HT  Beri Pembekalan Caleg Perindo DIY,  Target  40%   Suara  Pemilu 2024

HT Beri Pembekalan Caleg Perindo DIY, Target 40% Suara Pemilu 2024




Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) memberi pembekalan kepada para Caleg DIY di Hotel Sotaria Yogyakarta,  Jalan Adisutjipto, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Kamis (28/2/2019)

SeMBADA.ID-Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonrsia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) memberikan pembekalan kepada calon legislatif (Caleg) partai Perindo baik DPR dan DPRD se DIY, di Hotel Sotaria, Jalan Adisutjipto,Maguwoharjo, Depok, Sleman, Kamis (28/2/2019). HT yang hadir bersama Sekjen partai Perindo Ahmad Rofiq  tiba di lokasi pada pukul 16.15 WIB dan disambut langsung ketua DPW Partai Perindo DIY Nanang Sri Roekmadi.

HT dalam  pembekalan kepada para caleg partai Perindo Se DIY  mengatakan tentang visi misi dari partai Perindo, yaitu menjadikan Indonesia sejahtera. Untuk mewujudkan hal ini, maka harus ada perubahan paradigma. Termasuk menjadikan Perindo menjadi  partai yang besar di Indonesia. Karena itu, selain harus optimis,  setelah Pemilu,  para caleg dan pengurus partai, baik yang menjadi legisltif maupun yang tidak terpilih  tetap harus terus bekerja untuk membesarkan. 

"Bukan sebaliknya setelah pemilu berhenti dan tidak melakukan apa-apa serta baru bergerak lagi menjelang pemilu. Atau empat tahun hanya bengong. Jadi kultur ini yang harus dibenahi," tandas HT, seperti dilansir sindonews.

HT juga menegaskan untuk menjadikan Indonesia sejahtera, maka Indonesia harus maju. Untuk Indonesia maju, maka harus ada tiga hal yang harus menjadi perhatian, yaitu mempersempit kesenjangan sosial, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membangun pendidikan tinggi. Untuk mempersempit kesejangan, maka yang dibawah harus ditarik ke atas, sehingga harus diproteksi.

Mempercepat pertumbuhan ekonomi, di antaranya dengan memperluas lapangan kerja, sehinggga akan produktif  dan ekonomi menjadi baik, bukan sebaliknya tidak produktif tetapi konsumtif. Kemudian yang lebih penting lagi yaitu membangun pendidikab tinggi. Ini penting sebab dengan SDM yang berkualitas akan menjadikan kreatifitas dan tentunya lapangan kerja.

“Untuk merealisasikan ini, maka caleg dan kader partai Perindo harus turun ke bawah dan memetakan mana yang harus disasar.  Selain visi dan misi untuk Indonesia Sejahtera akan terwujud,  juga target menjadi  partai besar  da mendapatkan suara 40%  pada tahun 2024 tercapai,” tegasnya.

Selain itu, Perindo juga akan melakukan penataan termasuk akan ada gerakan percontohan di semua daerah sesuai dengan potensi yang ada di daerah tersebut.  Terutama untuk menimgkatkan kesejahteraan. Misalnya di Yogyakarta dengn basis kuliner, maka akan ada pembinaan kepada kelompok tertentu dalam mengembangkan usahanya itu. Juga akan akan bazar Perindo. Dimana nantinya setipa daerah akan mendapatkan lima kali bazar tersebut.

“Ini sekaligus bukti  slogan Perindo untuk Indonesia sejahtera, yakni dibuktikan dalam aktivitas kehidupan. Dan akan dilakuan dari tahun 2020-2023, sehingga empat tahun  kedepan Perindo menjadi  partai besar. Karena itu setelah pemilu harus terus berjuang bukan sebaliknya setelah pemilu malah menghilang,”  tegasnya.

Perindo sendiri pada Pemilu 2019 menargetkan dapat masuk tiga besar dan memiliki wakil dari daerah yang duduk di legisltif, baik di tingkat pusar maupun daerah. Termasuk untuk DIY menargetkan minimal memiliki satu waktu di DPR pusar.  Karena itu para caleg harus menunjukkan kapasitasnya dengan turun ke masyarakat, terutama dalam mengalang gerakan pemilih. Termasuk mengoptimalkan saksi di tiap TPS.

“Hal lainnya yang harus dilakukan saat ini adalah dengan foging, apalagi sekarang banyak kasus DBD. Sehingga ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” jelasnya.

Ketua DPW Partai Perindo DIY Nanang Sri Roekmadi mengatakan dengan pembekalan ini diharapkan para caleg Perindo di DIYmempunyai visi dan misi yang sama  serta mengatahui apa yang harus mereka lakukan untuk mewujudkan visi misi tersebut. Sehingga target Perindo dapat tercapai, baik menjadi tiga besar maupun memiliki wakil di setiap parlemen.(sbd)
Read More
Permudah Akses UMKM, Sleman Luncurkan  Aplikasi Satu Data dan Cari Aku

Permudah Akses UMKM, Sleman Luncurkan Aplikasi Satu Data dan Cari Aku


Kadisperindag Sleman Tri Endah Yitnani menyampaikan paparan soal aplikasi Satu Data dan Cari Aku kepada para OPD di pemkab Sleman, Kamis (28/2/2019).


SeMBADA.ID- Pemkab Sleman terus melakukan terobosan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Baik  yang berupa adminstrasi maupun layanan teknis lainnya.  Di antaranya soal usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Yaitu dengan meluncurkan aplikasi Satu Data dan Cari Aku

Aplikasi ini merupakan inovasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperingdag) Sleman, terutama yang menyangkut dengan UMKM di Sleman,  Sehingga dengan  sistem ini mempermudah  masyarakat  yang ingin mengetahui tentang UMKM.  Baik  produk maupun lokasi dan hal lainnya tentang UMKM tersebut.

Kepala Disperindag  Sleman Tri Endah Yitnani menjelaskan melalui aplikasi Satu Data,  bukan hanya memberikan informasi tentang UMKM kepada masyarakat, mulai dari kategori, bidang hingga tahun terbentuknya,  namun juga untuk memantau perkembangan UMKM tersebut. 

Sedangkan  aplikasi Cari Aku untuk mempermudah wisatawan tentang informasi lokasi UMKM, seperti furniture, kerajinan, fashion dan makaman.  Misal wisatawan ingin membeli kain batik dan oleh-oleh khas Sleman di sekitaran Bandara, maka akan muncul beberapa UMKM yang dekat dengan lokasi di map.

“Untuk aplikasi ini bisa diakses dari smartphone,” jelas Endah, seperti dilansir sindonews, Kamis (28/2/2019)

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun menambahkan  dengan aplikasi tersebut diharapkan bukan hanya untuk mempermudah masyarakat dakan mendapatkan akses informasi. Namun juga dapat mendukung kinerja aparat dalam  memberikan pelayanan yang efisien dan efektif. Karena itu, harus terus dikaji dan dievaluasi penerapan aplikasi tersebut.

