan RA. Dari informasi itu kemudian kami melakukan penylidikan dan mengamankan tersangka RA," kata Tony saat ungkap kasus di Mapolres setempat, Kamis (24/1/2019)


Tony menjelaskan dari hasil pemeriksaan, RA mendapatkan barang tersebut dari seseorang yang berada di Solo. Minuman impor tersebut dijual Rp100 ribu sampai Rp150 ribu, perbotol. Padahal harga asli miras itu diatas Rp700 ribu.  

"Senagai tindaklanjutnua saat ini kami tengah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) guna mengetahui kandungan miras palsu tersebut. Termasuk melakukan pengawasan di tempat hiburan malam," terangnya.

Tony menambahkan ciri-ciri miras impor palsu secara kasap mata, kalau tutup botol sudah di buka tidak bisa di tutup kembali. Jadi kalau beli di tempat hiburan malam harus tahu saat membukanya. Karena miras palsu ini sangat berbahaya. 

"Untuk itu menghimbau pada masyarakat agar berhati-hati karena sangat berbahaya bagi kesehatan, pasalnya tidak ada takaran komposisi. Terlebih saat membeli setidaknya melihat saat membukanya," terangnya.

"RA dalam kasus ini kami jerat dengan tipirng. AJ, IM dan AG dijerat UU Psikotropika pasal 60 dan 62 dengan ancaman hukuman 3- 5 tahun penjara," paparnya.(sbd)

Read More
Bawaslu Sleman Amankan 6.000 Eksemplar Tabloid Indonesia Berokah

Bawaslu Sleman Amankan 6.000 Eksemplar Tabloid Indonesia Berokah





Petugas saat memeriksa isi karung yang berisi tabloid Indonesia Barokah di sentra pengolahan pos Yogyakarta, Plemburan, Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Kamis (24/1/2019). 

SEMBADA.ID-  Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sleman mengamankan 6000 eksemplar tabloid Indonesia Barokah di sentra pengolahan pos Yogyakarta,  di Plemburan, Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Kamis (24/1/2019). Tabloid itu rencananya akan dikirimka. Ke beberapa masjid dan pondok pesantren (Ponpes) di Sleman, Bantul dan kota Yogyakarta serta beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Pengamanan ini sebagai tindaklanjut dari instruksi Bawaslu untuk mengecek ada tidaknya pengiriman tabloid tersebut di wilayah DIY

"Setelah melakukan pengecekan,  di kantor pos ini kami menemukan sekitar 6.000 eksemplar Tabloid Indonesia Barokah kiriman dari Redaksi Tabloid Indonesia Barokah di wilayah Bekasi," kata Koordinator Divisi Hukum, Data, dan Informasi, Bawaslu Sleman, Arjuna Al Ikhsan Siregar di sela-sela pengecekan di sentra pengolahan pos Yogyakarta, Plemburan, Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, seperti dilansir sindonews, Kamis (24/1/2019). 

Arjuna mengatakan selain akan melaporkan temuan ini ke Bawaslu DIY dan Bawaslu pusat, pihaknya juga akan melihat dan mengkaji konten tabloid ini melanggar aturan pemilu atau tidak. Untuk itu sambil menunggu kajian konten dan instruksi dari Bawaslu pusat, tabloid tersebut akan disimpan di Gudang kantor sentra pengolahan pos Yogyakarta di Plemburan ini.

Wakil Kepala Kantor Sentra Pengolahan Pos Yogyakarta Mujiyono mengatakan tabloid tersebut dikirim dari kantor Pos Jakarta Selatan yang dikemas dalam 21 karung dan tiba di tempat itu Kamis (24/1/2019) pagi. Hanya saja karena tidak mengetahui isi dalam karung itu apa, sebenarnya kiriman tersebut akan didistribusikan ke alamat tujuan. 

"Namun setelah ada permintaan dari Bawaslu dan kepolisian, tidak jadi kami sebar dan untuk sementara, akan kami simpan disini dulu," katanya.(sbd)

Read More
Warga Wonosobo Meninggal Tertimbun Pasir  Saat Tambang Di Cangkringan

Warga Wonosobo Meninggal Tertimbun Pasir Saat Tambang Di Cangkringan


Warga Kaliwuluh Balong, Umbulharjo, Cangkringan,  menunjukkan lokasi kejadian warga Wonosobo tertimbung pasir saat menambang di daerah tersebut, Rabu (23/1/2019)

SEMBADA.ID- Warga RT 06/05, Sontonoayan,  Kepancar , Kretek, Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng), Mistan, 43 satu dari empat  penambang pasir  meninggal dunia setelah tertimbung pasir saat menambang pasir secara manual di lokasi penambangan Kaliwuluh Balong, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Rabu (23/1/2019) pada pukul 10.00 WIB. 

