UAD Gagas Kerjasama Masyarakat Sipil dan Madani yang Berkemajuan Di Asia Tenggara
Para pembicara dalam International Conference on Progressive Civil
Society 2019 di Amphitarium Lantai 9 Kampus Utama UAD, Yogyakarta, Selasa(19/2/2019)
SEMBADA.ID-Universitas
Ahmad Dahlan (UAD) Yogykarta menggelar International
Conference on Progressive Civil Society 2019 di
Amphitarium Lantai 9 Kampus Utama setempat, Selasa (19/2/2019). Jepang, Malaysia dan Philipina mengirimkan
wakilnya dalam kegiatan itu.
Selain
untuk menjawab kebutuhan dan mendiskusikan bagaimana memperkuat masyarakat sipil progresif di negara-negara Asia
Tenggara, di antara akademisi, peneliti,
praktisi, mahasiswa serta kelompok lain
yang memiliki minat serupa. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan jejaring dan kolaborasi di antara para peserta.
Rektor
Universitas UAD Yogyakarta, Kasiyarno mengatakan
selain dengan menggelar konferensi internasional, UAD
juga melakukan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri
untuk memberikan sumbangan bagi perbaikan kehidupan masyarakat dunia,khususnya
kerukunan,.
“Karena
itu, konferensi ini merupakan inisiasi UAD
guna mewujudkan hal tersebut,” kata Kasiyarno saat membuka International
Conference on Progressive Civil Society 2019 di
Amphitarium Lantai 9 Kampus Utama UAD, Yogyakarta, seperti dilansir sindonews, Selasa(19/2/2019)
Untuk
itu dalam konferensi itu dibahas bagaimana cara mempererat hubungan civil society di negara-negara Asia Tenggara. Hubungan yang erat tidak hanya meliputi agama, tapi seluruh aspek kehidupan
masyarakat sehingga masyarakat bisa rukun menghadapi masa depan,
“Adanya
hubungan yang erat ini diharapkan bisa
mempercepat penyelesaian bila muncul masalah
di kawasan Asia Tenggara,” paparnya.
Ketua
penyelenggaran kegiatan Raden Ajeng Doddy Irawati menambahkan ada 246
call paper yang masuk ke panitia. Namun setelah diseleksi menjadi 204 dan akhirnya tinggal 196
call paper yang dibahas. Makalah yang
dibahas akan didokumentasikan berupa
proceeding agar bisa dibaca banyak orang.
"Bagi
akademisi, proceeding ini akan menjadi
referensi untuk pengembangan lebih
lanjut, khususnya untuk menciptakan
kedamaian di kawasan Asia Tenggara,” tambahnya
Sekretaris
Umum Pimpinan Pusar Muhammadiyah Abdul Mu'ti berharap, kekuatan-kekuatan masyarakat sipil di Asia
Tenggara untuk lebih baik lagi dalam soal kerjasama. Sehingga gagasan untuk memperkuat kerjasama
masyarakat sipil dan madani yang berkemajuan di Asia Tenggara bisa lebih
diperkuat lagi.
“Tidak
hanya di bidang pendidikan, tapi juga budaya dan ekonomi serta program lain
yang bisa dikembangkan lagi dalam basis pendidikan,” jelasnya. .
0 Response to "UAD Gagas Kerjasama Masyarakat Sipil dan Madani yang Berkemajuan Di Asia Tenggara"
Posting Komentar