Harda Kiswoyo  Dewan Pengawas Bank Sleman Baru

Harda Kiswoyo Dewan Pengawas Bank Sleman Baru


Bupati Sleman Sri Purnomo melantik dewan pengawas Bank Sleman Harda Kiswoyo (kanan)  di lantai III  pemkab setempat, Senin (24/6/2019)

SEMBADA.ID-Harda Kiswoyo menjadi dewan pengawas Bank SLeman baru periode 2019 - 2023  mengantikan Suyamsih. Harda Kiswoyo kesehariannya menjabat kepala Dinas Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD)  Sleman,  Sedangkan Suyamsih  mantan  Assekda bidang ekonomi pembangunan SLeman.Pergantian berlangsung aula lantai III Pemkab setempat, Senin (24/6/2019).


Pada kesempatan tersebut juga dilantik Bagus Hudoyono sebagai Direktur Bisnis Perusahaan Daerah Bank Sleman masa jabatan 2019-2024.


Bupati Sleman Sri Purnomo berharap dengan dilantiknya direktur yang baru dapat mengembangkan bisnis di sektor keuangan ditengah pesatnya  perkembangan dunia perbankan. Begitupun halnya dengan dilantiknya Ketua Dewas Pengawas ia berharap dengan pengalaman yang dimiliki dapat
memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan Bank Sleman kedepannya.


“Perkembangan dunia perbankan di Kabupaten Sleman yang pesat menjadikan Sleman lokasi yang strategis dalam perputaran ekonomi di DIY.  Untuk itu, Bank Sleman harus mampu bersaing dan eksis  dipesatnya perbankan di Sleman,” kata Sri Purnomo saat pelantikan tersebut.

Sri Purnomo juga menegaskan karena  Bank Sleman merupakan banknya masyarakat Sleman, maka  juga harus mampu memberikan kontribusi positif, baik membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sleman maupun pendapatan asli daerah (PAD).


Dewan Pengawas Bank Sleman Harda Kiswoyo mengatakan siap mengemban tugas yang diberikan secara penuh dan bersama tim  Bank Sleman akan mengakomodir keluhan masyarakat serta melakukan perbaikan pelayanan bidang perbankan.


"Yang jelas kami akan meningkatkan pelayanan pada masyarakat,”  janjinya. (der)

Read More
36 Klub Basket Ikuti Kejuaraan Nasional GCBS  Di Yogyakarta

36 Klub Basket Ikuti Kejuaraan Nasional GCBS Di Yogyakarta





Victoria Jakarta (biru) melawan Jays Jakarta dalam kejuaraan GCBS di GOR Klebengan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Sabtu (22/6/2019) sore

SEMBADA.ID-36 klub basket mengikuti kejuaran nasional Jogja GCBS Basketball Competition 2019 di GOR Klebengan, Caturtunggal, Depok, Sleman, 21-25 Juni 2019. 36 klub basket tersebut, terdiri dari 16 klub kelompok umur (KU) 11 Free Gender dan 20 klub KU 13 (13 putra dan 7 putri).  

KU 11 terbagi dalam empat pool masing-masing pool berisi empet klub.  KU 13 Putra terbagi dalam tiga pool, satu pool berisi lima  klub dan dua pool masing-masing empat  klub. KU 13 Putri dibagi dua pool, satu pool ada empat klub dan satunya lagi tiga klub. 

Penyisihan berlangsung selama 3 hari, 21-23 Juni 2019. Untuk  pertandingan dengan sistem setengah kompetisi. Juara dan runner up masing-masing pool akan melaju ke babak selanjutnya menuju semifinal dan final.  Semifinal akan berlangsung 24 Juni 2019 dan final 25 Juni 2019.

Penyelenggara Jogja GCBS Basketball Competition 2019 Guanchin mengatakan kejuaraan basket nasional kelompok umur tersebut merupakan agenda rutin yang digelar sejak tajun 2017. Sehingga tahun ini merupakan tahun ketiga.

“Untuk animo sendiri cukup banyak. Terbukti peserta hampir dari seluruh Indonesia,” kata Guanchin di sela-sela pertandingan KU 13 Putra antara Victoria Jakarta melawan Jays Jakarta di GOR Klebengan, Sabtu (22/6/2019) sore. seperti dilansir sindonews

Selain untuk mengetahui perkembangan basket ditiap daerah.  Kegiatan ini juga untuk pembinaan dan pencarian bibit pebasket di usia dini. Karena itu, untuk Jogja GCBS Basketball Competition 2019 juga mempertandingan KU 15 dan KU 17 serta veteran. Untuk pelaksanaannya setelah KU 11 dan K13 selesai. Yaitu 26-30 Juni 2019.

“Itulah tujuan kejuaraan ini, terutama untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi anak, khususnya melalui olahraga basket,” kata mantan  pemaian basket nasional Indonesia di SEA Games, 1987, 1999 dan 1991 tersebut.(sdn)

Read More
Menristekdikti Luncurkan Mobil Listrik Garuda UNY

Menristekdikti Luncurkan Mobil Listrik Garuda UNY


Menristekdikti M Nasir meluncurkan mobil listrik UNY saat malam dies natalis ke 55 di depan rektorat kampus setempat, Jumat (21/6/2019) malam.

SEMBADA.ID-Menteri riset teknologi dan perguruan tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nazir menargetkan tahun 2025 Indonesia sudah bisa memproduksi massal kendaraan listrik (motor dan mobil).

Untuk itu, terus mendorong adanya inovasi dalam mendukung produksi kendaraan listrik tersebut. Termasuk akan berkolabarasi dengan pihak ketiga untuk memproduksinya.

“Keberadaan kendaraan listrik ini penting, bukan hanya hemat energi, namun juga ramah lingkungan dan menghidari pencemaran udara. Ini sudah menjadi rintisan dunia. Karena itu kami targetkan 2025 sudah dapat diproduksi massal,” kata M Nazir usai peluncuran mobil listrik (molin) inovasi mahasiswa Fakultas Teknik  Universitas Negri Yogyakarta (UNY), Jumat (21/6/2019) malam., seperti dilansir sindonews

Untuk mendorng  pengembangan kendaraan listrik ini juga dengan mengelontorkan anggaran Rp100 miliar tiap tahunnya untuk riset. Termasuk sudah memproduksi motor listrik nasional (Molina) 500 unit per bulan. Untuk proyek tersebut dengan mengandeng beberapa perguruan tinggi, yakni UI, ITB, UGM. UNS dan ITS serta Udayana juga akan bergabung.

“Kami harapkan nantinya UNY juga akan ikut bergabung,”  terangnya.

Hanya saja untuk pengembangan kendaraan listrik ini,  batereinya masih menjadi kendala. Sebab belum bisa memproduksinya sendiri. Padahal  35% untuk produksi kendaraan listrik untuk baterei tersebut.   Karena memegang peran yang signifikan, maka bagaimana riset di bidang baterei harus dikembangkan.

“Untuk memenuhi batereinya saat ini sedang mengembangkan di Morowali, Sulawesi Tenggara dan Halmahera, Maluku Utara. Jika sudah jadi nanti sudah dapat memenuhinya dan tentunya berpengaruh terhadap harga kendaraan kendaraan listrik,” paparnya.

Rektor UNY  Sutrisni Wibowo berharap peluncuran Mobil Listrik Garuda UNY  tersebut dapat mendorong UNY semakin berkembang sebagai upaya untuk ikut mengembangkan pembangunan pendidikan di Indonesia dan  dan menjadi world class university.(sdn)
Read More
Deddy Corbuzier Resmi Jadi Mualaf

Deddy Corbuzier Resmi Jadi Mualaf




Pengasuh Ponpes Ora Aji Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Gus Miftah membimbing Deddy Corbuzier mengucapkan dua kalimat syahadat di masjid Al Mbejaji komplek ponpes setempat, Jumat (21/6/2019).