Dari informas yang dihumpun, kejdian itu berawal  saat  Mistan bersama empat temannya,  yaitu Paeran Isnan,. Teman dan  Paijo semua warga Wonosobo  serta Bondan sopir truk, warga Jombalng, Karang Bendo, Banguntapan, Bantul  melakukan penambangan pasir di tempat tersebut. Lahan itu milik warga Tegal, Balong, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Harno. Mereka menambang pasir sejak pukul 06.30 WIB.

Namun saat sedang mengisi pasir ke dalam truk, pada pukul 10.WIB,  tiba-tiba tebingg di sisi barat setinggi 5 meter runtuh dan menyebabkan dua  batu besar yang ada di tebing tersebut ikut  longsor. Mengetahui hal itu keempat teman Mistan berhasil menyelamatkan diri,  sedangkan Mistan,  tidak sempat lari karena terhalang truk yang  sedang diisi muatan.  Sehingga  tertimbun  material rerruntuhan tebih dan pasir sedalam 1,5 meter serta tergenjet bodi truk sebelah belakang,

Sedangkan temannya  Paeran Isnan meski dapat menyekamatkan diri namun mengalami luka di wajahnya. Untuk tiga penambang pasir lainnya tidak mengalami luka.

Warga sekitar  yang mengetahui kejadian itu  mencoba memberikan pertolongan kepada Mistan. Namun karena dalam evakuasi dengan cara manual, membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar  dua jam. Sebab  baru  pukul 12.00 WIB Mistan bisa ditemukan.  Sehingga saat ditemukan sudah meninggal.

Selanjutnya  oleh petuhas  Mistan di bawa ke RS Bhayangkara Polda DIY di Jalan Yogya-Solo, Kalasan, Sleman  untuk kepentingan penyelidikan sedangkan Paeran Isnan yang menderita luka di wajahnya di bawa ke RS PKU Muhammadiyah, Pakem.  Untuk tiga penambang lainyang selamat dimintai keterangan di Mapolsek Cangkringan.


“Saat kejadian,  saya mendengar seperti truk jomplang,” kata warga setempat, Tukijo yang rumahnya sebelah timur lahan tambang pasir itu di lokasi kejadian, seperti dilansir sindonews,  Rabu (23/1/2019).

Kapolsek Cangkringan AKP Ar Sutarman mengatakan setelah mendapatkan laporan adaya tebing longsor,  petugas langsung menuju ke lokasi untuk melakukan tindakan pertama tempat kejadian perkara (TPTKP), termasuk melakukan evakuasi  dan mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi (police line) di pintu masuk tambang sebelah timur dan di dekat kejadian.

“Selain membawa korban meninggal  dan luka  ke rumah sakit serta  meminta keterangan penambang yang selamat di Mapolsek,  untuk kepentingan penyelidikan kami juga  mengamankan barang bukti,” kata AR Sutaraman saat ada di lokasi kejadian.

Menurut Sutarman untuk dugaan sementara,  kejadian ini karena factor human error, yaitu kurang kehati-hatian penambang. Sebab untuk menambang harus tetap mengutamakan keselamatan dan memakai standar  perlatan  yang telah ditentukan, baik untuk menambang  maupun hal teknis lainnya.

“Untuk  kepentingan penyelidikan,  sementara  akan menutup lokasi tambang ini,” paparnya.
Selain  itu  juga akan melakukan koordinasi dengan instansi  berwenang dan stakeholder untuk  penangganan masalah ini. Termasuk sosialiasai agar kegiatan penambangan di lahan ini dikurangai, sebab juga akan berdampak pada lingkungan, terutama sumber-sumber mata air.  

“Kejadian ini bukan yang pertama kali, sebab tahun lalu juga terjadi tiga kali longsor, dua di lokasi tambang manual dan satu di sungai,

Camat Cangkringan  Mustadi  mengatakan sebenarnya tambang manual ini tidak ada izinnya atau ilegak  dan sudah melaporkan ke Pemkab. Namun untuk menutupnya belum bisa memberikan keterangan. Selain bukan kewenangan kecamatan,  juga masih akan melakukan koordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait.

“Di Cangkringan tambang seperti ini cukup banyak, terutama di Umbulharjo dan lokasinya di lahan pribadi, untuk pengerjaaan  dengan sistem bagi hasil, “ ungkapnya.

Mustain menambahkan meski  illegal, namun tetap  menghimbau kepada penambang untuk mengutamakan keselamatan. Yaitu harus nemakai teori dan teknis menambang yang benar. Bukan asal menambang dan berani.   

