Kisah Penerbang Cantik Lulusan Sekbang Yang Takut Ketinggian
Ibu Anisa, Eni Sudaryati memeluk putinya
saat wingday Sekbang di di lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto, Yogyakarta,
Kamis (16/5/2019).
SEMBADA.ID-Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI Angkatan Udara (AU) kembali meluluskan 43 penerbang pesawat militer muda yang akan megawal dirgantara tanah air Indonesia. KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna secara resmi melantik luusan Sekbang Terpadu Angkatan 95 dalam upacara wisuda penerbang atau yang disebut wingday, di lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis (16/5/2019).
43 Penerbang militer itu, terdiri dari 37 lulusan AU, dua lulusan AD dan empat lulusan dari AL. 37 lulusan Sekbang AU, masing-masing 27 penerbang fix wing (pesawat tempur 13 dan angkut 14) dan 10 penerbang rotary wing. Mereka akan ditempatkan di skadron yang ada di Indonesia. Sedangkan enam lulusan penerbang dari AD dan AL di kesatuannya masing-masing, AD ke Pusperbad dan AL ke Puspenerbal.
Khusus
untuk AU, tahun ini
untuk pertama kalinya melulusan
penerbang wanita dari alumni Akademi
Angkata Udara (AAU). Yaitu Letda
Pnb Anisa Amilia Oktavia dan Letda Pnb
Mega Coftiana. Keduanya alumni AAU 2017.
Letda
Pnb Anisa Amilia Okravia mengaku awalnya tidak ada pikiran atau bercita-cita
menjadi penerbang militer. Selain takut dengan ketinggian, menjadi penerbang juga harus berpikir dan bekerja keras. Namun karena mendapat perintah untuk mengikuti
pendidikan Sekolah Penerbang (Sekbang). Sehingga harus siap melaksanakannnya.
“Ridak
ada niat menjadi penerbang militer. Selain sulit,
jujur, karena saya takut
ketinggian,” kata Anisa di sela-sela
wingday Sekbang Angkatan 95 di lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, seperti dilansir sindonews, Kamis (16/5/2019).
Anisa
menjelaskan mendapat perintah ini, tentunya harus dilaksanakan dengan baik
dapat menyelesaikan pendidikan Sekbang tersebut. Yakni dengan belajar dan berlatih dan tidak
lupa berdoa selalu berdoa. Termasuk
dukungan dari orang tuanya.
“Mereka
(keluarga) selalu memotivasi agar saya berjuang dan tidak menyerah enghadapi tatangan yang
ada,” papar perwira menengah AU, anak
pertama pasangan Yumaedi dan Eni Sudaryati itu.
Menurut
Anisa karena untuk penerbang, termasuk pesawat dan alam tidak melihat gender, maka setelah menjadi penerbang akan berusaha semaksima l dan seprofesional mungkin
dalam menjalankan tugas TNI AU yaitu menjaga kedaulatan wilayah udara NKRI dengan sebaik
baiknya.
“Semoga
saya dapat menjalan tugas dengan amanah dalam melindungi
tanah air dan udara
Indonesia,” jelas Anisa yang mendapat
tugas sebagai penerbang pesawat Hercules
di Skadron 32 Abdurahman Saleh, Malang, Jawa Timur, itu.nya.
.
“Alhamdulilah puji syukur kepada Allah SWT tidak menyangka putri kami menjadi penerbang militer. Semoga bisa memnggakan bangsa dan negera serta orang tua,” harap warga Sleman tersebut.
0 Response to "Kisah Penerbang Cantik Lulusan Sekbang Yang Takut Ketinggian "
Posting Komentar