SEMBADA.ID-Mentalis dan presenter Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau yang lebih dikenal dengan nama Deddy Corbuzier, 42 resmi memeluk agama Islam, setelah yang bersangkutan dengan dibimbing pengasuh Pondok pesantren Ora Aji Gus Miftah mengucapkan dua kalimat syadat di Masjid Al Mbejaji, Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (21/6/2019) sekitar pukul 12.47 WIB.

Prosesi pengucapan dua kalimat syahadat itu disaksikan lamngsung oleh Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri,  para santri pondok pesantren  setempat serta awak media yang meliput. Prosesnya pun berjalan lancar.

Setelah Deddy Corbuzier membaca kalimat syahadat, para saksi langsung menyambut dengan suka cita. Ada yang bersorak pelan, seperti mengekspresikan kebahagiaan termasuk ada yang memekikan takbir Allahu Akbar.
.
Sebelumnya, Gus Miftah menyebut Deddy Corbuzier menjadi mualaf buka karena apapun, namun datang dari keinginan pribadi.  Deddy sendiri  mulai mempelajari agama Islam sejak delapan bulan lalu. Hingga pada akhirnya, ia mantap berpindah kepercayaan dari Kristen ke Islam.

Deddy corbuzier sendiri kaget dengan banyaknya orang yang datang ke tempat tersebut, Namun karena acara itu sakrar tentunya dirinya bangga dan bahagia.  Ia juga mengaku karena masih belajar sehingga minta diingatkan jika ada yang belum benar, “Semuanya proses pembelajaran,” katanya, seperti dilansir sindonews

Deddy Corbuzier tiba di masjid Al Mbejaji komplek Ponpes Ora Aji Tundan, Purwomartani, Kalsan, Sleman pada pukul 12.30 WIB dan disambut oleh pengasuh ponpes Gus Miftah. Setelah itu langsung menuju tempat imam masjid untuk prosesi pembacaan dua kalimat syahadat. (sdn)
Read More
Cegah Antraks. Sleman Sosliasiakan Kebijakan Penanganannya

Cegah Antraks. Sleman Sosliasiakan Kebijakan Penanganannya

Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo memberikan penjelasan soal antraks saat sosialisasi kebijakan penanggana antraks bagi camat, kepala desa, puskesmas, puskeswan dan penyuluh peternakan Sleman di ruang Praja I, Pemkab setempat, Kamis (20/6/2019).


SEMBADA.ID-Pemkab Sleman mensosialisaiskan kebijakan penanggana antraks bagi camat, kepala desa, puskesmas, puskeswan dan penyuluh peternakan Sleman di ruang Praja I, Pemkab setempat, Kamis (20/6/2019). Selain  untuk menyamakan persepsi tentang penanganan penyakit Antraks kegiatan tersebut juga sebagai antisipasi dan penegahan atraks di Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo mengatakan antisipasi ini penting. Sebab di Sleman pernah ditemukan adanya penyakit atraks tersebut pada sapi di wilayah Pakem, tahun 2003 lalu. Sehingga meski setelah itu hingga sekarang tidak ada kasus antraks namun tetap harus ada antisipasi dan mencegah terjadinya antraks. Apalagi penyakit ini zoonosis atau bisa menular ke manusia melalui kulit, inhalasi dan mulut melalui makanan dan bersifat spora,”

“Antraks sendiri merupakan penyakit menular pada hewan peliharaan atau liar pemamah biak seperti sapi, domba, kerbau, kuda dan babi yang disebabkan oleh bakteri Bacillus antracis,” terang Joko dalam kegiatan itu, seperti dilansir sindonews.

Menurut Joko untuk pencegahan dan penanganan, di antaranya dengan memberlakukan kebijakan pengamatan pada penderita atau tersangka antraks di wilayah terpapar. Selain itu melakukan pengobatan dengan antibiotik dosis tinggi sedini mungkin bila ada penderita dengan gejala mirip antraks di puskesmas atau rumah sakit.

“Kita juga memberikan penyuluhan pada masyarakat dan melakukan koordinasi bersama lintas sektor dalam rangka mencegah penyebaran penyakit ke daerah lain,” paparnya..

Medik Veteriner Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan  (DPPK) Sleman   Wisnu Sutomo, menambahkan pola penularan antraks pada manusia diantaranya adanya  tradisi penyembelihan hewan ternak yang mati mendadak (rebahan). Biasanya daging rebahan tersebut kemudian dibagikan ke tetangga, bahkan dengan alasan ekonomi ada yang dijual dengan harga murah.

Padahal hewan ternak yang mati mendadak karena antraks tidak boleh dibuka karena oksigen yang masuk kedalam tubuh hewan tersebut dapat membantu pembentukan spora antraks.  Hewan ternak mati mendadak sebaiknya jangan disembelih atau dibuka agar oksigen tidak masuk sehingga bakteri antraks akan hancur karena tidak sempat membentuk spora bersama dengan bangkai.

“Penularan antraks juga dapat terjadi karena konsumsi daging yang dimasak kurang matang,” tambahnmya. (sdn)
Read More
Sleman Kukuhkan 50 Kader Pancasila

Sleman Kukuhkan 50 Kader Pancasila




Wabup Sleman memberikan sambutan saat pengukuhan 50 kader Pancasila di Sleman, Kamis (20/6/2019)

SEMBADA.ID-Pemkab Sleman mengukuhkan 50 kader pancasila di Sleman, Kamis (20/6/2019). Mereka berasal dri tiga desa, yaitu Ambarketawang, Gamping, Sumberadi, Mlati dan Madurejo, Prambanan. Kader-kader tersebut berasal dari unsur  perangkat desa, BPD, LPMD, TP PKK, FKUB,  Karang Taruna dan  tokoh masyarakat.

Wakil bupati (Wabup) Sleman Sri Muslimatun menyatakan pembentukan kader pancasila merupakan wujud kepedulian Sleman terhadap revitalisasi nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, semangat Pancasila harus selalu dikobarkan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan begitu, Pancasila akan tetap menjadi way of life bagi bangsa Indonesia, khususnya warga Sleman.

“Karena itu  para kader harus menyampaikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila kepada masyarakat,” harap Muslimatun dalam pengukuhan kader Pancasila itu, seperti dilansir sindonews.
.
Pemkab Sleman sendiri  senantiasa berupaya melakukan pendidikan karakter untuk membentuk karakter manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila, kepada anak-anak sejak SD bahkan sejak TK.

Kepala Badan  Kesatuan bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sleman Hery Dwi Kuryanto menambahkan sebelum dikukuhkan, para kader  itu telah mengikuti workshop selama tiga hari, mulai 18- 20 Juni 2019. Mereka mendapatkan berbagai materi soal penghayatan dan implementasi nilai-nilai Pancasila.

