Mendikbud, Yogyakarta Bisa Jadi Tempat Destinasi Wisata Sejarah Muhammdiyah
Mendikbud Muhadjir Effendy (tiga dari
kanan) saat menghadiri dies natalis ke 58 UAD Yogyakarta, Sabtu (29/12/2018)
SEMBADA.ID-
Menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan
sebagai tempat kelahiran Muhammadiyah, Yogyakarta
bisa
menjadi destinasi wisata sejarah tentang
Muhammdiyah.
Apalagi
di beberapa tempat ada situs awal mula berdirinya Muhammdiyah tersebut. Di antaranya
ada makan KHA Dahlan di Karangkajeng,
Mergangsang, Yogyakarta dan dan Nyi Ahmad Dahlan di komplek Masjid Gede
Kauman. Gedung suara Muhammdiyah di Jalan KHA Dahlan Yogyakarta. Termasuk
sebentar lagi akan ada Museum Muhammadiyah di Kampus 4 Universita Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
“Tempat-tempat
itu bukanhanya layak untuk dikunjungi dan ziarahi. Terutama bagi
siswa-siswa,mahasiswa-mahasiswi Muhammdiyah maupun masyarakat umum. Namun juga akan
memperkuat pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK),” kata Muhadjir dalam pidato
ilmiah Milad ke-58 UAD Yogyakarta di Amphitarium Lantai 9 Kampus 4 UAD, Jl Ahmad
Yani (Ring Road Selatan) Yogyakarta,
Sabtu (29/12/2018), seperti dilansir sindonews
Muhadjir
mengatakan selain akan menjadi destinasi
wisata edukasi dan religi baru di
Yogyakarta, terutama yang ingin mengetahui tentang Muhammdiyah. Tentunya juga akan
berdampak pada perekonomian bagi masyarakat.
“Untuk
itu, saya mengapresiasi UAD sebagai tempat Museum Muhammadiyah ini,” paparnya.
Selain
itu, sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dengan visi menjadi universitas yang diakui secara internasional
dan berlandaskan pada nilai-nilai
ke-Islaman, UAD juga terus mengembangkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Dimana pemahaman
mahasiswa terhadap nilai-nilai AIK melalui matakuliah yang ada di dalam kurikulum maupun kompetensi pelaksanaannya
menunjukkan hasil yang baik.
Ketua
Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan,
selain harus menjadi madrasah pemikiran yang
mampu membawa kemajuan dan perubahan sosial. PTM
juga harus menjadi penghasil generasi berkemajuan yang juga fokus pada kebudayaan. Sebab peran
besar kekuatan Islam di Indonesia, yaitu
akulturasi budaya, integrasi sosial dan
fungsi pencerahan.
“Itu
adalah modal agar Indonesia menjadi negara yang maju dan Muhammadiyah selalu bergerak untuk mencapai hal itu,"
tandasnya.
Rektor
UAD, Kasiyarno mengatakan selain sebagai ingin menjadi perguruan tinggi yang diakui secara internasional dan
dijiwai nilai-nilai Islam. Sebagai lembaga pendidikan tinggi
UAD juga ingin memperoleh kepercayaan luas dari pemangku
kepentingan serta memberikan kontribusi
yang berarti bagi bangsa dan negara
0 Response to "Mendikbud, Yogyakarta Bisa Jadi Tempat Destinasi Wisata Sejarah Muhammdiyah"
Posting Komentar