“Kami sebenarnya sudah selalu mengingatkan dan mensosialiasaikan masalah ini, Tetapi semua kembali kepada komitmen mereka,”  akunya.(sbd)
Read More
UII Resmi Buka Program Magister Kimia, Satu_Satunya PTS Indonesia

UII Resmi Buka Program Magister Kimia, Satu_Satunya PTS Indonesia



Rektor UII Fathul Wahid  (tengah)  memberikan keterangan soal pembukaan program magisrer Kimia di kampus tersebut, Rabu (23/1/2019)


SEMBADA.ID -Uniersitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dipastikan akan membuka program magister Kimia (S2),  Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).  Kepastian ini setelah kemenerian rset dan pendidikan tinggi (Menristekdikti) mengeluarkan surat keputusan (SK)  bernomor 1142/KPT/1/2018 tentang  izin pendirian program tersebut.

Rektor UII Fathul Wahid secara resmi melaunching program itu di kampus setempat, bersamaan dengan seminar nasional penguatan kimia menghadapi  era industrialisasi 4.0, Rabu (23/1/2019).

Dekan FMIPA UII Riyanto mengatakan pembukaan program S2 Kimia ini bukan hanya yang pertama di FMIPA dan melengkapi program magister yang sudah ada di UII,  namun juga merupakan kebangaan. Sebab UII menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) pertama yang membuka program ini. Termasuk untuk mendapatkan izin, juga melalui proses panjang.

“Untuk izin  pendirian sudah kami ajukan sejak tahun 2016 dan baru keluar pada tahun 2018. Sehingga membutuhkan waktu dua tahun,”  kata Riyanto  soal pembukaan program magister Kimia FMIPA UII,  usai launching  di kampus setempat, seperti dilansir sindonews, Rabu (23/1/2019).

Riyanto menjelaskan UII hingga saat ini di Indonesia baru ada 17 perguruan tinggi (PT) yang memiliki program magister Kimia. Sehingga dengan dibukanya S2 Kimia di UII menjadi 18 PT.   UII
sendiri siap bersaing dengan PT yang sebelumnya sudah membuka program ini.  Seperti UGM, ITB, ITS dan UI.  Apalagi setiap PT memiliki ciri khas tersendiri dan untuk UII akan folus pada pengembangan minyak asiri.

“Untuk minyak asiri ini, belum ada yang mengembangkan dan baru ada di UII,” terangnya.

Menurut Riyanto pembukaan program S2 Kimia yang focus pengembangan  minyak astiri ini bukan tanpa alasan.  Selain untuk membantu industri dalam memproduksi minyak asiiri, juga pemberdayaan masyarakat serta   peningkattka perekonomian dan kesejahteraan.  Sebab meski permintaan minyak astiri di pasar dunia tinggi, namun Indonesia belum sanggup memenuhinya.


“Selain peralatan produksi dan proses yang tidak baik untuk minyak asiri dijual dalam bentuk mentah. Sehingga program S2 Kimia ini nanti yang akan menanggani perubahan dari produk mentah ke produk jadi kemudian baru dieskpor,”  jelasnya.


Untuk pengembangan ini, UII bukan hanya didukung dengan peralatan dan labortaorium serta  tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya,  tetapi juga mengandeng masyarakat (petani) untuk mengembangkan tanaman penghasil minyak asiri,  yaitu dengan memanfaatkan lahan yang selama ini tidak baik untuk petanian ditanaman dengan tanaman penghasil minyak asiri tersebut. 

“Saat ini kami megandeng mitra petani di Wonosari, Gunungkidul,  dengan menanama serei wangi (dapur)  sebagai bahan minyak asiri.  Selain serei, tanaman lain yang bisa dikembangkan yaitu kayu putih, sirih, jahe dan nilam,”  paparnya.


Rektor UII Fathul Wahid  menambahkan di era industrialisasi 4,0 pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu dilakukan secara tanggap  dan cermat guna memenuhi kebutuhan industry. 
“Dengan  dibukanya  program ini diharapkan dapat merespon kebutuhan masyarakat, terlebih dalam upaya menghadapi era revolusi industri 4.0,” tambah fathul. 
Read More
Tingkatkan Layanan Pembuatan SIM,  Polres Sleman Bangun  Gedung Satpas

Tingkatkan Layanan Pembuatan SIM, Polres Sleman Bangun Gedung Satpas

Anggota Polres Sleman saat mencoba gedung lantai III tempat uji praktek roda dua bagim  pemohon SIM  C  


SEMBADA.ID -Polres Sleman terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Di dengan membangun gedung satuan penyelenggadan adminnistasi surat izin mengemudi (Satpas).  Kapolda DIY irjen Pol Ahmad Dofiri mersemikan gedung Satpas  tersebut, Rabu (23/1/2019).  Selain untuk meningkatkan pelayanan bagi warga Sleman yang akan membuat surat izin mengenudi,  gedung Satpas itu juga untuk transparansi sekaligus kualitas dalam pembuatan SIM.