Setelah dikukukuhan, maka ketigas desa itu juga akan ditetapkan menjadi rintisan Desa Berkarakter Pancasila,” tambahnya.(sdn)
Read More
Ditinggal Cari Makan, Dua Penghuni Kos Gasak Emas Pemilik Kos

Ditinggal Cari Makan, Dua Penghuni Kos Gasak Emas Pemilik Kos




Polsek Mlati, Sleman menunjukkan dua tersangka tindak pidana pencurian  saat ungkap kasus di Mapolsek setempat, Kamis (20/6/2019)

SEMBADA.-Pagar makan tanaman. Inilah kata yang pas atas perbuatan dua warga Toba, Samosir, Sumatera Utara (Sumut) TLS dan JOL yang kos di daerah Gemawang, Sinduadi,Mlati, Sleman. Bagaimana tidak meski pemilik kos sudah baik hati dengan menampung mereka di tempat itu, namun tidak bisa menjaganya. Justru sebaliknya menyalahgunakannya, yaitu dengan mencuri perhiasan gelang emas dan kartu ATM  saat  rumah itu kosong.

Pencurian itu dilakukan Kamis (13/6/2019) pukul 12.00  WIB saat pemilik kos Agnes Sumarti, 59 sedang pergi mencari makanan.  Untungnya perbuatan mereka dapat terungkap. Keduanya sekarang meringkuk di sel tahanan Mapolsek Mlati untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.. . 

Kapolsek Mlati, Sleman Kompol BayuYugi Hendarto mengatakan terungkapnya kasus ini berawal saat pemilik kos Agnes Sumarti, 59, melihat adanya jejak kaki di lantai kamar mandi pada pukul 15.00  WIB. Yaitu saat tiba setelah membeli makanan.  Karena curiga, segera mengecek ke dalam kamarnya dan  mendapati gelang emas seberat 40 gram dan kartu ATM di dalam lemari hilang. Kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mlati.

“Petugas menindaklanjuti laporan itu dengan  mendatangi lokasi, selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)  juga  meminta keterangan dan  mengunmpulkan data pendukung  di sekitar tempat itu,” kata Yugi saat ungkap  kasus di Mapolsek setempat, seperti dilansir sindonews, Kamis (20/6/2019).

Atas informasi tersebut, mengarah kepada dua orang itu dan akhirnya berhasil mengamankan mereka di wilayah Mlati, pada pukul 23.00 WIB pada hari yang sama. Saat ditangkap,  mengakui perbuatannya

“Kedua orang itu dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara,” terangnya.

TLS saat dikonfirmasi mengaku  baru tiga minggu di Yogyakarta. Kedatangnya untuk mencari pekerjaan. Nekat melakukan pencurian untuk memenuhi kebutuhan hidup. “Rencananya gelang emas yang dicuri akan dijual untuk memenuhi kebutuhan,” aku TLS.(sdn)
Read More
KSAU Minta  Perwira Harus Berpegang Tiga Pilar Pendidikan

KSAU Minta Perwira Harus Berpegang Tiga Pilar Pendidikan



KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna saat mewisuda 99 taruna AAU di Gedung Sabang Merauke (GSM) AAU, Kamis (20/6/2019)

SEMBADA.ID -Akademi Angkatan Udara (AAU) menggelar upacara penutupan pendidikan (tupdik) dan wausda sarjana taruna tingkat IV di Gedung Sabang Merauke (GSM) Kampus AAU Yogyakarta, Kamis (20/6/ 2019).  Kepala Staf  Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna memimpin acara tersebut.

Tahun 2019 ini, AAU meluluskan 99  taruna tingkat IV (90 taruna dan 9 taruni).bergelar Sarjana Terapan Pertahanan (sTrHan). Terdiri dari 44 lulusan aeronautika pertahanan, 22 lulusan elektronika pertahanan dan 33 lulusan manajemen industri pertahanan.

Selanjutnya, para taruna itu, akan dilantik dan disumpah menjadi Perwira Remaja (Pama) TNI bersama lulusan Akmil,  AAL, dan Akpol oleh Presiden RI Ir H Joko Widodo dalam Upacara Prasetya Perwira (Praspa) di Istana Merdeka Jakarta,  16 Juli 2019 mendatang.
.
KSAU)Marsekal TNI Yuyu Sutisna berharap kepada kepada para taruna lulusan AAU dapat menjadi perwira udara yang berkarakter luhur, profesional, dan memiliki daya juang yang tangguh dalam pengabdian.

“Untuk itu kalian harus  tetap memegang teguh tiga pilar pola pendidikan, yakni tanggap, tanggon, dan trengginas di manapun nantinya mereka bertugas.  Selain itu juga jangan  gentar dan jangan pernah meragukan potensi diri kalian,” kata Yuyu Sutisna saat mewisuda 99 taruna tingkat IV AAU di gedung Sabang  Merauke (GSM) AAU, Kamis (20/6/2019).

Menurut Yuyu, upacara tupdik dan wisuda tersebut bukan merupakan buah  dari ketekunan dan kerja keras, selama empat tahun menempuh pendidikan di Lembah Tidar  dan Bumi Maguwo. Namun ini bukan akhir perjalanan taruna. Melaiankan sebagai lembaran baru untuk bekerja lebih keras dan lebih baik bagi bangsa dan negara melalui  TNI Angkatan Udara.

“Kalian merupakan selembar kertas putih yang di dalamnya menyediakan banyak ruang  untuk menorehkan prestasi masa depan,” tandasnya.

Yuyu dalam kesempatan itu juga menegaskan kembali, posisi strategis sivitas akademika AAU dalam pembangunan kader  pimpinan TNI Angkatan Udara. Sebab dihadapkan dengan revolusi industri 4,0 yang kebetulan hadir bersamaan dengan era peperangan generasi kelima atau peperangan hibrida yang menggabungkan strategi perang konvensional, ancaman konflik skala kecil dan serangan non-kinetik telah dipersepsikan akan menjadi bentuk ancaman paling mungkin di abad ke-21.

“AAU harus mampu menjadi “center of excellence” lembaga pendidikan TNI Angkatan Udara dalam menghadapi kemajuan teknologi dan mengatasi ancaman hibrida,” tandasnya.

Kapen AAU Mayor Sus Subiyah menambahkan  dari 99  taruna itu, terpilih sebagai lulusan terbaik, yaitu Sermatutar Muhammad Ihza  Nurrabbani dari Jurusan Teknik Aeronautika Pertahanan. Atas keberhasilannya itu, Muhammad Ihza  Nurrabbani mendapatkan tropy Adimakayasa.

“Dalam lulusan ini, juga dipilih tiga lulusan terbaik dari masing-masing jurusan dan mendapatkan tropy gubernur AAU,”  tambah subiyah.(sdn)
Read More
Lindungan Produki, UKM  Sleman Dibekali HKI

Lindungan Produki, UKM Sleman Dibekali HKI




Pemkab Sleman menyelenggarakan sosialisasi HKI bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) Sleman di aula Paramadhana Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Kamis (20/6/2019).


SeMBADA.ID-Pemkab Sleman bekerjasama dengan kantor wilayah (Kanwil) Kementerian hukum dan hak asasi manusia (Kemenkumham) DIY mensosialiasikan pentingnya hak kekayaan intelektual (HKI) bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) Sleman di aula Paramadhana Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Kamis (20/6/2019).

Kepala Disperindag Sleman Tri Endag Yitnani mengatakan  sosialisasi ini penting. Sebab dengan adanya kemajuan teknologi informasi saat ini, pemasaran tidak hanya dilakukan face to face, tapi juga memaksimalkan fungsi media sosial dan online.  Maka harus ada benteng atau perlindungan terharap produk mereka. Jangan sampai nanti ada yang menjiplak produk yang sama tetapi harganya jauh berbeda. Sehingga merugikan UKM.

“Katena itu sosialiasi ini juga sebagai bentuk  memberikan perlindungan HKI bagi pelaku industri di Sleman,” kata Endah dalam kegiatan tersebut, seperti dilansir sindonews.