“Aplikasi ini juga sebagai inovasi untuk mewujudkan Smart Regency 2021. Untuk itu kami juga terus mendorong OPD lain terus berinovasi,” paparnya.(sbd)
Read More
Voters Desak PSSI Gelar KLB Maret

Voters Desak PSSI Gelar KLB Maret



 Ka-ki, CEO PSS Sleman Soekeno, Sekjen Persis Solo Dedy M Lawe, Presdien Persijap Jepara, Esti Puji Lestari, Asprop DIY Bambang Kuncoro dan Sekretasis Persinga Ngawi Gembong Pranowo usai memberikan keterangan hasil pertemuan mereka di hotel Rich Yogyakarta, Rabu (27/2/2019) malam


SEMBADA.ID-  Lima perwakilan klub dan asosiasi propinsi (Asporv)  pemilik suara (voters) yang mengadakan pertemuan di Yogyakarta, Rabu (27/2/2019) malam mendeak PSSI menggelar konggres luar biasa (KLB) pada bulan Maret 2019. Desakan ini bukan tanpa alasan. Selain untuk memilih pengurus  PSSI,  juga  agar roda organisasi dapat berjalan kembali.  Termasuk membersihkan sepakbola dari mafia. 

Lima voters itu, masing-masing PSS Sleman, Persis Solo, Persijap Jepara, Persinga Ngawi dan Asprov DIY.  PSS Sleman diwakili CEO Soekeno, Persis Solo diwakili Sekjen Persis Dedy M Lawe, Persijap Jepara diwakili presdien klub Esti Puji Lestari, Persinga Ngawi diwakili sekretasi Persinga Gembong Pranowo dan Asprop DIY diwakili Bambang Kuncoro.


“Inilah hasil pertemuan kami, yaitu mendorong percepatan KLB PSSI,” kata Sekjen Persis Solo Dedy M  Lave soal hasil pertemuan lima voters tersebut di Hotel Rich Yogyakarta, seperti dilansir sindonews,  Kamis (28/2/2019).

Dedy menjelaskan meski yang melakukan pertemuan hanya berlima, namun 2/3 voters mendukung dan sepakat dengan apa yang sudah diputuskan mengenai percepatan KLB  dari pertemuan ini. Karena itu sebagai  tindaklajut dari pertemuan ini segera akan membuat surat ke PSSI untuk memenuhi statua.

“Dengan begitu,  Maret segera menggelar KLB, terutama untuk memilih pimpinan PSSI dan perangkat yang ada di dalamnya,” paparnya.

Esti Puji Lestari menambahkan KLB sebenarnya sudah dicanangkan PSSI setelah banyak para pengurus yang tersandung Satgas Anti Mafia Bola, termasuk Plt Ketum PSSI Joko Driyono. Hanya saja kapan akan digelar belum ada kepastian. Termasuk apakah sudah menyampaikan rencana KLB ke FIFA atau menyiapkan pelaksanaannya juga tidak ada yang tahu.

“ Jadi kami akan mengingatkan dan mengawal rencana itu. Dan kami menginginkan KLB PSS Maret,"  tandasnya.

Para voters sendiri ada 85, terdiri dari klub liga III, 16 voters, klub liga II, 16 voters, klub liga I, 18 voters, Asprop, 34 voters dan futsal 1 voters.

Mengenai apa sudah ada figur untuk memimpin PSSI, CEO PSS Sleman Soekeno mengatakan dalam pertemuan itu tidak membahas figur calon Ketua Umum PSSI. Mereka hanya fokus untuk percepatan dilaksanakannya KLB.(sbd)
Read More
Sebabkan  Pencemaran,  Warga Tuntut Kadang Babi Ditutup

Sebabkan Pencemaran, Warga Tuntut Kadang Babi Ditutup





Warga Simping, Sidomoyo, Godean  menunjukkan kandang babi di Pundong V, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Rabu (27/2/2019). Warga Simping menuntut kadang tersebut ditutup, karena menimbulkan pencemaran.

SEMBADA.ID-Puluhan warga Simping, Sidomoyo, Godean, Sleman  mengeruduk kediaman pemilik
kandang babi di Pundong V, Tirtoadi, Mlati, Sleman  Sutasno, di Cibuk, Margoluwih, Seyegan, Rabu (27/2/2019).  Mereka menuntut kadang babi tersebut ditutup.  Tuntutan ini bukan tanpa alasan.  Sebab dengan adanya kandang babi itu, limbah yang dihasilkan bukan hanya  menyebabkan pencemaran lingkungan namun juga  masalah  kesehatan.     

“Karena itu  kami mendesak kandang babi ini ditutup,” kata warga Simping Artaka, 40 di sela-sela aksi tersebut, seperti dilansir, sindonews.

Artaka menjelaskan limbah babi itu bukan hanya menimbulkan bau yang  tidak sedap dan menyebabkan polusi udara, sehingga tidak baik bagi kesehatan.  Juga mencemari  sumber air, yaitu  sungai Konteng dan irigasi  yang berada di dekat kandang itu.  Indikasinya  warga  yang  menggunakan air tersebut, baik untuk mencuci pakaian maupun membersihkan diri setelah dari sawah mengalami gatal-gatal di kulitnya.

“Jelas ini tidak baik bagi kesehatan warga,  khususnya warga yang memanfaatkan sungai Konteng tersebut. Ada tidak wilayah yang berdampak, yakni Sidomoyo dan Sidokarto, Godean serta Margoluwih, Seyegan,” tandasnya.

Warga Simping sendiri ada 130  KK, lokasi yang digunakan untuk kandang babi tersebut merupakan lahan sultan ground (SG), yang berada di pereng sungai Konteng.  Karena itu warga juga menduga keberadaan kadang babi tersebut tidak berizin.  Ada 20 kandang babi di  tempat  ini.

Untuk menyelesaikan tuntutan warga Simping  tersebut,   pemerintah desa setempat melakukana mediasi dengan pemilik kandang babi Sutasno dan Suparsih. Hasil mediasi  disepakati pemilik kadang akan menutup kadang babi itu dalam waktu tiga bulan,  jika tidak ditutup,  konsekuensiya  akan ada proses hukum.

“Waktu tiga bulan ini sebagai jalan tengah. Sebab warga menginginkan ditutup hari ini, sedangkan pemilik kadang minta waktu enam bulan. Sehingga diambil tengah-tengahnya tiga bulan,”  kata Kasi kesejhateraan Desa Sidomoyo, Godean, Wisnu Hardono.

Pemilik kandang babi, Suparsih mengatakan sebenarnya sudah akan menutup kandang tersebut  setelah dua kali periode. Termasuk mengapa meminta waktu enam bulan.   Alasannya anakkan babi tersebut,  baru besar enam bulan.    Lokasi kandang babi itu sebelumnya juga merupakan lahan tandus dan tidak tertata, baru setelah ada kandang babi  ditata.   Untuk pengunananya sendiri Suparsih  mengaku sudah berizin.  Untuk membuang limbah kami juga sudah membuat septictank.

“Ini adalah usaha kami,  jika ini ditutup  belum mengetahui akan mau usaha apa lagi,”  akunya. (sbd)

Read More
Tingkatkan Jumlah Kunjugan ke Pasar Tradisional,  Sleman Gelar Belanja Berhadiah

Tingkatkan Jumlah Kunjugan ke Pasar Tradisional, Sleman Gelar Belanja Berhadiah




Kadisperindag Sleman Tri Endah Yitnani (kanan)  menunjukkan program gebyar undian berhadian belanja di pasar  tradisional  di pemkab Sleman, Rabu (27/2/2019)


SeMBADA.ID -Keberaadaan pasar tradisional Sleman mulai ditinggalkan warga. Terbukti warga yang mengunjungi pasar tradisional terus menurun. Terakhir  tahun 2018  untuk  penurunan pengunjung mencapai 20%.  Bergesernya selera masyarakat  serta adanya  online shop dan  keberadaan tukang sayur, diduga menjadi penyebab penurunan tersebut. 

