Peneliti Teknik Mesin UGM Cipatkan Mesin Pencacah Plastik Kresek Untuk Campuran Aspa
Mekanik tim teknik mesin UGM menunjukkan
cara kerja mesin pencacah plastik kresek di laboratorium teknologi mekanik
fakultan teknik UGM, Kamis (14/2/2019)
SEMBADA.ID-
Empat peneliti Fakultas Teknik Mesin dan
Industri Univeristas Gadjah Mada (UGM) berhasil membuat mesin pencacah plastik
kresek untuk campuran aspal yang diberinama Gama Alifa Generasi 1. Empat peneliti
tersebut terdiri dari Muslim Mahardika (inisiator), Nizam, Rachmat
Sriwijaya dan Fajar Yulianto Prabowo.
Selain
untuk mengolah sampah plastik kresek menjadi produk bernilai ekonomi, pembuatan mesin ini juga guna mengurangi sampah plastik kresek di masyarakat sekaligus memenuhi pesanan dari
kementerian pekerjaan umum dan perumahan (Kemen PUPR) yang membutuhkan plastik
untuk campuran aspal.
“Itulah
ide awal pembuatan mesin pencacah plastik ini,” kata Muslim Mahardika kepada
media soal pembuatan mesin pencacah plastik kresek tersebut
di di Laboratorium Teknologi
Mekanik Fakultas Teknik dan Industri UGM,
seperti dilansir sindonews, Kamis (14/2/2019).
Muslim
menjelaskan mesin ini dibuat dari enam
komponen utama yaitu tempat penampung hasil cacahan lastik kresek (hopper),
motor Iistrik, roda gila (fly wheel),
belt, poros, serta pisau pencacah, yang
terdiri dari pisau statis dan dinamis.
Bentuk mesin dibuat tidak jauh berbeda
dengan mesin yang ada di pasaran. Memiliki ukuran panjang mesin 1 meter, tinggi
1,7 meter, dan lebar1 meter.
"Sebagian
besar mesin ini dibuat dengan memanfaatkan komponen lokal," papar ketua
program studi (Prodi) S2 Teknik Mesin UGM tersebut
Mekanisme
kerja mesin ini menggunakan motor Iistrik AC yang ditransmisikan menggunakan
fan belt sehingga memutar poros pisau untuk mencacah plastik dengan roda gila yang berfungsi sebagai
penyimpan inersia. Untuk kecepatan putar
mesin antara 400-1000 rpm. Mesin ini didesain secara sederhana sehingga mudah
untuk dioperasikan.
“Mesin
pencacah plastik kresek ini dikembangkan
dalam tiga tipe berdasar kapasitas
cacahan sampah plastik. Yaitu kapsitas kecil 10-20 kg/jam, kapasitas sedang 20-30
kg/jam dan kapasitas besar 40-50 kg/jam,” jelasnya.
Menurut
Muslim dengan mesin ini menghasilkan cacahan plastik kresek yang bisa
disesuaikan kebutuhan, ukuran cacahan
bisa disetel 1-4 milimeter. Sedangkan pada mesin pencacah plastik di pasaran bisanya
menghasilkan ukuran sekitar 0,5 cm. Kelebihan lainnya, listik yang digunakan
hanya 3 PK. untuk mesin sejenis memakai 7-10 PK. , Satu PK setara dengan 745,7 watt.
“Kami
mengembangkan mesin ini sejak tahun 2018,”
kata dosen teknik mesin FTI UGM itu.
Muslimin
menambahkan Kemen PUPR sendiri memesan
1000 unit. Namun untuk saat ini baru bisa memenuhi 500 unit. Hanya saja karena
UGM tidak memiliki kewenangan untuk membuat, sehingga untuk pengerjaannya digarap industri startegis milik pemerintah, yaitu PT
Barata Indonesia yang berpusat di Gresik.
Meski begitu untuk prototipe tetap milik UGM. Satu unit mesin pencacah plastik kresek itu,
menghabiskan Rp30 juta.
“Dari
jumlah tersebut, hingga sekarang sudah
diselesaikan 187 unit. Mesin ini oleh
Kemen PUPR diberikan kepada kelompok pengelola sampah. Dimana data basenya
sudah ada di Kemen PUPR. Meski begitu bagi kelompok yang menginginkan bisa
mengajukan ke Kemen PUPR,” terangnya.
Bagi
kelompok masyarakat pengelola sampah bukan hanya akan mendapatkan mesin
tersebut, namun juga mendapatkan pembinaan dan training pemakaiannya. Selain
nantinya bisa mengoperasionalkan, jika ada masalah mereka bisa mengatasinya.
Seperti untuk pisau pencacah, umurnya hanya empat bulan. Sehingga harus ada
penajaman kembali.
Hal
lainnya, agar pisaunya awet, maka plastik kresek yang akan dicacah harus dalam
keadaan bersih, baik dari tanah maupun benda keras, seperti batu dan logam.
Sebab jika mengenai batu atau logam maka pisau akan aus.
“Komposisi
antara aspal dan cacahan plastik kresek ini, yaitu 94% aspal dan 6% cacahan
plastik kresek,” ungkapnya.
Tim
mekanik mesin pencacah plastik kresek
teknik mesin FTI UGM, Fajar
Yulianto Prabowo menamhakan secara umum untuk pembuatan mesin ini tidak ada
kendala. Sebab tinggal mengikuti alur
yang sudah ada.
0 Response to "Peneliti Teknik Mesin UGM Cipatkan Mesin Pencacah Plastik Kresek Untuk Campuran Aspa"
Posting Komentar