Menurut Endah, di Sleman saat ini ada 31.000 lebih produk UKM, dari jumlah itu 16.000  bergerak dalam UMKM bidang industri. Tetapi belum semuanya memiliki HKI dan jumlahnya cukup banyak. Sehingga harus ada aturannya.

“Sosialiasi ini diikuti 50 peserta. Mereka bukan hanya dari pelaku usaha namun juga ASN di Sleman,” paparnya.

.Endah menjelaskan keikutsertaan ASN dalam sosialisasi tersebut guna menyetarakan wawasan dan pengetahuan bagi pelaku dan pendamping. Sehingga, akan ada sinergi yang baik anatara pendamping atau pembina dalam hal ini pemkab Sleman dengan para pelaku usaha di Sleman.

Kabag Humas Sleman Savitri NurmalaDevi menambahkan kegiatan tersebut berlangsung sehari,
dengan menghadirkan beberapa nara sumber dari Kemenkumham dan  Akademisi.(sdn)
Read More
Peringkat Dunia UGM Versi QS WUR Naik,   Dari 391 ke 320

Peringkat Dunia UGM Versi QS WUR Naik, Dari 391 ke 320




Rektor UGM Panut Mulyono (dua dari kiri) memberikan keterangan soal capaian peringkat UGM versi Quacquarelli Symonds World University Rangking (QS WUR)  2019 di ruang rapat pimpinan kampus setempat, Rabu (19/6/2019) sore.

SEMBADA.ID-Llembaga pemeringkatan univeristas dunia,  Quacquarelli Symonds World University Rangking (QS WUR) merilis 1000 perguruan tinggi terbaik dunia priode 2019-2020. Dalam rilis QS WUR itu. Sejumlah kampus Indonesia masuk dalam daftar, satu di antaranya Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menurut hasil penilaian QS,  UGM menduduki peringkat top 320 dunia atau naik 71 peringkat dibandingkan tahun 2018 yang menempati urutan 391. Kenaika posisi ini juga  menempatkan UGM menduduki perguruan tinggi terbaik kedua  di Indonesia setelah Universitas Indonesia (UI)yang menempati peringkat 291.  Atau naik sati tingkat. Sebab sebelumnya UGM berada di urutan ketiga.

Rektor UGM Panit Mulyono mengatakan capaian UGM ini merupakan hasil dari proses perbaikan dalam peningkatkan kualitas. Terutama proses yang mendukung pengakuan atas reputasi akademik
dan impak UGM di dunia.

“Jadi capaian ini bukan tujuan yang dikejar UGM,  namun hasil dari proses itu. Namun peringkat ini
menjadi salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mendongkrak  kepercayaan dunia internasional terhadap UGM,” kata Panut  soal capaian peringkat UGM versi Quacquarelli Symonds World University Rangking (QS WUR)  2019 di ruang rapat pimpinan kampus setempat, seperti dilansir sindonws, Rabu (19/6/2019).

Untuk itu, ke depan UGM akan terus melakukan berbagai perbaikan dalam proses dan sistem akademik, agar misi dan mandat dapat semakin diakui, menjadi rujukan dan acuan perubahan serta memimpin di dunia internasional. Apalagi  tantangan untuk mewujudkan kepemimpinan dalam berbagai bidang  semakin berat. Sehingga upaya-upaya strategis yang sifatnya jangka panjang harus dapat digeser menjadi strategi pencapaian jangka pendek dan menengah.
.
“Kualitas karya-karya akademik UGM, harus ditingkatkan agar dapat menjadi rujukan serta menghasilkan impak yang dapat dirasakan dunia  internasional,” paparnya.

Menurut Panut, Sivitas akademika UGM, perlu mengukir lebih banyak artefak ilmiah yang kontributif terhadap kemanusiaan. Dimana  impak ini dapat diukur dari sitasi karya-karya sivitas  akademika UGM oleh masyarakat internasional. Buku, karya seni, desain, dan  inovasi UGM yang melimpah perlu dikelola sedemikian rupa agar  keterbacaannya meningkat.

"Salah satu indikatornya adalah karya-karya tersebut harus memiliki sitasiyang tinggi," jelasnya

Ia memaparkan, data yang diolah berdasarkan SciVal (salah satu alat analisis karya akademik) menunjukkan bahwa sitasi per dosen UGM meningkat  dari 1,4 di tahun sebelumnya menjadi >1,5 pada tahun ini. Namun demikian, terobosan dan lompatan untuk meningkatkan kualitas karya-karya UGM harus  secara konsisten dijalankan.

Di samping itu, peningkatan kepercayaan terhadap UGM juga terlihat dari semakin tingginya proporsi masyarakat internasional yang melakukan kegiatan  Tridarma bersama sivitas akademika UGM, salah satunya dengan melakukan studi di UGM.

"Alih-alih mengeluarkan devisa untuk mengirim mahasiswa belajar di luar negeri, akan lebih baik bila pemerintah bersama perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UGM, membangun jejaring pendidikan tinggi yang menarik dunia internasional, baik akademisi, industriawan, dan mahasiswa, untuk  berkarya bersama di Indonesia, membangun suasana akademik dengan kualitas yang setara dengan perguruan tinggi di luar negeri," tandasnya.

Kapala kantor jaminan mutu UGM, Indra Wijaya mengatakan tahun ini QS WUR melakukan penilaian terhadap 1620 perguruan tinggi di dunia. Namun setelah dievalusi hanya 1001 PT yang dipublis, 50 di antarnya merupakan PT yang baru masuk penilaian sebab tahun sebelumnya tidak. Dari jumlah itu, ada 9 PT di Indonesia. Unutk perguruan tinggi lainnya belum masuk, karena syaratnya belum terpenuhi. Di antaranya dalam waktu lima tahun harus ada 3000 publikasi.

“Karena itu, tidak semua PT bisa masuk karena publikasinya kurangm,” ungkapnya.

Untuk penilaian sendiri ada enam item, yaitu reputasi akademik dengan bobot 40%, repurasi employer 10%,  mahasiswa aktif, 10%,  sitasi paper per dosen 20%,  dosen internasional 5% dan mahasiswa internsional 5%. (sdn)
Read More
Mahasiswa UGM Ciptakan  Alat Deteksi Pembalakan Liar

Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Deteksi Pembalakan Liar

Mahasiswa UGM menunjukkan alat pendetesi pembalakan liar ciptaannya, Rabu (19/6/2019). Foto Dok Humas UGM


SEMBADA.ID-Tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan alat pendeteksi  terjadi  pembalakan liar (illegal logging)  yang diberinama Illutor.  Dengan alat ini bukan hanya mengetahui dimana terjadinya pembalakan liar, namun juga mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

Tiga mahasiswa UGM itu, yakni Moch Sofiyulloh (Fakultas Kehutanan), Ari Febrian (Elins FMIPA) dan Ahmad Zaini Pratama (Teknologi Informasi, FT).

Moch Sofiyulloh mengatakan pembuatan alat ini karena melihat kondisi hutan Indonesia kian memburuk dan jumlah luasan hutan terus mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Data Forest Watch Indoensia (FWI) mencatat pada periode 2009-2013 laju deforestasi di Indonesia mencapai 1,13 juta hektar per tahun.  Dimana satu penyebabnya karena pembalakan liar (illegal logging).

Hal ini mendorong kami untuk berinovasi membuat alat pendeteksi pembalakan liar ILUTOR (Illegal Logging Detector),” ini terang Moch Sofiyulloh, di UGM. Seperti dilansir sindonews, Rabu (19/6/2019).