Untuk itu, berbagai langkah dan strategi terus dilakukan pemkab Sleman guna mengatasi masalah ini.  Satu di antaranya dengan program belanja berhadiah di pasar  tradisional.  


“Kami harapkan dengan program ini, dapat meningkatkan pengunjung ke pasar tradisional minimal 15%.,”  kata kepala dinsa perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Sleman Tri Endah Yitnani soal program gebyar  undian berhadiah  belanja di pasar tradisional tahun 2019  di pemkab Sleman, seperti dilansir sindonews, Rabu (27/2/2019)


Endah panggilan Tri Endah Yitnani  menjelaskan untuk program belanja berhadian  di pasar tradisional ini,  untuk sementara dilaksanakan di 22 pasar dari 41 pasar  tradisional yang ada di Sleman. Di antaranya pasar Prambanan, Potrojayan, Gamping, Godean, Cebongan,  Condongcatur, Tempel, Pakem, Kebonagung, Ngino, Jangkang, Sambilegi, Kalasan, Gentan,  Turi. Kalasan,  Tegalsari,  Denggung, Sleman unit 1 dan unit II  serta pasar belut Godean.


Teknis dari program tersebut, setiap pengunjung pasar akan diberi kupon, kupon itu harus diisi sesuai dengan identitas diri warga dan dimasukkan di kotak  yang tersedia di pasar. Tiap pasar menyediakan 200-250  lembar kupon, sehingga total kupon yang dibagikan 200.000  lembar.


“Program ini akan berlangsung  dalam dua periode. Periode pertama  1 Maret hingga 10  Mei  2019  diundi  16  Mei  2019. Periode kedua dari tanggal 1 Juni-15 Agustus 2019  diundi 22  Agustus,” paparnya.


Selain itu, untuk meningkatkan pengunjung, juga akan melakukan perbaikan fisik dan peningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pasar itu sendiri. Perbaikan fisik di antaranya dengan merenovasi pasar. Untuk  tahun 2019  akan merenovasi pasar Kejambon, Sindumartani, Ngemplak, dengan anggaran Rp1,5 miliar. 

“Untuk SDM dengan perbaikan layanan dari pedagang pasar tradisional untuk bersikap lebih ramah kepada pembeli dan menjaga kualitas barang dagangannya,” terang mantan dinas pasar Sleman itu.

Endah menambahkan untuk mendukung gebyar undian  berhadiah di pasar tradisional juga dengan mengadeng sekolah, yaitu melalui program sekolah masuk pasar.  Yaitu  mengenalkan pasar kepada para siswa tersebut  dengan membawa mereka berkunjung ke pasar  tradisional.

Pedagang  pasar Prambanan, Etik, 36 mengatakan sangat mendukung program belanja berhadiah di pasar tradisional tersebut.  Sehingga dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan pengunjung ke pasar. “Sayangnya untuk program ini kurang sosialisasi,” ungkapnya.(sbd)



Read More
Sleman  Terbaik Nasional Penyelenggaran Arsip

Sleman Terbaik Nasional Penyelenggaran Arsip

Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Arsip Nasional Repiblik Indonesia (ANRI), Rini Widyantini menyerahkan penghargaan penyelenggaran arsip  kepada Bupati Sleman, Sri Purnomo, di Padang, Sumatra Barat. Rabu (27/2/2019). Foto Dok Humas Pemkab SLeman


SeMBADA.ID-Pemkab Sleman kembali meraih penghargaan dari pemerintah pusat pada awal tahun 2019.  Kali ini dalam bidang kerasipan dari Arsip nasional republic Indonesia (ANRI).  Yaitu  sebagai penyelenggara arsip terbaik nasional. Penghargaan diserahkan dalam acara penghargaan kearsipan di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (27/2/2019).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan  Sleman Ayu Laksmi Dewi Tri Astika Putri  menjelaskan Sleman mendapatkan penghargaan tersebut setelah dalam penilaian terhadap dalam pengelolaa kearsipan mendapatkan nilai 3778 atau baik. 

Capaian ini meningkatkan dibandingkan tahun sebelumnya,  yaitu prdikat cukup dengan nlai 3080.
Selain itu  untuk  Laporan Audit Kearsipan Eksternal (LAKE)  Sleman juga meraih nilai baik, yakni 90.19 dan masuk 10 besar.

“Penilaian sendiri  meliputi ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan bidang kearsipan dalam penetapan kebijakan.

Ayu Laskmi Dewi  mengatakan  karena pengelolaan arsip harus dilakukan secara terus menerus dan konsisten, maka  untuk kearsipan ini  selalu melakukan evaluasi terhadap pengelolaan arsup. Sehingga memenuhi standar dari ANRI.

“Jadi pengelolaan arsip itu tidak bisa disiapkan saat mau ada penilaian saja. Harus dilakukan secara terus menerus dan kontinyu,” jelas mantan kepala dinas kebudayaan dan pariwisata Sleman itu. seperti dilansir sindonews

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan arsip memang harus dikelola dengan baik karena dapat menjadi acuan untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Untuk itu  dinas perpustaaan dan kearsipan  Sleman harus terus  meningkatkan kinerjanya. Serlain pengelolaan arsip di Sleman lebih optimal  juga akan mendapatkan nilai A.

“Namun atas capain ini tetap harus mendapatkan  gapresiasi, karena telah bekerja dengan baik dan professional sehingga mendapatkan penilaian yang memuaskan,”  katanya.(sbd)
Read More
Untuk Bayar Utang Orang Tuanya, Uang Teman Sendiri  Diikuras Rp230,7 Juta

Untuk Bayar Utang Orang Tuanya, Uang Teman Sendiri Diikuras Rp230,7 Juta




Polda DIY menunjukkan tersangka pemalsuan dokumen nasabah bank di Mapolda setempat, Selasa (26/2/2019)

SEMBADA.ID-Polda DIY berhasil mengamankan warga Dusun VIII, Batumarta, Madang Suku III, Ogan Kemiring Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), KBS, 21 tersangka tindak pemalsuan dokumen atas nama Kurniawan Tri Widiamto, 22 warga Yogyakarta nasabah bank Panin KCU Yogyakarta Jalan Afndi,  Satren, Caturtunggal, Depok,  Sleman.  Akibatnya Kurniawan kehilangan uang Rp500 juta yang disimpan di bank tersebut.  Padahal antara KBS dan Kurniawan adalah teman.
 
KBS ditangkap di daerah Banyuwangi, Jawa Timur, 19 Februari 2019 lalu. Petugas juga mengamankan satu unit handphone dan 3 t-shirt yang dibeli dengan uang yang diambil dari rekening Kurniawan, sebagai barang bukti (BB). KBS sendiri sekarang ditahan di Mapolda DIY untuk proses hukum.

Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan kasus ini terungkap setelah pada 10 Januari 2019 lalu menerima laporan dari Kurniawan karena uangnya Rp500 juta  yang disimpan di Bank Panin hilang. Kurniawan mengetahui hal ini setelah mengecek saldo sudah tidak ada.

“Petugas kemudian menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan, selain dengan meminta keterangan saksi,  juga mengecek ke bank tersebut termasuk CCTV yang ada di tempat itu. Dalam rekaman CCTV  terlihat tersangka berada di bank, dan kurniawan mengenalnya,” kata Hadi saat ungkap kasus di Mapolda setempat,  seperti dilansir sindonews, Selasa (26/2/2019).

