Paguyuban Pranatacara Dituntut Lestarikan Budaya Jawa

Bupati Sleman Sri Purnomo melantik kepengurusan peguyuban Pranatacara Sleman di pendopo rumah dinas bupati setempat, Kamis (21/2/2019)

SEMBADA.ID-Bupati Sleman Sri Purnomo meminta paguyuban pranatacara Sleman bukan hanya fokus dalam hal  pengunaan bahasa dan prosesi adat Jawa dalam memandu acara resmi, namun juga bisa menerapkannya di tengah masyarakat, baik di daerah Jawa maupun luar Jawa. Sehingga bukan hanya akan melestarikan budaya Jawa tetapi juga mengenalkannya.

“Ini penting, aoalagi,   Sleman berada diwilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, maka kebudayaan dan bahasa Jawanya harus dilestarikan," kata Sri Purnomo saat mengukuhkan paguyuban prantacara Sleman periode 2019-2022 di pendopo rumah dinas bupati Sleman, Kamis (21/2/2019).

Selain itu paguyuban pranatacara juga harus memberikan edukasi dan pendampingan kepada generasi  muda tentang profesi pranatacara tersebut. Sehingga keberadaan pranatacara nantinya tetap ada, meski berada di era milenial. Karena itu perlu inovasi, sehingga  generasi muda akan tertarik dan mendalami pranatacara.

“Ini  juga sebagai upaya untuk melestarikan pranatacara di tengah masyarakat,” paparnya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman Aji Wulantara menambahkan pranatacara merupakan profesi yang sangat menjanjikan namun juga harus mengikuti perkembangan masyarakat yang ada, sehingga melalui paguyuban tersebut dapat dimanfaatkan sebagai wadah untuk saling menguatkan dan bertukar informasi.

“Saya berharap pengurus paguyuban pranata cara yang baru dapat memberikan kontribusi produk kebudayaan terutama yang terkait dengan tradisi- tradisi yang ada di Sleman,” harapnya.(sbd)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Paguyuban Pranatacara Dituntut Lestarikan Budaya Jawa"

Posting Komentar