Polres Sleman Gelar Rekonstruksi Pelemparan Batu di Jalan Yogya-Solo
Polres Sleman
menggelar rekonstruksi pelemparan batu di Jalan Yogya-Solo, Tirtomatani,
Kalasan, Sleman, Kamis (14/2/2019). Kejadian ini menyebabkan warga Klaten
meninggal dunia.
SEMBADA.ID-Polres Sleman menggelar rekontruksi pelemparan
batu di jalan Yogya-Solo km 12,5 Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Kamis
(14/2/2019). Peristiwa yang terjadi,
Sabtu (19/1/2019) malam tersebut menyebabkan warga Sribit, Jatinom,
Klaten, Muhammad Asadulloh Alkhoiri,
20 yang sedang lewat ditempat tersebut
meninggal dunia
Diman warga Klaten tersebut terkena lemparan
batu salah sasaran. Sebab pelaku sebenarnya ingin melempar batu ke
arah rombongan supporter Persis Solo. Hanya saja saat korban bersama adiknya
yang akan pulan ke rumhanya di Klaten dari arah barat saat melewati rombongan itu dari arah berlawanan
(timur) ada rombongan yang melempar batu dan mengenainya
Polres
Sleman sendiri dalam kejadian ini telah menetapkan dua tersangka, yaitu RC, 18 warga Wiyoro, Baturetno,
Banguntapan, Bantul dan DN, 18 Warga Sanggarahan, Plumbon, Banguntapan, Bantul. Mereka
ditangkap tiga hari setelah kejadian di tempat masing-masing.
Rekonstruksisendiri
untuk melengkapi berkas, sebelum dilimpahkan ke kejaksaan negeri (Kejari)
Sleman untuk proses hukum selanjutnya .
Dalam rekonstruksi
ini, para tersangka memperagakan 12 adegan. Adegan pertama RC dan DN mengambil batu di utara masjid An-nurumi di
Jalan Solo Km 15, Candisari, Tirtomartani,
Kalasan. Kemudian melaju ke arah
timur, dan putar arah ke barat. Sesampainya di depan Pom bensin, mereka bertemu
dengan kelompok lainnya serta bergabung. Hingga sampai di tempat kejadian
perkara (TKP) melempar batu dan mengenai
warga Klaten yang mengendari sepeda motor dari arah barat yang sedang lewat di
lokasi itu.
Mendapat lemparan batu, awalnya warga Klaten yang berboncengan dengan
adiknya masih bisa mengendari sepeda motornya. Namun setelah beberapa meter
dari lokasi kejadian terjatuh di sisi utara jalan dan di tolong warga serta
dibawa ke RSI Yogyakarta yang tidak jauh dari tempat ini. Setelah mendapat
perawat pertama, RSI Yogyakarta merujuk ke RSUP Sardjito. Namun karena lukanya
cukup parah tidak tertolong.
“Rekonstruksi ini untuk membuat gambaran kejadian
waktu itu agar lebih jelas. Seperti petunjuk Jaksa. Dalam rekonstruksi itu
adegan di 6 tempat. Satu tempat rata-rata dua adegan, jadi total ada 12
adegan,"kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Anggaito Hadi Prabowo di
sela-sela kegiatan tersebut, seperti dilansir sindonews.
Anggaito menjelaskan saat rekontruksi tersangka tidak
mengakui beberapa adegan. DI antaranya di
depan pom bensin dekat lokasi dan saat melakukan aksi pelemparan. Awalnya
mereka mengakui lewat dan melempar namun pada keterangan berikutnya mencabut
dan tidak mengakui,
“Untuk itu petugas mengganti dengan peran pengganti,
karena dasar adegan berdasarkan keterangan saksi,” terangnya.
Anggaito menambahkan reka ulang dilakukan berdasarkan
fakta keterangan saksi dan olah tempat kejadian perkara, batu ditemukan di
lokasi. Setelah rekonstruksi, tahap pertama adalah mengirim berkas ke
kejaksaan.
"Ada dua kelompok anak sengaja berkumpul di sana.
Mereka akan menghadang kelompok supporter Persis Solo dan berkumpul di rumah
salah satu saksi," jelasnya
Ibu tersangka RC. Ami Suratmi mengaku rekonstruksi itu
tidak sesuai dengan fakta dilapangan, sebab anaknya tidak pernah melewati jalan
Yogya-Solo saat kejadian. Menurutnya anaknya beserta temanya justru melewati
jalan selokan Mataran.
0 Response to "Polres Sleman Gelar Rekonstruksi Pelemparan Batu di Jalan Yogya-Solo"
Posting Komentar