Hadi menjelaskan dari keterangan tersebut, petugas kemudian mengembangkan penyelidikan dan akhirnya berhasil menangkap KBS di daerah Banyuwangi, Jawa Timur, 19 Februari 2019 lalu serta membawanya ke Polda DIY untuk proses penyidikan lebih lanjut.

“Tersangka KBS dijerat dengan Pasal 263, 363, 3 dan 4 tahun 2010 tentang tindak pidana pencucian uang dengan ancaman paling lama 20 tahun penjara,” jelasnya.

Menurut Hadi dari hasil pemeriksaan kejadian itu bermula saat keduanya yang merupakan teman kuliah ini dalam perjalaman dari Surabaya ke Yogyakarta. Saat dalam perjalanan menggunakan mobil,  tersangka dihubungi oleh orang tuanya kalau sedang terlilit hutang.   Karena panik dengan kabar itu, tersangka kemudian mengambil kartu ATM  korban yang berisi uang Rp 500 juta yang ada di tas, termasuk KTP.

“Sesampainya di Yogyakarta, berbekal foto kopi KTP itu, KBS  datang ke Polsek Banguntapan untuk melapor seolah-olah kehilangan buku tabungan dan kartu KTP," paparnya


Setelah mendapat surat laporan kehilangan, lantas mendatangi KCU bank Panin KCU di Jalan Affandi Depok dan  mengaku sebagai Kurniawan serta minta buku tabungan dan kartu ATM baru.
Tanpa menaruh curiga petugas bank lantas membuatkannya,  bahkan KBS  juga melakukan penarikan uang Rp50 juta di teller.

 Selanjutnya pergi ke Baturaja OKU  Sunatera Selatan.  Disana mendatangi kantor cabang bank Panin untuk membantu  mengaktifkan mobil banking. Kemudian  mentransfer uang   ke rekening ayahnya  Rp 115 juta. Selain itu juga mentranfer uang itu ke rekening pribadinya Rp 29 juta, membeli motor KLX Rp36 juta dan membeli pakaian  secara online Rp700.

“Jadi modus kBS yakni mengambil KTP dan ATM milik temannya, kemudian membuat laporan palsu meminta ganti buku tabungan di bank, selanjutnya  mengambil tunai dan transfer," jelasnya.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto menghimbau pasa masyarakat untuk hati-hati dalam menyimpan dokumen pribad,  baik KTP maupun lainnya. Selain itu pihak bank juga jangan mudah
mengeluarkan kartu ATM baru, harus dipastikan secara benar itu pemiliknya atau bukan.

"Masyarakat dan bank harus lebih hati-hati, karena modua penipuan bisa berbagai cara, agar bisa mendapat keuntungan," harapnya.

KBS  mengaku perbuatannya tersebut. Yaitu dengan mengambil KTP dan ATM milik temannya yang ada di tas. KTP dan ATM tersebut terlihat di dalam tas dan mengambilnya.  Ia  nekat melakukan pencurian lantaran terpaksa, karena uang tersebut akan digunakan untuk bayar hutang orang tuanya. Namun berapa jumlahnya ia tidak mengetahui secara pasti. 

 "Saya terpaksa karena di telpon ayah kalau sedang punya hutang," akunya (sbd)
Read More
Gelapkan  Uang Pembelian Sepeda Motor,  Kacab Deale Diamankan Polisi

Gelapkan Uang Pembelian Sepeda Motor, Kacab Deale Diamankan Polisi


Polres Sleman menunjukkan Kacab Dealer  tersangka tindak pidana dugaan pengelap uang pembelian sepeda motor di Mapolres setempat, Selasa (26/2/2019)

SEMBADA.ID-Polres Sleman berhasil menangkap IG, 35  kepala cabang (kacab) dealer sepeda motor di Jalan Monjali No 125 Sinduadi, Mlati, Sleman pelaku tindak pidana dugaan pengelapan uang pembelian sepeda motor di dealer tersebut, pada periode November 2018 lalu.  IG ditangkap di kediamannya,Kebrokan, Pandean, Umbulhajo, Yogyakarta, akhir Januari 2019 lalu.

Petugas juga mengamankan empat unit sepada motor matic berserta kuncinya serta dokumen kendaraan sebagai barang bukti (BB).   Untuk kepentingan proses hukum,  IG sekarang ditahan di Mapolres Sleman.

Kaurbinops  (KBO) Satreskrim Polres Sleman, Iptu Bowo Susilo mengatakan penangkapan IG  berawal   adanya laporan dari Manager Area dealer tersebut,  Khris Sulitiyo, 35,  tentang dugaan pengelapan uang pembelian 10 unit sepeda motor di dealer  itu  yang dilakukan IG, 22 November 2018 lalu.

“Menerima laporan petugas kemudian menindaklanjuti, dengan melakukan penyelidikan terhadap kasus itu. Setelah cukup bukti, kemudian mengamankan IG di kediamannya, akhir Jamuari lalu,” kata Bowo saat  gelar pekara ungkap kasus di Mapolres Sleman, Selasa (26/2/2019).

Bowo  menjelaskan dari hasil pemeriksaan dalam  melakukan aksinya, setelah melakukan transaksi pembelian terhadap  unit sepeda motor,  IG tidak melaporkan dan menyerahkan uang tersebut ke dealer pusat. Sehingga dealer pusat  tidak mengetahui jika sepeda motor tersebut telah terjual. Pembelian sendiri dibayar dengan cash atau tunai. Namun oleh IG, 3 unit dilaporkan di buku penjualan secara kredit.   Untuk menyakinkan kepada pembeli setelah transaksi IG memberikan kwitansi  kepada mereka dan menjanjikan segera akan mengirimkannya. 

“ Dari kejadian ini, pihak dealer dirugikan sebesar Rp223 juta. Konsumen  juga dirugikan karena sampai saat ini faktur sepeda motor itu belum  diberikan sehingga belum dilaksanakan registrasi. Penyebabnya, karena penjualan itu tidak dilaporkan ke pusat," paparnya.

 Atas tindakkkanya tersebut IG dijerat dengan pasal 373 KUHP tentang pengelapan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun. Bowo menambahkan masih melakukan pengembangan terhadap perkara tersebut. Untuk itu  meminta kepada warga yang sudah membeli sepeda motor di tempat tersebut, namun hingga sekarang belum menerima, mau malapor ke kepolisian terdekat.

IG dihadapan petugas mengatakan uang hasil penjualan tersebut digunan untuk sponsor  
perlombaan seperti lomba burung dan konser musik musik.  Untuk menutup pembelian transaksi yang sudah dibayar namun belum dilaporkan dan  untuk kebutuhan hidup sehari-hari. (sdn)
Read More
Tingkatan Keamanan Barang Nasabah, Pegadaian Kentungan Gunakan Brankas Standar internasional

Tingkatan Keamanan Barang Nasabah, Pegadaian Kentungan Gunakan Brankas Standar internasional




Bupati Sleman, Sri Purnomo, meresmikan gedung baru Pegadaian (Persero) Cabang Kentungan, Depok, Sleman, Selasa (26/2/2019). Foto sembada.id/hafid

SEMBADA.ID-Pengadaian (Persero) cabang Ketungan, Depok,Sleman terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada nasbahnya. Terutama soal keamanan barang yang dijadikan agunan di pengadaian tersebut. Di antaranya untuk penyimpanan barang-barang sudah tidak lagi dengan brankas tanam melainan dengan brankas standar internasional. Sehingga dengan brankas tersebut, barang-barang nasabah yang disimpan di pegadian  keberadaannya terjamin.