Sofiyulloh menjelaskan ILUTOR ini berbasis mikrokontroler ESP32 dan Microphone MAX9814. Dimana untuk cara kerjanya, saat terjadi pembalakan liar, alat akan mengirim pesan singkat atau short message system (sms)  ke nomor server pusat penjaga hutan.  Dimana SMS yang dikirim berupa nama alat yang digunakan saat pembalakan liar, nilai kebisingan, serta lokasi koordinat lintang pada area yang ditengarai ada suara gergaji mesin.

“Semua catatan riwayat notifikasi suara penebangan liar akan disimpan dalam bentuk sms dan dapat diakses jika diperlukan,” terangnya.

Illutor ini juga  terintegrasi dengan google maps, sehingga keberadaannya dapat ditemukan dengan mudah. Termasuk terkoneksi dengan aplikasi yang memiliki fitur notifikasi terjadinya pembalakan liar, kampanye lingkungan, dan konten menarik lainnya. 

“Ilutor ini mengupgrade fungsi yang paling mendasar yaitu daya untuk menyala. Memakai battery Hybrid dengan solar panel dan power bank sebagai pengisi daya menjadikan alat ini dapat bertahan menyala sekitar 2 minggu,” paparnya

Ari Febrian menambahkan karena alat ini juga dirangkai dengan aplikasi edukatif yang memberikan informasi mengenai pembalakan liar dengan lokasi terkait serta beberapa informasi sekunder mengenai kawasan tersebut.  Sehingga potensial untuk dikembangkan diberbagai kawasan hutan dengan beberapa adaptasi desain power suplly solar panel yang adaptif dipasang di hutan.(sdn)
Read More
Gunakan Data Fikti KK Untuk  PPDB,  Pendaftar Didiskualifikasi

Gunakan Data Fikti KK Untuk PPDB, Pendaftar Didiskualifikasi


Kadisdik Sleman Sri Wantini memberikan penjelasan soal PPDB 2019,  di Press Room Pemkab Sleman, Rabu (19/6/2019)

SLEMAN-Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman akan mengambil tindakan tegas bagi yang memakai data fiktif dalam kartu keluarga (KK)  dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2019. Yaitu bagi yang terbukti jika diterima di sekolah yang bersangkutan, maka akan dibatalkan atau didiskualifikasi.

Kepala Disdik Sleman Sri Wantini mengatakan sesuai dengan Permendikbud No  51/2018 tentang PPBD. Dimana berdasarkan Permendikbud ini untuk mendekatkan peserta didik dengan sekolah dengan sistem zonasi. Untuk penenentuan zonasi sendiri didasarkan pada KK  peserta didik tercantum. 

Hanya saja Sleman tahun ini masih memberikan keringanan, calon siswa boleh tidak ikut KK orang tuanya dan mencantumkan namanya di KK famili yang rumahnya dekat dengan sekolah. Namun syaratnya, calon siswa juga tinggal di rumah famili tersebut, bukan hanya menitipkan nama saja di KK famili.  Sebab jika anak itu ternyata diketahui tidak berdomisili di tempat itu, maka meski diterima di sekolah yang dituju hasilnya akan dibatalkan.

“Sesuai dengan aturan  ini dapat dikategorikan memberikan data fiktif atau pemalsuan dokumen, sehingga dapat dijadikan dasar sanksi mengeluran dari sekolah,” kata Sri Wantini soal tata cara PPDB di Sleman tahun 2019 di press room Pemkab Sleman, seperti dilansir sindonews, Rabu (19/6/2019).

Secara umum untuk PPDB 2019 di Sleman, terutama tingkat SD dan SMP ada perubahan. Terutama untuk SMP, yang sebelumnya untuk zonasi dibagi dalam empat wilayah, tahun 2019 berdasarkan desa terdekat dengan sekolah tersebut. Untuk SD tahun ini merupakan tahun pertama PPDB online dan berbasis pada pendukuhan terdekat dengan sekolah bersangkutan.

“Dimana anak yang berdomisili pada zonasi tertentu akan menjadi penentu dalam seleksi PPDB,” paparnya.

Dimana untuk PPDB sendiri ada tiga jalur, yaitu jalur reguler, prestasi dan pindah tugas orang tua. Jalur reguler memilki kuota 90%  dari daya tampung di sekolah negeri. Dari jumlah ini 10% di antaranya untuk KK miskin dan 3% untuk anak berkebutuhan khusus.  Sedangkan kuota jalur presatsu dan pindah tugas orang tua masing-masing 5%.

“Jika nanti kuota jalur prestasi dan pindah orang tua tidak terpenuhi, sisanya akan dimasukkan tambahan dalam kuota reguler,” terangnya.

Kasubbag Perencanaan dan Evaluasi Disdik Sleman Reni Tri Pujiastuti menambahkan untuk zonasi SD dikelompokan menjadi 4 kategori. Untuk zonasi 1 mendapatkan tambahan umur 150 hari, zonasi 2 tambhan umur 90 hari dan zonasi 3 tambahan umur 30 hari. Untuk zonasi 4 tidak mendapat tambahan umur. Zoansi 4, yaitu warga Sleman yang tidak ada di zonasi 1,2 3.

“Untuk SMP dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona berdomisili dalam radius 0-200 meter dari SMP mendapat tambahan poin 500, zonasi 1 mendapatkan tambahan 100 poin dan zonasi 2 mendapatkan tambahan 30 poin,” tambahnya.

Hasil selesksi PPBD online ini dapat dipantau melalui laman disdik.slemankab.go.id dan ppdb.slemankab.go.id.
Read More
UNY  Tambah  Satu  Guru  Besar Ilmu Kimia

UNY Tambah Satu Guru Besar Ilmu Kimia

Dosen FMIPA UNY  Hari Sutrisno saat  membacakan pidato pengukuhan guru besar bidang Ilmu Kimia Anorganik,  di ruang sidang utama rektorat, kampus setempat, Rabu (19/6/2019)

SEMBADA.ID - Jumlah guru besar yang dimiliki Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tahun 2019 ini kembali bertambah. Kepastian ini, setelah dosen dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) kampus setempat, Hari Sutrisno dikukuhan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kimia Anorganik, Rabu (19/6/2019).

Pengukuhan tersebut dilaksanakan dalam rapat terbuka senat di ruang sidang rektorat, UNY. Rektor UNY Sutrisno Wibowo memimpin langsung acara tersebut.  Mukminan merupakan guru besar ke 139 yang dimillki UNY.

Humas UNY  Dedy Herdito mengatakan dengan bertambahnya guru besar tersebut, bukan hanya untuk meningkatkan kualitas UNY, baik dari sisi akademis maupun lulusannya, namun juga untuk mendukung UNY menuju world class university (universitas berkelas dunia).

"UNY sendiri secara peringkat menargetkan dapat  menembus jajaran 500 top perguruan tinggi dunia," jelas Dedy seperti dilansir sindonews.

Sementara Hari Suutrisno dalam pidato pengukuhan guru besar yang berjudul Rekayasa Dan Aspek Fundamental Nanopartikel Titanium Dioksida Untuk Pengembangan Material Fotokatalis, Fotohidrofil, Dan Fotovoltaik  menyoroti tentang pentingnya pengembangan teknologi energi terbarukan yang berkelanjutan untuk jangka panjang dalam jumlah besar melalui pengembangan teknologi kimia yang ramah lingkungan, bersih secara ekologis, aman, berkelanjutan, dan hemat energi.