Gedung Satpas Polres Sleman sendiri terdiri dari tiga lantai.    lantai pertama digunakan untuk uji paktek kendaraan roda 4, lantai kedua  untuk administrasi, dan lantai ketiga untuk uji praktek kendaraan roda 2.  Gedung Satpas ini, mampu  menampung 300 orang perhari dengan 30 peserta persesinya.

Kapolda DIY  Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan  pembangunan ini merupakan  bentuk  komitmen  Polri untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Terutama dalam pembuatan SIM.  


“Bukan hanya gedungnya saja yang bagus, tetapi semangat untuk melayani masyarakat mudah-mudahan juga terinspirasi dengan gedung yang baru.  Dan yang paling penting, masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Polres Sleman,” tandas Dofiri dalam sambutannya saat peresmian gedung Satpas Sleman itu.


Kapolres Sleman,  AKBP Rizky Ferdinansyah mengatakan bahwa gedung yang dibangun di Area Polres Sleman tersebut menggunakan anggaran Rp14 miliyar yang berasal dari anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun anggaran 2018 .

Bupati Sleman Sri Purnomo  mengatakan  dengan  adanya  gedung  Satpas ini diharapkan dapat  meningkat kualitas pelayanan publik, terutama dalam  pembuatan SIM untuk warga Sleman agar lebih  cepat, mudah   dan efisien.(sbd)
Read More
18 hari Jadi Buron,   Terpidana Laporan Palsu Jootje Terhadap PT  SGI Ditangkao Di Cibinong

18 hari Jadi Buron, Terpidana Laporan Palsu Jootje Terhadap PT SGI Ditangkao Di Cibinong



DPO  Jootje Max Sondakh saat tiba di Lapas  Kelas II B Sleman, Cebongan, Mlati,Sleman, Selasa (22/1/2019) sore

SEMBADA.ID - Kejaksaan Sleman (Kejari) berhasil menangkap  terpidana laporan palsu terhadap PT  SGI di Sleman   Jootje Max Sondakh alias Jootje, 68 di Cibinong,  Bogor,  Jawa Barat, Senin (21/1/2019) malam dan membawanya ke Sleman untuk menjalani hukuman 6 bulan penjara di lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Sleman, Selasa (22/1/2019) pukul 17.00 WIB.

Kejari Sleman menetap Jootje sebagai DPO  sejak, 4 Januari 2019 lalu.  setelah dipanggil 3 kali untuk menjalani vonis tersebut tidak pernah memenuhinya.   

Jootje harus menjalani hukuman itu, berawal  adanya sengketa antara PT SGI dengan Jootje Max Sondakh  soal  tanah di Margoluwih, Seyegan yang digunakan untuk  PT SGI.  Sebab  PT SGI memblokirnya.   Sedangkan Jootje menilai itu tanah keluargnya.  Sehingga Jootje mengugat ganti rugi materiil dan imateriil Rp2,25 miliar ke pengadilan negeri (PN) Sleman.  Namun hakim PN Sleman menoloak seluruh permohonan itu, dalam sidang putusan  tanggal  6 Juli 2017.

Selain itu Joojte juga menempuh upaya hukum lewat jalur pidana dengan melaporkan PT SGI ke Polda DIY dengan sangkaan telah melakukan pencurian dan penggelapan. Laporan itu pun kandas, sebab dinilai tidak cukup bukti.

PT SGI akhirnya melaporkan balik Jootje dengan tuduhan pengaduan palsu. Setelah melalui proses persidangan di PN Sleman, Jootje divonis bersalah  dan dipenjara 7 bulan.  Terhadap putusan ini Jootje mengajukan banding ke PT DIY.  PT DIY memutuskan Jootje bersalah hanya saja untukhukumanya berkurang menjadi 6 bulan penjara.  Atas putusan banding tersebut, Jootje mengajukan kasasi ke MA. Putusan MA menolak kasasi Jootje.

Atas putusan ini, maka Jootje harus menjalani vonis tersebut, sebab sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Hanya saja, Jootje tidak melaksanakannya.  Untuk itu Kejari Sleman melakukan panggilan agar Jootje menjalani  putusan tersebut. Hanya saja sampai dipanggil tiga kali, 3 Januari 2019  lalu Jootje  tidak pernah memenuhinya.   Dinilai tidak memiliki etikad baik,  akhirnya Kejari Sleman mengeluarkan DPO bagi Jootje, per 4 Januari 2019.


“Penangkapan Jootje  ini hasil koordinasi dan kerjasama antara kami tim Kejari Sleman, tim Kejari Cibinong dengan Polres Bogor sejak tanggal 4 Januari 2019,” kata  Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Sleman  Slamet Supriyadi  di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)kelas II B Sleman, Cebongan,Mlati, Sleman, Senin (22/1/2019) sore. (iyk)

Read More