Tekan Angka Kemiskinan, Sleman Bentuk Kelompok Lintas Generasi
Pemkab Sleman
menggelar workshop Orientasi Program Pendampingan Kelompok Lintas Generasi
(KLG) untuk Kesejahteraan Lansia, di aula dinas sosial (Dinsos) Sleman, Jumat
(3/5/2019).
SEMBADA.ID-Angka kemiskinan di Sleman secara persentase dalam
dua tahun terakhir menunjukkan penuran. Namun begitu jumlahnya masih cukup
tinggi. Data pemkab setempat pada tahun 2017, persentasi angka kemiskinan sebesar 9,48%, sedangkan
tahun 2018 mencapai 8,77%. Sleman
sendiri menargetkan tahun 2019 angka kemiskinan tahun terus menurun, yaitu 8%.
Berbagai
langkah dan upaya terus dilakukan guna mewujudkan target tersebut. Di antaranya dengan membentuk
kelompok lintas generasi (KLG), terutama dalam mendampingi dan memberdayakan
para lanjut usia (lansia) di Sleman.
Tercatat sudah ada 10 desa di dua kecamatan, yakni
kecamatan Sleman dan Seyegang telah membentuk KLG tersebut. Yaitu desa Triharjo,
Tridadi, Trimulyo, Caturharjo dan Pandowoharjo, kecamatan Sleman serta
desa Margoagung, Margodadi, Margokaton, Margoluwih, dan Margomulyo kecamatan
Seyegang.
Wakil bupati
Sleman Sri Muslimatun mengatakan upaya menurunkan
angka kemiskinan dengan memberdayakan
lansia melalui pembenrtukan KLG ini bukan tanpa alasan. Sebab lansia yang tidak
diberdayakan dan diberi perhatian khusus,
akan berpotensi menyumbang angka kemiskinan. Karena itu perlu adanya pemberdayaan lansia,
sehingga mereka bisa mandiri tidak tergantung dengan orang lain.
“Lansia minimal bisa mencukupi dirinya sendiri, bahkan
bisa memberi dan yang terpenting tidak
meminta-minta,” kata Muslimatun saat
membuka workshop Orientasi Program Pendampingan Kelompok Lintas Generasi (KLG)
untuk Kesejahteraan Lansia, di aula dinas sosial (Dinsos) Sleman, seperti dilansir sindonews, Jumat
(3/5/2019).
Untuk itu, Muslimatun berharap nantinya para peserta workshop tersebut, bykan hanya
mengetahui dan memahami apa saja hal-hal
yang hatus dilakukan untuk memberdayakan lansia di daerahnya masing-masing.
Namun juga memapu mengimplementasikan
dan menyebarluaskan pengetahuannya tersebut kepada masyarakat.
“Apalagi untuk mewujudkan hal tersebut (menekan angka kemiskinan) bukan pekerjaan
yang mudah. Namun perlu kerjasama dari berbagai pihak, bukan hanya pemerintah
saja,” paparnya.
KetuaYakkum Emergency Unit (YEU), Sari Mutiati Nur yang menjadi
pemateri dalam kegiatan tersebut mengatakan
memang untuk penangganan kemiskinan ini tidak bisa sendirian, tetap harus
dilakukan bersama-sama dengan semua kompnenan. Sehingga kkegiatan ini merupakan kesempatan yang baik
untuk membangun sinergitas antara pemerintah dan stakeholder dalam upaya penurunan angka kemiskinan di Sleman.
0 Response to "Tekan Angka Kemiskinan, Sleman Bentuk Kelompok Lintas Generasi "
Posting Komentar