“Hal tersebut harus dilakukan karena beberapa permasalahan yang dihadapi manusia berkaitan dengan semakin menipisnya sumber energi berasal dari pembakaran bahan bakar, seperti minyak, gas alam, dan batubara, serta peningkatan emisi gas beracun, dan polusi lingkungan,” paparnya.(sdn) 
Read More
Instiper Yogyakarta Luncurkan Pusat Sains Kopi Nusantara

Instiper Yogyakarta Luncurkan Pusat Sains Kopi Nusantara




Instiper Yogyakarta menggelar FGD saat peluncuran pusat sains kopi nusantara (PSKN) di di Auditheater kampus setempat, Jalan Nangka, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Rabu (19/6/2019).

SEMBADA.ID-Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta meluncurkan pusat sains kopi nusantara (PSKN) di Auditheater kampus setempat, Jalan Nangka, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Rabu (19/6/2019).

PSKN ini bukan hanya sebagai wadah bersama para stakeholder kopi terutama guna mendorong terwujudnya sistem industri kopi yang berkeadilan; sebagai sarana kolaborasi antara academy, business, goverment, dan industry. Namun juga dapat  menjadi pusat rujukan pengetahuan dan database, riset dan inovasi, studi kebijakan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Dalam peluncuran PSKN tersebut juga dgelar focus group discussion (FGD) dengan tema  Membangun Sistem Industri dan Bisnis Kopi yang Berkelanjutan.

Rektor  Instiper Yogyakarta Purwadi mengatakan PSKN akan menjadi media penghubung bagi para  pelaku industri kopi karena tren bisnis kopi dan kebiasaan meminum kopi  yang menggeliat luar biasa.serta tempat belajar bersama untuk mengkonfirmasi semua pengetahuan agar terupdate

“PSKN ini juga kosistens kami dalam mengembangkan perkebunan dan kehutanan di Indonesia. Di antaranya dengan  membuat SDM Kopi,"  kata Purwadi dalam acara tersebut, seperti dilansir sindonews.

Ketua Dewan Kopi Indonesia Anton Apriyanto mengatakan kopi Indonesia di dunia sangat tersohor dan menjadi  favorit pemuda. Untuk itu pemerintah harus memiliki kebijakan yang jelas dengan
diperkuat riset akan mengembangkan kopi robusta atau arabika. Ia juga melihat fenomena unik saat ini, yaitu begitu banyak anak muda yang menjadi penggemar kopi, tapi juga ingin tahu bagaimana pencampuran kopi agar enak.

Koordianator  staf khusus Presiden Teten Masduki, mengatakan selain brand atau merek untuk kopi Indonesia. Peningkatkan  produksi kopi di Indonesia juga harus ditingkatkan.  Untuk komoditi kopi, Teten menyebut tidak perlu secara jelas asal-usul kopi tersebut karena saat ini, pemilik kafe lebih ingin kenal dengan petaninya.

"Kita juga perlu mendukung agar ada pengembangan produk kopi, misal yang dibawa NASA itu produk Kopiko karena tidak mungkin menuang kopi di angkasa. Kita beruntung punya Kapal Api yang memegang secara nasional. Untuk  internasional, kita punya Mayora yang menguasai pasar Filipina," jelasnya.(sdn)
Read More
Pemkab Sleman dan Kemenkeu Tandatangani Hibah Aset

Pemkab Sleman dan Kemenkeu Tandatangani Hibah Aset




Bupati Sleman Sri Purnomo (kiri) dan Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan Kemenkeu Edi Gunawan menyerahkan dokumen penandatangan hibah aset kedua belah pihak di ruang Praja I, Pemkab Sleman, Selasa (18/6/2019). Foto Dok Humas Pemkab Sleman

SEMBADA.ID-Pemkab Sleman dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menandatangi berita acara serah terima hibah berupa tukar aset tanah dan bangunan di ruang Praja 1, pemkab setempat, Selasa (18/6/2019).

Aset Sleman yang dihibahkan yakni tiga bidang tanah, masing-masing seluas 411 meter persegi (m2), 348 m2 dan 390 m2, di Maguwoharjo, Depok, Sleman. Sedangkan aset Kemenkeu berupa dua bidang tanah seluas 570 m2  di Jalan Candi Gebang, dan 590 m2  di Jalan Parasamya serta bangunan dengan luas 303 m2 di Jalan Parasamya, yang semuannnya berada di Tridadi, Sleman.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengaku lega dengan ditandatanganinya perjanjian hibah tersebut.  Sebab proses serah terima aset tersebut  membutuhkan waktu yang lama dan berliku. Yaitu sejak tahun 2003 lalu. Sehingga dengan selesainya proses hibah tersebut, berharap masing-masing pihak dapat mamanfaatkannya dengan baik.

“Hibah ini bagi kami mempunyai nilai yang strategis, dalam upaya pembenahan pengelolaan aset,” kata Sri Purnomo saat penandatangan hibah tersebut, seperti dilansir sindonews.

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan Kemenkeu Edi Gunawan  mengapresiasi upaya penyelesaian proses hibah itu. Menurutnya perjanjian hibah tersebut merupakan upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset agar tidak terbengkalai.  

“Utility dan optimalisasi aset harus dilakukan agar aset tak terbengkalai dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin,” terangnya

Acara penandatangan itu juga dhadiri Kepala Kantor Wilayah Direktorat Pajak DIY, Dionysius Lucas Hendrawan, Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Sumadi, Kepala BKAD Sleman, Hardo Kiswoyo dan beberapa pimpinan OPD terkait. Kegiatan tersebut diakhiri dengan meninjau aset yang telah dihibahkan oleh kedua oleh pihak. 
Read More
Dana Desa Belum Dimanfaatkan Optimal, Sleman Gelar Bursa Inovasi Desa

Dana Desa Belum Dimanfaatkan Optimal, Sleman Gelar Bursa Inovasi Desa


Kepala  dinas PMD Sleman Priyo Handoko memberikan keterangan soal penyelenggaran bursa inovasi desa di press room, pemkab setempat, Selasa (18/6/2019)

SEMBADA.ID-Pemkab Sleman mengakui pemanfaat dana desa di Sleman masih belum optimal. Sebab masih didominasi untuk program yang berkaitan infrastruktur dan belum menyentuh pemberdayaan ekonomi maupun sumber daya manusia secara berkelanjutan.  Termasuk program inovasi daerah (PID) yang digulirkan sejak 2017 lalu juga belum menghasilkan output yang maksimal. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sleman Priyo Handoyo menjelaskan untuk mengoptimalkan program itu,  selain melakukan penyesuaian menyangkut kebijakan alokasi dana, alur skema dan struktur kelembagaan  juga dengan bursa inovasi desa.

“Dimana untuk bursa inovasi desa tahun ini  berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan bursa inovasi desa tahun ini tidak diadakan di penghujung tahun melainkan pertengahan dan berdasarkan klaster,”  kata Priyo memberikan keterangan soal penyelenggaran bursa inovasi desa di press room, pemkab setempat, seperti dilansir sindonews, Selasa (18/6/2019)

Bursa inovasi desa akan dibagi menjadi tiga klaster, yaitu Sleman barat, tengah dan timur. Untuk Sleman barat dijadwalkan  25 Juni 2019 di Balai Desa Margoluwih Seyegan. Sleman timur, 26 Juni 2019  di kantor  PMD, Tirtomatani, Kalasan dan  Sleman tengah 27 Juni 2019 di Youth  Center, Tlogoadi, Mlati.

"Untu pengali  potensi desa juga dengan mengencarkan BUMDes agar menuju  desa mandiri,” paparnya.

