Merapi Terus Beraktivitas, Sleman Giatkan Pos Pantau Siaga
Petugas dan warga sedang melakukan pemantauan di pos
pantau siaga lapangan Stiper, Kalitengah
Kidul, Glagaharjo,Cangkringan, Sleman,
Minggu (13/1/2019) malam foto Dok BPB
SEMBADA.ID-Gunung
Merapi yang ada di perbatasan Sleman, DIY Magelang, Boyolali dan Klaten Jawa
Tengah (Jateng) akhir-akhir ini terus mengeluarkan guguran kubah lava
pijar. Tercatat per 13 Januari terjadi
15 kali (14 kali ke arah tenggara dan 1
kali ke arah timur laut) dengan jarak luncur 100-600 meter dan maksimun 1,7 km
pada tanggal 12 Januari pukul 01.45 WIB.
Kondisi
ini juga diikuti pertumbuhan kubah lava.
Balai penyelidikan dan pengembangan teknologi kebencanaan geologi
(BPPTKG) mencatat untuk periode 4-10 Januari 2019 volume lava mencapai 439.000
meter kubik (m3) dengan pertumbuhan 3400 m3 per hari. Jumlah ini meningkat jika
dibandingkan periode 27 Desember 2018-3 Januari 2019, yaitu 415.000 m3. Namun
untuk pertumbuhan ada penurunan, sebab peridoe 27 Desember 2018-3 Januari
2019 rata-rata 3800 m3 per hari.
Kepala
bidang Kedaruratan dan Logistis badan penanggulangan bencana daerah (BPBD)
Sleman, Makwan mengatakan atas kondisi tersebut, selain dengan meningkatkan
kesiapsiagaan, juga lebih mengiatkan
lagi pemantauan terhadap aktivitas Merapi. Baik di posko Induk Pakem maupun pos-pos pantau siaga. Termasuk
untuk malam hari bersama dengan instansi terkait dan relawan melakukan ronda di
pos pantau siaga. Terutama untuk
memantau aktivitas Merapi dan rekomendasi teknis BPTTKG.
“Bila
ada perubahan ekstrim segera dapat kami jalankan sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP) khususnya
evakuasi penyelematan masyarakat menunu titik aman,” kata Makwan, seperti
diilansir sindonews, Senin (14/1/2019).
Makwan
menjelaskan secara umum untuk guguran kubah lava masih dalam posisi aman, sebab
belum melebihi jarak bahaya yang direlomendasi yaitu 3 kilometer (km) dan untuk
level Merapi juga masih tingkat waspada.
Namun begitu, untuk mengantisipasi adanya hujan abu, sudah menyiapkan
600 ribu masker. Dari jumlah itu
sebagian sudah didistribusika ke desa dan pukskeman yang masuk kawasan rawan
bencana (KRB) III.
“Kami
berharap masyarakat tetap tenang dan tidak panik atas kondisi ini serta selalu
mengikuti perkembangan dan pemberitahauan resmi,” harapnya.
0 Response to "Merapi Terus Beraktivitas, Sleman Giatkan Pos Pantau Siaga"
Posting Komentar