Senior Vice President Pegadaian Wilayah DIY, Mulyono, mengatakan dengan sistem pengamana tersebut, terutama  untuk  memberikan  jaminan keamanan terhadap barang-barang nasabah di pengadaian. Sehingga dengan keamanan yang terjamin diharapkan kepercayaan nasabah terus meningkat termasuk jumlahnya juga meningkat.

“Itulah harapan dan tujuan kami dengan inovasi ini,”kata Mulyono di sela-sela peresmian gedung pegadaian cabang Ketungan baru di jalan Kaliurang Km 7,3 Depok, Sleman, Selasa (26/2/2019).

Mulyono menjelaskan pegaduan di Sleman hingga sekarang memilik dua cabang,  yaitu cabang Kentungan dan  Sleman.  Jumlah nasabah dari dua cabang tersebut ada 28.000 orang. 8000 diantaranya adalah nasabah dengan tabungan emas.

“Dari dua cabang tersebut memiliki Outstanding Loan  Rp140  milyar,” terangnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo berharap dengan diresmikannya gedung baru tersebut dapat meningkatkan kinerja di Pegadaian cCabang Kentungan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat.

“Dulu pegadaian hanya untuk menitipkan barang supaya dapat pinjaman uang. Tetapi sekarang nasabah bisa investasi juga. Karena itu pegadaian harus dapat  menjaga kepercayaan nasabah,  yaiyu dengan meningkatkan kualitas keamanan barang-barang milik nasabah,” tandasnya.(fid)
Read More
Batang  Belajar Kabupaten Layak Anak  Sleman

Batang Belajar Kabupaten Layak Anak Sleman


Dinas P3AP2KB Sleman saat menerima rombongan dari bantang di aula kantor dinas setempat, Selasa (26/2/2019)

SEMBADA.ID-Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB)  Batang berkunjung ke dinas P3AP2KB Sleman, Selasa (26/2/2019). Selain untuk mempererat silaturahmi, kunjungan tersebut juga untuk  belajar bagaimana Sleman menerapkan pemnbinaan forum anak, yang mendukung kabupaten layak anak (KLA)

Kepala Dinas P3AP2KB Batang, Muchlasin mengatakan memilih Sleman untuk studi banding tentang forum anak bukan tanpa alasan. Selain Sleman telah berhasil meraih KLA tingkat Nindya. Juga karena Sleman telah menerapkan pemenuhan hak anak, di antaranya melalui forum anak.

“Batang bersama enam kabupaten lainnya di Jawa Tengah belum mendapatkan penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak. Makanya kami ingin melakukan yang terbaik untuk kabupaten kami terkait pemenuhan hak anak, dengan menimba ilmu di Sleman ini,” kata Muchlasin, seperti dilansir sindonews..

Untuk itu Batang akan mempelajari berbagai kegiatan Forum Anak Sleman seperti pelatihan konvensi hak anak, pelatihan musrenbang, pelaksanaan temu hati anak Sleman, fasilitasi kumpul bocah bagi forum anak dan kegiatan lainnya.

. “Kegiatan Forum Anak Sleman ternyata luar biasa dan diluar jangkauan kami. Kami akan lakukan ATM, amati, tiru, dan modifikasi di Batang,”  ungkapnya.

Kepala Dinas P3AP2KB Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan untuk  perkembangan Forum Anak Sleman diatur dalam Peraturan Bupati (perbu) Sleman Nomor 12/ 2018 tentang Kabupaten Layak Anak (KLA).  Dimana dalam perbup tersebut pada pasal 18 diatur terkait forum anak.  Selain itu pada pasal 31 diatur terkait kriteria Desa Ramah Anak yang di dalamnya harus ada kebijakan forum anak desa.

“Kebijakan perkembangan forum anak Sleman juga ditetapkan dalam SK Bupati Sleman nomor 130.3/Kep.KDH/A/2017 tentang Forum Anak Sleman tahun 2017-2019,” jelas Linda panggilan Mafilinda Nuraini

Linda menambahkan untuk mendukung terwujudnya KLA,  Sleman  juga telah membentuk 17 Kecamatan Layak Anak,, 69 Desa Ramah Anak dan PATBM,  71 Sekolah Ramah Anak dan 25 Puskesmas Ramah Anak.  

“Selain itu Kabupaten Sleman juga telah memiliki 17 Forum Anak dan 39 Forum Anak Desa,” terang mantan kepala dinas kesehatan (Dinkes) Sleman itu.(sbd)
Read More
162 Guru  DI Sleman Terima Sertifikat  Pendidik Kemendikbud

162 Guru DI Sleman Terima Sertifikat Pendidik Kemendikbud




Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun secara simbolis menyerahkan sertifikan bagi guru PLPG Sleman di aula Bappeda setempat, Selasa (26/2/2019).

SEMBADA.ID- Sebanyak 162  guru tingkat TK-SMP di Sleman menerima sertifikat pendidik sebagai guru Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) dari pusat, di aula kantor badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) Sleman, Selasa (26/2/2019).

Mereka adalan guru yang mengikuti ujian tulis nasional (UTN),  tahun 2016 dan  2017 dan dinyarakan lulus. Terdiri dari  dua PNS guru SD UTN tahun 2016  lulus 2017 dan 160  guru  UTN 2017  yang lulus 2018 (58  guru non PNS TK, 28  guru non PNS  SD, 14 guru non PNS SMP, 58 guru PNS SD dan dua PNS guru SMP).
           
Wakil Bupati Sri Muslimatun  mengatakan  karena sertifikat tersebut sebagai bukti  kompetensi guru yang menerimanya. Maka mereka  harus menunjukkan dalam pendidikan, yaitu dengan meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri. Bukan hanya dari sisi akedemis namun juga dengan pendidikan karakter.  Sebab pendidikan karakter ini penting untuk menanamkan nilai-nilai moral, bukan hanya di sekoalh, namun juga di rumah dan lingkungan (masyarakat).

“Karena itu penerima sertifikat ini bukan hanya harus menjaga kualitasnya, namun juga terus mekakukan inovasi untuk pengembangan dan kemjauan pendidikan, yang berkualiras, baik akademis dan karakter,” tandas Muslimatun saat memberikan sambutannya.

Kepala dinas pendidkkan (Disdik) Sleman, Sri Wantini menjelaskan  sebelum mendapatkan sertifikat pendidikan ini, para guru tersebut harus mengikuti berbagai tahapan proses sertifikasi yang diselenggaakan oleh kemendikbud. Sehingga mereka yang mendapatkan sudah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.

“Sertifikat pendidikan ini sebagai bentuk pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga professional,” terangnua.
Read More
Hujan Disertai Angin Kencang Kembali Robohkan Beberpa Pohon Di Sleman

Hujan Disertai Angin Kencang Kembali Robohkan Beberpa Pohon Di Sleman




Pohon tumbang terjadi di wilayah Ngemplak, Kalasan, akibat hujan deras disertai angin kencang, Senin (25/5/2019) sore.foto Ist


SEMBADA.ID-Hujan deras disertai angin kencang yang menguyur wilayah Sleman, Senin (25/5/2019) sore kembali menumbangkan pohon di beberapa titik wilayah tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat pohon tumbang tersebut terjadi di 12 titik. yaitu di wilayah kecamatan Ngempkak, 10  titik serta masing-masing satu titik di kecamatan Minggir dan Kalasan.

