Sekolah Vokasi UGM Sediakan 800 Kuota Maba




SEMBADA.ID-Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) Yogyakarta  tahun akademik 2019/2020 akan menerima 730-800 calon mahasiswa baru (camaba). Kuota tersebut melalui tiga jalur, yaitu jalur penulusuran bibit unggul (PBU), ujian tulis (Utul) dan nilai.

Jalur PBU menyedian 50% dari jumlah kuoata, jalur Utul  30%  dan yang terakhir jalur nilai 20%.  Penerimaan mahasiswa baru (PMB) UGM  baik jalur PBU, Utul dan nilai akan dimulai pada bulan Mei 2019..

“PMB SV UGM 2019 akan dimulai dengan pembukaan jalur rapor atau PBU pada awal Mei. Selain itu, calon mahasiswa juga dapat mendaftar melalui jalur Utul dan nilai yakni  berdasarkan hasil nilai Utul UGM dan nilai UTBK,” kata  Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SV UGM, Agus Nugroho, dalam siaran persnya, seperti dilansir sindonews, Rabu (1/5/2019). 

Tahun akademik 2019/2020 SV UGM hanya akan menerima mahasiswa program Diploma 4 (D4)  atau sarjana terapan. (S.Tr).   SV UGM  membuka 13 program studi (prodi), sembilan prodi baru dan empat prodi lama.

Sembilan prodi baru, yaitu Prodi Manajemen dan Penilaian Properti, Prodi Perbankan, Prodi Akuntansi Sektor Publik, Prodi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi, Prodi Teknologi Rekayasa Mesin, Prodi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, Prodi Teknologi Rekayasa Elektro, Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, serta Prodi Manajemen Informasi Kesehatan.
Empat  prodi sebelumnya yaitu Prodi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Prodi Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat, Prodi Teknologi Rekayasa Internet, serta Prodi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil.


Dekan  Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto menjelaskan sarjana terapan  merupakan program setara S1, yaitu pada level 6 kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI), yang mengaplikasikan 60% praktik dan 40% teori dalam pembelajarannya. Masa studi yang ditempuh mahasiswa sekitar 4 tahun, dengan porsi kuliah diselesaikan dalam 7 semester.  Pada semester terakhir mahasiswa akan melaksanakan kegiatan magang di industri.

“Karena itu seluruh prodi dikembangkan dengan mitra dari industri. Dalam konteks revolusi industri, prodi-prodi ini sangat berwawasan visi masa depan,  untuk menangkap peluang industri 4.0,” terangnya.

Menurut Wikan SV UGM  dikembangkan dengan konsep link and match antara kampus dan industri. Dimana kurikulum dan tim pengajar dikembangkan dengan kolaborasi antara kampus dan industri.  Selain untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja dan industri,  sekaligus mendukung pengembangan teaching industry yang dirancang untuk melakukan hilirisasi produk-produk inovasi menuju pasar global.  Sehingga  di akhir masa pembelajarannya, lulusan SV UGM bukan hanya akan memiliki ijazah dan transkrip namun juga sertifikasi kompetensi, sertifikat kemampuan berbahasa Inggris, surat keterangan pendamping ijazah, serta prototype atau produk yang merupakan salah satu syarat kelulusan

“Karena itu lulus SV UGM, bukan hanya stara dengan S1 dan pekerjaannya selevel, namun juga bisa melanjutkan ke S2 baik di dalam maupun luar negeri,” paparnya.(sdn)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sekolah Vokasi UGM Sediakan 800 Kuota Maba"

Posting Komentar