Pendamping  inovasi desa  kabupaten Sleman Haryo Yudanto menambahkan bursa inovasi merupakan suatu media pertukaran bagi pemerintah desa untuk mengubah paradigma tentang pembangunan desa.   Di bursa inovasi ini, para kepala desa dan tokoh masyarakat bisa saling tukar informasi. 

“Bursa inovasi ini menyajikan 80 menu yang dibagi dalam tiga bidang yakni infrastruktur, pemberdayaan SDM, dan ekonomi. Untuk  outputnya  kades dan BPD akan menandatangani kartu yang berisi komitmen untuk mereplikasi program sekaligus penganggarannya,” tambahnya. (sdn)
Read More
Mahasiswa UGM Kembangkan Microbubble Generator Budidaya Ikan Tambak

Mahasiswa UGM Kembangkan Microbubble Generator Budidaya Ikan Tambak


Mahasiswa UGM memberikan keterangan soal alat budidaya ikan yang mereka dikembangkan di kolam Ikan MBG setempat, Selasa (18/6/2019).

SEMBADA.ID-Lima mahasiswa UGM berhasil mengembangkan alat micro bubble generator (MBG) untuk budidaya ikan tambak yang diberinama Banno. Alat ini bukan hanya meningkatkan produksi ikan dan kesejahteraan, namun juga menjaga kualitas lingkungan, terutama limbah kimia dari air tambak.

Lima mahasiswa UGM itu, terdiri dari  Azellia Alma Shafira (Manajemen 2016), Muhammad Adlan Hawari (Elektronika dan Instrumentasi 2015), dan Fakhrudin Hary Santoso (Perikanan 2015) serta alumni Teknik Mesin 2014 yaitu Katya Dara Ozzilenda Soegiharto dan Ryan Wiratama Bhaskara.

Azellia Alma Shafira mengatakan pengembangan alat ini karena melihat potensi budidaya ikan air tawar di Indonesia yang belum diolah secara optimal dan maksimal. Sebab masih mengunakan cara konvensional. Padahal di negara lainnya, terutama di era revolusi industri 4.0 sudah memakai teknologi.

“Karena itu dengan alat ini, diharapkan bisa meningkatkan produks dan kesejahteraan petani ikan,”  kata Azellia soal pengembangan alat tersebut di kolam ikan MBG UGM, seperti dilansir sindonews, Selasa (18/6/2019).

Azellia menjelaskan MBG sendiri mengintegrasikan tiga teknologi, yaitu generator, sensor dan panel surya. Generator  untuk menambah oksigen terlarut dalam air,  sensor untuk  menyalakan generator secara otomatis dan mengukur berapa kadar oksigen yang terlarut serta panel surya sebagai sumber energi. 

“Cara kerja, pertama sensor akan mendeteksi kadar oksigen terlarut dalam air, setelah itu mengirimkan ke generator dan menyala  otomatis. Jika oksigen sudah cukup alatnya akan otomatis mati,” paparnya.

Menurut Azellia dengan meningkatkan jumlah oksigen terlarut dalam air, selain akan mempercepat pertumbuhan ikan dan memperpendek masa panen serta meningkatkan hasil panen ikan. Tetapi juga menjaga lingkungan. Sebab denga kualitas air  limbah dari tambak yang bersih tentunya akan menjaga lingkungan sekitarnya.

“Untuk  produksi ikan akan meningkat 40% dan memperpedek masa panen yaitu 3 bulan sekali atau setahun bisa empat kali,”  terangnya. 

Keunggula lainnya alat ini mengunakan sumber energi terbarukan, yaitu dari panel surya. Dengan begitu alat ini dapat digunakan di seluruh Indonesia, bahkan di daerah yang tidak memiliki akses listrik. Sementara untuk pompa mesin menggunakan daya yang rendah sebesar 85 watt untuk menghemat konsumsi listrik.

Fakhrudin menambahkan alat ini dapat digunakan untuk budidaya ikan nila dan lele dengan ukuran kolam  3x4 meter dan kedalaman 80 cm-1,5 meter. Dimana dari 300-600  benih ikan yang ditebar di kolam itu, akan meningkat hingga 40%. Untuk itu, mereka terus melakukan pengembangan alat yang telah dikembangkan sejak tahun 2018 itu.  Terutama akan dengan menambah beberapa fungsi. Di antaranya untuk deteksi tingkat keasaman air (pH).

“Kami berharapan dengan Banoo ini petani ikan dapat secara mandiri memperoleh sumber pangan dan mata pencaharian yang berkelanjutan,”  harapnya.(sdn)
Read More
Sleman Batalkan Syarat Legalisir KK dan Akte Kelahiran Dalam  PPDB

Sleman Batalkan Syarat Legalisir KK dan Akte Kelahiran Dalam PPDB

Ribaun warga Sleman memadati kantor dinas kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil) Sleman untuk legalisir akte dan KK, Senin (17/6/2019).


SEMBADA.ID-Pemkab Sleman merespon keluhan masyarakat  adanya legalisir kartu keluarga (KK) dan akte kelahiran sebagai persyaratan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) jenjang TK-SMP tahun ajaran 2019/2020.  Yaitu tidak perlu melampirkan KK dan akte kelahiran yang dilegalisir.  Namun saat pemberkasan harus menunjukan KK dan akte kelahiran yang asli.

Persyaratan pendaftaran PPDB, baik jenjang TK-SMP di Sleman yang harus menyertakan fotocopi KK dan akte kelahiran berlegalisir sangat dikeluhkan masyarakat. Bukan saja berdampak berjubelnya masyarakat mengantri di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat,  tetapi juga menyebabkan petugas pelayanan legalisir kewalahan. Tidak heran dalam sepekan terakhir Disdukcapil Sleman diserbu warga yang meminta legalisir KK dan akte kelahiran.

“Untuk kepentingan PPDB, foto copy akte kelahiran dan KK tidak harus dilegalisir. Tapi menunjukkan aslinya ketika verifikasi berkas,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman Sri Wantini menanggapi soal keluahan warga soal syarat pedaftaran PPDD tersebut, seperti dilansir sindonews, Selasa (18/6/2019).

Hanya saja karena masalah ini belum disosialisasikan,  masyarakat tetap mendatangi Disdukcapil Sleman untuk melegalisir  KK dan akte kelahiran  sebagai syarat PPDB 2019. Terbukti  Selasa (18/6/2019) ribuan warga  masih terlihat mengantri di kantor Disdukcapil Sleman  untuk mencari legalisir.

Agus, 45, warga Tamanmartani, Kalasan, Sleman  mengatakan belum mengetahui jika untuk  pendaftaran PPDB tidak perlu dengan legalisir KK dan akte kelahiran. Agus sendiri harus antre sejak pukul 10.00 WIB dan baru mendapatkan legalisir  pukul  12.00 WIB. Legalisir itu untuk mendaftarkan  anaknya masuk SMP.

“Belum tahu  jika tidak perlu legalisir  KK dan akte kelahiran. Tapi ini tetap untuk jaga-jaga,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan warga Purwomartani, Kalasan, Heri, 35.  Menurutnya dari informasi untuk pendaftaran PPDB harus melampirkan legalisir KK dan akte kelahiran. Sehingga ia mengurus untuk kepentingan itu. 

“Agar tidak  membuat masyarakat bingun perlu sosialiasi,”  kata Heri yang mencari legalisir untuk pendaftaran anaknya masuk SD.(sdn)
Read More
Diduga Akan Lakukan Kriminalitas,  3 Remaja Diamankan Warga Berbah

Diduga Akan Lakukan Kriminalitas, 3 Remaja Diamankan Warga Berbah


Polsek Berbah menunjukkan tiga remaja yang diduga akan melakukan kriminalitas di Mapolsek setempat, Selasa (18/6/2019). Foto Ist.

