Luncurkan Becak Listrik UGM, Ignatius Jonan Harapkan Bisa Diproduksi Massal
Menteri ESDM Ignatius Jonan mencoba
memakai becak listrik karya FT UGM usai peresmian becak listrik tersebut di
halaman Balairung Gedung Pusat UGM, Jumat (18/1/2019) sore
SEMBADA.ID -Menteri
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Igantius Jonan secara resmi meluncurkan becak lisrik karya
dosen dan mahasiswa fakultas teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) di
halaman Balairung gedung pusat, kampus setempat, Jumat (18/1/2019) sore.
Peluncuran
ditandai dengan ujicoba becak lisrik tersebut oleh Igantius Jonan dan rektor
UGM Panut Mulyono. Dimana Ignatius Jonan sebagai pengemudi sedangkan Panut
Mulyono penumpangnya. Becak listrik ini
hasil kerjasama antara UGM dengan PLN.
Adanya
becak litrik tersebut, pengemudi becak sudah tidak mengayuh
lagi, sebab untuk pengeraknya dengan
memakai tenaga yang bersumber dari listrik.
Selain itu, juga tidak
menimbulkan polusi dan suara. Sehingga becak listrik ini ramah lingkungan.
Untuk
tahap awal ini UGM baru memproduksi 15 unit becak listrik dan sementara masih dioperasionalkan di
kawasan Bulaksumur, UGM. Secara umum becak listrik ini sama dengan becak
konvensioal, bedanya hanya dikonversi dengan menambahkan komponen penggerak berupa motor listrik 1500 Watt 48 V
dan baterai VRLA 48 V dengan kapasitas
arus 12 Ah. Dengan baterai 12 Ah ini, becak dapat digunakan secara penuh dengan listrik untuk menempuh 30
km untuk setiap pengisian baterai. Jarak
tempuh ini dapat di tingkatkan dengan mengganti atau menambahkan sistem baterai
menjadi 24 Ah dengan jarak tempuh sekitar 50-60 km setiap pengisian baterai.
Menteri
ESDM Igantius Jonan mengatakan becak listrik ini bukan hanya sebagai moda
transportasi yang ramah lingkungan,
sebab tanpa suara dan polusi.
namun yang lebih penting lagi,
pengemudinya tidak harus mengayuh
lagi dalam mengopersionalkannya. Sehingga lebih manusiawi dibandingkan dengan
becak konvensional.
“Karena
itu saya berterima kasih kepada PLN dan UGM yang telah mempelopori pembuatan
becak listrik ini,” kata Jonan usai peluncuran becak listrik UGM tersebut, seperti dilansir sindonews.
Untuk
itu, sebagai kelanjutannya, diharapkan segera dapat bekerjasama dengan industri agar bisa
diproduksi massal. Termasuk untuk daerah yang belum memiliki regulasi segera membuatnya, sehingga
keberadaan becak listrik tersebut, tidak menyalahi aturan.
“Selain
mendukung pariwisata, becak listrik ini juga dapat menampung lapangan kerja
serta membuat lingkungan lebih baik,”
jelas Jonan.
Jonan
dalam kesempatan itu juga mengungkapnya saat ini pemerintah juga sedang
menyiapkan peraturan presiden (perpres) tentang pembangunan industri mobil listrik. Baik industrialiasai, bea masuk, pajak, insentif, kapasitas, target dan lainnya. Sehingga harga mobil listriknya dapat
terjangkau atau minimal bisa bersaing dengan kendaraan dengan mesin
konvensional.
“Diharapkan
secepatnya segara dikeluarkan. Saat ini masih keliling diparaf para menteri,”
terangnya.
Hal
yang sama diungkapkan Rektor UGM Panut Mulyono. Ia mengatakan untuk legalitas
becak listrik di DIY saat ini sedang dibahas pembuatan peraturan gubernur
(Pergub). Sehingga setelah ada pergub diharapkan segera bisa dibuat massal.
Apalagi keberdaan becak listrik ini, selain lebih nyaman dibandingkan dengan
becak konvensional, juga memiliki daya
jelajah yang jauh yakni 30 kilometer (km). Sehingga akan mendukung dan sebagai
fasilitas penunjang pariwisata.
0 Response to "Luncurkan Becak Listrik UGM, Ignatius Jonan Harapkan Bisa Diproduksi Massal"
Posting Komentar