 Pohon yang tumbang tersebut bukan hanya melintang di jalan, namun juga menimpa bangunan dan jaringan listrik. Untuk mengkondisikan keadaan, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Sleman bersama relawan dan warga setempat langsung melakukan pembersihan lokasi, yaitu dengan menyingkikan pohon itu.

Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan di Ngemplak pohon tumbang itu terjadi di  Kwadungan dan Macanan,  Widodomartani serta di  Cokrogaten Purwobinangun, Bimomartani. Untuk wilayah Minggir terjadi di Tengahan, Sendangagung. Sedangkan di Kalasan terjadi di Plataran, Selomartani.

“Pohon tumbang ini rata-rata menimpa bangunan rumah,” kata Makwan, seperti dilansir sindonews, Senin (25/2/2019).

Makwan menjelaskan pohon tumbang yang melintas di jalan ada di Kwadungan dan Macanan, Widodomartani serta Cokrogaten, Bimomartani, Ngempak serta Plataran, Selomartani, Kalasan. Untuk yang menimpa bangunan rumah, di Kwadungan, Widodomartani dan Cokrogaten, Bimomarnai,Ngempak serta Tengahan, Sendangagung, Minggir.

“Sedangkan di Purwobinangun, Bimomartani, pohon tumbang menimpa garansi, kandang dan jaringan listrik,” terangnya.

BMKG sendiri sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini tentang cuaca di DIY, tanggal 25 Februari 2019. Yaitu berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi  dan angin kencang. Untuk wilayah Sleman di antaranya akan terjadi di wilayah Seyegan, Mlati, Minggir, Godean dan Gamping.(sbd)
Read More
Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas, Warga Diminta Siaga Hadapi Cuaca Ektrim

Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas, Warga Diminta Siaga Hadapi Cuaca Ektrim



SEMBADA.ID-Gunung Merapi di perbatasan Sleman, DIY dengan Magelang, Boyolali dan Klaten, Jawa Tengah terus menunjukkan aktivitasnya, dengan mengeluarkan awanpanas, Senin (25/2/2019). Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencaaan Geologi (BPPTKG) mencatatan, awanpanas tersebut terjadi pukul 11.24 WIB, dengan durasi 110 detik dengan jarak luncur 1100 meter ke arah sungai Gendol. Hanya saja peristiwa itu tidak dapat terlihat secara kasat mata sebab cuaca berkabut.

Selain itu BPPTKG juga mencatat pada pukul 00-00-06, telah terjadi empat kali gempa guguran dengan durasi 23-75 detik.  Awan panas dan guguran lava tersebut berpotensi menimbulkan hujan abu.  Atas kondisi ini masyarakat di lereng  Merapi  diminta mengantisipasi jika ada gangguan akibat abu vulkanik, namun begitu diharapkan tetap  tenang dan mengikuti perkembangan dari BPPTKG.  Status Merapi sendiri masih level II atau wapada.

Kepala bidang kedaruratan dan logistik badan penanggulanan bencana daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan sesuai dengan adanya  aktivitas gunung Merapi ini, maka masyarakat di lereng Merapi, khususnya di kawasan rawan bencana (KRB) III atau yang jaraknya diluar 3 kilometer (km) diminta  siaga. Terutama jika terjadi cuaca ektrim sesuai dengan rekomendasi BPPTKG. 

““Bila ada perubahan ekstrim segera kami jalankan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)  khususnya evakuasi penyelematan masyarakat menunu titik aman,” terang Makwan, seperti dilansir sindonews, Senin (25/2/2019).

Makwan menjelaskan, jika terjadi hujan abu vulkanik,  menghimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah,  jika terpaksa  ada keperluan dan harus  ke luar rumah  harus mengenakan masker.  Untuk masker sendiri BPBD Sleman  sudah menyediakan 600 ribu dan bagi warga yang menginginkannya bisa  menghubungi desa atau Puskesmas terdekat yang berdampak dengan aktivitas  gunung Merapi itu.


“Untuk rekomendasi BPPTKG sendiri, selaian jarak 3 km dari puncak dikosongkan dari aktivitas,  masyarakat di lereng Merapi, khususnya yang ada di huku sungai Gendol,  harus meningkatkan kewaspadaan, terhadap  bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di puncak Merapi,” paparnya.
Read More
Sekolah Berdampak  Merapi Dilatih Mitigasi Bencana

Sekolah Berdampak Merapi Dilatih Mitigasi Bencana




Para siswa dan guru SD Muhammdiyah Girikerto, Turi, Sleman mengikuti gladi lapangan penangganan bencana erupsi Gunung Merapi di sekolah setempat, Senin (25/2/2019)


SEMBADA.ID-Pemkab Sleman memberikan pelatihan dan pembekalan kepada para siswa dan guru SD Muhammdiyah Girikerto, Turi,  dalam menghadapi bencana erupsi gunung Merapi,  Senin (25/2/2019).  Yaitu dengan melakukan gladi lapangan penanganan bencana tersebut di sekolah setempat. 

Selain untuk mempersiapkan warga sekolah yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB).  Kegiatan ini sekaligus menandai dikukuhkannya SD Muhammadiyah Girikerto, sebagai satuan pendidikan aman bencana (SPAB).

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatkan edukasi kepada masyarakat, termasuk para siswa sekolah secara berkesinambungan ini  penting. Selain sebagai mitigasi bencana, sekaligus  untuk mengingat jika  Sleman merupakan wilayah yang rawan terhadap berbagai bencana.

“Karena itu, kami harapkan  melalui pelayihan dan pembentukan SPAB ini, tim yang sudah terbentuk dapat berbagi peran dan langkah yang harus dilakukan saat bencana terjadi,” kata Muslimatun saat membuka kegiatan tersebut, seperti dilansir sindonews.

Selain itu dengan mengetahui dan mengerti apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana, maka segera  dapat mengambil langkah-langkah evakuasi.  Sehingga  tidak ada tumpang tindih dan lempar tanggungjawab saat terjadi bencana

“Bencana memang tidak dapat dihentikan tetapi dapat kita minimalisir dampaknya,” terangnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Joko Supriyanto mengatakan SD Muhammadiyah ditetapkan menjadi SPAB karena lokasi sekolah tersebut berada di wilayah rawan ancaman bencana erupsi Gunung Merapi.

 BPBD  Sleman mencatat tahun 2018 ada  11 kejadian bencana banjir, 38  kejadian bencana tanah longsor, 64 kejadian angin kencang, 11 kejadian bencana petir dan 1 kejadian bencana kekeringan.(sbd)
Read More
Hadapi Persaingan,  Lembaga Pendiidkan Harus Dikelola Profesional

Hadapi Persaingan, Lembaga Pendiidkan Harus Dikelola Profesional


Bupati Sleman Sri Purmomo saat memberikan sambutan pada HUT SMKMa’arif 2 Sleman di sekolah setempat, Senin (25/2/2019)


SEMBADA.ID- Bypati Sleman Sri Purnomo meminta  agar lembaga pendidikan dikelola dengan baik dan profesional.  Permintaan ini bukan tanpa alasan. Selain untuk meningkatkan kualiras pendidikan juga dalam menghadapi persaingan di era industri 4.0.

 "Persaingan dan kompetisi  lembaga pendidikan saat ini sangat ketat.  Jika tidak dikelola dengan baik dan  professional maka akan ditinggalkan oleh peserta didik,” kata Sri Purnomo memberikan sambutannya dalam peringatan ulang tahun ke-30 SMK Ma’arif 2 Sleman, seperti dilansir sindonews, Senin (25/2/2-19).