SEMBADA.ID-Warga Kalitirto, Berbah, Sleman berhasil mengamankan tiga dari enam remaja yang diduga akan melakukan tindak kriminalitas  di Berbah, Selasa (18/6/2019) dini hari.  Yaitu ABY, 16 warga Cupuwatu, Purwomartani, Kalasan,  RSP, 16 warga Sorogenen, Purwomartani, Kalasan dan EJS, 20 warga Gadingan, Sinduharjo, Ngaglik.  Mereka diamankan di di Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah.

Selain itu, juga diamnakan gir, pukul besi, tas ransel dan 2 sepeda motor jenis matic  milik tiga remaja tersebut.  Polisi sendiri saat ini masih melakukan pengembangan untuk kasus ini.

Kapolsek Berbah, Sleman Kompol Agus Zaenudin mengatakan tiga remaja itu diamankan setelah ada ibu-ibu pada  pukul 04.00 WIB yang akan ke pasar Berbah  melihat ada beberapa remaja yang berkumpul di Jagalan, Kalirtirto, Berbah tepatnya di depan Puskesmas Berbah.  Saat bertemu dengan dua orang warga setempat, yakni Yuwono, 30 dan Danang, 49, ibu tadi memberitahukannya.

“Mendapatkan informasi tersebut, warga itu  langsung mendatangi lokasi dan melihat ada enam remaja yang sedang berkumpul di tempat itu.  Ada yang datang enam remaja itu melarikan diri ke arah timur dengan memakai 3 sepeda motor berboncengan. Karena mencurigakan dua warga itu
Mengejarnya,” kara Agus Zaenudin,  seperti dilansir sindonews, Selasa (18/6/2019)

Mengetahui ada yang mengejar,  enam remaja itu berpencar. Satu  sepeda motor ke arah jalan Kalasan dan dua  sepeda motor ke dusun Tanjungtirto, desa setempat. Sehingga terjadilan kejar-kejaran.  dua orang remaja berhasi diamankan warga Tanjungtirto dan  dibawa ke Polsek Berbah. Adanya penyerahan dua remaja dan laporan dari warga,  petuhas menindaklanjuti dengan mendatangi lokasi kejadian dan berhasil mengamankan satu remaja lagi. Untuk tiga remaja lainnya lolos.

“Petugas juga mengamankan tas ransel yang berisi gir da pukul besi,” terangnya.

Agus Zaenudin menambahkan untuk pengembangan penyelidikan, selain mengamkan ketiga remaja itu 1 x 24 jam, juga memanggil orang tuanya. Termasuk akan ada sanksi  jika terbukti dan memenuhi unsur.

“Karena itu ketiganya tidak ditahan,  tetapi wajib apel seminggu  2x di Polsek Berbah," jelas mantan Kapolsek Gamping, Sleman itu
Read More
Syarat Lagilisir Akte Kelahiran dan KK  PPDB  Dikeluhkan Warga Sleman

Syarat Lagilisir Akte Kelahiran dan KK PPDB Dikeluhkan Warga Sleman



Ribaun warga Sleman memadati kantor dinas kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil) Sleman untuk legalisir akte dan KK, Senin (17/6/2019).

SEMBADA.ID-Ribuan warga Sleman mendatangi  kantor dinas kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil) setempat, Senin (17/6/2019). Kedatangan mereka untuk mengurus legalisir akte kelahiran dan kartu keluarga (KK).  Legalisir akte dan KK itu menjadi salah satu persyaratan masuk TK-SMP.  

Hal ini menyebabkan, kantor Disdukcapil Sleman penuh bahkan sampai meluber ke jalan. Petugas pun  meminta mereka  antre dan menunggu sesuai dengan nomor antreannya.  Bahkan karena banyak yang akan melakukan legalisir, rata-rata membutuhka waktu 2-3 jam untuk mendapatkan legalisir tersebut. 

Adanya syarat legalisir Akta kelahiran dan KK dari Disdukcapil ini dikeluhkan warga. Selain harus mengantre, juga meninggalkan pekerjaaan mereka. Termasuk yang rumahnya jauh harus berangkat lebih awal. Warga sendiri  sudah mendatangi kantor tersebut sejak pukul 07.00 WIB.

“Ya saya ke sini sejak pukul 07.30 WIB dan baru dapat legalisir pukul  09.30 WIB,” kata warga Sinduharjo, Ngaglik, Iin, seperti dilansir sindonews.

Menurut Iin, ia mencari legalisir akta dan KK untuk mendaftarkan anaknya ke SMP. Dimana salah satu syaratnya yakni legalisir akte dan KK dari Disdukcapil.Padahal tahun lalu, untuk legalisir hanya cukup di desa.  

“Saya tidak tahu mengapa kok syaratnya diubah,” ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan warga Nogotirto, Gamping, Safaat. Ia mengatakan untuk mengurus akta kelahiran dan KK ini terpaksa meninggalkan pekerjaannya. Safaat yang datang  sekitar pukul 11.30 WIB mendapat nomor antre di atas 900 an. Alasan datang siang infonya sudah sepi. Tetapi justru masih banyak.

“Iya urus legalisir akta dan KK untuk daftar anak sekolah ke SMP.  Katanya tahun ini harus dengan legalisir disdukcapil. Untuk tahun sebelumnya cukup desa,”  paparnya.

Kepala Disdukcapil Sleman Jazim Sumirat mengatakan untuk  banyaknya warga yang mengurus legalisir akte kelahiran dan KK ini sudah sejak cuti bersama. Mengenai legalisir tersebut untuk syarat PPDB,  Jazim tidak bersedia memberikan keterangan. Untuk  hal ini meminta untuk bertanya ke dinas pendidikan (Disdik) Sleman.

“Maaf kalau syarat PPDB tolong ditanyakan saja ke Disidik,” sarannya.

Kepala Disdik Sleman Sri Wantini belum bisa dimintai detail soal ini. Sebab saat dihubungi di kantornya tidak ada di tempat, sedangkan saat dihubungi lewat ponselnya, baik di telpon maupun WA  tidak ada jawaban.

Sedangkan dari leaflet PPDB Sleman 2019, memang ada syarat legalisir akte kelahiran dan KK, namun tidak disebutkan harus dari Disdukcapil Sleman. (sdn)

Ini Jadwal  PPDB TK-SMP 2019 di Sleman

PPDB TK di Sleman dimulai 24-26 Juni (TK negeri), 26-28 Juni (TK Swasta) seleksi 26 Juli (negeri), 28 Juni (swasta)  pengumuman 27 Juni (negeri), 29 Juni-1 Juli (swasta). Daftar ulang 27-28 Juni (negeri), 29 Juni-1 Juli (swasta)

PPDB SD di Sleman dimulai 21Juni-25 Juni (via online)  verifikasi berkas 24-26 Juni (SD negeri),  26 Juni-28 Juli (swasta), seleksi 26 Juni (negeri), 28 Juni (swasta), pengumumam 27 Juni (negeri), 29 Juni (swasta). Daftar ulang 27 -28 Juni (negeri), 29 Juni-1 Juli (swasta).

PPDB SMP di Sleman, 29 Juni-2 Juli (via online),verifikasi berkas 1 -3 Juli (SMP negeri), 1-5 Juli (swasta), seleksi 3 Juli (negeri), 5 Juli (swasta).Pengumuman 4 Juli (negeri), 6 Juli (swasta). Daftar ulang 4-5 Juli (negeri), 6-8 Juli (swasta).

Read More