Untuk itu,   SMK  sebagai sekolah lanjutan yang memprioriraskan keahlian siswanya, maka harus terus berinovasi, baik untuk mengembangkan dan kemajuan sekolah maupun  meningkatkan kualitas lulusannya. Sehingga bukan hanya  lebih siap dalam menghadapi persaingan dunia kerja, tetapi juga mempu membuka lapangan kerja sendiri.

Kepala Sekolah SMK Ma’arif 2 Sleman, Atik Sunaryati  mengatakan  terus melakukan bergagai langkah dan terobasan untuk  memajukan dan meningkatkan pendidikan di sekolah tersebut. Di antaranya  dalam proses belajar mengajar sudah memanfaatkan teknologi informasi atau berbasis IT.  

“Untuk perkembangan SMK ini semakin hari semakin baik. Hal tersebut dapat dilihat dari minat peserta didik yang awalnya hanya berjumlah 16 siswa, sampai saat ini berjumlah 660 siswa,” jelasnya. (sbd)
Read More
11  Guru Di Sleman Terpilih Wakili Indonesia  Ikuti  Diklat Di  Luar Negeri

11 Guru Di Sleman Terpilih Wakili Indonesia Ikuti Diklat Di Luar Negeri


 
Para Guru di Sleman yang terpilih mewakili Indonesia mengikuti Diklat di beberapa negera berpamitan kepada bupati Sleman Sri Purnomo, di pemkab setempat, Senin (25/2/2019)

SEMBADA.ID-Sebanyak 11 pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sleman terpilih mewakili Indonesia mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) ke beberapa negara Asia Pasifik dan Eropa. Mereka  terdiri dari satu pengawas SMP, tiga kepala sekolah,  tiga  guru SD  dan  empat  guru SMP.

Selain untuk  meningkatkan komptensi dan  pengusaan keterampilan, wawasan,  pengetahuan serta daya saing di era industri 4.0.  kegiatan ini juga sesuai prioritas pembangunan tahun 2019, yaitu sumber daya manusia (SDM). Baik bidang pertanian, pariwisata, kemaritiman, industri kreatif dan energi terbarukan.

Mereka nantinya bersama 1000 guru lain di seluruh Indonesia akan mengikuti diklat tersebut selama tiga minggu yaitu pada Maret 2019.. Adapun negara yang menjadi tujuan  kegiatan itu, yakni Singapura, Thailand, Malaysia, China, Korea Selatan, India, Mesir, Australia, Selandia Baru, Jerman, Belanda, dan Prancis.  Presiden Joko Widodo rencananya akan melepas langsung para guru tersebut, di Jakarta, Kamis (28/2/2019) mendatang. 

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bagi  PTK  di Sleman yang terplih mengikuti kegiatan ini harus dapat memanfaatkan kegiatan tersebut dengan maksimal. Sehingga ilmu yang mereka dapatkan nantinya dapat diterapkan untuk kemajuan pendidikan di Sleman. Selain itu, juga mengenalkan Sleman d negara tersebut.

“Selain harus membawa nama baik Sleman, sebagai duta Sleman juga harus menyampaikan informasi yang positif tentang Sleman, tentang DIY  dan tentang Indonesia, “  pesan Sri Purnomo saat menerima 11 PTK Sleman di pemkab setempat,  seperti dilansir sindonews, Senin (25/2/2019).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman  Sri Wantini menambahkan para  PTK tersebut  juga harus dapat  menjadi agen perubahan pendidikan di Sleman serta bertanggung jawab untuk menerapkan ilmu yang didapat diluar negeri tersebut, baik kepada guru, sekolah  dan pengawas di Sleman.(sbd)
Read More
PN Sleman Canangkan Zona Integritas Bebas Korupsi

PN Sleman Canangkan Zona Integritas Bebas Korupsi

Kepala PN Sleman menandatangi pencanangan zona intergritas menuju wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersh melayani (WBK WBBM) di pengadilan setempat, Senin (25/2/2019)

SEMBADA.ID-Pengadilan Negeri (PN) Sleman mencanangkan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani (WBK WBBM) di halaman PN setempat, Senin (25/2/2019). Pencanganan ditandai dengan penandatangan piagam deklarasi oleh kepala PN Sleman Erma Suharti dan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) setempat.

“Deklarasi ini merupakan wujud komitmen kami memberikan pelayanan yang baik dan bebas pungutan liar serta mengutaman pelayanan publik,” kata kepala PN Sleman Erma Suharti, usai kegiatan tersebut seperti dilansir sindonews.


Erma Suharti menjelaskan sebagai tindaklanjut dari pencanangan ini, yakni akan membentuk enan area kelompok kerja,  meliputi manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas dan kinerja serta penguatan pelayanan publik.

“Masing-masing kelompok kerja nanti  akan merencanakan aksinya untuk membentuk suatu pola kerja atau budaya  kerja y aparatur yang bersih, bebas korupsi dan  berorientasi pada pelayanan publik,” jelasnya

Untuk itu selain akan ada pengawasan internal, juga meminta kepada masyarakat dan semua stakeholder ikut mengawal pelaksanaan zona integritas ini.

“Jika mengetahui ada aparat pengadilan yang melanggar zona intergrasi, seperti meminta atau menjanjikan sesuat mau melaporkan kepada kami,” harapnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan sangat mendukung pencanangan zona intergritas tersebut. Apalagi sekarang memang harus melaksanakan birokrasi yang melayani dengan baik yang bebas dari korupsi kolusi dan nepotisme.  Karena itu, zona integritas harus  dapat dijalankan dan ditegakkan seperti yang diharapkan.

“Kami juga berharapseluruh ASN di Sleman dapat menjadi birokasi yang bersih melayani dan jauh dari korupsi," tandasnya.(sbd) 
Read More
Hujan Deras Disertai Angin Kecang Sebabkan Beberapa Pohon Di Sleman Tumbang

Hujan Deras Disertai Angin Kecang Sebabkan Beberapa Pohon Di Sleman Tumbang




Warga Karang Anom, Karangmojo, Purwomartani, Kalasan sedang membersihkan pohon tumbang yang adi di tempat mereka,  Minggu (24/2/2019) sore

SEMBADA.ID-Hujan deras disertai angin kencang yang menguyur Sleman, Minggu (24/2/2019) sore menyebakan beberapa pohon di Sleman tumbang. Data Badan Penanggulanag Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatatat ada delapan  titik pohon tumbang. Masing-masing satu titik di wilayah kecamatan Sleman, Kalasan dan  Godean, dua titik di Ngemplak dan tiga titik di Ngaglik.

“Pohon tumbang itu bukan hanya melintang di jalan, namun juga menimpan rumah dan jaringan telekomunikasi,” kata  kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, seperti dilansir sindonews.

Makwan menjelaskan  pohon tumbang  yang melintang jalan, terjadi di Kadisobo II, Trimulyo, Sleman serta Banjarsari dan Klidon, Sukoharjo, Ngaglik.  Pohon yang menimpa rumah terjadi di Soloraten Sidokerto, Godean, Banjarsari, Sukoharjo, Ngaglik dan Sorsan. Bimomartani, Ngemplak. Sedangkan yang menimpa jaringan telekomunikasi terjadi di Kadisobo II, Trimulyo,Sleman.

“Selain itu, di Gian, Bimomartani, Ngempak pohon tumbang menimpa garansi dan di Karanganom,Purwomartani, Kalasan pohon tumbang menimpa area warga,”  terangnya.

Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Sleman bersama relawan dan warga setempat langsung melakukan pembersih pohon tersebut, baik yang melintang di jalan, menimpa bangunan, jaringan telekomunikasi dan lahan warga.

“Saat ini untuk jalan sudah dapat di akses, untuk lokasi lainnya masih dalam pengkondisian,” jelasnya. (sbd)
Read More
Empat  Wisatawan Tlogo Muncar Kaliurang Tertimpa Pohon Satu Meninggal

Empat Wisatawan Tlogo Muncar Kaliurang Tertimpa Pohon Satu Meninggal



Pohon Poncosudo di kawasan wisata Tlogo Muncar,Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Sleman yang tumbang dan mengenai 4 wisatawan yang ada di bawahnya, satu di antaranya meninggal dunia,Minggu (24/2/2019) siang. Foto Ist

SEMBADA.ID-  Empat orang warga Kalasan, Sleman yang sedang  berwisata di Tlogo Muncar, Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Sleman tertimpa pohong yang tumbang saat mereka berada di bawahnya, Minggu (24/2/2019) siang.  Masing-masing Asmawah, 45, Sri Paryati, 50 dan Lisa Sulastr, 14 ketiganya warga Ringinsari, Tirtomartani, Kasalan dan  Dedi Irawan, 27 warga  Kadisoko, Purwomartani, Kalasan.

Akibatnya, satu orang atas nama Asmawah meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit sedamgkan tiga orang lainnya mengalami luka di bahu, pinggan, pipi dan kaki. Keempatnya dibawa dan dirawah di RS Panti Nugroho, Pakem. Mereka diketahu masih satu keluarga

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan  mengatakan  sebelum kejadian, keempatnya sedang duduk di pinggir kolam dekat pohon tersebut.  Kemudian tiba-tiba pada pukul 11,30 WIB pohon itu tumbang sehingga menimpa mereka. Hanya saja tiga orang bisa melarikan diri, sedangkan Asmawah tidak bisa menghindar dan langsung tidak sadarkan diri.

"Wisatawan yang ada disitu mencoba memberikan pertolongan dan membawanya ke RS Panti Nugroho, Pakem. Hanya saja karena lukanya parah Asmawah saat perjalanan ke rumah sakit meninggal dunia,” kara Makwan, seperti dilansir sindonews.

Asmawah sendiri selain menderita luka di punggung dan hidungnya mengeluarkan darah,  untuk kesadarannya juga  menurun, dilatasi pupil, denyut nadi serta denyut jantung melemah. Sri Paryati
mengalami luka memar di pelipis, pinggang, kaki. Nilai Sulastri (mengalami luka pinggang dan kaki serta  Dedi Irawan luka ringan di bahu, tangan kiri.

“Kondis mereka juga shock,” terangnya.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Nurpana Sulaksono mengatakan atas kejadia itu, akan  bertanggung jawab dan menanggung asuransi untuk korban. Sebab setiap pengunjung dilengkapi dengan asuransi.

“Saat ini korban luka dirawat  di RS Panti Nugroho dan dua orang dirujuk ke RS Panti Rapih," ungkaonya

Menurut  Nurpana secara umum kondisi pohon di kawasan wisata Tlogo Muncar dalam kondisi baik.  Apalagi  selama ini  rutin melakukan pemotongan jika ada pohon yang rawan roboh. Pihaknya juga memiliki SOP jika terjadi hujan deras dan angin kencang untuk melarang dan memperingatkan pengunjung mendekati  wilayah yang rawan, tapi pada saat kejadian, kondisi cuaca dalam keadaan  cerah dan angin landai.

"Kami akan menutup lokasi wisata untuk sementara, akan mengecek kembali terkait kondisi pohon di kawasan wisata," jelasnya.(sbd)
Read More
Pemuda Muhamdiyah DIY  Tegaskan Netral Dalam Pemilu

Pemuda Muhamdiyah DIY Tegaskan Netral Dalam Pemilu


Ketua PW Pemuda Muhammdiyah DIY, Iwan Setiawan memberikan keterangan soal pelaksaan Muswil Pemuda Muhammdiyah DIY ke XVI, di SD Muhammadiyah Condongcatur, Depok, Sleman, Sabtu (23/2/2019) malam
                   

SEMBADA.ID-Pimpinan wilayah  (PW) Pemuda Muhammadiyah DIY menggelar musyawarah wilayah (muswil) ke XVI di SD Muhammadiyah Condongcatur, Depok, Sleman, 23-24 Februari 2019. Ketua pimpinan pusat (PP) pemuda Muhammadiyah Sunanto secara resmi membuka kegiatan tersebut, Sabtu (23/2/2019) malam.

Muswail  Pemuda Muhamamdiyah DIY  kali ini mengambil tema "Menggembirakan Dakwah Berkemajuan, Meneguhkan Keistimewaan DIY“. Melalui tema muswil tersebut, Pemuda Muhammadiyah dituntut untuk berdakwah Islam dengan membawa misi kegembiraan, dan menginspirasi perubahan di tengah-tengah umat, agar mendatangkan kemajuan bagi Indonesia. 

Ketua PW pemuda Muhammadiyah DIY  periode 2014-2018, Iwan Setiawan mengatakan  Muswil  ini sebagai tindaklanjut dari  muktamar pemuda Muhammadiyah ke XVII di UMY, November 2018. Ada ada dua agenda pokok dalamkegiatan ini. Yaitu laporan pertanggungjawaban ( (LPJ) kepengurusan lama dan  pemilihan pengurus baru untuk periode empat  tahun  yang  akan datang.

“Itulah dua agenda pokok dalam Muswil Pemuda Muhammadiyah DIY ke XVI ini,” kata Iwan di sela-sela acara tersebut, seperti dilansir sindonws..

Iwan menjelaskan untuk pemilihan pengurus baru, sudah ada 25 nama yang beredar. Dari 25 nama itu, nantinya akan dipilih  11 orang formatur.  Mereka nantinya yang akan memilih kepengurusan baru,  baik ketua, sekretaris, bendahara dan yang lainnya.

“Untuk pemlihan pengurus baru, akan berlangsung Minggu (24/2/2019). Saat ini hanya pembukaan dan LPJ pengurus lama,” terangnya.

Menurut Iwan,  masih ada beberapa  pekerjaan rumah (PR) yang nantinya harus menjadi fokus pengurus baru,  dakwah,  pemberdayaan dan penyiapan sumber daya manusia atau kader pemuda Muhammdiayah, baik  untuk kepentingan kemaslahatan bagi masyarakat maupun  menata kader ke wilatah praktis dan mendistribusikan ke partai politik (parpol).

Namun begitu, pemuda Muhammadiyah tetap netral dalam pemilu  nanti dan siapapun nanti yang  terpilih, tetap akan didakwai. Sehingga akan tercipta pemilu damai, tanpa hoax dan menjadi pemiilih yag cerdas,” paparnya.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto menambahkan siapapun nanti yang  terpilih menjadi pengurus PW Pemuda Muhammdiyah DIY, maka harus mengabdikan diri ke  organisasi dan tetap menjadi sinergitas  dengan pusat, wilayah dan daerah dalam gerakan membangun dakwah yang mengembirakan.

“Yaitu gerakan yang selalu memahami kebutuhan  yang akan didakwahi itu seperti apa.Jadi tidak bisa memaksakan  prinsip kita, melainkan  pelan-pelan dengan membangun kultur gerakan pemuda Muhammdiyah tanpa memaksakan kepentingan maupun yang dipahami diri kita kepada orang lain,” tandasnya.
Read More